Pemerintah Indonesia sedang menghadapi tantangan yang signifikan untuk mengikuti perubahan teknologi di tengah arus globalisasi yang semakin cepat. Perkembangan di bidang teknologi informasi telah mendorong transformasi besar di sistem birokrasi, termasuk layanan administrasi kependudukan yang kini beralih ke sistem digital dengan penggunaan Identitas Kependudukan Digital (IKD). Tujuan dari pengabdian ini adalah menerapkan teori komunikasi interpersonal dalam situasi nyata pelayanan publik, sekaligus mengidentifikasi hambatan-hambatan yang muncul selama interaksi dengan masyarakat berlangsung. Target dari kegiatan ini adalah masyarakat yang melakukan aktivasi IKD dan membutuhkan dukungan selama proses pelayanan berlangsung. Metode yang diterapkan adalah observasi langsung di lokasi layanan dengan pendekatan kualitatif deskriptif untuk memahami pola komunikasi antara petugas dan masyarakat berdasarkan indikator keterbukaan, empati, dukungan, sikap positif, dan kesetaraan. Temuan dari kegiatan ini menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal antara petugas berjalan dengan baik karena mereka dapat memberikan penjelasan yang jelas, menunjukkan empati, serta mendampingi masyarakat dengan sabar dan terbuka. Sikap positif dan rasa kesetaraan juga menciptakan suasana pelayanan yang ramah dan profesional. Namun, masih ada tantangan seperti kebisingan sekitar, ketidaksabaran dari masyarakat, dan rendahnya tingkat literasi digital. Secara keseluruhan, kualitas komunikasi interpersonal yang baik menjadi elemen kunci dalam kesuksesan pelaksanaan layanan digital kependudukan di Kota Bogor.
Copyrights © 2025