Tingginya prevalensi stunting di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, melatarbelakangi kegiatan pengabdian masyarakat ini. Meskipun edukasi pencegahan stunting telah banyak dilakukan, efektivitasnya pada komunitas dengan pengetahuan awal yang tinggi masih perlu dikaji. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengoptimalkan kapasitas kognitif masyarakat dalam pencegahan stunting melalui pendekatan edukasi multimodal yang integratif. Metode pelaksanaan meliputi penyuluhan kesehatan yang memanfaatkan kombinasi media power point, poster, dan video promosi kesehatan, yang dilaksanakan di Desa Sungai Alang dengan melibatkan 24 peserta. Evaluasi dilakukan melalui pembandingan hasil pre-test dan post-test. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan rata-rata pengetahuan peserta dari 95,00 menjadi 97,08. Secara statistik, tidak ditemukan perbedaan yang bermakna antara pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi (p=0,276), yang kemungkinan disebabkan oleh ceiling effect dimana pengetahuan awal peserta sudah tinggi. Namun, secara kualitatif, pendekatan multimodal ini berhasil mempertahankan pemahaman masyarakat dan mendapat respons antusias. Disimpulkan bahwa untuk masyarakat dengan pengetahuan awal tinggi, intervensi edukasi perlu didesain lebih mendalam, aplikatif untuk komunitas dengan pengetahuan awal yang sudah tinggi, dan berkelanjutan dengan melibatkan kader serta fokus pada kelompok berisiko. Kegiatan ini memberikan implikasi penting terhadap pengembangan strategi edukasi stunting yang lebih efektif dan kontekstual
Copyrights © 2025