Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Perilaku Pencegahan Covid-19 Ditinjau dari Karakteristik Individu dan Sikap Masyarakat Sari, Ayu Riana; Rahman, Fauzie; Wulandari, Anggun; Pujianti, Nita; Laily, Nur; Anhar, Vina Yulia; Anggraini, Lia; Azmiyannoor, Muhammad; Ridwan, Agus Muhammad; Muddin, Farid Ilham
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 1 No 1 (2020): JPPKMI: Juni 2020
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jppkmi.v1i1.41428

Abstract

Covid-19 sudah dikategorikan sebagai pandemi global. Covid-19 merupakan jenis virus yang baru sehingga banyak pihak yang tidak tahu dan tidak mengerti cara penanggulangan virus tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteristik individu dan sikap terkait pencegahan Covid-19 dengan perilaku pencegahan Covid-19. Penelitian ini merupakan jenis penelitian cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 1.170 orang dan dipilih dengan menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang dibantu dengan program google form. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini adalah remaja (90,90%), mempunyai status bekerja (56,00%), berjenis kelamin perempuan (69,30%), memiliki sikap positif terhadap pencegahan covid-19 (99,15%) dan mempunyai perilaku yang baik terhadap pencegahan covid-19 (90,20%). Hasil uji chi-square menunjukan nilai p antara jenis kelamin, umur, status pekerjaan, dan sikap terkait pencegahan Covid-19 dengan perilaku pencegahan Covid-19 adalah 0,000, 0,306, 0,605 dan 0,066. Kesimpulannya adalah ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan perilaku pencegahan Covid-19. Namun, tidak ada hubungan yang signifikan antara umur, status pekerjaan, dan sikap terkait pencegahan Covid-19 dengan perilaku pencegahan Covid-19.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Aktivitas Fisik Pada Remaja di Kota Banjarbaru Tahun 2021 Sujarwati, Annisa; Agustina, Emelia; Azmiyannoor, Muhammad; Rosadi, Dian; Fakhriyadi, Rudi; Fadillah, Noor Ahda; Lasari, Hadrianti H.D.; Nisa, Mufatihatul Aziza
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan Vol. 3, No. 3
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Data Riskesdas 2013-2018 menunjukkan peningkatan aktivitas fisik yang kurang pada penduduk usia ≥10 tahun di Indonesia. Kurangnya aktivitas fisik dapat disebabkan dari berbagai hal. Oleh karena itu, dilakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kurangnya aktfitas fisik pada remaja 10-24 tahun di Kota Banjarbaru melalui pendekatan teori perilaku Lawrence Green. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasinya adalah seluruh remaja usia 10-24 tahun di Kota Banjarbaru. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling dengan jumlah sampel 80 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang telah diuji validitas dan dinyatakan valid. Variabel bebas yang diteliti adalah jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan, ketersediaan sarana aktivitas fisik, dan dukungan sosial. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku aktivitas fisik. Penelitian dilakukan September-November 2021. Data yang dikumpulkan diolah dan dianalisis menggunakan uji bivariat. Hasil uji Fisher’s exact test didapati hubungan bermakna antara jenis kelamin (nilai P=0,001; PR=21,3) dan pengetahuan (nilai P=0,001; PR=10,2) terhadap perilaku aktivitas fisik. Sebaliknya, tidak terdapat hubungan bermakna antara pendidikan terakhir (nilai P=0,679), ketersediaan sarana aktivitas fisik (nilai P=0,408) dan dukungan sosial (nilai P=0,679) dengan perilaku aktivitas fisik. Disimpulkan bahwa perilaku aktifitas fisik dapat dipengaruhi dari faktor yang menjadi dasar motivasi seseorang melakukan sesuatu berupa pengetahuan dibandingkan faktor lainnya.
Association between Access to Clean Water and Health Services and the Incidence of Stunting in Sungai Landas Village, Banjar District, South Kalimantan Rahma, Amelia; Khadafi, Muhammad Zainal; Nayla, Nurul Alifa; Azmiyannoor, Muhammad; Rahman, Fauzie; Arifa, Salsabila; Setiawan, Muhammad Irwan; Sai'dah, Habibah
Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 19 No. 1 (2025)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/rj.v19i1.4991

Abstract

Stunting among infants and toddlers in Sungai Landas Village, Banjar Regency, remains above the national target. Access to clean water and healthcare services plays a crucial role in preventing stunting, but the relationship between these two factors in this area has not yet been studied simultaneously. The study aim to analyze the association between access to clean water and access to healthcare services with the incidence of stunting among children under five in Sungai Landas Village. A quantitative cross-sectional study was conducted involving 30 children under five selected through purposive sampling. Data were obtained using an adapted Indonesian Nutritional Status Survey (SSGI) questionnaire, which assessed water source quality and the frequency of access to healthcare services. Stunting status was determined by measuring height-for-age according to Regulation of the Minister of Health No. 2 of 2020. Bivariate analysis was run with Fisher’s Exact test to assess the association between access to clean water and healthcare services and stunting incidence. Bivariate analysis revealed no significant association between access to clean water and stunting (p = 0.267), nor between access to healthcare services and stunting (p = 0.469). There is no significant association between the type of drinking water source or the frequency of healthcare service access and stunting among children under five in Sungai Landas Village. Other factors, such as a balanced diet and hygienic practices, also play a role. Recommendations include strengthening education on water treatment and family nutrition, improving the quality of healthcare services, and implementing multisectoral programs for more effective stunting reduction.
Analisis Faktor Risiko Penyebab Tidak Langsung Kejadian Stunting: Risk Factors Analysis of Indirect Causes of Stunting Incidents Azmiyannoor, Muhammad; Kania, Nia; Hartoyo, Edi
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 11 No. 1 (2025): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v11i2.9765

Abstract

Stunting merupakan permasalahan gizi kronis dengan ciri anak memiliki perawakan pendek yang disebakan oleh penyebab langsung dan tidak langsung. Penelitian dilakukan untuk menganalisis hubungan antara faktor-faktor penyebab tidak langsung berupa ketahanan pangan, pola pemberian makan, akses air bersih, dan kepemilikan jamban layak dengan kejadian stunting melalui pendekatan tinjauan literatur. Data dikumpulkan dari berbagai artikel ilmiah yang relevan menggunakan metode pencarian sistematis melalui Google Scholar dengan kriteria inklusi dan eksklusi tertentu. Hasil analisis terhadap 22 artikel menunjukkan bahwa ketahanan pangan yang rendah, pola pemberian makan yang tidak sesuai, keterbatasan akses terhadap air bersih, serta kepemilikan jamban yang tidak layak berkontribusi terhadap meningkatnya risiko stunting pada balita. Sebagian besar studi menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara faktor-faktor tersebut dengan kejadian stunting, meskipun beberapa penelitian tidak menemukan hubungan yang bermakna. Kesimpulannya, faktor-faktor tidak langsung memiliki peran penting dalam kejadian stunting, sehingga diperlukan pendekatan komprehensif dalam pencegahan dan penanggulangan stunting dengan meningkatkan akses terhadap pangan bergizi, edukasi pola pemberian makan, serta perbaikan infrastruktur sanitasi dan air bersih.
GAMBARAN FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN MAPPING KEJADIAN PENYAKIT DI PUSKESMAS X KOTA BANJARBARU Azmiyannoor, Muhammad; Nyssa, Talitha Nuzul; Rahmah, Rayhanaddinoor; Cahyani, Lenny Indah; Dian Rosadi
HEARTY Vol 11 No 2 (2023): AGUSTUS
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v11i2.8896

Abstract

Penyelenggaraan surveilans epidemiologi membutuhkan SDM yang memiliki keahlian dalam perekaman, pengumpulan, pengolahan, dan analisis data. Analisis spasial memudahkan penentuan intervensi pencegahan untuk kasus penyakit pada daerah tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai gambaran faktor penghambat pelaksanaan mapping kejadian penyakit di Puskesmas X Kota Banjarbaru. penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif melalui pendekatan studi kasus, dan pengumpulan  data melalui wawancara mendalam (indepth interview) terhadap petugas surveilans. Hasil dari studi ini terdapat 4 faktor yang menjadi faktor penghambat pelaksanaan mapping yaitu dari faktor kebijakan, metode, sumber daya manusia, dan motivasi. Secara rinci yaitu, tidak adanya kewajiban untuk melakukan analisa spasial, tidak ada kualifikasi keterampilan khusus untuk petugas surveilans, pelatihan yang terlalu singkat dan tanpa pedoman, fasilitas analisis spasial tidak tersedia lengkap, petugas belum memiliki keahlian analisis spasial, keterbatasan waktu akibat padatnya kegiatan petugas, dan sesama petugas tidak ada saling mendukung untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan analisa spasial.
Communication, education and information about coronavirus disease (COVID-19) online through the Whatsapp group network Azmiyannoor, Muhammad
BKM Public Health and Community Medicine PHS8 Accepted Abstracts
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Objective: The purpose of this study was to determine changes in respondents' knowledge regarding Covid-19 before and after being given communication, information, and education. Method: This study uses a pre-experimental design with the type of one-group pre-post test design. The target of this activity is the general public who are willing to take part in educational activities and join Whatsapp groups created by volunteers from students of the Public Health Study Program, Faculty of Medicine, Lambung Mangkurat University. The number of participants in the activity was 1,622 people who were divided into 54 Whatsapp groups. Participants of the activity received intervention related to efforts to prevent Covid-19. The data were analyzed statistically with a p-value of 0.05. Results: The results of the analytical knowledge test on prevention, transmission, early detection, symptoms, and status of Covid-19 patients before and after counseling were as follows: p-value = 0.227, 0.109, 0.000, 0.000, and 0.000. Conclusion: There was no significant difference in knowledge about the prevention and transmission of Covid-19 before and after counseling. However, there are significant differences in knowledge about early detection, symptoms, and status of Covid-19 patients before and after counseling.
Optimalisasi Kapasitas Kognitif untuk Pencegahan Stunting Melalui Pendekatan Edukasi Multimodal di Desa Sungai Alang: Optimization of Cognitive Capacity for Stunting Prevention Through a Multimodal Educational Approach in Sungai Alang Village Rahman, Fauzie; Laily, Nur; Wulandari, Anggun; Faisal, Muhammad Ali; Yustikasari, Intan; Rifani, Rizqi; Alifa Nayla, Nurul; Rahma, Amelia; Zainal Khadafi, Muhammad; Keisya Filsahani, Nuraida; Azmiyannoor, Muhammad; Mulia Wati, Ratna
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jppmi.v4i2.844

Abstract

Tingginya prevalensi stunting di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, melatarbelakangi kegiatan pengabdian masyarakat ini. Meskipun edukasi pencegahan stunting telah banyak dilakukan, efektivitasnya pada komunitas dengan pengetahuan awal yang tinggi masih perlu dikaji. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengoptimalkan kapasitas kognitif masyarakat dalam pencegahan stunting melalui pendekatan edukasi multimodal yang integratif. Metode pelaksanaan meliputi penyuluhan kesehatan yang memanfaatkan kombinasi media power point, poster, dan video promosi kesehatan, yang dilaksanakan di Desa Sungai Alang dengan melibatkan 24 peserta. Evaluasi dilakukan melalui pembandingan hasil pre-test dan post-test. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan rata-rata pengetahuan peserta dari 95,00 menjadi 97,08. Secara statistik, tidak ditemukan perbedaan yang bermakna antara pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi (p=0,276), yang kemungkinan disebabkan oleh ceiling effect dimana pengetahuan awal peserta sudah tinggi. Namun, secara kualitatif, pendekatan multimodal ini berhasil mempertahankan pemahaman masyarakat dan mendapat respons antusias. Disimpulkan bahwa untuk masyarakat dengan pengetahuan awal tinggi, intervensi edukasi perlu didesain lebih mendalam, aplikatif untuk komunitas dengan pengetahuan awal yang sudah tinggi, dan berkelanjutan dengan melibatkan kader serta fokus pada kelompok berisiko. Kegiatan ini memberikan implikasi penting terhadap pengembangan strategi edukasi stunting yang lebih efektif dan kontekstual