Produksi garam di Indonesia masih sangat bergantung pada kondisi cuaca, sehingga kualitas dan jumlah yang dihasilkan sering tidak stabil. Desa Panimbangjaya, Kabupaten Pandeglang, menghadapi permasalahan serupa dalam produksi garam rakyat. Kegiatan pengabdian ini memperkenalkan tiga komponen inovasi teknologi tunnel garam yaitu kolam penuaan berlapis HDPE, filterisasi air laut, dan dinding tunnel portabel kepada siswa MAN 3 Pandeglang sebagai agen transfer pengetahuan. Metode pelaksanaan meliputi sosialisasi, pelatihan praktik, diskusi interaktif, dan evaluasi melalui kuesioner. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil survei menunjukkan skor persepsi rata-rata 4,65 (kategori sangat baik), dengan penilaian tertinggi pada aspek keberlanjutan teknologi tunnel garam (5,0). Responden menekankan kebutuhan penambahan jumlah tunnel, replikasi ke desa pesisir lain, pelatihan lanjutan, serta dukungan pemasaran. Temuan ini menunjukkan bahwa keterlibatan siswa tidak hanya memperkuat transfer pengetahuan lintas generasi, tetapi juga mendukung keberlanjutan inovasi produksi garam rakyat di wilayah pesisir.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025