World Health Organization (WHO) menyebutkan jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang bertambah pada 2025 mendatang diperkirakan sekitar 29% warga dunia terkena hipertensi. Dalam penanggulangan kejadian penyakit hipertensi, masyarakat di desa Lumbumpetigo Wani Kecamatan Tana Ntovea Kabupaten Donggala jarang terpapar dengan penyuluhan terkait hipertensi memeriksakan tekanan darahnya apabila sudah mengalami hipertensi. Sehingga masyarakat perlu dilakukan melakukan pelatihan kader posyandu tentang teknik dasar penggunaan alat pengukuran tekanan darah. Tujuannya adalah untuk melatih kader posyandu tentang teknik dasar penggunaan alat pengukuran tekanan darah di desa Lumbum Petigo Kecamatan Tanantove. Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah seluruh kader ILP dan sasaran lansia di Desa Lumbum Petigo Kecamatan Tanantove sebanyak 37 sasaran. Metode pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan dan simulasi pengukuran tekanan darah dengan benar sesuai SOP kepada kader ILP dan melakukan pendampingan kepada kader dalam memberikan edukasi kepada lansia di Posyandu Lansia tentang perilaku gaya hidup dalam mencegah penyakit hipertensi. Hasil pelatihan dan praktik simulasi kader Intergasi Layanan Primer (ILP) Kesehatan dan karang taruna di Desa Lumbum Petigo Kecamatan Tanantove berjalan dengan baik, para kader ILP dan karang taruna sudah mampu mengukur tekanan darah dengan benar sesuai SOP, memberikan edukasi tentang deteksi dini Penyakit hipertensi kepada lansia dengan lancar. Disarankan kepada pihak puskesmas Wani untuk selalu memberikan pelatihan dan penyegaran kader ILP dan karang taruna tentang 25 kompetensi kader ILP sehingga dapat menambah pengetahuan dan keterampilan kader dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat khusunya lansia.
Copyrights © 2025