<![CDATA[Transformasi digital dalam dunia pendidikan menuntut peningkatan literasi teknologi di kalangan pendidik, khususnya guru. Salah satu inovasi yang berkembang pesat adalah pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan, seperti ChatGPT, dalam mendukung proses pembelajaran. Namun, pemanfaatan teknologi ini masih menghadapi berbagai tantangan, terutama terkait rendahnya literasi digital dan keterbatasan pelatihan yang integratif. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di SMA Al Amanah Ciwideuy, Kabupaten Bandung, dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, keterampilan, dan kesadaran etis guru dalam memanfaatkan ChatGPT sebagai alat bantu pembelajaran yang selaras dengan Kurikulum Merdeka. Pelatihan dilaksanakan melalui pendekatan TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) dan metode workshop partisipatif, yang mencakup sesi teori, praktik penyusunan perangkat ajar, serta edukasi tentang etika digital. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan pada pemahaman guru, ditandai dengan rata-rata skor pre-test sebesar 54,67 yang meningkat menjadi 86,67 pada post-test. Guru juga mampu menghasilkan perangkat ajar seperti RPP dan soal HOTS berbasis ChatGPT, serta menunjukkan kesadaran terhadap risiko plagiarisme dan hallucination dari AI. Pelatihan ini terbukti efektif dalam membangun kapasitas teknopedagogik guru, serta mendorong terciptanya budaya literasi digital yang etis dan berkelanjutan di lingkungan sekolah. Kegiatan ini dapat direplikasi pada sekolah-sekolah lain yang menghadapi tantangan serupa dalam proses transformasi digital pendidikan.]]>
Copyrights © 2025
