cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pekanbaru,
Riau
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Melayu
Published by Universitas Riau
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Kesehatan Melayu (jKM) is a peer-reviewed, open access national journal published by Fakultas Kedokteran Universitas Riau and is dedicated to publish and disseminate research articles, literature reviews, and case reports, in the field of medicine and health, and other related disciplines. jKM publishes three editions every year (January, May and September), each consists 10-15 articles. Articles mostly are written in Bahasa Indonesia, and abstract is written in two languages, Bahasa Indonesia and English.
Arjuna Subject : -
Articles 23 Documents
Tuberkulosis Paru Resisten Obat dengan Komorbiditas Diabetes Mellitus Dani Rosdiana
Jurnal Kesehatan Melayu Vol 1, No 1 (2017): September 2017
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1174.45 KB) | DOI: 10.26891/jkm.v1i1.2017.45-50

Abstract

Kami laporkan kasus seorang laki-laki, 46 tahun dengan tuberkulosis Resisten Obat (TB RO) dengan Diabetes Melitus (DM) sebagai komorbid. Faktor risiko TB RO adalah kekambuhan dan kronisitas infeksi TB. Pasien pernah mendapatkan pengobatan anti tuberkulosis lini pertama kategori I dan kategori 2 tahun 2010 dan 2012 kemudian gejala klinis muncul kembali pada tahun 2014. Diagnosis TB RO ditegakkan dari pemeriksaan tes cepat molekuler dan kultur sensitivitas. Pasien mendapatkan pengobatan TB RO standar terdiri atas kanamisin/capreomisin, levofloksasin dosis tinggi, sikloserin, Etionamid, ethambutol dan pirazinamid yang diselesaikan dalam waktu 2 tahun dengan hasil/Respon klinik dan laboratorium yang baik. Selain monitoring efek samping obat, pengendalian gula darah pada pasien ini menambah kompleksitas managemennya. Kasus ini menggambarkan bahwa DM dan riwayat kekambuhan meningkatkan risiko TB RO. Penanganan TB RO sesuai standar memiliki angka kesembuhan yang menjanjikan.
Hubungan Enterobiasis dengan Status Gizi pada Anak di Dua Panti Asuhan Pekanbaru Esy Maryanti; Desy Wahyuni; Yanti Ernalia; Lilly Haslinda; Suri Dwi Lesmana
Jurnal Kesehatan Melayu Vol 1, No 1 (2017): September 2017
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.56 KB) | DOI: 10.26891/jkm.v1i1.2017.1-4

Abstract

Penyakit kecacingan masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Enterobius vermicularis dapat menyebabkan enterobiasis yang sering terjadi pada anak. Biasanya mengenai anak di lingkungan tempat tinggal yang padat dan kebersihan yang kurang terjaga. Enterobiasis pada anak akan mempengaruhi status gizi sehingga akan mengganggu tumbuh kembang. Panti asuhan merupakan salah satu tempat yang tinggi risiko penularannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian enterobiasis dan hubungannya dengan status gizi pada anak di dua Panti Asuhan Pekanbaru. Pemeriksaan enterobiasis dilakukan dengan metode anal swab, dan status gizi ditentukan dengan rumus IMT/U menggunakan software Antroplus dari WHO. Sebanyak 66 anak yang diperiksa didapatkan 45,5% menderita enterobiasis. Sebagian besar (83,3%) anak mempunyai status gizi normal. Berdasarkan uji statistik tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara enterobiasis dengan status gizi (p>0,05). Diduga banyak faktor yang mempengaruhi kejadian enterobiasis seperti prilaku higiene, sanitasi dan keadaan tempat tinggal yang meningkatkan risiko penularan khususnya pada anak yang tinggal berkelompok secara bersama seperti di panti asuhan.
Nilai-Nilai Luhur dalam Profesi Kedokteran: Suatu Studi Kualitatif Dedi Afandi
Jurnal Kesehatan Melayu Vol 1, No 1 (2017): September 2017
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.412 KB) | DOI: 10.26891/jkm.v1i1.2017.25-28

Abstract

Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) sebagai bentuk akuntabilitas profesi tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur profesi kedokteran.  KODEKI yang sangat bernuansa Hippocratesian dan deontologis, banyak menuai kritik, di kalangan profesi itu sendiri.  Kode etik yang berdasarkan teleologi belum berkembang dengan baik. Teleologi menghendaki agar pemilihan keputusan didasarkan pada perkiraan hasil akhir yang sesuai dengan situasi yang dihadapi, sehingga tercapai nilai maksimum dari rasio keuntungan terhadap kerugian.  Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan mendapatkan nilai-nilai luhur dalam profesi kedokteran.  Pengumpulan data studi kualitatif dilakukan dengan metode wawancara mendalam terhadap informan yang terdiri dari anggota MKEK aktif. Informan dikategorikan: sangat senior, senior dan yunior.  Kategori ini berdasarkan lamanya pengalaman di Majelis Kehormatan Etika Kedokteran (MKEK) dan kedudukan informan dalam MKEK. Wawancara didokumentasikan dengan alat perekam yaitu tape recorder, setelah itu dilakukan pentranskripan. Validasi dilakukan dengan cara membandingkan interpretasi hasil transkrip antara peneliti dengan salah seorang anggota MKEK lainnya.  Dari penelitian kualitatif didapatkan bahwa nilai-nilai utama yang menjadikan profesi kedokteran merupakan profesi luhur adalah altruisme (tanpa pamrih) dan idealisme profesi.
Vaksin Human Chorionic Gonadotropin (hCG) sebagai Kandidat Kontrasepsi Imunologi pada Wanita Darmawi Darmawi
Jurnal Kesehatan Melayu Vol 1, No 1 (2017): September 2017
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.08 KB) | DOI: 10.26891/jkm.v1i1.2017.29-34

Abstract

Tercatat pada tahun 2017 ada sekitar 7,5 miliar jumlah populasi manusia dengan angka pertumbuhan 1 miliar setiap 12 tahun. Peningkatan populasi ini terjadi 95% di negara berkembang. Setiap tahun ada sekitar 80 juta wanita di seluruh dunia setiap tahunnya mengalami kehamilan yang tidak diinginkan dan sebagian besar wanita pada kelompok ini menggunakan beberapa metode kontrasepsi yang telah tersedia. Oleh karena itu, diperlukan metode kontrasepsi baru dan lebih baik yang dapat diterima, efektif, dapat dijangkau dan tersedia diberbagai negara berkembang, yaitu dengan metode kontrasepsi imunologi. Salah satu metode kontrasepsi imunologi pada wanita adalah vaksin hCG. Vaksin hCG ini pertama kali dipublikasikan oleh Talwar, et al pada tahun 1976 dan menjadi satu-satunya metode kontrasepsi imunologi yang telah melewati uji klinis fase II. hCG merupakan target potensial dan terbaik dalam mencegah kehamilan tanpa adanya efek samping yang merugikan. Berbeda dari kontrasepsi steroid yang dapat menghambat ovulasi, metode vaksin hCG tidak menganggu ovulasi dan produksi hormon steorid seks serta tidak menganggu keteraturan siklus menstruasi. Baik protein ujung C (CTP) dari β-hCG maupun β-hCGnya sendiri telah digunakan sebagai kandidat imunogen untuk mengembangkan kontrasepsi imunologi. Metode ini diketahui aman, efektif menekan angka kehamilan dan bersifat reversibel.
Analisis Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan Tuti Restuastuti; Zahtamal Zahtamal; Fifia Chandra; Ridha Restila
Jurnal Kesehatan Melayu Vol 1, No 1 (2017): September 2017
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.584 KB) | DOI: 10.26891/jkm.v1i1.2017.14-19

Abstract

Pemberdayaan masyarakat  merupakan lini terdepan dalam promosi kesehatan dan wajib dilaksanakan oleh seluruh puskesmas. KepMenKes no 128/MenKes/SK/2/2004, Dinas Kesehatan bertanggung jawab menyelenggarakan kesehatan masyarakat, salah satu fungsi peran puskesmas merupakan pusat pemberdayaan masyarakat dengan strategi kemitraan dengan kelompok masyarakat. Penelitian ini bertujuan menggambarkan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan di Kota Pekanbaru.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei.Sampel penelitian adalah sepuluh puskesmas di Kota Pekanbaru, pengambilan data dilakukan dengan cara pengisian kuesioner, catatan program  dan data sekunder dari profil Puskesmas.Hasilnya dari delapan Organisasi Masyarakat, untuk Posyandu  seluruh Puskesmas sudah dilaksanakan. Gambaran aspek pemberdayaan masyarakat di Kota Pekanbaru yang terdiri dari (3 aspek) : keaktifan tokoh masyarakat, ketersediaan organisasi kemasyarakatan dan UKBM, pemanfaatan sarana dan material dari masyarakat sudah terlaksana secara optimal. Namun, pada 4 aspek, yaitu ketersediaan dana masyarakat, penggunaan pengetahuan masyarakat, teknologi dari  masyarakat, dan pembuatan keputusan oleh masyarakat belum terlaksana seluruhnya. Masih banyak kegiatan organisasi dan UKBM yang tidak berjalan optimal kecuali posyandu aktif. UKBM polindes masih sangat sedikit dilakukan di wilayah kerja puskesmas di Kota Pekanbaru. Keterkaitan pelaksanaan fungsi pemberdayaan oleh puskesmas dengan sumber daya dan proses manajerial puskesmas sudah dalam kategori baik. Sedangkan pada ketersediaan jejaring dan organisasi termasuk kategori cukup
Kejang Demam Ismet Ismet
Jurnal Kesehatan Melayu Vol 1, No 1 (2017): September 2017
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.106 KB) | DOI: 10.26891/jkm.v1i1.2017.41-44

Abstract

Kejang atau tidak kejang adalah masalah yang sering terlihat di klinik setiap hari. Praktisi umum atau dokter anak harus dapat membedakan kejang atau tidak kejang, dan memberikan perawatan yang benar, Banyak penyakit yang dapat menyebabkan kejang, contoh ensefalitis, meningitis, cedera otak, neoplasma otak, masalah sirkulasi darah ke otak, ketidakseimbangan elektrolit, gangguan metabolisme, penyakit degeneratif, atau hiperpireksia. Dari banyak penyakit atau kondisi yang bisa menyebabkan kejang, dalam hal ini yang dibahas adalah kejang demam dan pengobatan kejang, lebanyakan kasus menunjukkan pengobatan kejang yang sering tidak memadai
Inkontinensia Urin pada Lanjut Usia di Panti Werdha Provinsi Riau Desby Juananda; Dhany Febriantara
Jurnal Kesehatan Melayu Vol 1, No 1 (2017): September 2017
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.545 KB) | DOI: 10.26891/jkm.v1i1.2017.20-24

Abstract

Inkontinensia urin (IU) diartikan sebagai keluarnya urin tanpa disadari yang dapat diamati secara objektif, serta menimbulkan masalah sosial dan kebersihan. IU merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dijumpai pada lanjut usia (lansia). Pada penelitian ini akan dinilai gambaran prevalensi dan dampak IU, serta kualitas tidur pada lansia di Panti Werdha Provinsi Riau. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan potong lintang yang dilakukan pada 30 orang lansia berusia lebih dari 60 tahun menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner, antara lain Incontinence Impact Questionnaire-7 (IIQ-7), Urogenital Distress Inventory-6 (UDI-6), dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Pada penelitian ini diketahui bahwa 16 orang (53,33%) lansia mengalami IU, dan  umumnya adalah perempuan. Tipe IU yang ditemukan, antara lain tipe urgensi sebanyak 14 orang (87,5%), tipe stres sebanyak 1 orang (6,25%) dan tipe luapan sebanyak 1 orang (6,25%). IU diketahui berdampak pada aktivitas fisik (44,44%), perjalanan (44,44%) dan kesehatan emosional (11,12%). Lansia yang mengalami IU memiliki kualitas tidur yang tidak baik (100%) dan waktu tidur yang singkat (68,75%). Penelitian ini menunjukkan bahwa prevalensi IU pada lansia di Panti Werdha Provinsi Riau cukup tinggi dengan distribusi terbanyak adalah tipe urgensi. IU diyakini sangat berdampak pada aktivitas fisik, emosi dan kualitas tidur.
Gambaran Densitas Demodex Spp. pada Mahasiswa Berjerawat di Fakultas Kedokteran Universitas Riau Yuni Eka Anggraini; Imelda T Pardede
Jurnal Kesehatan Melayu Vol 1, No 1 (2017): September 2017
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.775 KB) | DOI: 10.26891/jkm.v1i1.2017.5-8

Abstract

Demodex folliculorum dan Demodex brevis merupakan parasit pada folikel rambut dan kelenjar pilosebasea pada kulit manusia. Pada mayoritas individu normal, tungau Demodex yang memakan sel epitel folikel rambut atau kelenjar pilosebasea tidak menimbulan gejala, akan tetapi pada densitas yang tinggi di kulit manusia dengan jumlah ≥5 tungau dalam 1 cm2, Demodex berubah menjadi patogen atau disebut infestasi Demodex (demodicosis). Secara klinis manifestasi infestasi Demodex mirip dengan akne vulgaris sehingga dalam klinis kadang sulit membedakan infestasi Demodex dengan akne vulgaris. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui densitas Demodex pada mahasiswa berjerawat, hubungan jenis kelamin degan infestasi Demodex, hubungan tingkat keparahan jerawat dengan infestasi Demodex, dan hubungan tingkat gangguan kualitas hidup dengan infestasi Demodex. Data dikumpulkan melalui kuisioner Cardiff Acne Disability Index (CADI), Global Acne Grading Sytem (GAGS), dan pemerikaan tungau Demodex dengan KOH 10%. Perhitungan statistik menggunakan statistik deskriptif dan statistik analitik menggunakan chi-square (p<0,01). Hasil didapatkan dari 77 sampel terdapat 14 mahasiwa dengan infestasi Demodex (18,18%). Hubungan yang bermakna ditemukan antara jenis kelamin dan insidensi infestasi Demodex (p<0,01). Hubungan tidak bermakna ditemukan antara tingkat keparahan jerawat dan gangguan kualitas hidup dengan insidensi infestasi Demodex (p>0,01).
Profil Kasus Kekerasan Seksual terhadap Perempuan dan Anak yang Diperiksa di Rumah Sakit Bhayangkara Dumai (2009-2013) Mohammad Tegar Indrayana
Jurnal Kesehatan Melayu Vol 1, No 1 (2017): September 2017
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.724 KB) | DOI: 10.26891/jkm.v1i1.2017.9-13

Abstract

Kekerasan seksual merupakan permasalahan hukum di masyarakat dan pelanggaran hak asasi manusia yang serius. Kekerasan seksual adalah salah satu dari kejahatan yang angka peningkatan kasus yang tinggi dan kasus kejahatan yang paling serius. Angka kekerasan seksual meningkat setiap tahunnya. Penelitian ini adalah penelitian cross sectional dengan metode total sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 120 kasus kekerasan seksual dari tahun 2009 sampai 2014. Secara umum, korban berjenis kelamin perempuan (99,1%) dengan usia 0-18 tahun (95,8%) dan merupakan seorang pelajar (59,17%). Kasus paling sering adalah kasus kekerasan (95,83%) dengan kekerasan tumpul (99,16%), dimana sebagian besar korban memiliki robekan lama pada selaput dara (68,33%). Kepolisian yang paling banyak meminta pembuatan Visum et repertum dari kekerasan seksual adalah kepolisian resor Kota Dumai (76,67%).
Aspek Farmakologi Retinoid pada Kosmeseutikal Dina Fauzia
Jurnal Kesehatan Melayu Vol 1, No 1 (2017): September 2017
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.98 KB) | DOI: 10.26891/jkm.v1i1.2017.35-40

Abstract

Retinoid merupakan salah satu senyawa aktif yang paling luas penggunaannya di bidang dermatologi, yaitu sebagai anti-akne, anti-aging dan depigmenting agent. Penggunaan retinoid dapat menimbulkan iritasi pada kulit yang dapat diminimalkan dengan cara pemakaian konsentrasi dan frekuensi yang dinaikkan bertahap. Selain itu, retinoid memiliki potensi teratogenik sehingga harus dihindari penggunaannya pada wanita hamil dan usia produktif.

Page 1 of 3 | Total Record : 23