Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Ulasan Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Putri, Listya Eka; Asri Humaira, Megan
Karimah Tauhid Vol. 3 No. 1 (2024): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v3i1.9206

Abstract

Kemajuan teknologi modern memiliki pengaruh yang luar biasa pada kehidupan sehari-hari, kemajuan teknologi pun telah membantu sejumlah masalah manusia. Karena itu, beberapa platform media sosial muncul sebagai fenomena pemasaran untuk mempromosikan produk tertentu dalam bisnis. Menurut temuan studi MarkPlus Inc. tentang e-commerce Indonesia selama pandemi Covid-19, 90% responden mengatakan bahwa Shopee adalah aplikasi andalan mereka untuk melakukan pembelian online. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana ulasan produk mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan pembelian barang di marketplace Shopee. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif sebagai metodenya. Penelitian menunjukkan bahwa ulasan produk mempengaruhi keputusan pembelian. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai panduan bagi penjual untuk meningkatkan kualitas produk agar mendapat ulasan positif dari pelanggan sehingga dapat meningkatkan penjualan.
Dinamika Komunikasi Pemasaran Digital Ditinjau dari Faktor Sosial dan Aktivitas Media Sosial Komsumen Putri, Listya Eka; Sulistiani, Dwi; Sihotang, Muliana Hasea; Septiana, Siti Dwi; Nabil, Muhammad
Karimah Tauhid Vol. 4 No. 7 (2025): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v4i8.19914

Abstract

Perkembangan media sosial, khususnya TikTok, membuat pola baru pada komunikasi pemasaran digital. Walaupun pemasaran digital telah banyak sekali dikaji, tetap sedikit riset yang mendalami kaitan antara faktor sosial serta aktivitas media sosial dengan keberlanjutan perilaku konsumen dalam model 5A. Penelitian ini bermaksud menggali dampak faktor sosial (usia, pendapatan, pekerjaan) dan aktivitas memakai TikTok pada perjalanan konsumen dari Aware sampai Advocate. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method, yang dimulai dengan survei kuantitatif terhadap 21 responden pengguna aktif TikTok, dan dilanjutkan dengan eksplorasi kualitatif melalui penggunaan pertanyaan terbuka. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif serta analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat faktor sosial yang dapat memengaruhi keputusan pembelian. Faktor-faktor tersebut seperti usia dan pendapatan. Durasi penggunaan TikTok juga berkorelasi dengan kuat terhadap kemungkinan pembelian, namun sama sekali tidak secara langsung meningkatkan niat untuk merekomendasikan produk. Para konsumen mudah tertarik serta mencari banyak informasi, tetapi sering kali berhenti pada tahap pembelian tanpa melanjutkan ke tahap Advocate. Video ulasan produk adalah fitur TikTok yang paling memengaruhi minat beli. Selain itu, live shopping juga menjadi faktor penentu. Penelitian juga menemukan bahwa loyalitas konsumen masih rendah, serta strategi konten yang otentik dan insentif perlu ditingkatkan lagi untuk mendorong tahap advocate. Studi lanjutan disarankan untuk melibatkan populasi yang jauh lebih luas serta membandingkan berbagai platform berbeda. Implikasi dari temuan ini mengarah pada perlunya beberapa strategi komunikasi pemasaran digital yang tidak hanya bersifat visual dan promosi, tetapi juga membangun kepercayaan dan hubungan emosional jangka panjang dengan konsumen.
Peran Komunikasi dalam Membentuk Persepsi Masyarakat Mengenai Patokan Usia Pernikahan Dheya Pratami; Putri, Listya Eka; Nina Rosiana; Salwa Maisya Shafwatunnisa; Siti Jubaedah
Karimah Tauhid Vol. 4 No. 7 (2025): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v4i8.20097

Abstract

Pernikahan di usia muda dan stigma seperti “perawan tua” atau “perjaka tua” masih merupakan bagian dari dinamika sosial di Indonesia, terutama di daerah pedesaan. Akan tetapi, efek psikologis dari pelabelan ini masih sering belum diteliti secara mendetail. Studi ini bertujuan untuk menyelidiki pandangan masyarakat mengenai pelabelan dan pengaruhnya pada individu yang dilabeli. Metode penelitian yang diterapkan adalah kualitatif deskriptif, dengan menggunakan teknik wawancara mendalam kepada 15 narasumber dari Desa Cisaat, yang terdiri dari 11 orang yang pernah memberikan label dan 4 orang yang menerima label. Hasil penelitian menunjukkan bahwa label sosial ini berdampak pada kondisi psikologis seseorang, menyebabkan rasa rendah diri, stres, hingga menarik diri dari interaksi sosial. Walaupun sudah terdapat kesadaran untuk lebih waspada dalam berkomunikasi, norma dan budaya lama tetap berpengaruh besar terhadap cara pandang masyarakat. Studi ini mengusulkan pentingnya pembelajaran mengenai komunikasi yang empatik guna mengurangi efek buruk stigma sosial terhadap orang-orang yang belum menikah. Studi ini dibatasi pada area desa tertentu dan belum meliputi variasi wilayah perkotaan yang bisa dijadikan subjek penelitian lebih lanjut.
IMPLEMENTASI KOMUNIKASI INTERPERSONAL PETUGAS DISDUKCAPIL KOTA BOGOR PADA LAYANAN PEMBUATAN IDENTITAS KEPENDUDUKAN DIGITAL Putri, Listya Eka; Rosiana, Nina; Shafwatunnisa, Salwa Maisya; Jubaedah, Siti; Maspupah, Siti; Pratami, Dheya; Kusumadinata, Ali Alamsyah
JP2N : Jurnal Pengembangan Dan Pengabdian Nusantara Vol. 1 No. 1 (2025): Special Edition
Publisher : Yayasan Pengembangan Dan Pemberdayaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62180/990m6539

Abstract

Pemerintah Indonesia sedang menghadapi tantangan yang signifikan untuk mengikuti perubahan teknologi di tengah arus globalisasi yang semakin cepat. Perkembangan di bidang teknologi informasi telah mendorong transformasi besar di sistem birokrasi, termasuk layanan administrasi kependudukan yang kini beralih ke sistem digital dengan penggunaan Identitas Kependudukan Digital (IKD). Tujuan dari pengabdian ini adalah menerapkan teori komunikasi interpersonal dalam situasi nyata pelayanan publik, sekaligus mengidentifikasi hambatan-hambatan yang muncul selama interaksi dengan masyarakat berlangsung. Target dari kegiatan ini adalah masyarakat yang melakukan aktivasi IKD dan membutuhkan dukungan selama proses pelayanan berlangsung. Metode yang diterapkan adalah observasi langsung di lokasi layanan dengan pendekatan kualitatif deskriptif untuk memahami pola komunikasi antara petugas dan masyarakat berdasarkan indikator keterbukaan, empati, dukungan, sikap positif, dan kesetaraan. Temuan dari kegiatan ini menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal antara petugas berjalan dengan baik karena mereka dapat memberikan penjelasan yang jelas, menunjukkan empati, serta mendampingi masyarakat dengan sabar dan terbuka. Sikap positif dan rasa kesetaraan juga menciptakan suasana pelayanan yang ramah dan profesional. Namun, masih ada tantangan seperti kebisingan sekitar, ketidaksabaran dari masyarakat, dan rendahnya tingkat literasi digital. Secara keseluruhan, kualitas komunikasi interpersonal yang baik menjadi elemen kunci dalam kesuksesan pelaksanaan layanan digital kependudukan di Kota Bogor.
Peran Penting Komunikasi dalam Pendidikan Jarak Jauh Mengidentifikasi Tantangan dan Solusi Pratami, Dheya; Putri, Listya Eka; Shafwatunnisa, Salwa Maisya
Karimah Tauhid Vol. 3 No. 11 (2024): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v3i11.14650

Abstract

Pendidikan jarak jauh telah menjadi alternatif utama dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. Artikel ini membahas peran penting komunikasi dalam konteks pembelajaran jarak jauh, khususnya di Program Studi Sains Komunikasi Universitas Djuanda Bogor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan melibatkan wawancara mendalam terhadap 2 mahasiswa yang pernah mengikuti perkuliahan daring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa menghadapi tantangan seperti kualitas jaringan internet yang tidak stabil, kurangnya interaksi dalam pembelajaran daring, dan masalah disiplin terhadap jadwal perkuliahan. Solusi yang diusulkan mencakup penggunaan jaringan internet seluler yang lebih handal, penerapan aturan kehadiran yang ketat, serta peningkatan komunikasi antara dosen dan mahasiswa. Artikel ini menyoroti pentingnya komunikasi efektif dalam meningkatkan pengalaman belajar mahasiswa dalam konteks pembelajaran jarak jauh, serta memberikan pandangan terhadap langkah-langkah praktis untuk mengatasi tantangan yang dihadapi.
Manajemen Konflik dalam Hubungan Jarak Jauh Putri, Listya Eka; Rahmawati, Rita; Rahman, Muhammad Faizal Rezza
Karimah Tauhid Vol. 4 No. 6 (2025): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v4i6.17681

Abstract

Dalam upaya memenuhi kebutuhan pendidikan, pekerjaan, dan mobilitas sosial, pasangan dewasa awal kerap kali harus menjalani hubungan jarak jauh, yang di dalam prosesnya tak jarang muncul tantangan baru yang berbeda dengan hubungan pada umumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pasangan dewasa awal dalam manajemen konflik pada hubungan jarak jauh. Metode yang digunakan adalah menerapkan pendekatan riset kualitatif dengan metode wawancara mendalam atau depth interview kepada empat responden yang memenuhi kriteria penelitian. Adapun analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, karena peneliti ingin mendeskripsikan hasil yang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang intens dan terbuka adalah kunci untuk menghadapi konflik yang muncul akibat miskomunikasi, kurangnya rasa percaya, perbedaan waktu, dan kelelahan secara emosional. Adapun strategi yang terangkum adalah dengan menjaga komunikasi secara rutin, melakukan deep talk, membangun rasa saling percaya, dan meluangkan waktu untuk mengobrol secara langsung atau melalui media. Dengan pemahaman tentang manajemen konflik, pasangan dewasa muda yang menjalani hubungan jarak jauh diharapkan bisa menghadapi dinamika dalam hubungannya dan menemukan cara efektif untuk mengelola bahkan mencegah terjadinya konflik agar hubungan tetap sehat dan harmonis.
Komunikasi Interpersonal dalam Relasi Romantis Generasi Z Akibat Paparan Konten #Relationshipgoals di TikTok Pratami, Dheya; Putri, Listya Eka; Rosiana, Nina; Shafwatunnisa, Salwa Maisya; Jubaedah, Siti; Apriliani, Siti Maspupah; Kusumadinata, Ali Alamsyah
Karimah Tauhid Vol. 4 No. 11 (2025): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v4i11.21868

Abstract

Platform media sosial, terutama TikTok, telah menciptakan tren relationshipgoals yang menggambarkan idealisasi hubungan romantis. Fenomena ini dikenal luas sebagai representasi gaya hidup di dunia digital, namun sejauh mana konten tersebut memengaruhi pandangan Generasi Z tentang hubungan interpersonal belum sepenuhnya dipahami. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi bagaimana Generasi Z menafsirkan konten relationshipgoals dan dampaknya terhadap praktik komunikasi dalam hubungan romantis. Studi ini menerapkan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam kepada sejumlah peserta dari Generasi Z yang menggunakan TikTok. Data dianalisis dengan pendekatan tematik untuk mengidentifikasi pola persepsi, sikap, dan perilaku komunikasi yang muncul akibat paparan terhadap konten tersebut. Temuan penelitian menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar responden sering terpapar konten relationshipgoals, mereka tidak menjadikannya sebagai patokan utama dalam hubungan nyata mereka. Konten ini lebih dianggap sebagai sarana hiburan, sumber inspirasi, atau objek untuk obrolan ringan, sedangkan kualitas komunikasi interpersonal termasuk keterbukaan, empati, dukungan, kepuasan dalam berkomunikasi, dan cara menangani konflik masih dianggap sebagai aspek yang lebih signifikan. Selain itu, penerimaan diri menjadi faktor vital yang membantu individu membedakan pengaruh media sosial dan mengurangi kecenderungan untuk membandingkan diri dengan orang lain.