Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

TINGKAT PLOIDI PAKU SAYUR (Diplazium esculentum) PADA KETINGGIAN YANG BERBEDA DI GUNUNG SEMERU Wulandari, Anggun; Rahmawati, Rina Dian
Edubiotik : Jurnal Pendidikan, Biologi dan Terapan Vol 3 No 02 (2018): Edubiotik
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, IKIP Budi Utomo Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.988 KB) | DOI: 10.33503/ebio.v3i02.98

Abstract

Polyploidy is a condition when the individual has more than two genomes, this polyploidy phenomenon is common in fern plants and one of the causes that is suspected to cause polyploidy events is cold temperatures. Therefore, this research aims to determine the level of ploidi fern vegetables (Diplazium esculentum) at different altitude in Semeru Mountain. This research is an experimental research using Completely Randomized Design (CRD). The object used is the Diplazium esculentum taken from different altitude (500 masl, 1500 masl, and 2500 masl) in Semeru Mountain. The next step is making the preparatory and chromosomal counts were then calculated on 5 root hood cells and each cell was counted for 3 repetitions. The data obtained were analyzed by one way Anova analysis with SPSS. The research results showed that there were differences in ploidy levels of Diplazium esculentum at different altitude indicated by F count (126.849) > F table 0,05 (3.885). Diplazium esculentum located at an heights of 500 masl showed the result of diploid cytological type (2n) which has an average number of chromosomes was 62.934; at an heights of 1500 masl indicated the result of triploid cytological type (3n) which has an average number of chromosomes was 80.334; while at an heights of 2500 masl has an average number of chromosomes as much as 106.4 with tetraploid cytological type results (4n). Thus it can be concluded that there is a difference in ploidy level of Diplazium esculentum at each altitude in Semeru Mountain.
TINGKAT PLOIDI PAKU SAYUR (Diplazium esculentum) PADA KETINGGIAN YANG BERBEDA DI GUNUNG MERBABU, BOYOLALI, JAWA TENGAH, INDONESIA Wulandari, Anggun; Rahmawati, Rina Dian
Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi Vol 5, No 1: Maret 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bioeksperimen.v5i1.7981

Abstract

Pada tumbuhan paku sering terjadi fenomena poliploidi dan salah satu penyebab yang diduga dapat menimbulkan peristiwa poliploidi adalah suhu dingin. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ploidi paku sayur (Diplazium esculentum) pada ketinggian yang berbeda di Gunung Merbabu. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Objek yang digunakan adalah tumbuhan paku Diplazium esculentum yang diambil dari ketinggian yang berbeda (±500 mdpl, ±1500 mdpl, dan ±2500 mdpl) di salahsatu gunung tinggi Indonesia, yaitu Gunung Merbabu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat ploidi Diplazium esculentum pada ketinggian yang berbeda. Tumbuhan paku Diplazium esculentum yang berada pada ketinggian ±500 mdpl menunjukkan hasil tipe sitologi diploid (2n) yang memiliki jumlah rata-rata kromosom adalah 54,2; pada ketinggian ±1500 mdpl menunjukkan hasil tipe sitologi triploid (3n) yang memiliki jumlah rata-rata kromosom adalah 80,533; sedangkan pada ketinggian ±2500 m dpl memiliki jumlah rata-rata kromosom sebanyak 105,333 dengan hasil tipe sitologi tetraploid (4n). Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tingkat ploidi Diplazium esculentum pada masing-masing ketinggian di Gunung Merbabu.
PEMODELAN NEGATIVE BINOMIAL REGRESSION PADA DATA JUMLAH KEMATIAN BAYI DI KABUPATEN JOMBANG Wardani, Dian Kusuma; Wulandari, Anggun
TRANSFORMASI Vol 4 No 2 (2020): TRANSFORMASI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika
Publisher : Pendidikan Matematika FMIPA Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/tr.v4i2.968

Abstract

Regresi Poisson merupakan salah satu metode regresi untuk menganalisis apabila variabel terikat berupa data diskrit. Asumsi bahwa nilai rata-rata dan nilai varian dari variabel terikat harus sama terpenuhi akan menghasilkan kesimpulan yang valid. Kasus overdispersi terjadi jika nilai varian lebih besar dari nilai rata-rata sedangkan nilai varian kurang dari nilai rata-rata disebut underdispersi. Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data jumlah kematian bayi di Kabupaten Jombang Tahun 2018. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap jumlah kematian bayi. Model yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kematian bayi adalah model Negative Binomial Regression. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa model Negative Binomial Regression yang terbentuk bahwa variabel bebas yang memberikan pengaruh signifikan yaitu variabel persentase ibu hamil mendapatkan tablet Fe3, variabel persentase komplikasi kebidanan yang ditangani, variabel persentase ibu hamil melaksanakan program K4 dan persentase Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
Studi Kunjungan Harian Arthropoda pada Tanaman Ageratum conyzoides dan Acalipa australis di Area Pertanian Dusun Ketanon Kecamatan Diwek sebagai Bahan Pengembangan E-Katalog Arthropoda Wulandari, Anggun; Kamilah, Maisy
BIO-EDU: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 6 No 2 (2021): Jurnal BIO-EDU Volume 6 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jbe.v6i2.1187

Abstract

Kunjungan harian Arthropoda dapat ditentukan dari frekuensi dan distribusi temporal Arthropoda pada setiap waktu pengamatan dalam mengunjungi tanaman Ageratum conyzoides dan Acalipa australis. Penelitian ini bertujuan menganalisis jenis, frekuensi, dan distribusi temporal serta bahan pengembangan e-katalog dari kunjungan Arthropoda pada tanaman Ageratum conyzoides dan Acalipa australis di area pertanian dusun Ketanon kecamatan Diwek. Metode pengambilan data dengan menggunakan metode “visual control” yang dikembangkan oleh Frei dan Manhart (1992) yang telah dimodifikasi. Penelitian dilakukan di area pertanian dusun Ketanon kecamatan Diwek dengan pengambilan data dilakukan pada pukul 06.00-07.00, 11.00-12.00, dan 16.00-17.00 sebanyak 3 kali ulangan pada masing-masing tanaman. Hasil penelitian menunjukkan jenis Arthropoda berjumlah 11 famili dengan 12 macam spesies. Frekuensi kunjungan harian Arthropoda tertinggi pada tanaman Ageratum conyzoides adalah famili Agromyzidae (hama) dengan kunjungan rata-rata 4,22 individu/jam, sedangkan pada tanaman Acalipa australis adalah famili Formicidae (musuh alami) dengan kunjungan rata-rata 2,88 individu/jam. Distribusi temporal menunjukkan bahwa waktu kunjungan Arthropoda setiap individu/jam adalah berbeda disetiap kegiatan/kebutuhan berkunjung masing-masing hewan Arthropoda. Serta bahan pengembangan e-katalog diperoleh dari hasil data pengamatan yang disusun dalam bentuk bahan pengembangan e-katalog yang sederhana.
Kreativitas Guru TKIT Al Mishbah Dalam Pengembangan Model Pembelajaran Lab Mini Melalui Terrarium Ekosistem Fatikhatun Nikmatus Sholihah; Anggun Wulandari; Umi Kulsum Nur Qomariyah
Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1190.518 KB) | DOI: 10.31294/jabdimas.v2i2.6116

Abstract

AbstrakPembelajaran di sentra alam dengan tema lingkungan alam memiliki tantangan tersendiri bagi guru-guru dalam pelaksanaanya dikarenakan lahan yang sedikit. Guru masih banyak menggunakan lembar kerja siswa yang dibeli dari toko-toko buku dan kurang kreatif sehingga tidak mengembangkan media sendiri. Maka dibutuhkan pelatihan pembuatan media yang dapat menggambarkan situasi ekosistem yaitu terrarium ekosistem. Terrarium merupakan media yang terbuat dari kaca baik botol, aquarium atau plastik transparan yang berisi tanaman dengan metode yang unik yang disesuaikan dengan kondisi alam yang sesungguhnya. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan bagi guru TKIT Al Mishbah menciptakan eksosistem mini dalam suatu media kaca agar mempermudah guru dalam mengajarkan Lingkungn Alam yang disebut terrarium. Pelaksanaan kegiatan berlangsung selama 4 hari mulai 25 juni sampai 28 juni 2019. Metode pelaksanan kegiatan ini dilakukan dengan cara tutorial terbimbing. Pembuatan terrarium meliputi pembuatan terrarium ekosistem gurun, terrarium hutan hujan tropis, dan terrarium savana. Kegiatan pengabdian masyarakat ini menjadi solusi permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam materi ekosistem di sekolah, sehingga guru dapat menyeimbangkan antara teori dengan kondisi alam sesungguhnya. Kata Kunci: Terrarium, Guru TKIT Al Mishbah , Lab Mini.
TINGKAT PLOIDI PAKU SAYUR (Diplazium esculentum) PADA KETINGGIAN YANG BERBEDA DI GUNUNG MERBABU, BOYOLALI, JAWA TENGAH, INDONESIA Anggun Wulandari; Rina Dian Rahmawati
Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi Vol 5, No 1: March 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bioeksperimen.v5i1.7981

Abstract

Pada tumbuhan paku sering terjadi fenomena poliploidi dan salah satu penyebab yang diduga dapat menimbulkan peristiwa poliploidi adalah suhu dingin. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ploidi paku sayur (Diplazium esculentum) pada ketinggian yang berbeda di Gunung Merbabu. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Objek yang digunakan adalah tumbuhan paku Diplazium esculentum yang diambil dari ketinggian yang berbeda (±500 mdpl, ±1500 mdpl, dan ±2500 mdpl) di salahsatu gunung tinggi Indonesia, yaitu Gunung Merbabu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat ploidi Diplazium esculentum pada ketinggian yang berbeda. Tumbuhan paku Diplazium esculentum yang berada pada ketinggian ±500 mdpl menunjukkan hasil tipe sitologi diploid (2n) yang memiliki jumlah rata-rata kromosom adalah 54,2; pada ketinggian ±1500 mdpl menunjukkan hasil tipe sitologi triploid (3n) yang memiliki jumlah rata-rata kromosom adalah 80,533; sedangkan pada ketinggian ±2500 m dpl memiliki jumlah rata-rata kromosom sebanyak 105,333 dengan hasil tipe sitologi tetraploid (4n). Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tingkat ploidi Diplazium esculentum pada masing-masing ketinggian di Gunung Merbabu.
Inventory of refugia plants potentially medicinal in the agricultural area of Plandaan Subdistrict, Jombang Regency, East Java Province Anggun Wulandari; Fadhilatus Syarifah
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 18 No. 1 (2021): Jurnal Ilmiah Pertanian
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/jip.v18i1.7158

Abstract

Agricultural and plantation areas dominate the Plandaan subdistrict, so the majority of the livelihoods of its residents are engaged in agriculture. In practice, in addition to using pesticides, crop pest control in the Plandaan subdistrict is to make use of refugia plants. The refugia technique is economical and environmentally friendly because it does not use synthetic chemicals that damage the environment. In addition to acting as natural pest control, refugia plants are also known to have potential as medicines. This study aimed to inventory or collect medicinal plants refugia in the agricultural area of ​​the Plandaan subdistrict. This study used descriptive explorative methods. Data collection techniques were carried out through observation and directly documenting species of refugia plants with potential drugs found in the area of observation plots. In this study, the subject was a potentially medicinal refugia plant found on an observational plot with a plot size of 10 × 10 meters. The observations were three plots of agriculture fields and three plots of telajakan (open space). The frequency of refugia plants found from the study on the plot of agriculture fields as many as 1035 plants, while in the plot of telajakan as many as 1007 plants consisting of 37 types of species that each has different medicinal potentials, such as heat and fever lowering, treating cough, flu, skin diseases, and wounds. Agriculture field plots had more frequency of potentially medicinal refugia plants than telajakan plots.
Media Pembelajaran 3 Dimensi Materi Polinasi dan Fertilisasi Tumbuhan Berbiji Mucharommah Sartika Ami; Robby Irkham Abdi; Anggun Wulandari
JoEMS (Journal of Education and Management Studies) Vol 2 No 1 (2019): (Februari 2019)
Publisher : Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.873 KB)

Abstract

Media pembelajaran merupakan sarana komunikasi antara pendidik dengan peserta didik dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran memiliki beragam jenis, satu di antaranya adalah media 3 dimensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran 3 dimensi materi polinasi dan fertilisasi tumbuhan berbiji untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP). Metode penelitian yang digunakan mengikuti model pengembangan ASSURE (Analyze learner;State performance objectives; Select methods, media, and materials; Utilize materials; Requires learner participation; Evaluate and revise). Media yang telah dikembangkan selanjutnya dilakukan validasi oleh ahli materi dan ahli media. Hasil validasi akan direvisi dan diuji coba kepada pengguna, (peserta didik). Analisis data dilakukan secara deskriptif. Media pembelajaran 3 dimensi yang dikembangkan mendapat nilai 88,80% dengan kriteria sangat layak dari ahli materi; 93,85% dengan kriteria sangat layak dari ahli media; dan 90,10% dengan kriteria sangat menarik dari pengguna. Kata Kunci: media pembelajaran 3 dimensi, polinasi dan fertilisasi, tumbuhan berbiji
Arthropod Daily Visits to Zinnia elegans and Ruellia tuberosa in Megaluh District Anggun Wulandari; Mohammad Badrut Tamam
AGARICUS: Advances Agriculture Science & Farming Vol 1 No 1 (2021): June
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Arthropod daily visits were seen from how often the Arthropod family visited the refugia plants of Zinnia elegans and Ruellia tuberosa species which were determined based on the Arthropod average per hour observed. This study aims to (1) find out what arthropods are found in Zinnia elegans and Ruellia tuberosa in Megaluh District, (2) find out the frequency of daily visits of arthropods to Zinnia elegans and Ruellia tuberosa plants in Megaluh District. This research is an exploratory descriptive study with a quantitative approach. This research was conducted in February 2021. Determination of the sampling point (sampling) was determined using the purposive sampling technique. The technique of collecting data is by collecting data using the visual control method at a distance of 2 meters at 06.00-07-00, 11.00-12.00, and 16.00-17.00. The data analysis technique was using SPSS paired t-test (pair-sample t-test). The results showed 22 families were found consisting of Paradoxosomatidae, Calliphoridae, Formicidae, Salticidae, Muscidae, Pentatomidae, Apidae, Vespidae, Flatidae, Gryllidae, Chrysomelidae, Crambidae, Hesperiidae, Stratiomyidae, Oxypidae, Coenagrionidae, Mantidae, Alyphecidae, Coccinellidae, Coccinellidae. , Pieridae. The highest average daily visitation frequency for Zinnia elegans was the Formicidae family with an average daily visit frequency of 8.5556 individuals/hour, while the highest family Ruellia tuberosa was also the Formicidae family with an average of 14.3333 individuals/hour. In Zinnia elegans and Ruellia tuberosa based on t-test, the significance level (2-tailed) was significant in the Pentatomidae family with a significance value of 0.003.
Reconstruction of STEM-Based Learning Videos on Topics of Escherichia Coli Bacteria Ino Angga Putra; Yati Ludiana; Anggun Wulandari
APPLICATION: Applied science in Learning Research Vol 1 No 2 (2021): October
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this development research is to determine the design and feasibility of STEM-based learning videos on Escherichia coli bacteria material. The type of research used is research and development (R & D) with a 4D development model. However, in this study, it was limited to 3D without the Dessiminase stage. The research subjects were students of the 6th semester biology education study program with a total of 7-10 students. The data used are quantitative data (validation questionnaire scores and student responses) and qualitative data (suggestions and comments from validators and students). Data retrieval using a material and media validation questionnaire instrument and student response questionnaires. The results obtained are the formation of a product in the form of STEM-Based Learning Videos on Escherichia coli Bacteria with the "Eligible" category where 69.4% for material validation and 70.2% for media validation. Meanwhile, for student responses, the percentage is 78% in the interesting category. This product is expected to help students in learning independently so as to support the improvement of learning outcomes and student interest in learning. In addition, this product can be a source of supporting learning in the learning process as well as a source of reference for the wider community.