Pariwisata merupakan salah satu sektor pendapatan yang menjanjikan tiap tahunnya bagi wilayah daerah dengan spot yang menarik terkhusus Gowa yang menjadi daerah penelitian kami. Namun tanpa adanya sarana transportasi, tentunya sektor pariwisata pada suatu wilayah tidak akan menarik bagi kalangan wisatawan.Oleh karenanya untuk mengakomodasi kebutuhan akan transportasi kajian dilakukan dengan menganalisis besar pengeluaran serta pendapatan operasional kendaraan berupa bus pada perusahaan CV. Buttta Karaeng dan CV. Kurnia Travel di daerah Gowa disertai dengan kontribusinya dalam pendapatan asli daerah Gowa serta Kelayakan finansial dari jenis usaha tersebut. Merode yang digunakan berupa analisis kualiatif sebab bacaan data yang begitu variatif, Survey bacaan data dilakukan dengan melakukan wawancara kepada instansi perusahaan terkait terhadap variabel yang diteliti untuk mendapatkan kesimpulan terhadap masalah yang diulas. Hasil yang didapatkan, pada CV Butta Karaeng Biaya operasional pengeluaran Minibus, Bus sedang, dan Bus besar tiap tahunnya berturut- turut sebesar 151.248.250 , 362.244.023 dan 920.448.633. Adapun pada CV. Kurnia Travel Biaya operasional pengeluaran dari Minibus, Bus Sedang dan Bus besar tiap tahunnya berturut- turut sebesar 136.737.904 , 372.970.957 dan 1.047.954.862, pada kedua instansi dapat disimpulkan dari segi investasi layak secara finansial yang di didapatkan dengan menggunakan Net per Value (NPV) dan Benefit Cost Ratio (BCR) secara keseluruhan.
Copyrights © 2024