Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

PEMANFAATAN AGREGAT ALAMI DAN AGREGAT BATU PECAH SEBAGAI MATERIAL PERKERASAN PADA CAMPURAN ASPAL BETON Bulgis, Bulgis; Alkam, Rani Bastari
Potensi : Jurnal Sipil Politeknik Vol 19, No 1 (2017): Potensi: Jurnal Sipil Politeknik
Publisher : Potensi : Jurnal Sipil Politeknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada umumnya, konstruksi perkerasan lentur di Indonesia menggunakan agregat batu pecah yang dihasilkan melalui industri pemecah batu karena memiliki permukaan kasar dan bersudut sehingga memiiki daya lekat yang sangat baik terhadap aspal. Namun karena biaya yang besar dalam proses pengolahan dan pengangkutannya ke lokasi proyek, terkadang ditemukan pemanfaatan agregat alami yang memenuhi persyaratan untuk digunakan sebagai material agregat pada perkerasan. Dengan pertimbangan ini, penulis merasa perlu menguji dan menganalisis pengaruh keberadaan agregat alami dalam campuran aspal beton. Penelitian ini mengkaji pengaruh variasi kadar agregat alami terhadap kinerja campuran aspal beton dan menentukan kadar agregat alami yang dapat menghasilkan kinerja campuran aspal beton yang optimum. Metode penelitian ini berbasis eksperimen di Laboratorium Rekayasa Jalan Jurusan Sipil FT- UMI. Komponen pengujian utama adalah pengujian karakteristik campuran aspal beton dengan menggunakan material perkerasan berupa agregat alami, agregat batu pecah, dan atau kombinasi keduanya. Jenis pengujian laboratorium yang dilakukan adalah pemeriksaan properti material yang dilanjutkan dengan pengujian Marshall untuk memperoleh nilai kadar aspal optimum yang akan digunakan sebagai kadar aspal tetap pada pengujian inti yaitu pengujian Marshall pada komposisi campuran dengan variasi penambahan agregat alami. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa keberadaan agregat alami dalam campuran aspal beton mempengaruhi kinerja campuran dimana diperoleh kadar agregat alami yang mampu menghasilkan kinerja campuran yang optimum sebesar 10%-50% terhadap total berat agregat kasar.
PENGARUH VARIASI WAKTU PEMBEBANAN TERHADAP SIFAT REOLOGI VISCO-ELASTIC ASPAL PEN 80/100 DENGAN PENAMBAHAN ASBUTON MURNI Alkam, Rani Bastari
Jurnal Teknik Sipil Vol 14, No 4 (2018)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.699 KB) | DOI: 10.24002/jts.v14i4.1996

Abstract

Abstract: Time Sweep (loading time) is one of the main variables affecting the performance of asphalt related to loading resistance on the road surface. To describe the loading time effect on the viscoelastic properties of asphalt pen 80/100 with varying content of pure Asbuton with dif-ferent time sweeps, the basic rheological characteristics and mechanical rheological properties were measured with a dynamic shear rheometer in the laboratory. Complex shear modulus (G*) decreased, phase angle values increased, and strain value increased with increasing load-ing time. Vehicle speed and loading frequency were inversely proportional to loading time; thus, it can be concluded that increasing the vehicle speed and increasing the vehicle loading frequency will cause an increase in G*, decrease in phase angle, and decrease in strain. Bitu-men stiffness modulus (E *) was inversely proportional to the increase in loading time. Perma-nent deformation damage criteria, both before and after mechanical rheology test (RTFOT), showed that the shorter the loading time, the stronger the bitumen is in resisting permanent de-formation damage. Based on fatigue cracking criteria, all combinations of loading time and Asbuton content fulfill the statutory requirements for fatigue cracking resistance. Abstrak: Waktu pembebanan (Time Sweep) merupakan salah satu variabel utama yang mempengaruhi kinerja material aspal yang berkaitan dengan ketahanan terhadap pembebanan pada perkerasan jalan. Untuk dapat memperoleh gambaran dari pengaruh variasi waktu pem-bebanan terhadap sifat reologi visco-elastic aspal pen 80/100 dan Asbuton murni maka dil-akukan pengujian sifat reologi dasar dan sifat reologi mekanistik dengan alat Dynamic Shear Rheometer dengan beberapa variasi kadar Asbuton murni. Hasil peneitian menunjukkan pen-ingkatan waktu pembebanan menyebabkan penurunan nilai complex shear modulus (G*), pen-ingkatan nilai phase angle, dan peningkatan nilai regangan. Jika hasil ini dikaitkan dengan ke-cepatan kendaraan dan frekuensi pembebanan yang berbanding terbalik dengan waktu pem-bebanan, maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan kecepatan kendaraan dan bertambahnya frekuensi pembebanan kendaraan akan menyebabkan peningkatan nilai G*, penurunan nilai phase angle, dan penurunan nilai regangan pada sampel. Dalam tinjauan modulus kekakuan bi-tumen diperoleh peningkatan waktu pembebanan menyebabkan penurunan modulus kekakuan bitumen. Dalam kajian kriteria kerusakan Permanent Deformation baik pada kondisi original maupun pada kondisi setelah RTFOT dapat disimpulkan bahwa semakin kecil waktu pem-bebanan maka semakin kuat bitumen tersebut dalam menahan kerusakan Permanent Defor-mation. Sedangkan, dalam kajian kriteria kerusakan Fatigue Cracking dapat disimpulkan bah-wa seluruh kombinasi waktu pembebanan memenuhi persyaratan jika dilakukan tinjauan ketahanan material terhadap fatigue cracking.
PKM PENGEMBANGAN MANAJEMEN TEKNOLOGI PENGELOLAAN BAMBU SEBAGAISUMBERDAYAALAMLOKALDANMEUBELKURSIDIKABUPATEN PINRANG PROVINSI SULAWESISELATAN MR, Fatriady; Alkam, Rani Bastari
Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS Vol 10 No 1 (2019): Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS
Publisher : Forum Layanan IPTEKS Bagi Masyarakat (FLipMAS) Wilayah Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The target of the Community Partnership (PKM) program is an economically productive community group (small business). The aim of the program is to develop economically independent communities. The business partners in this program are the "Mentari" bamboo handicraft business and the "Shawwal" Chair Furniture belonging to Mr. Baharuddin Mamma and belonging to Mr. Rudy. The problems faced by the two partners are as follows: 1) equipment / equipment / production facilities need to be developed and inadequate, 2) opportunities for cooperation between the two partners need to be developed 3) the market is still limited and needs to be improved, 4) need to develop quality and quality production. With the above conditions, the PKM activities program implemented are: 1) adding more equipment / equipment / production facilities, 2) accommodating the cooperation of the two businesses, 3) developing the media and market reach, 4) more innovative production assistance through the cooperation of the two partners. The results that have been achieved are: 1) procurement of equipment / equipment / facilities to support the production process, namely the procurement of compressor machines, machine drills, work floors, soakingponds, 2) facilitating cooperation between the two partners to produce more innovative and competitive production, 3) making website marketing media. 4) An innovative type of production has been born in collaboration with the two business partners in the form of a sofa chair. This program is expected to be able to facilitate the development of partner businesses and then be able to provide a multiplier effect for bamboo handicraft businesses and the business of chair furniture in partnership with them.
Analisis Identifikasi dan Persepsi Manajemen Keselamatan Kerja pada Proyek Konstruksi Muin, Suriati Abd; Alkam, Rani Bastari
Jurnal Teknik Sipil MACCA Vol. 5 No. 3 (2020): Jurnal Teknik Sipil MACCA
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/aarfjt45

Abstract

Keselamatan kerja pada pelaksaan proyek konstruksi harus menjadi prioritas utama. Akan tetapi tidak semua perusahaan memahami dan mengetahui bagaimana mengimplementasikan rencana keselamaan kerja (RKK) dengan baik dalam lingkup perusahan konstruksi maupun dalam pelaksaan di lapangan. Implementasi manajemen keselamatan kerja yang tidak memenuhi peraturan yang berlaku berdampak pada terganggunya proses pekerjaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sejauh mana penerapan dan prinsip manajemen keselamatan kerja di lokasi proyek dan bagaimana persepsi pekerja terhadap implementasi tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada proyek pembangunan gedung BCA kantor cabang utama panakkukang dengan cara survei dan observasi pemakaian alat pelindung diri (APD) yang diperoleh dari safety officer PT. Pulau Intan Baja Perkasa Konstruksi yaitu data pekerja yang memakai dan melengkapi APD dan yang tidak memakainya saat bekerja. Instrumen kuesioner juga dibagikan kepada pekerja untuk mengetahui persepsi pekerja terhadap penerapan manejemen keselamatan kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yaitu sebesar 45,45% dari checklist manajemen keselamatan kerja telah dilaksanakan, 36,36% tidak dilaksanakan sepenuhnya dan 18,18% tidak dilaksanakan. Selain itu, 48,61% sangat setuju perlunya penerapan manajemen keselamatan kerja di lokasi proyek, 41,11% setuju, 7,78% cukup setuju, 2,22%, tidak setuju, dan sangat tidak setuju 0,28%.
Analisis Kerusakan Jalan dan Cara Penanggulangannya (Studi Kasus Jalan Poros Makassar-Maros) Marsyanda, Andi Ulfa; Januar, Ilham Yuna Dwi; Said, Lambang Basri; Idrus, Yasnawi; Alkam, Rani Bastari
Jurnal Teknik Sipil MACCA Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal Teknik Sipil MACCA
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fbqz1p25

Abstract

Ruas jalan Makassar-Maros memiliki volume lalu lintas yang tinggi sehingga mempengaruhi kualitas transportasi dan kinerja ruas jalan yang dinyatakan sebagai tingkat pelayanan. Kondisi kerusakan pada suatu ruas jalan perlu dianalisis untuk mengetahui besaran kerusakan yang terjadi dan tindakan penanganan yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kerusakan pada Jalan Poros Makassar-Maros dan menentukan cara menanggulangi kerusakan tersebut berdasarkan angka urutan prioritas jalan menurut metode Bina Marga. Observasi secara langsung dan tidak langsung dilakukan pada segmen jalan Poros Makassar-Maros km 23-25 sesuai dengan tahapan dan instrumen metode Bina Marga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai persentase dari masing-masing jenis kerusakan ruas jalan poros Makassar-Maros yaitu: patch (60,5%), retakan kulit buaya (23,8%), retakan halus/ rambut (7,5%), pelepasan butir (4,2%), retak refleksi (2,9%), lubang (0,6%), dan retakan tepi (0,5%). Selanjutnya diperoleh volume lalu lintas harian sebesar 20.528 smp/jam. Angka urutan prioritas sebesar 8,815, maka menurut nilai prioritas pada metode Bina Marga, ruas jalan poros Makassar-Maros pada segmen yang ditunjau termasuk dalam program pemeliharaan rutin.
Penataan Ruang Parkir di Badan Jalan untuk Meningkatkan Kinerja Jalan AP Pettarani Rappang Masri, Kurniawan; Andiman, Andi Mitra; Said, Lambang Basri; Alifuddin, Andi; Alkam, Rani Bastari
Jurnal Teknik Sipil MACCA Vol. 7 No. 2 (2022): Jurnal Teknik Sipil MACCA
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/2hbwb529

Abstract

Parkir merupakan salah satu komponen atau aspek tak terpisahkan dalam kebutuhan sistem transportasi, karena setiap perjalanan dengan kendaraan pribadi umumnya selalu dimauli dan diakhiri di tempat parkir. Sesuai dengan fungsi tersebut ruang parkir disesuaikan dengan permintaan seiring dengan kebutuhan orang berkendara untuk berada atau mengakses suatu tempat. Masalah yang terjadi pada jalan AP Pettarani Rappang adalah penyalahgunaan badan jalan sebagau area parkir pada ruas jalan yang mengakibatkan terhambatnya arus kendaraan. Hal tersebut disebabkan oleh pergerakan manuver dari kendaraan yang parkir di badan jalan. Salah satu ruas jalan utama Kabupaten Sidenreng Rappang yang sebagai badan jalannya digunakan untuk parkir kendaraan adalah jalan AP Pettarani, Rappang Kabupaten Sidenreng Rappang. Berdasarkan Hasil analisis kinerja jalan AP Pettarani rappang didapatkan nilai kejenuhan sebesar (DS) 0,13 dengan arus lalu lintas sebesar 545 SMP/jam pada hari jum`at puncak, Kapasitas (C) sebesar 4041,85 SMP/jam kecepatan bebas (FV) sebesar 32,28 km/jam sehingga tingkat pelayanan pada jam puncak adalah A. Adanya parkir di badan jalan mengakibatkan berkurangnya lebar jalan, sehingga nilai (DS) sebesar 0,21 kapasitas menurun 2601,65 SMP/jam, kecepatan berkurang 26,48 km/jam dan tingkat pelayanan menjadi B.
Analisis Kinerja Ruas Jalan Poros Bulukumba Akibat Aktifitas di Pasar Tanete Kabupaten Bulukumba Faghnawi, Ahrar; Mubarak, Rahmat; Badaron, St Fauziah; Gecong, Alimin; Alkam, Rani Bastari
Jurnal Teknik Sipil MACCA Vol. 7 No. 3 (2022): Jurnal Teknik Sipil MACCA
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/9s0vhd59

Abstract

Aktifitas di Pasar Tanete yang menggunakan lahan sampai diluar area yang telah disediakan menimbulkan gangguan lalu-lintas berupa kemacetan dan tundaan kendaraan. Padahal, pada tahun 2012 kawasan Tanete Kecamatan Bulukumpa merupakan salah satu dari 4 (empat) Pusat Pelayanan Kawasan perkotaan (PPK) yang ditetapkan dalam RTRW Kab. Bulukumba Tahun 2012-2032. Hal ini menjadikan ciri kawasan Tanete sebagai perkotaan menjadi semakin lengkap. Sehingga, fungsi pelayanan kegiatan di Kawasan Tanete harus dikaji atas implikasinya terhadap sistim interaksi ruang yang terjadi di dalamnya. Menjawab persoalan tersebut, penelitian ini berusaha untuk menjelaskan karakteristik dan kinerja ruas jalan poros Bulukumba-Sinjai sepanjang segmen 200 meter di depan Pasar Tanete menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, lewat data-data yang dikumpulkan pada hari pasar beroperasi dan tidak beropersi berupa geometrik ruas jalan, volume lalu-lintas, hambatan samping dan kecepatan aktual. Akhirnya disimpulkan bahwa tingkat pelayanan ruas jalan tersebut pada saat pasar beroperasi adalah E sementara pada saat pasar tidak beroperasi adalah B.
Studi Kinerja Simpang Tak Bersinyal dengan Bundaran (Studi Kasus Jl. Tun Abd. Razak – Jl. H. M. Yasin Limpo) Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan Aldin, Dimas Purwa; Maulidyawati, Mila; Hafram, St. Maryam; Syarkawi, Mukhtar Thahir; Alkam, Rani Bastari
Jurnal Teknik Sipil MACCA Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Teknik Sipil MACCA
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/pkb68779

Abstract

Bundaran Gowa merupakan salah satu bundaran penting di kabupaten Gowa Sulawesi Selatan yang melayani arus lalu lintas dari berbagai arah, salah satunya dari jalan Tun Abd Razak dan jalan H. M. Yasin Limpo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja simpang tak bersinyal dengan bundaran di jalan tun abd razak dan jalan H. M. Yasin Limpo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data melalui survei mengikuti analisis yang terdapat pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Penelitian ini meninjau ruas jalan Tun Abd Razak dan jalan H. M. Yasin Limpo, penelitian dilakukan di 4 titik survei. Survei dilakukan selama 3 hari, yaitu hari kerja, hari biasa dan hari libur, dilakukan pengamatan pada waktu (07.00-20.00 WITA). hasil yang diperoleh dari analisis ini yaitu, nilai kapasitas (C) sebesar 3082 smp/jam, derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,96; tundaan lalu lintas sebesar 11,14 det/smp dan memiliki nilai tundaan rata-rata sebesar 16 det/smp dan tingkat pelayanan yaitu E.
Analisis Tingkat Pelayanan pada Ruas Jalan Dr. Ratulangi Kota Palopo Alifuddin, Andi; Hafram, St Maryam; Alkam, Rani Bastari; Ramadhani, Dwi Suci; Bontong, Fitrahalia
Jurnal Teknik Sipil MACCA Vol. 8 No. 2 (2023): Jurnal Teknik Sipil MACCA
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/vyh81b86

Abstract

Tingkat kepemilikan suatu kendaraan yang semakin tinggi merupakan suatu masalah yang memicu timbulnya arus lalu lintas yang meningkat pada ruas jalan, serta tingkat kesadaran masyarakat yang rendah dalam mematuhi aturan lalu lintas yang dampaknya menimbulkan konflik lalu lintas, tetapi masih dikategorikan aman. Jalan Dr. Ratulangi merupakan jalan utama yang berada di Kota Palopo. Dimana pada kondisi tersebut banyak kendaraan yang melintas sehingga pada jam-jam tertentu dapat timbul berbagai konflik lalu lintas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik lalu lintas dan analisis tingkat pelayana pada ruas jalan Dr. Ratulangi Kota Palopo. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan menunjukkan volume lalu lintas tertinggi pada titik 1 terjadi pada hari rabu arah utara 803 smp/jam dan arah selatan 881 smp/jam, untuk lokasi titik 2 volume tertinggi pada arah dengan jumlah 1121 smp/jam dan arah selatan 1125 smp/jam. Tingkat pelayanan yang didapatkan pada titik 1 untuk arah utara yaitu B dan untuk arah selatan C, sedangkan tingkat pelayanan titik 2 diperoleh C untuk arah utara dan pada arah selatan C.
Penerapan Manajemen Lalu Lintas untuk Menanggulangi Kemacetan Lalu Lintas: Simpang Bersinyal Jln. Monginsidi – Jln. Bulu Kunyi Said, Lambang Basri; Syafei, Ilham; Alkam, Rani Bastari; Febriansya; Amri, Andi
Jurnal Teknik Sipil MACCA Vol. 8 No. 2 (2023): Jurnal Teknik Sipil MACCA
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/r8640c29

Abstract

Manajemen lalu lintas penting untuk mengoptimalkan kinerja pada simpang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja simpangan bersinyal dan menerapkan manajemen lalu lintas untuk menanggulangi kemacetan simpang bersinyal Jalan Monginsidi - Jalan Bulu Kunyi menggunakan pendekatan MKJI serta meninjau kesesuaian antara pengaturan waktu sinyal eksisting dengan hasil analisis. Survei lalu lintas dilaksanakan selama tiga hari pada pada Hari Rabu, Jumat, dan Minggu dari Pukul 07.00-18.00. Data dianalisis menggunakan prosedur analisis MKJI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Berdasarkan permasalahan yang didapatkan pada lokasi survei, maka solusi permasalahan lalu lintas yang dapat diambil adalah pelarangan gerakan belok kiri untuk pendekat utara, selatan, timur, dan barat. Kapasitas yang terjadi pada simpang empat bersinyal Jln. monginsidi - Jln. bulu kunyi adalah buruk karena nilai arus jenuh, drajat kejenuhan, antrian, dan tundaanya memperoleh nilai variabel yang sedikit berbeda meskipun digunakan data arus yang sama.