Di wilayah Pujut yang merupakan wilayah penyangga KEK Mandalika, jika diperhatikan kondisinya termasuk dalam areal sawah tadah hujan, karena dimusim kemarau lahan pertanian hanya sebagian kecil yang dapat diusahatanikan karena terbatasnya sumber air irigasi, akan tetapi pada saat musim hujan hampir seluruh areal persawahan yang ada digunakan untuk pertanian penanaman padi. Memperhatikan di musim kemarau masih ada kegiatan pertanian yang dilakukan masyarakat yang mampu di beberapa lokasi yang memanfaatkan air tanah dangkal yang dibor, maka hal ini perlu dikembangkan untuk meningkatkan kegiatan pertanian dimusim kemarau. Terbatasnya air dimusim kemarau dan pemanfaatan air yang terbatas di lokasi ini perlu cara pemanfaatan air secara hemat, agar usahatani dapat ditingkatkan dengan luas lahan yang lebih luas di sekitar sumur bor yang sudah dibangun. Untuk itu perlu dilakukan pelatihan penggunaan irigasi hemat air seperti sistem tetes dengan memanfaatkan air sumur bor yang ada pada masyarakat, pada pertanian tanaman semusim sebagai pembelajaran masyarakat di Desa Segala Anyar. Pengabdian ini dilakukan untuk melatih masyarakat dalam penggunaan irigasi tetes driptip dengan pentanian tanaman cabai di Desa Segala Anyar.Kegiatan ini menggunakan jaringan irigasi tetes driptip pada sumber air tanah dan media tanam polybag dengan tanaman cabai. Kegiatan diskusi dan tanyajawab dilakukan pada beberapa tahapan kegiatan pelatihan irigasi dan pada akhir kegiatan dilakukan penerahan sistem irigasi pada masyarakat untuk mendia pembelajaran masyarakat tani. Pengabdian ini telah memberikan sistem irigasi tetes satu paket sebagai media pembelajaran, telah melatih 9 perwakilan masyarakat petani di lokasi desa Segala Anyar. Pelatihan telah memberi pengalaman pada peserta dalam penggunaan irigasi tetes driptip yang dapat diterapkan pada lahan pertanian yang terbatas.
Copyrights © 2025