Sejatidesa merupakan salah satu sentra usaha budaya tenun lokal ATBM di Yogyakarta yang dihadapkan pada berbagai tantangan menghadapi perubahan sosial dan generasi. Salah satu tantangan tersebut adalah regenerasi penenun muda. Perbedaan sejarah, pengalaman, maupun akses terhadap pekerjaan dan informasi serta infiltrasi teknologi digital merubah pemaknaan subjektif dan aktualisasi generasi muda terhadap budaya tenun warisan generasi pendahulu. Artikel ini berupaya mengelaborasi realitas regenerasi penenun di Sejatidesa dan bagaimana diskursus generasi sosial hadir padapraktik budayatenun dalam dinamika sosial kehidupan di era kontemporer. Perspektif generasi digunakan sebagai alat analisa untuk menginterpretasikan konteks yang dihadapi dan pemaknaan subjektif oleh generasi penenun dan generasi muda di Sejatidesa. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini dan secara spesifikdata dikumpulkan melalui observasi, FGD serta wawancara mendalam dengan penenun, pemuda dan warga sekitar. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa konteks sosial budaya tenun di Sejatidesa berhubungan erat dengan perubahan sosial dan perkembangan teknologi digital. Aktualitas pada masing-masing generasi penenun dan generasi muda bertemu menjadi jembatan antar generasi dan antara aspek tradisional dengan modern yang relevan untuk survive dalam era kontemporer. Dengan kata lain, untuk melestarikan praktik budaya tenun dengan cara yang baru. .
Copyrights © 2023