Penelitian terbaru menunjukkan bahwa tingkat literasi digital mahasiswa di Indonesia masih tergolong sedang dan belum merata pada berbagai dimensi keterampilan teknologi, informasi, dan berpikir kritis. Analisis dataset terhadap 2.921 mahasiswa perguruan tinggi di Indonesia menunjukkan skor rata-rata literasi digital sebesar 3,45 dari 5, yang menandakan tahap perkembangan menuju tingkat mahir (Simanjuntak et al., 2025). Sejalan dengan temuan tersebut, Dolezal et al. (2025) menegaskan perlunya program terstruktur yang mampu meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran. Sebagai respons terhadap hal tersebut, program pengabdian masyarakat bertajuk “Integrasi Teknologi dan Pedagogi: Upaya Peningkatan Kompetensi Digital Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris” dilaksanakan pada Agustus 2025 di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar. Workshop berbasis praktik langsung ini melibatkan 180 mahasiswa baru yang dibagi ke dalam lima kelas, masing-masing terdiri atas 36 mahasiswa dan dipandu oleh satu orang instruktur. Program ini bertujuan memperkuat literasi digital dan keterampilan perancangan pembelajaran mahasiswa melalui penerapan kerangka Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) dan model SAMR (Substitution–Augmentation–Modification–Redefinition). Melalui kegiatan berbasis pengalaman menggunakan LMS/CMS, alat berbasis AI (ChatGPT, Grammarly), platform e-portfolio, dan aplikasi multimedia (Canva, Padlet), mahasiswa menunjukkan peningkatan signifikan dalam kepercayaan diri dan kemampuan digital mereka. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa 88% peserta mampu mengintegrasikan teknologi ke dalam rancangan pembelajaran dengan lebih efektif. Kegiatan ini juga menghasilkan komunitas kolaboratif bernama English Digital Innovators Community (EDIC) sebagai wadah pengembangan dan inovasi berkelanjutan di kalangan mahasiswa.
Copyrights © 2025