Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISIS RANCANG BANGUN SISTEM IRIGASI HEMAT AIR TERPADU BERBASIS JARINGAN IRIGASI AIR TANAH (JIAT) PADA LAHAN KERING TANAH BERGRADASI HALUS DI PRINGGABAYA KABUPATEN LOMBOK TIMUR: Design of Irrigation System Collaboration Analysis on Ground Water Irrigation (JIAT) at Smooth Gradation Dry Land in Pringgabaya West Lombok sub-Province I Dewa Gede Jaya Negara; Anid Supriyadi
Spektrum Sipil Vol 3 No 1 (2016): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan irigasi sprinkler besar pada jaringan irigasi air tanah (JIAT) di lahan kering Pringgabaya, masih menghadapi banyak kendala di lapangan. Rendahnya kemampuan tanah untuk meresapkan air karena bergradasi halus, air irigasi lebih dominan menguap daripada meresap ke dalam tanah. Oleh karena itu keterbatasan JIAT dan sistem irigasi yang ada dilapangan akibat kondisi lokasi yang kurang mendukung, maka perlu diatasi dengan pengembangan JIAT agar penggunaan air menjadi lebih efektif dan efisien sampai dilahan. Pengujian sistem irigasi hemat air terpadu baik dengan sistem tetes maupun sprinkler mini yang ada dipasaran lokal, perlu dilakukan agar petani dapat dibantu dalam memanfaatkan air JIAT ditingkat lahan yang lebih sesuai. Penelitian ini bertujuan mendapatkan rancangan sistem irigasi hemat air terpadu tetes sprinkler mini dan leb di laboratorium Hidrolika Fak.Teknik Unram, dengan data lapangan, debit aliran dan luas lahan layanan sebagai dasar perancangan. Perancangan irigasi sistem jaringan terbuka dan tertutup, diuji pada debit pompa sekitar 2,8 l/dt sd 7 l/dt. Data-data analisis data keseragaman irigasi, kinerja irigasi dan debit luaran irigasi,di presentasikan dalam bentuk tabel dan grafik serta kesimpulan diambil secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan irigasi sprinkler mini, pada jaringan tertutup diperoleh radius irigasi terendah R1=1,67m pada Q= 3,1 lt/dt, R2=2,24m pada Q=4,7 l/dt dan pada Q= 5,1lt/dt diperoleh R3= 2,88m, Qrata-rata sprinkler mini 0,02 lt/dt dengan koefisien keseragaman(Cu) 72,24%. Pada sistem jaringan terbuka diperoleh R = 2,45 m dengan Q rata-rata 0,11 lt/dt dan Cu = 73 %. Pada irigasi tetes sistem terbuka diperoleh Cu 70,3%, dengan debit rata-rata pipa lateral 0,24 cm3/dt, sedangkan pada sistem jaringan tertutup diperoleh Cu 71,3% dengan debit luaran 0,32 cm3/dt. Irigasi leb sistem jaringan tertutup menunjukkan nilai Cu lebih tinggi dari pada sistem terbuka.Pada irigasi leb dengan 4 bok luaran, diperoleh debit luaran berkisar 0,16 l/dt sd 0,21 lt/dt sedangkan pada 7 bok luaran diperoleh debit luaran bok sekitar 0,09 lt/dt sd 0,14 lt/dt. Keseragaman debit luaran sistem tertutup lebih baik dari pada sistem terbuka. Sehingga sistem irigasi yang potensial terpadu adalah irigasi leb dengan sprinkler mini pada jaringan sistem tertutup, dan irigasi tetes sistem terbuka dengan sprinkler mini.
Pengenalan Irigasi Tetes Pada Anak- Anak Di Lingkungan Sekolah I Dewa Gede Jaya Negara; Anid Supriyadi; I Gede Putu Warka; I Wayan Yasa; Salehudin Salehudin
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 3 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.641 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i3.929

Abstract

 Irigasi tetes merupakan sistem irigasi hemat air yang sudah lama diaplikasikan diberbagai negara, akan tetapi untuk di lingkungan diwilayah negara kita masih banyak yang belum mengenal. Memperhatikan adanya perubahan iklim global,yang berdampak pada ketersediaan air yang akan semakin menurun. Aplikasi irigasi tetes sangat mungkin dilakukan masyarakat, karena penggunaan airnya terbatas. Untuk itu pengenalan yang paling mungkin dilakukan  adalah pada anak-anak sekolah, sebagai penerus bangsa. Pengabdian ini melakukan pelatihan irigasi tetes sebagai materi pengabdian yang dilakukan pada  SMP Dwijendra Mataram. Sasaran pengabdian adalah semua anak-anak sekolah di sekolah SMP Dwijendra tersebut. Tujuan pelatihan ini  adalah untuk menigkatkan pengetahuan dan ketarampilan siswa tentang irigasi tetes  dan pertanian lahan terbatas. Pelatihan dilakukan dengan tahapan survey awal, ceramah di dalam kelas dan praktik irigasi  tetes dihalaman sekolah. Hasil yang dicapai adalah siswa dan siswi SMP Dwijendra telah mendapatkan pengetahuan irigasi tetes, memahami dengan baik sistem irigasi tetes, mampu membuat jaringan irigasi dan mengatur jarak tanaman irigasi serta mampu  mengoperasikan meningkat jaringan irigasi dan tanaman dengan baik.
ANALISIS KEMAMPUAN PERESAPAN LIMPASAN AIR HUJAN PADA MODEL EMBUNG LAHAN DIAGONAL (ELD) TERHADAP GRADASI LAPISAN TANAH DI LAHAN KRITIS: Infiltration Capability Analysis of Embung Lahan Diagonal Model to Runoff at Gradation Layer Soil in Critical Land I Dewa Gede Jaya Negara; Anid Supriyadi; Salehudin Salehudin
Spektrum Sipil Vol 3 No 2 (2016): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Krisis air sangat sering terjadi pada daerah aliran sungai (DAS) yang kritis dan ditunjukkan oleh adanya permukaan lahan yang gundul dan tandus, aliran air sungai kritis, air sumur dangkal sekitar yang kering dan terjadi banjir pada musim hujan. Kasus tersebut sering kali terjadi sebagai indikasi rusaknya DAS hulu yang merupakan daerah tangkapan hujan. Uji embung lahan di Laboratorium untuk meningkatkan resapan air ke dalam tanah telah dilakukan (Jaya Negara,dkk, 2014), dengan hasil bahwa pada formasi embung lahan (EL) secara diagonal diperoleh resapan air paling banyak, akan tetapi pengaruh gradasi belum ditinjau sama sekali.Mengingat permasalahan lahan kritis sangatlah kompleks, maka pengaruh gradasi terhadap limpasan dan kemampuan infiltrasi lahan pada uji formasi EL,perku diketahui agar dapat membantu memprediksi resapan hujan yang terjadi pada lahan dalam perbaikan cadangan air dalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gradasi lahan terhadap potensi penampungan oleh embung lahan diagonal dengan eksperimental di Laboratorium. EL uji berukuran: 5cm x 10cm x 5cm pada intensitas hujan I2 =187,69 mm/jam. Dimensi lahan uji terdiri dari ukuran: 100cm x 100cm x 30 cm untuk tanah kasar dan uji lapisan gradasi berukuran 100cm x 100cm x 10 cm. Data analisis yang diperlukan mencakup, keseragaman gradasi lapisan, lama waktu infiltrasi, karakteristik limpasan dan lama pencapaian infiltrasi pada tebal lapisan tertentu. Hasil analisis dipresentasikan dalam bentuk tabel dan gambar, dibahas secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pada tanah pasir lanauan dengan keseragaman baik sampai sangat baik dan koefisien gradasi buruk tidak terjadi limpasan hujan pada intensitas I2. Jadi dari penelitian ini, tingkat keseragaman lapisan dan gradasinya tidak menunjukan trend terjadinya limpasan permukaan.Pada tanah pasir lanauan dengan 46% kandungan lanau, limpasan hujan yang terjadi masih sangat rendah.Sedangkan pada tanah pasir lanauan dengan kandungan lanau 60 %, limpasan hujan dipermukaan tanah terjadi sangat potensial. Sehingga penggunaan Embung lahan yang diagonal lebih cocok pada tanah dengan kandungan lanau 60% ke atas.
Upaya Mendorong Pencapaian SDGs-12 melalui Sosialisasi Pemanfaatan Sampah Organik menjadi Eco Enzyme pada Masyarakat Desa Jelantik Humairo Saidah; I Wayan Yasa; Lalu Wirahman Wiradharma; Agus Suroso; Anid Supriyadi; Hasyim; I Dewa Made Alit Karyawan; I Dewa Gede Jaya Negara; Rohani
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 3 (2024): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i3.8996

Abstract

The Jelantik Village community still faces environmental problems, especially the problem of waste generation that disrupts environmental comfort. The limited capacity of the village government and the low level of community knowledge in processing waste are the main causes of this problem. So, this community service activity aims to disseminate information about processing organic waste into eco enzyme, which is beneficial and simple in procedures. Socialization is carried out using a counseling method on how to make eco enzyme using fruit/vegetable waste mixed with sugar and water in a ratio of 3:1:10. This counseling has eco enzyme carried out and attended by at least 30 participants. The team has delivered counseling on how to select materials, the process of making eco enzyme, and how to utilize it. The team informed the Jelantik Village community about the principles and stages of making eco enzyme correctly so the community can practice it to process their waste at home. This activity is expected to increase community knowledge while reducing waste problems, producing beneficial eco enzyme, and promoting SDGs-12 achievement.
Penguatan Petanian Berbasis Irigasi Tetes Di Sekitar Wilayah Penyangga KEK Mandalika: drip Irrigation Negara, I Dewa Gede Jaya; Anid Supriyadi; Lalu Wirahman Wiradarma; Agustono Setiawan; I Dewa Made Alit Karyawan; I Wayan Yasa; Heri Sulistiyono; Humairo Saidah; M Bagus Budianto; Dewandha Mas Agastya
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 8 No 1 (2025): Januari-Maret 2025
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v8i1.10705

Abstract

Pada setiap musim kemarau diwilayah Pujut yang merupakan wilayah Penyangga KEK Mandalika sering mengalami kekurangan air, sehingga banyak lahan pertanian yang nganggur, sementara itu kebutuhan akan bahan pangan terus meningkat. Kebiasaan Masyarakat melakukan irigasi dengan cara-cara tradisional seperti cara penggenangan yang mengakibatkan penggunaan air tersebut menjadi boros perlu segera diakhiri, agar kegiatan pertanian disekitar KEK Mandalika terus dapat berjalan dengan baik. Untuk hal itu maka dalam upaya meningkatkan efisiensi air atau air irigasi yang ada, perlu dilakukan dengan cara-cara irigasi yang lebih teknis dan efisien seperti dengan penggunaan system tetes, agar potensi air yang lada dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menjaga keberlanjutan kegiatan pertanian disekitar KEK Mandalika. Penyuluhan dan pelatihan guna penguatan pertanian berbasis irigasi tetes yang efisien di sekitar KEK Mandalika sangat perlu dilakukan, agar dukungan terhadap ketahanan pangan Masyarakat dalam jangka pendek dan jangka panjang dapat segera dilakukan. Hasil kegiatan tahapan awal survey, tahap penyuluhan irigasi tetes sebagai penguatan irigasi yang efisien pada peserta dan tahap pelatihan pembuatan jaringan irigasi tetes bertingkat menggunakan bahan pipa pvc, pipa NTF, emitter, tanah, kompos, polybag dan peralatan kerja. Pada setiap tahapan kegiatan dilakukan diskusi dan tanyajawab, akhir kegiatan dilakukan pelatihan usahatani dengan irigasi tetes di lokasi masyarakat. Pengabdian ini telah menyuluhkan irigasi tetes pada 15 petani produktif, membuat contoh penggunaan irigasi tetes dilakukan pada lokasi sekitar kantor desa, agar nantinya pembelajaran bagi masyarakat dilokasi tersebut. Pelatihan telah memberi wawasan bertani yang sederhana dan efisien air pada warga setempat, sehingga nantinya dapat membantu cara pemberian irigasi ke tanaman.
Penyuluhan Biopori Pada Masyarakat Di Dusun Dasan Tereng Desa Gumantar Kabupaten Lombok Utara Provinsi Nusa Tenggara Barat.: Resapan Biopori Negara, I Dewa Gede Jaya; I Dewa Made Alit Karyawan; Rohani; Hasim; Anid Supriyadi; Humairo Saidah; Ery Setiawan; I Wayan Yasa; Salehudin; Eko Pradjoko
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 8 No 3 (2025): Juli-September 2025
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v8i3.12657

Abstract

Masyarakat Desa Gumantar merupakan kondisi perkampungan berterasering dan berlereng, sebagian besar Masyarakat memiliki lahan pekarangan yang belum dimanfaatkan. Desa Gumantar berasal dari dilereng perbukitan dengan jumlah dusun yang ada sebanyak 16 dan sebagian besar masyarakatya sebagai petani ladang. Memperhatikan potensi lahan pekarangan yang ada belum dimanfaatkan optimal, maka perlu disentuh dengan pemanfaatan lahan untuk peresapan air dimusim hujan melalui penyuluhan Biopori, dengan tujuan membantu masyarakat agar dapat berperan aktif dalam pelestarian lingkungan. Pengabdian terdiri dari kegiatan survey lokasi, penyuluhan, diskusi dan tanya jawab serta evaluasi. Pengabdian ini telah berhasil memberi penyuluhkan pada 30 masyarakat dan pemuda remaja masjid Dusun Dasan tereng. Peserta telah memperoleh pengetahuan tentang resapan Biopori dengan contoh cara pemasangannya pada lahan pekarangan.
Pelatihan Penggunaan Sistem Irigasi Tetes Driptip Untuk Pengembangan Luas Tanam Di Sekitar Wilayah Penyangga KEK Mandalika.: pelatihan Negara, I Dewa Gede Jaya; Salehudin; Desi Widiyanti; Fera Fitri Salsabila; Agus Soroso; Anid Supriyadi; Ery Setiawan; I Dewa Made Alit Karyawan; Humairo Saidah; Hasim; Rohani; I Wayan Yasa; Nufalia Hidayati
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 8 No 3 (2025): Juli-September 2025
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v8i3.12728

Abstract

Di wilayah Pujut yang merupakan wilayah penyangga KEK Mandalika, jika diperhatikan kondisinya termasuk dalam areal sawah tadah hujan, karena dimusim kemarau lahan pertanian hanya sebagian kecil yang dapat diusahatanikan karena terbatasnya sumber air irigasi, akan tetapi pada saat musim hujan hampir seluruh areal persawahan yang ada digunakan untuk pertanian penanaman padi. Memperhatikan di musim kemarau masih ada kegiatan pertanian yang dilakukan masyarakat yang mampu di beberapa lokasi yang memanfaatkan air tanah dangkal yang dibor, maka hal ini perlu dikembangkan untuk meningkatkan kegiatan pertanian dimusim kemarau. Terbatasnya air dimusim kemarau dan pemanfaatan air yang terbatas di lokasi ini perlu cara pemanfaatan air secara hemat, agar usahatani dapat ditingkatkan dengan luas lahan yang lebih luas di sekitar sumur bor yang sudah dibangun. Untuk itu perlu dilakukan pelatihan penggunaan irigasi hemat air seperti sistem tetes dengan memanfaatkan air sumur bor yang ada pada masyarakat, pada pertanian tanaman semusim sebagai pembelajaran masyarakat di Desa Segala Anyar. Pengabdian ini dilakukan untuk melatih masyarakat dalam penggunaan irigasi tetes driptip dengan pentanian tanaman cabai di Desa Segala Anyar.Kegiatan ini menggunakan jaringan irigasi tetes driptip pada sumber air tanah dan media tanam polybag dengan tanaman cabai. Kegiatan diskusi dan tanyajawab dilakukan pada beberapa tahapan kegiatan pelatihan irigasi dan pada akhir kegiatan dilakukan penerahan sistem irigasi pada masyarakat untuk mendia pembelajaran masyarakat tani. Pengabdian ini telah memberikan sistem irigasi tetes satu paket sebagai media pembelajaran, telah melatih 9 perwakilan masyarakat petani di lokasi desa Segala Anyar. Pelatihan telah memberi pengalaman pada peserta dalam penggunaan irigasi tetes driptip yang dapat diterapkan pada lahan pertanian yang terbatas.