cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara terbit pada bulan Januari, Mei dan September, memuat karya-karya ilmiah yang berkaitan dengan litbang mineral dan batubara mulai dari eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, ekstraksi, pemanfaatan, lingkungan, kebijakan dan keekonomian termasuk ulasan ilmiah terkait. ISSN: 1979-6560 (print) ISSN: 2527-8789 (online) Accreditation Number (LIPI): 688/AU3/P2MI-LIPI/07/2015
Arjuna Subject : -
Articles 265 Documents
ANALISIS SWOT PENGEMBANGAN USAHA PENGOLAHAN PASIR ZIRKON Triswan Suseno
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 12, No 2 (2016): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2016
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.593 KB) | DOI: 10.30556/jtmb.Vol12.No02.2016.97

Abstract

Pemasaran pasir zirkon Indonesia untuk memenuhi kebutuhan industri di dalam negeri belum optimal hingga saat ini. Akibatnya, bahan mentah ini diekspor ke berbagai negara. Namun, sejak terbitnya UU Minerba Nomor 4 Tahun 2009 tentang larangan ekspor bahan mentah mineral, produksi pasir zirkon Indonesia cenderung mengalami penurunan yang berdampak pula pada menurunnya penerimaan negara bukan pajak bidang pertambangan yang bersumber dari royalti dan iuran tetap (dead rent), iuran produksi, iuran eksplorasi dan eksploitasi, pendapatan dari biaya reklamasi, pendapatan dari pajak penghasilan usaha dari pendapatan kena pajak dan pendapatan dari ekspor. Juga berakibat pemutusan hubungan kerja dan hilangnya sektor usaha lain di sekitar lokasi pertambangan yang selama ini menunjang kebutuhan bagi perusahaan pertambangan dan karyawannya. Menghadapi permasalahan tersebut , perlu dirumuskan strategi pengembangan yang tepat dan sesuai dengan posisi strategis keberadaan pertambangan pasir zirkon saat ini dan kondisi idealnya dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal industri pengolahan. Hal ini untuk memetakan strategi kebijakan dan arah pengembangan yang akan dicapai serta langkah strategis mencapai kondisi tersebut. Dalam rangka mengidentifikasi posisi strategis pabrik zirkonium silikat lebih akurat dilakukan analisis strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang) dan threats (ancaman). Indikator internal sistem digambarkan melalui kekuatan dan kelemahan, sedangkan indikator eksternal sistem digambarkan melalui peluang dan ancaman. Kata kunci : pasir zirkon, zirkonium silikat, analisis strengths, weaknesses, opportunities, threats, harga. 
ANALISIS HUBUNGAN KONSTITUTIF PADA BATUAN ANISOTROP Indra Karna Wijaksana
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2017
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.286 KB) | DOI: 10.30556/jtmb.Vol13.No2.2017.206

Abstract

Banyak batuan yang tersingkap di permukaan bumi mempunyai struktur dasar dalam bentuk perlapisan, foliasi, fissure, ataupun joint. Secara umum, batuan memiliki sifat (fisik, dinamik, thermal, mekanik, dan hidrolik) yang berbeda sesuai dengan arahnya dan disebut sebagai sifat anisotrop. Pemahaman akan sifat-sifat mekanik dari batuan anisotrop, dapat membantu memprediksi perilaku batuan dalam desain, analisis, dan konstruksi, juga memperbaiki kualitas dan keamanan. Pada penelitian ini dibahas mengenai metode pengujian laboratorium dan analitik untuk menentukan keempat nilai konstanta elastik batu slate yang bersifat isotrop transverse. Perhitungan analitik dilakukan untuk menentukan konstanta elastik dari material batuan dengan asumsi linier, elastik, homogen, dan isotrop transverse. Nilai regangan ditentukan pada kondisi 50% dari tegangan puncak pada kurva tegangan-regangan. Analisis multilinier regresi dengan metode estimasi kuadrat terkecil digunakan dalam menentukan persamaan linier untuk mendapatkan keempat konstanta elastik dari batuan. Pada penelitian ini, batuan yang digunakan sebagai contoh dalam uji laboratorium diperoleh dari dua buah blok batu slate yang berasal dari sungai Bora, daerah Palu Sulawesi Tengah. Batuan-batuan ini memiliki arah foliasi yang nampak pada permukaannya, dan oleh karena itu batuan ini akan diperlakukan sebagai material isotrop transverse. Dari hasil uji kuat tekan uniaksial, diketahui bahwa batu slate tersebut mempunyai kemampuan deformasi yang lebih besar pada arah normal terhadap bidang isotrop transversenya (q = 85o), daripada kemampuan deformasi pada arah sejajar dengan bidang isotrop transversenya (q = 5o). 
Rancangan Proses Pembuatan Briket Batubara Nonkarbonisasi Skala Kecil Dari Batubara Kadar Abu Tinggi Suganal, Suganal
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 5, No 13 (2009)
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (16.273 KB)

Abstract

Blue print Pengelolaan Energi Nasional 2006 mengarahkan bahwa penggunaan batubara perlu ditingkatan dari15,34% menjadi 33% dalam energi bauran pada tahun 2025. Salah satu sasaran pemanfaatan batubara adalah industri kecil dan rumah tangga. Akan tetapi, sistem pembakaran batubara pada rumah tangga dan industri kecil umumnya menggunakan sistem grate atau kisi, sehingga memerlukan butiran batubara berbutir besar (±4 cm). Oleh karena itu perlu dilakukan pembriketan  batubara. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian pembuatan briket batubara dari batubara kadar abu tinggi termasuk pembuatan rancangan proses serta biaya investasi agar dapat diterapkan  pada masyarakat. Hasil menunjukkan bahwa bahan pengikat proses pembriketan adalah molases, ukuran serbuk batubara – 3 mm dan tekanan pembriketan 200 kg/cm2. Untuk pembuatan briket batubara skala kecil dengan kapasitas 2,5 ton/jam diperlukan peralatan utama yang terdiri atas jaw crusher, hammer mill, double roll mixer, dan mesin briket sistem double roll. Kebutuhan  dana investasi sebesar Rp 1,58 miliar dengan jumlah karyawan 13 orang. Kata kunci : briket batubara, kadar abu tinggi, rancangan proses,investasi
PENGGUNAAN ABU BATUBARA HASIL PEMBAKARAN ASPHALT MIXING PLANT (AMP) SEBAGAI BAHAN CAMPURAN LAPIS ASPAL BETON (LASTON) Ari Sasmoko Adi
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 13, No 1 (2017): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2017
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.322 KB) | DOI: 10.30556/jtmb.Vol13.No1.2017.144

Abstract

Di Kalimantan Timur umumnya jalan yang sering dilewati kendaraan banyak mengalami penurunan kualitas sehingga fungsi lapis perkerasan jalan tidak optimal digunakan pemakai jalan. Maksud dari penelitian ini adalah meningkatkan kualitas lapis perkerasan aspal beton (Laston) dengan bahan tambah berupa abu batu bara dengan atau tanpa filler (semen). Abu batubara diperoleh dari hasil pembakaran batubara di alat produksi aspal panas di AMP. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan abu batu bara pada jenis campuran aspal Lapis Permukaan ACBC 2% dan 3% dapat memenuhi spesifikasi teknis. Bila menggunakan semen sebagai filler penambahan abu batubara 1%, 2%, 3%, 4% dan 5% memenuhi spesifikasi teknis pada campuran ACBC. Hasil pengujian nilai kekuatan (Stabilitas) dan keawetan (Durabilitas) untuk campuran ACBC menggunakan abu batu bara adalah sebagai berikut : Stabilitas pada penambahan abu batu bara 2% = 1.875,18 Kg dan Durabilitas pada penambahan abu batu bara 3% = 152,05 % sedangkan pada campuran ACBC yang menggunakan abu batu bara dan semen sebagai filler diperoleh stabilitas pada penambahan abu batu bara 2% = 1.875,18 Kg dan durabilitas pada penambahan abu batu bara 3% dan 4% = 152,05 %.
PENYIAPAN SERBUK KOMPOSIT KORUNDUM - TITANIUM KARBIDA (AL2O3- TiC) SEBAGAI BAHAN ABRASIF Frank Edwin; Subari Subari
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 13, No 3 (2017): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2017
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1324.357 KB) | DOI: 10.30556/jtmb.Vol13.No3.2017.172

Abstract

Produksi bahan abrasif belum ada di Indonesia dan bahan tersebut masih diimpor. Karena itu penelitian pembuatan komposit korundum - titanium karbida (Al2O3-TiC) sebagai bahan baku abrasif berupa serbuk telah dilakukan menggunakan campuran alumina dan titania melalui reaksi aluminotermik. Komposit dibuat dengan mereaksikan Al(OH)3, Al2O3 dan serbuk logam Al sebagai sumber Al, dan TiO2, Ti(OH)4 sebagai sumber Ti, serta sukrosa sebagai sumber karbon dengan variasi temperatur pembakaran reduksi pada suhu 1000 °C, 1300 °C dan 1450 °C. Secara visual komposisi (K-3) memberikan hasil terbaik dengan homogenitas warna abu-abu tua (indikasi adanya karbon bebas) pada suhu kalsinasi 800 °C. Hasil analisis X-RD terhadap kompositK-3 yang teridentifikasi ada 4 mineral utama yaitu korundum, rutil, anatase dan aluminium titanium oksida. Sedangkan fasa titanium karbida (TiC) pada komposit tersebut muncul dengan intensitas sangat kecil pada sudut 2q sekitar 36,4o dan 42o. Hasil analisis SEM Mapping menunjukkan intensitas dari elemen aluminium, titanium dan karbon yang cukup tinggi pada suhu pembakaran optimum 1450 oC. Komposisi kimia yang diperoleh dari analisis SEM X-Ray secara kuantitatif terhadap komposit K-3 adalah: Al2O3 18,74 %; TiO269,36 %;C 5,56 % dan sisanya sebesar 6,34 % adalah TiC yang diduga bersifat amorf. Komposit (Al2O3-TiC) yang dihasilkan masihbelum memenuhi harapan disebabkan kondisi suhu pembakaran reduksinya sulit dipertahankan sehingga kemungkinan Al2O3-TiC yang terbentuk semakin kecil dan cenderung membentuk Al2O3- TiO2.
PENGALOKASIAN WILAYAH PERTAMBANGAN RAKYAT: KASUS TAMBANG DOLOMIT DI KECAMATAN PALANG-KABUPATEN TUBAN BAMBANG YUNIANTO
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 11, No 1 (2015): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2015
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (922.436 KB) | DOI: 10.30556/jtmb.Vol11.No1.2015.240

Abstract

Potensi bahan galian dolomit di Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban telah ditambang oleh rakyat tanpa izin secara turun- temurun untuk memproduksi batu kumbung di empat desa: Leran Wetan, Leran Kulon, Pucangan, dan Wangun. Kegiatan penambangan batu kumbung oleh rakyat dilakukan dengan tambang terbuka dan tambang dalam dengan membuat lubang terowongan tanpa memperhatikan praktek pertambangan dengan cara yang baik dan benar. Peralatan pertambangan yang digunakan terdiri atas peralatan mekanis dan manual. Lahan yang ditambang berupa tanah Negara, tanah bersertifikat/ tanpa sertifikat dan tanah yasan (pethok D). Sesuai peraturan perundang-undangan, kebijakan Pemerintah Kabupaten Tuban mengalokasikan Wilayah Pertambangan Rakyat dalam rangka memberi wadah usaha pertambangan rakyat di daerah tersebut. Berdasarkan persyaratan dan kriteria Wilayah Pertambangan Rakyat tersebut serta ketentuan-ketentuan lain yang terkait dengan pengalokasian Wilayah Pertambangan Rakyat. Tulisan ini merupakan hasil penelitian kebijakan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Data primer dan sekunder hasil survei ditabulasi sesuai pokok perso- alan, kemudian dilakukan analisis deskriptif kualitatif. Hasil studi ini menunjukkan lokasi tambang rakyat di Desa Leran Wetan, Desa Leran Kulon, dan Desa Pucangan dapat dialokasikan menjadi Wilayah Pertambangan Rakyat. Sedangkan petambangan di Desa Wangun tidak bisa dialokasikan, karena berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tuban, lahannya untuk peruntukan lain dan lokasinya berdekatan dengan situs Gua Suci dan pemukiman penduduk. Dalam menetapkan Wilayah Pertambangan Rakyat, Pemerintah Kabupaten Tuban memperhatikan pertimbangan Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tuban sebagai dinas pelaksana teknis di daerah. Wilayah Pertambangan Rakyat yang telah ditetapkan, diumumkan secara terbuka dan diikuti dengan penerbitan Izin Pertambangan Rakyat. Pemerintah Kabupaten Tuban memiliki tanggung jawab untuk mengelola dan mengembangkan usaha pertambangan rakyat di lokasi Wilayah Pertambangan Rakyat tersebut.
PELARUTAN BIJIH BAUKSIT DENGAN SODA KAUSTIK (NaOH) MENJADI LARUTAN SODIUM ALUMINAT (NaAlO2) SKALA PILOT Husaini Husaini; Dessy Amalia; Yuhelda Yuhelda
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 12, No 3 (2016): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2016
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.389 KB) | DOI: 10.30556/jtmb.Vol12.No3.2016.134

Abstract

Sodium aluminat (NaAlO2) merupakan bahan kimia anorganik penting yang digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan berbagai macam produk kimia antara lain polialuminum chloride (PAC), alum, dan zeolit sintetik. Dalam penelitian ini, NaAlO2 dihasilkan melalui proses Bayer yaitu pelarutan (digestion) bauksit asal Tayan, Kalimantan Barat, dengan soda kaustik (NaOH) pada skala pilot berkapasitas 100 kg umpan/batch dengan menggunakan uap secara kontak langsung pada suhu sekitar 140oC dan tekanan 4 atm. Variabel yang diteliti meliputi : lama reaksi (1; 1,5; 2 jam), ukuran butir -0,177 mm (-80 mesh); -0,149 mm (-100 mesh); -0,0965 mm (-150 mesh), dan NaOH berlebih di atas kebutuhan stoikhiometrinya (1,37% sampai dengan 35,25%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu reaksi semakin lama, ukuran butir semakin halus, dan NaOH berlebih semakin tinggi sampai batas tertentu, memberikan perolehan alumina (Al2O3) yang semakin tinggi. Kondisi proses terbaik yang diperoleh adalah NaOH berlebih 28,83% , lama reaksi 2 jam dan ukuran butir -150 mesh (-0,105 mm) dengan perolehan alumina tertinggi 93,98%.
ANALISIS NERACA SUMBER DAYA PASIR BESI DAN BIJIH NIKEL INDONESIA Harta Haryadi
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2017
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (712.899 KB) | DOI: 10.30556/jtmb.Vol13.No2.2017.171

Abstract

Sampai saat ini data dan informasi sumber daya pasir besi dan nikel Indonesia, serta perkiraan dan analisis keekonomiannya secara periodik belum dimiliki oleh para pemangku kepentingan. Validasi data sumber daya pasir besi dan nikel belum terdokumentasi dengan akurat karena belum ada koordinasi dan sinkronisasi antar instansi terkait yang menangani data sumber daya, khususnya bijih besi dan nikel. sehingga data dan informasi sumber daya mineral pasir besi dan nikel sangat beragam, berbeda-beda antar instansi atau lembaga, perusahaan maupun asosiasi-asosiasi pertambangan. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis neraca sumber daya pasir besi dan nikel di Indonesia. Dari hasil analisis diketahui nilai awal sumber daya pasir besi tahun 2015 sebesar 2,12 miliar ton, dieksploitasi sebesar 1,15 juta ton, penemuan hasil eksplorasi baru sebesar 2,33 miliar ton, saldo akhir menjadi 4,45 miliar ton, dengan harga sebesar US$ 65 per ton, diperoleh nilai ekonomis bruto sumber daya pasir besi sebesar US$ 289,83 miliar. Sumber daya nikel, awal tahun 2015 diketahui sebesar 3,71 miliar ton, dieskploitasi sebesar 3,50 juta ton, penemuan baru hasil eksplorasi sebesar 1,94 miliar ton dan saldo akhir sumber daya sebesar 5,65 miliar ton, dengan harga bijih nikel sebesar US$ 29 maka nilai ekonomis sumber daya nikel sebesar US$ 164,08 miliar. Hasil analisis diharapkan dapat memberi manfaat sebagai basis data dalam pengelolaan sumber daya pasir besi dan nikel.
PREDIKSI GERAKAN TANAH MENGGUNAKAN SEISMIK REFRAKSI DAN PERMODELAN NUMERIK DENGAN METODE SIRT DAN GAUSS-SEIDEL Zulkifli Pulungan; Zulfahmi Zulfahmi
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 12, No 2 (2016): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2016
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.035 KB) | DOI: 10.30556/jtmb.Vol12.No02.2016.96

Abstract

Gerakan tanah merupakan salah satu jenis bencana alam yang sering terjadi di Indonesia dan bencana ini disamping berakibat rusaknya bentang alam, hilangnya harta juga menimbulkan korban jiwa. Penelitian ini bertujuan menganalisis sifat dan karakteristik batuan atau tanah serta bagaimana pengaruhnya terhadap potensi bencana gerakan tanah di sekitar lokasi penelitian. Penelitian yang dilakukan telah dapat memprediksi pergerakan batuan menggunakan korelasi data seismik refraksi dan permodelan numerik.  Alasan dalam memilih metode ini selain cukup akurat juga mudah dalam pelaksanaan pengukurannya serta mampu memprediksi kondisi lapisan pembentuk batuan secara cepat. Jumlah lapisan batuan yang berhasil dideteksi sebanyak 3 lapisan. Lapisan pertama diinterpretasikan sebagai lapisan top soil berupa tanah lapukan lempung pasiran dengan ketebalan variasi antara 1.245 m – 3.180 m. Lapisan ke dua adalah lapisan  claystone yang impermeable dan berperan sebagai bidang luncur longsoran dengan ketebalan variasi antara 2.5731 m – 7.501 m. Sedangkan lapisan ketiga mempunyai kecepatan gelombang 1143 – 2190 m/s di prediksi  sebagai lapisan sandstone. Pada lokasi penelitian kedua hasil pengamatan pertama dan kedua hampir tidak terjadi perubahan kecepatan rambat gelombang, sehingga dapat dikatakan pada lapisan ini kondisi batuan relatif stabil, meskipun ada beberapa titik mengalami perlambatan namun sangat kecil. Hasil pengamatan lapangan dan permodelan, pergerakan tanah pada lokasi I diperkirakan 0.6 mm/hari atau 21.9 cm/tahun, sehingga bila tidak dilakukan penanganan yang benar, dikhawatirkan akan terjadi kelongsoran kembali. Sedangkan untuk kondisi pada lokasi II, relatif stabil dan dengan asumsi tidak terjadi perubahan bentang alam yang ekstrem pada sekitar lokasi tersebut, maka dapat disimpulkan tidak akan terjadi pergerakan tanah yang menyebabkan kerusakan fatal.
Pemrosesan Red Mud - Limbah Ekstraksi Alumina Dari Bijih Bauksit Bintan Untuk Memperoleh Kembali Alumina Dan Soda Aziz, Muchtar; Amalia, Dessy; Wahyudi, Agus
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 5, No 14 (2009)
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (16.273 KB)

Abstract

Pemrosesan red mud yang mengandung 30 persen Al2O3 dan 3 persen Na2O telah dilakukan untuk memperoleh kembali alumina dan soda. Red mud diperoleh dari residu pemrosesan bauksit Bintan dengan proses Bayer di laboratorium. Pemrosesan red mud dilakukan melalui proses sinter soda-kapur. Kapur (CaO) dan sodium karbonat (Na2CO3) dicampurkan ke dalam red mud serta dilakukan pemanggangan campuran pada 800-1100OC. Melalui pemanggangan terbentuk sinter mengandung senyawa sodium aluminat (2NaAlO2) larut dalam larutan sodium karbonat encer, serta senyawa dikalsium silikat (Ca2SiO4) tidak larut dalam larutan yang sama. Ekstraksi alumina dari sinter dilakukan dengan melarutkan senyawa alumina dapat larut ke dalam larutan sodium karbonat encer, meninggalkan dikalsium silikat sebagai residu padat. Hasilnya menunjukkan sekitar 85 % alumina dan soda dapat diekstraksi atau diperoleh kembali dari red mud dalam larutan. Dalam skala produksi larutan alumina dan soda yang diperoleh bisa dikembalikan ke pabrik alumina melalui pemompaan untuk dipresipitasi aluminanya sekaligus mengurangi kehilangan soda, atau bisa dimanfaatkan untuk pembuatan PAC (Poly Alu- minum Chloride) dan Tawas (Al2(SO4)3) sebagai koagulan penjernihan air. Kata kunci : bauksit, alumina, red mud, sodium aluminat, ekstraksi

Page 2 of 27 | Total Record : 265


Filter by Year

2008 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 20 No 3 (2024): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2024 Vol 20 No 2 (2024): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2024 Vol 20 No 1 (2024): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2024 Vol 19 No 3 (2023): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2023 Vol 19 No 1 (2023): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2023 Vol 18, No 3 (2022): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2022 Vol 18, No 2 (2022): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2022 Vol 18, No 1 (2022): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2022 Vol 17, No 3 (2021): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2021 Vol 17, No 2 (2021): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2021 Vol 17, No 1 (2021): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2021 Vol 16, No 3 (2020): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2020 Vol 16, No 2 (2020): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2020 Vol 16, No 1 (2020): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2020 Vol 15, No 3 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2019 Vol 15, No 2 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2019 Vol 15, No 1 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2019 Vol 14, No 3 (2018): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2018 Vol 14, No 2 (2018): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2018 Vol 14, No 1 (2018): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2018 Vol 13, No 3 (2017): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2017 Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2017 Vol 13, No 1 (2017): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2017 Vol 12, No 3 (2016): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2016 Vol 12, No 2 (2016): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2016 Vol 12, No 1 (2016): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2016 Vol 11, No 3 (2015): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2015 Vol 11, No 2 (2015): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2015 Vol 11, No 1 (2015): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2015 Vol 10, No 3 (2014): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2014 Vol 10, No 2 (2014): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2014 Vol 10, No 1 (2014): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2014 Vol 9, No 3 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2013 Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2013 Vol 9, No 1 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2013 Vol 8, No 3 (2012): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2012 Vol 8, No 2 (2012): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2012 Vol 8, No 1 (2012): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2012 Vol 7, No 4 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Oktober 2011 Vol 7, No 3 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Juli 2011 Vol 7, No 2 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi April 2011 Vol 7, No 1 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2011 Vol 6, No 4 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Oktober 2010 Vol 6, No 3 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Juli 2010 Vol 6, No 2 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi April 2010 Vol 6, No 1 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2010 Vol 5, No 4 (2009): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Oktober 2009 Vol 5, No 3 (2009): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Juli 2009 Vol 5, No 2 (2009): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2009 Vol 5, No 1 (2009): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2009 Vol 5, No 14 (2009) Vol 5, No 13 (2009) Vol 4, No 12 (2008) More Issue