Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengoptimalkan digitalisasi proses impor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) agar lebih ketat mengawasi distribusi rokok ilegal pada tahun 2025. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengevaluasi keberhasilan sistem digital dengan melakukan analisis data numerik mengenai otomatisasi dokumen kepabeanan, integrasi data lintas instansi, dan hasil penindakan rokok ilegal. Studi menunjukkan bahwa digitalisasi meningkatkan efisiensi proses impor, transparansi layanan, dan akurasi pengawasan. Selain itu, teknologi digital telah terbukti mampu mengurangi penyelundupan rokok ilegal dan mempercepat penerimaan negara melalui administrasi yang lebih cepat dan lebih terkontrol. Namun demikian, penelitian ini menemukan beberapa hambatan. Yang paling menonjol adalah keterbatasan pada infrastruktur teknologi dan kemampuan sumber daya manusia untuk menjalankan sistem digital dengan baik. Kedua faktor ini perlu mendapatkan perhatian agar efektivitas digitalisasi dapat ditingkatkan secara berkelanjutan.
Copyrights © 2025