Era digital melahirkan Generasi Z dan Generasi Alpha dengan karakter belajar yang berbeda dan dipengaruhi teknologi. Penelitian ini menggunakan studi pustaka kualitatif untuk menganalisis strategi pembelajaran bahasa melalui berbagai model seperti inquiry-based learning, experiential learning, task-based learning, project-based learning, flipped classroom, serta pendekatan gamifikasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa Generasi Z cenderung menyukai pembelajaran kontekstual, kolaboratif, dan eksploratif berbasis daring, sedangkan Generasi Alpha membutuhkan pendekatan multisensori, interaktif, dan menyenangkan. Implikasi praktisnya, strategi pembelajaran bahasa perlu dirancang adaptif, bermakna, dan berorientasi pada integrasi nilai moral untuk mengembangkan literasi, berpikir kritis, dan etika berbahasa secara holistik.
Copyrights © 2025