Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita Tentang Penyakit ISPA di Puskesmas Pembantu Desa Lebagu Wilayah Kerja Puskesmas Balinggi Kabupaten Parigi Moutong: Knowledge and Attitudes of Mothers of Toddlers Regarding ISPA Diseases at the Sub-Puskesmas, Lebagu Village, Working Area of the Balinggi Community Health Center, Parigi Moutong Regency Rina Tampake; Firdaus Hi. Yahya Kunoli; Yulianus Sudarman
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 6: Juni 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.919 KB) | DOI: 10.56338/jks.v2i1.848

Abstract

Pengetahuan ibu tentang penyakit ISPA merupakan modal utama untuk terbentuknya kebiasaan yang baik demi kualitas kesehatan anak. Hasil wawancara pada 5 orang ibu balita, 4 orang ibu tidak mengetahui tentang penyakit ISPA. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya pengetahuan dan sikap ibu tentang penyakit ISPA di Puskesmas Pembantu Desa Lebagu Wilayah Kerja Puskesmas Balinggi Kabupaten Parigi Muotong. Desain penelitian adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu balita yang datang berobat di Puskesmas Pembantu Desa Lebagu Wilayah Kerja Puskesmas Balinggi Kabupaten Parigi Moutong. Besar sampel sebanyak 32 orang. Tehnik pengambilan sampel menggunakan tehnik Accidental sampling. Analisa yang digunakan adalah analisis univariat. Hasil penelitian diperoleh bahwa dari 32 responden semuanya memiliki pengetahuan baik (100%), responden yang memiliki sikap baik sebanyak 17 orang responden (53,12%) dan yang memiliki sikap kurang baik adalah 15 responden (46,88%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar responden telah memiliki pengetahuan baik dan sikap yang baik tentang penyakit ISPA. Disarankan agar pihak masyarakat lebih meningkatkan kesehatan dengan cara hidup sehat dan sering mengikuti penyuluhan tantang penyakit ISPA.
Pengaruh Model Intervensi Konseling melalui Leaflet Terhadap Pengetahuan Pencegahan Luka Diabetik pada Pasien Diabetes Mellitus di RSU Madani Palu: The Influence of the Counseling Intervention Model through Leaflets on Knowledge of Diabetic Wound Prevention in Diabetes Mellitus Patients at RSU Madani Palu Firdaus Hi. Yahya Kunoli; Yulianus Sudarman
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 6: Juni 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v4i3.1796

Abstract

Penyakit Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) yang menjadi masalah kesehatan masyarakat dan salah satu jenis penyakit metabolik yang selalu mengalami peningkatan penderita setiap tahun di negara_negara seluruh dunia. Diabetes Melitus adalah gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin, sehingga menyebabkan kekurangan insulin baik absolut maupun relatif, akibatnya terjadi peningkatan konsentrasi glukosa dalam darah. Tujuan penelitian ini diketahuinya pengaruh penyuluhan melalui media leaflet terhadap pengetahuan pencegahan luka diabetik pada pasien Diabetes Mellitus Type II di RSU Madani Palu. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode quasi-experimental onegroup pretest-posttest design. populasi adalah semua penderita Diabetes Mellitus yang menjalani perawatan di ruang rawat inap RSU Madani Palu dengan menggunkan teknik Accidental Sampling dengan jumlah 43 sampel. intervensi yang diberikan yaitu konseling kesehatan dengan media leaflet tentang penncegahan luka diabetik. dengan menggunakan uji statistik wilcoxon test. Hasil penelitian menunjukan nilai p = 0,00 (< ? 0,05) artinya ada perbedaan rata-rata pengetahuan responden sebelum dan sesudah intervensi. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa ada pengaruh model intervensi konseling melalui leaflet terahadap pengetahuan pencegahan luka diabetik. Saran Diharapkan bagi pihak rumah sakit, khususnya bagian Promosi Kesehatan untuk selalu mensosialisasikan tentang pendidikan kesehatan tentang pencegahan luka diabetik agar dapat meningkatkan pengetahuan tentang metode pencegahan luka diabetik terhadap penderita diabetes militus
Pelatihan Deteksi Dini dan Pertolongan Pertama pada Penyakit Jantung di Desa Lumbumpetigo Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala: Early Detection and First Aid Training for Heart Disease in Lumbumpetigo Village, Tanantovea District, Donggala Regency Jurana; Firdaus Hi. Yahya Kunoli; Yulianus Sudarman; Fajrillah; Nasrul; Selvi A.M; Rina T; Baharuddin Condeng; Supriadi Abdul Malik; Lenny D; Amir; Rizkaningsih
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 11: November 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i11.6522

Abstract

Situasi gawat darurat dapat terjadi kapan saja dan dimana saja, dalam lingkup keluarga maupun masyarakat. Kondisi gawat darurat merupakan keadaan klinis yang membutuhkan tindakan segera untuk menyelamatkan nyawa dan pencegahan terhadap kecacatan. Tindakan segera untuk menyelamatkan nyawa memerlukan pengetahuan praktis bagi seluruh masyarakat berkaitan dengan pertolongan pertama pada kondisi gawat darurat. Kader kesehatan merupakan anggota masyarakat yang terlatih untuk membantu memberikan pelayanan kesehatan, sehingga peranannya dalam mendukung program pemerintah sangat penting. Pasien hipertensi mungkin mengalami krisis yang memerlukan penanganan segera. Oleh karena itu, kader kesehatan berperan penting dalam membantu petugas kesehatan dalam situasi darurat, khususnya penyakit jantung dan hipertensi yang dapat menyebabkan stroke. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian factor pencetus penyakit jantung dan hipertensi melalui Pelatihan Deteksi Dini Dan Pertolongan Pertama Pada Penyakit Jantung dalam meningkatkan kualitas hidup lansia di Lumbumpetigo. Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat ini sebanyak 40 sasaran yang terdiri dari kader kesehatan desa Lumbumpetigo Kecamatan Tanantovea dan lansia desa Lumbumpetigo Kecamatan Tanantovea. Metode pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan dan Pelatihan Deteksi Dini Dan Pertolongan Pertama Pada Penyakit Jantung. Hasil Terjadi peningkatan pengetahuan dan keterammpilan Kader kesehatan tentang penangan dateksi dini dan pertolongan pertama pada penyakit jantung serta kemampuan dalam melakukan pengukuran tekanan darah dengan benar. Luaran wajib yang dihasilkan berupa Artikel jurnal pengabmas. Kesimpulan hasil kegiatan penelitian adalah kegiatan berjalan lancar baik dalam proses kegiatan maupun koordinasi dengan mitra. disarankan diperlukan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat pentingnya deteksi dini penyakit tidak menular dan kerjasama antara pihak puskesmas, kelurahan dan kader kesehatan dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat.
Perbandingan Edukasi Melalui Leaflet Dan Konseling Terhadap Kepatuhan Minum Obat Antihipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Mamboro: Comparison of Education Through Leaflets and Counseling on Compliance in Taking Antihypertensive Medication in the Mamboro Health Center Work Area Firdaus Hi. Yahya Kunoli; Lenny Duyoh; Imsal Hi. Sahid
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 6: Juni 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i6.7692

Abstract

Dalam hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti kepada salah satu petugas kesehatan Puskesmas Mamboro dan beberapa orang yang di wilayah Mamboro Mamboro mengatakan bahwa tingginya kasus hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Mamboro dan belum pernah adanya di lakukan edukasi kesehatan tentang patuh dalam minum obat antihipertensi, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan edukasi melalui leaflet dan konseling terhadap kepatuhan minum obat antihipertensi di wilayah kerja Puskesmas Mamboro. Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif jenis analitik dengan pendekatan Quasi Experimental Design yang menggunakan desain Two-Group Pretest-Postst Design. Populasi dalam penelitian ini ialah pasien yang datang ke Puskesmas Mamboro yang memiliki penyakit Hipertensi dan memenuhi kriteria inklusi yang kemudian di masukkan kedalam rumus Lameshow sehingga didapatkan jumlah sampel sebanyak 30 responden yang memenuhi kriteria inklusi dengan menggunakan teknik pengambilan sampel Sampling Consecutive. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon dan uji Mann-whitney dikarenakan hasil dari uji normalitas didapatkan data tidak berdistribusi normal. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok leaflet dan kelompok konseling yang ditandai dengan adanya perbedaan dan peningkatan kepatuhan dalam meminum obat antihipertensi Pretest-Posttest dan Posttest-Posttest dari kedua kelompok. Hasil uji Wilcoxon didapatkan (p<0,05) yaitu 0,005 untuk kelompok leaflet dan 0,001 untuk kelompok konseling. Hasil uji Mann-whitney didapatkan (p<0,05) yaitu 0,004. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok yaitu kelompok konseling lebih baik daripada kelompok leaflet dalam meningkatkan kepatuhan minum obat antihipertensi.
Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular di Desa Lalos Kabupaten Toli-Toli : Early Detection of Risk Factors for Non-Communicable Diseases in Lalos Village, Toli-Toli Regency Firdaus Hi. Yahya Kunoli; Jurana; Rizkaningsih
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 6: Juni 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i6.7832

Abstract

Masalah yang dihadapi dalam pembangunan kesehatan saat ini adalah terjadinya pergeseran pola penyakit dari penyakit menular ke penyakit tidak menular. Indonesia saat ini menghadapi beban ganda penyakit, yaitu penyakit menular dan Penyakit Tidak Menular. Penyakit Tidak Menular (PTM) masih merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Hasil SKI 2023 menunjukkan penurunan prevalensi hipertensi jika dibandingkan dengan hasil Riskesdas 2018. Pada penduduk berusia ? 18 tahun, prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah, menurun dari 34,1% di tahun 2018 menjadi 30,8% di tahun 2023. Urutan tiga provinsi dengan prevalensi hipertensi tertinggi berdasarkan pengukuran tekanan darah pada tahun 2023 adalah Provinsi Kalimantan Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan, dan Provinsi Jawa Barat. Sebagai upaya pengendalian dan deteksi dini faktor resiko Penyakit Tidak Menular (PTM) di masyarakat, perlu diadakan kegiatan deteksi dini penyakit tidak menular di Posbindu. Tujuannya adalah untuk mendeteksi secara dini penyakit tidak menular di desa Lalos Kabupaten Toli-Toli. Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat ini sebanyak 17 sasaran pra lansia dan lansia di desa lalos Kabupaten Toli-Toli. Metode pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan pengukuran tekanan darah, pengukuran kadar serum darah, pengukuran indeks massa tubuh, wawancara perilaku berisiko dan edukasi perilaku gaya hidup sehat serta edukasi kesehatan tentang penyakit tidak menular (PTM). Hasil pemeriksaan deteksi dini PTM dari 17 lansia yang dikunjungi ke rumah-rumah 87% memiliki penyakit tidak menular seperti Diabetes Mellitus, Hipertensi sedang dan memiliki keluhan penyerta, memiliki kadar serum darah yang melebihi ambang batas normal sehingga di berikan edukasin oleh Tim dosen Poltekkes Kemenkes Palu. Kesimpulan hasil kegiatan penelitian adalah kegiatan berjalan lancar baik dalam proses kegiatan maupun koordinasi dengan mitra dan masih terdapat masalah dan keluhan lansia yang mengalami penyakit tidak menular. Disarankan diperlukan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat pentingnya deteksi dini penyakit tidak menular dan kerjasama antara pihak puskesmas Galang, kepala desa Lalos dan kader kesehatan dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat.
Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular (PTM) Usia 45- 59 Tahun Melalui Penguatan Peran Kader Intergasi Layanan Primer (IIP) Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Talise Palu: Early Detection of Non-Communicable Diseases (NCDs) in People Aged 45-59 Years Through Strengthening the Role of Primary Health Service Integration (IIP) Cadres in the Work Area of the Talise Palu Community Health Center Firdaus Hi. Yahya Kunoli; Azizah Saleh; Baharuddin Condeng
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 8: Agustus 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i8.8372

Abstract

Masalah yang dihadapi dalam pembangunan kesehatan saat ini adalah terjadinya pergeseran pola penyakit dari penyakit menular ke penyakit tidak menular. Menurut WHO penyakit Tidak Menular (PTM) sampai ini merupakan penyebab utama kematian di dunia dari 63% dari semua kematian pertahun. PTM membunuh lebih dari 36 juta orang setiap tahun. Tujuannya adalah untuk mendeteksi dini Penyakit Tidak Menular (PTM) usia 45- 59 tahun melalui penguatan peran kader Intergasi Layanan Primer (ILP) Kesehatan di Wilayah kerja Puskesmas Talise Palu. Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah seluruh kader ILP dan sasaran lansia di wilayah kerja Puskesmas Talise di Kelurahan Talise valangguni Palu sebanyak 30 sasaran. Metode pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan dan simulasi pengukuran tekanan darah, pengukuran lingkar perut, tinggi badan dan berat badan sesuai SOP kepada kader ILP dan melakukan pendampingan kepada kader dalam memberikan edukasi kepada lansia di Posyandu Lansia tentang perilaku gaya hidup dalam mencegah penyakit tidak menular (PTM). Hasil pendampingan penguatan peran kader Intergasi Layanan Primer (ILP) Kesehatan di Wilayah kerja Puskesmas Talise Palu berjalan dengan baik, para kader ILP sudah mampu mengukur tekanan darah, pengukuran lingkar perut, tinggi badan dan berat badan dengan benar sesuai SOP, memberikan edukasi tentang deteksi dini Penyakit Tidak Menular (PTM) kepada Lansia dengan lancar. Disarankan diperlukan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat pentingnya deteksi dini penyakit tidak menular dan kerjasama antara pihak puskesmas, kelurahan dan kader Integrasi Layanan Primer (ILP) kesehatan dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat.
Efektivitas Penyuluhan Kesehatan dengan Media Leaflet dan Simulasi Terhadap Tindakan Mencuci Tangan pada Siswa Kelas V di SDN 27 Kota Palu: The Effectiveness of Health Education Using Leaflets and Simulation Media on Handwashing Actions for Fifth Grade Students at SDN 27, Palu City Nirvana Agil; Firdaus Hi. Yahya Kunoli; Ismunandar
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 8: Agustus 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i8.8373

Abstract

Perilaku mencuci tangan dengan sabun masih belum menjadi kebiasaan rutin di kalangan siswa sekolah dasar, padahal praktik ini sangat penting dalam mencegah penularan penyakit menular seperti diare hingga 30% dan infeksi saluran pernapasan akut hingga sekitar 20% karena kurangnya fasilitas pendukung seperti ketersediaan air bersih dan sabun. Tujuan penelitian ini yaitu diketahuinya efektivitas penyuluhan kesehatan menggunakan media leaflet dan simulasi terhadap peningkatan tindakan mencuci tangan pada siswa kelas V di SDN 27 Kota Palu. Metode penelitian menggunakan kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimen desain two group pre test – post test. Variabel independen yaitu penyuluhan kesehatan dengan media leaflet dan simulasi, sedangkan variabel dependen yaitu tindakan mencuci tangan di SDN 27 Kota Palu. Penelitian dilakukan di SDN 27 Kota Palu pada tanggal 6 Mei 2025. Sampel sebanyak 50 siswa yang terdiri dari kelas VA sebanyak 25 siswa dan kelas VB sebanyak 25 siswa. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi 6 langkah mencuci tangan berdasarkan standar WHO. Uji normalitas dilakukan dengan Shapiro-Wilk, sedangkan untuk analisis bivariat menggunakan uji Wilcoxon dan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan tindakan mencuci tangan yang signifikan pada kedua kelompok setelah penyuluhan (p < 0,001). Namun, hasil uji Mann-Whitney menunjukkan perbedaan signifikan antara kedua metode, dengan nilai p = 0,012 dan mean rank lebih tinggi pada kelompok simulasi. Kesimpulannya bahwa metode simulasi lebih efektif dibandingkan media leaflet dalam meningkatkan tindakan mencuci tangan siswa. Penelitian ini disarankan agar penyuluhan kesehatan di sekolah dasar lebih diarahkan pada pendekatan pembelajaran aktif seperti simulasi untuk mendukung perilaku hidup bersih dan sehat.
Pelatihan Kader Posyandu tentang Teknik Dasar Penggunaan Alat Pengukuran Tekanan Darah di Desa Lumbum Petigo Kecamatan Tanantovea: Training for Posyandu Cadres on Basic Techniques for Using Blood Pressure Measurement Devices in Lumbum Petigo Village, Tanantovea District Jurana; Supriadi B; Yulianus S; Firdaus Hi. Yahya Kunoli; Amyadin; Selvi A.Mangundap; Rina T; I Wayan Supetran; Lisnawati; Lenny D; Nurlailah; Taqwin; Amir; Rizkaningsih
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 9: September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i9.8646

Abstract

World Health Organization (WHO) menyebutkan jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang bertambah pada 2025 mendatang diperkirakan sekitar 29% warga dunia terkena hipertensi. Dalam penanggulangan kejadian penyakit hipertensi, masyarakat di desa Lumbumpetigo Wani Kecamatan Tana Ntovea Kabupaten Donggala jarang terpapar dengan penyuluhan terkait hipertensi memeriksakan tekanan darahnya apabila sudah mengalami hipertensi. Sehingga masyarakat perlu dilakukan melakukan pelatihan kader posyandu tentang teknik dasar penggunaan alat pengukuran tekanan darah. Tujuannya adalah untuk melatih kader posyandu tentang teknik dasar penggunaan alat pengukuran tekanan darah di desa Lumbum Petigo Kecamatan Tanantove. Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah seluruh kader ILP dan sasaran lansia di Desa Lumbum Petigo Kecamatan Tanantove sebanyak 37 sasaran. Metode pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan dan simulasi pengukuran tekanan darah dengan benar sesuai SOP kepada kader ILP dan melakukan pendampingan kepada kader dalam memberikan edukasi kepada lansia di Posyandu Lansia tentang perilaku gaya hidup dalam mencegah penyakit hipertensi. Hasil pelatihan dan praktik simulasi kader Intergasi Layanan Primer (ILP) Kesehatan dan karang taruna di Desa Lumbum Petigo Kecamatan Tanantove berjalan dengan baik, para kader ILP dan karang taruna sudah mampu mengukur tekanan darah dengan benar sesuai SOP, memberikan edukasi tentang deteksi dini Penyakit hipertensi kepada lansia dengan lancar. Disarankan kepada pihak puskesmas Wani untuk selalu memberikan pelatihan dan penyegaran kader ILP dan karang taruna tentang 25 kompetensi kader ILP sehingga dapat menambah pengetahuan dan keterampilan kader dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat khusunya lansia.