Hasil uji tarik, tegangan tarik maksimum material ialah: σu = 37.2 Kg/mm2, σu = 49.0 Kg/mm2, dan σu = 58.0 Kg/mm2. Sesuai tabel pada lamapiran-3 semua hasil perhitungan masuk dalam kategori material St 37, St 42, dan St 50. Pengujian ini dilakukan untuk membuktikan bahwa bahan yang digunakan pada pengujian ini ialah benar St 37, St 42, dan St 50. Nilai simpangan terhadap putaran pada masing-masing bahan uji berbeda, dimana nilai rata-rata untuk bahan St 37 lebih besar dibanding bahan St 42 dan 50. Hal ini disebabkan tingkat kekuatan yang berbeda dimana bahan St 50 lebih kokoh sehinga simpangan yang terjadi saat diberikan putaran menjadi kecil sedangkan untuk bahan St 37 nilai simpangannya lebih besar karena tingkat kekokohannya lebih rendah dibandingkan St 50. Sekalipun dalam prosentase kenaikan tegangan tarik St 37 lebih besar dibanding St 50. Hal ini yang menyebabkan nilai simpangan dari bahan yang lebih kuat menjadi kecil dibandingkan dengan bahan yang lebih lunak. Pengaruh model kampuh las dan jenis material terhadap karakteristik getaran adalah sebagai berikut :(a) Harga frekuensi sudut resonansi (wres ), jika dilihat dari model kampuh las terjadi ketidakseimbangan. Pada baja St. 37 harga wres Kampuh V = 87,733 rad/s lebih besar daripada harga wres Kampuh X = 73,267 rad/s, untuk baja St. 42. (b) Harga Kekakuan (k) baja St. 37 = 4718,81193 N/mm lebih besar daripada kekakuan baja St. 42 = 4211,47225 N/mm. Harga kekakuan dilihat dari model kampuh las kekakuan model kampuh V baja St 37 > kekakuan model kampuh X baja St 42. (c) Harga massa sistem (m) baja St. 37 = 0,67 kg lebih kecil daripada massa sistem baja St. 42 = 0,78 kg. Harga massa sistem dilihat dari model kampuh las massa sistem model kampuh V < massa sistem model kampuh X. (d) Harga koefisien peredam (c) baja St. 37 = 171,83604 Ns/m lebih besar daripada koefisien peredam baja St. 42 = 7,82268 Ns/m. Harga koefisien peredam dilihat dari model kampuh las koefisien peredam model kampuh V > koefisien peredam model kampuh X.