Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan agregat sebagai material konstruksi seperti ukuran dan gradasinya, kebersihan, kekuatan, kekekalan bentuk, bentuk permukaan, dan bentuk butirnya. Penggunaan agregat kasar yang memiliki berbagai macam bentuk dapat mempengaruhi kekuatan beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan dan tarik belah suatu beton dengan variasi agregat kasar yang berbeda beda dan melihat seberapa besar penurunan dan kenaikan tiap variasi bentuk agregat yang berbeda beda dari mutu yang direncanakan. Bentuk agregat yang digunakan yaitu agregat kasar berbentuk bersudut (batu pecah), berbentuk bulat (kerikil), berbentuk pipih (batu pecah) sebesar 20% dan bersudut (batu pecah) sebesar 80%, dan berbentuk lonjong (batu pecah) sebesar 20% dan bersudut (batu pecah) sebesar 80%. Pada pengujian kuat tekan dengan agregat bersudut dan bulat mengalami kenaikan kuat tekan sebesar10.73% dan 2.24% menjadi 33.220 Mpa dan 30.672 Mpa dari mutu rencana sebesar 30 Mpa. Untuk agregat pipih dan lonjong masing-masing sebesar 20% dan dicampur agregat bersudut sebesar 80% mengalami penurunan kuat tekan sebesar 3.74% dan 6.25% menjadi 28.879 Mpa dan 28.124 Mpa dari mutu rencana. Untuk kuat tarik belah agregat bersudut dan bulat memiliki nilai kuat tari belah sebesar 4.128 Mpa dan 3.232 Mpa sedangkan agregat pipih dan lonjong masing-masing sebesar 20% dan dicampur agregat bersudut sebesar 80% memiliki kuat tarik belah sebesar 2.972 Mpa dan 2.925 Mpa.
Copyrights © 2020