Pertumbuhan penduduk yang pesat di kawasan perkotaan berimbas pada perubahan penggunaan lahan yang mempengaruhi keberlanjutan kawasan sempadan sungai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interaksi antara kebijakan pengelolaan sempadan sungai dengan dinamika pertumbuhan penduduk di Kota Bandar Lampung dan membandingkannya dengan Kota Pekanbaru. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif berbasis studi pustaka dengan mengkaji berbagai kebijakan, data demografis, serta dampak lingkungan dan sosial yang muncul akibat perubahan penggunaan lahan di sepanjang daerah aliran sungai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan sempadan sungai di Bandar Lampung lebih terancam karena kurangnya pengawasan dan sosialisasi kebijakan, serta tingginya tekanan ekonomi terhadap kawasan tersebut. Sementara itu, di Pekanbaru, meskipun tantangan serupa ada, penataan ruang dan kebijakan pengelolaan sempadan sungai lebih terstruktur. Penelitian ini menyarankan penataan ulang pemanfaatan sempadan sungai, penguatan regulasi, dan peningkatan edukasi masyarakat sebagai langkah strategis dalam mitigasi risiko lingkungan, seperti banjir, dan untuk perlindungan ekosistem riparian yang berkelanjutan.
Copyrights © 2025