Era transformasi digital telah membawa perubahan signifikan dalam dunia pendidikan, termasuk evaluasi pembelajaran. Artikel ini mengulas kesiapan guru IPA SMP di Jakarta dalam mengikuti pelatihan perancangan evaluasi digital melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Terbuka. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk menganalisis data kuesioner yang mencakup aspek keterampilan teknologi, pengalaman digital, serta persepsi terhadap keunggulan dan kelemahan evaluasi digital. Analisis dilakukan dengan membandingkan hasil berdasarkan gender, yaitu guru laki-laki dan perempuan. Hasil menunjukkan sebagian besar guru memiliki akses memadai terhadap perangkat keras dan perangkat lunak digital serta pengalaman menggunakan platform seperti Kahoot dan Google Form. Guru perempuan lebih berpengalaman menggunakan platform evaluasi digital, sedangkan guru laki-laki lebih sering menggunakannya. Keunggulan utama evaluasi digital yang disepakati adalah kemampuannya menjadikan pembelajaran lebih interaktif, dengan banyak variasi jenis evaluasi dan umpan balik real-time yang meningkatkan motivasi siswa. Guru laki-laki mencatat keterbatasan fitur gratis sebagai kelemahan utama, sementara guru perempuan menyoroti berkurangnya interaksi personal. Temuan ini menjadi dasar pelatihan perancangan evaluasi digital, dengan fokus pada penggunaan Blooket sebagai salah satu platform interaktif yang diangkat dalam pelatihan luring.
Copyrights © 2025