cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Teknologi Laboratorium
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 1 (2016): 2016 (1)" : 10 Documents clear
Gambaran Kadar Trigliserida (Metode Gpo-Pap) Pada Sampel Serum dan Plasma EDTA Hardisari, Ratih; Koiriyah, Binti
Jurnal Teknologi Laboratorium Vol 5 No 1 (2016): 2016 (1)
Publisher : POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.65 KB)

Abstract

Hasil Laboratorium yang bermutu harus memiliki ketepatan dan ketelitian tinggi. Pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan untuk membantu dalam menegakkan diagnosa suatu penyakit secara akurat menurut ukuran medis. Pemeriksaan kadar trigliserid dapat membantu perubahan pola dan gaya hidup sehat, dapat dihindari mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat atau kadar gula yang tinggi berisiko terkena penyakit jantung dan stroke akan meningkat seiring dengan tingginya kadar trigliserida seseorang. Pemeriksaan untuk menentukan kadar trigliserid biasanya menggunakan sampel serum dan plasma. Mengetahui hasil pemeriksaan kadar trigliserid dan gambaran perbedaan hasil kadar trigliserid metode GPO-PAP dari sampel serum dan plasma EDTA. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif disajikan dalam bentuk tabel untuk mengetahui selisih rata-rata kadar trigliserid sampel serum dan plasma EDTA dan grafik untuk mengetahui yang lebih tinggi. Hasil pemeriksaan kadar trigliserid dengan sampel serum rata – rata 143,16 mg/dl sedangkan pemeriksaan kadar trigliserid dengan sampel plasma rata – rata 142,16 mg/dl. Kesimpulan adalah ada perbedaan hasil pemeriksaan kadar trigliserid metode GPO-PAP antara sampel serum dan plasma EDTA adalah 24%.
Efektivitas Berbagai Konsentrasi Kacang Kedelai (Glycine max (L.) Merill) Sebagai Media Alternatif Terhadap Pertumbuhan Jamur Candida albicans Nuryati, Anik; Huwaina, Ahsanul Dian
Jurnal Teknologi Laboratorium Vol 5 No 1 (2016): 2016 (1)
Publisher : POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.564 KB)

Abstract

Infeksi jamur kulit cukup banyak ditemukan di Indonesia, salah satu disebabkan oleh Candida albicans yaitu kandidiasis.Penyakit ini dapat diperiksa secara makroskopis dengan media SDA yang harganya cukup mahal, higroskopis dan tidak diperoleh sembarang tempat sehingga perlu dibuat media alternatif salah satunya yaitu menggunakan kacang kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas berbagai konsentrasi kacang kedelai (Glycine max (L.) Merill) sebagai media alternatif terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen atau percobaan dengan post test with control group.Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2015 di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Obyek penelitian ini adalah kacang kedelai konsentrasi 2%, 4%, 6% dan 8% yang diujikan terhadap Candida albicans sebagai subyek penelitian. Media SDA (Sabouraud Dextrose Agar) digunakan sebagai kontrol terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans. Pengolahan data yang digunakan meliputi uji deskriptif dan uji efektivitas. Hasil yang diperoleh diuji dengan uji deskriptif, didapatkan rata-rata koloni pada media kacang kedelai konsentrasi 2%, 4%, 6% dan 8% yaitu sebesar 3,67 koloni, 4,83 koloni, 5,17 kolonidan 5,33 koloni. Hasil uji efektivitas menunjukkan bahwa kacang kedelai dapat digunakan sebagai media alternative terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans pada konsentrasi minimal 4% dengan hasil persentase sebesar 107,33%.Semakin tinggi konsentrasi kacang kedelai semakin banyak jumlah koloni yang dihasilkan
Pengaruh Lama Penyimpanan Makanan Khas Dayak Telu Ikan Furud (Garra sp) Terhadap Angka Lempeng Total (ALT) Putro, Fx Saptono; Amaliawati, Nur; Sherly, Sherly
Jurnal Teknologi Laboratorium Vol 5 No 1 (2016): 2016 (1)
Publisher : POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.323 KB)

Abstract

Telu merupakan makanan tradisional yang dibuat dari ikan furud maupun ikan tawar lainnya, dan dikomsumsi oleh masyarakat suku Dayak Lundayeh di daerah Kabupaten Malinau. Proses pembuatan diawali dengan proses pembersihan ikan, pemberian garam dan beras atau singkong rebus, kemudian didiamkan selama kurang lebih satu minggu. Penelitian ini bertujuan mengetahui jumlah bakteri Telu sebagai makanan tradisional Suku Dayak Lundayeh hasil fermentasi ikan Furud (Garra sp), setelah fermentasi 7 hari Ikan Telu Furud difermentasikan lagi selama 1, 2, dan 3 minggu. Terjadinya fermentasi ini dapat menyebabkan perubahan sifat bahan pangan, sebagai akibat dari pemecahan kandungan bahan pangan tersebut. Pemeriksaan Angka Lempeng Total digunakan untuk menentukan jumlah kuman yang terdapat di dalam sampel yang diperiksa. Hasil penelitian pada pendiaman 1 minggu jumlah Angka Lempeng Total 3,9 x 105 CFU/gr, 2 minggu jumlah Angka Lempeng Total 4,7 x 106 CFU/gr, dan 3 minggu jumlah Angka Lempeng Total 7,56 x 107 CFU/gr. Penelitian pada 1 minggu dibawah batas ambang SNI, dan penelitian 2 sampai 3 minggu diatas batas ambang ketentuan SNI yang tidak memenuhi syarat mutu pangan, sehingga tidak layak dikomsumsi.
Daya Antifungi Infusa Daun Kenikir ( cosmos caudatus k. ) Terhadap Pertumbuhan Jamur Candida albicans Secara in Vitro Nuryani, Siti; Jhunnison, Jhunnison
Jurnal Teknologi Laboratorium Vol 5 No 1 (2016): 2016 (1)
Publisher : POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.633 KB)

Abstract

Daun kenikir dapat digunakan sebagai obat tradisional, salah satunya sebagai obat penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus, belum ada laporan tentang penggunaan atau penelitian daun kenikir untuk pengobatan penyakit yang disebabkan jamur Candida albicans. Candida albicans merupakan jamur oportunistik yang dapat menyebabkan kandidiasis jika terjadi faktor predisposisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya antifungi infusa daun kenikir terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans secara in vitro. Infusa daun kenikir diperoleh dari proses infudasi dengan menggunakan air sebagai larutan pencair. Infusa daun kenikir dibuat dalam berbagai konsentrasi (60%, 65%, 70%, 75%, 80%, 85%, 90%). Setiap konsentrasi diuji daya hambat jamur dengan metode sumuran. Data berupa diameter zona hambat dengan satuan millimeter (mm) dan dilakukan 4X pengulangan tiap konsentrasi. Hasil uji daya hambat infusa duan kenikir terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans konsentrasi 60%, 65%, 70%, 75%, 80%, 85%, 90% sebesar 5,5 mm, 5,75 mm, 5,75 mm, 5,75 mm, 6,25 mm, 6,5 mm dan 6,5 mm. Daya antifungi infusa daun kenikir terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans pada konsentrasi paling tinggi (90%) mempunyai persentase sebesar 22% dibandingkan ketokonazol.
Gambaran Kadar Kolesterol Total Pada Penderita Hipertensi Sebeum Dan Sesudah Terapi Bekam Basah Sistiyono, Sistiyono; Martiningsih, M Atik; Hastuti, Febri
Jurnal Teknologi Laboratorium Vol 5 No 1 (2016): 2016 (1)
Publisher : POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.169 KB)

Abstract

Hipertensi merupakan faktor resiko utama dari perkembangan penyakit jantung dan stroke. Penyakit hipertensi berkembang secara perlahan, tetapi secara potensial sangat berbahaya. Hipertensi biasanya dikuti dengan penyakit lain yang menyertainya seperti hiperlipidemia Salah satu profil lipid yang dapat diukur adanya hiperlipidemia adalah kadar kolesterol total. Upaya pengendalian hipertensi yang disebabkan kadar kolesterol total yang tinggi yaitu dengan cara pengobatan baik sercara farmakologi maupun non-farmakologi. Pengobatan non-farmakologi salah satunya adalah terapi bekam basah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui selisih rata-rata kadar kolesterol total pada penderita hipertensi sebelum, sesudah diberikan terapi bekam basah pertama dan kedua dengan pola tiga titik. Jenis penelitian yang digunakan adalah pre-experimental dengan desain penelitian pre and post test without control yaitu kadar kolesterol total sebelum dilakukan terapi bekam basah adalah pre test, sedangkan kadar kolesterol total setelah dilakukan terapi bekam basah adalah post test. Hasil didapatkan rata – rata kadar kolesterol total sebelum dilakukan terapi bekam basah adalah 194,89 mg/dl, setelah dilakukan terapi bekam basah pertama sebesar 200,89 mg/dl dan setelah dilakukan terapi bekam basah kedua menjadi 200, 33 mg/dl. Kesimpulann dari penelitian ini adalah selisih rata – rata kadar kolesterol total sebelum terapi bekam basah dengan setelah terapi bekam basah pertama adalah 6,00 mg/dl atau mengalami kenaikan sebesar 3,08% sedangkan selisih rata – rata kadar kolesterol total sebelum terapi bekam basah dengan setelah terapi bekam basah kedua adalah 5,44 mg/dl atau mengalami kenaikan sebesar 2,79%.
Identifikasi Zat Pewarna Rhodamin B Dan Methanyl Yellow Dalam Geplak Yang Beredar Di Beberapa Toko Oleh-Oleh Di Kota Yogyakarta Tahun 2016 Rahayu, Muji; Wahyuningsih, Aisya
Jurnal Teknologi Laboratorium Vol 5 No 1 (2016): 2016 (1)
Publisher : POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.788 KB)

Abstract

Geplak merupakan salah satu makanan khas di Yogyakarta, yang dibuat dari kelapa yang diparut, dicampur gula, disangrai dan kemudian dibentuk bola-bola. Geplak dibuat berwarna-warni untuk meningkatkan daya tarik pembeli. Konsumen perlu waspada dalam mengkonsumsi geplak, karena masih banyak terdapat produk makanan berwarna menggunakan zat perwarna yang dilarang khususnya Rhodamin B dan Methanyl Yellow. Rhodamin B dan Methanyl Yellow pada makanan apabila dikonsumsi dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui prosentase penggunaan zat pewarna Rhodamin B dan Methanyl Yellow pada geplak yang beredar di beberapa toko oleh-oleh di Kota Yogyakarta tahun 2016. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 29 sampel diperoleh dari beberapa toko oleh-oleh di Kota Yogyakarta yang terdiri dari 19 sampel berwarna merah dan 10 sampel berwarna kuning. Sampel tersebut diuji kandungan Rhodamin B dan Methanyl Yellow secara kualitatif dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT). Hasil uji laboratorium terhadap 19 geplak berwarna merah menunjukkan 1 sampel geplak positif Rhodamin B (5,3%), dan dari 10 sampel geplak berwarna kuning tidak ada yang mengandung Methanyl Yellow.
Gambaran Perbedaan Kadar Kolesterol Total Metode CHOD-PAP (Cholesterol Oxidase – Peroxsidase Aminoantypirin) Sampel Serum dan Sampel Plasma EDTA Widada, Subrata Tri; Martsiningsih, M Atik; Carolina, Stephanie Cicilia
Jurnal Teknologi Laboratorium Vol 5 No 1 (2016): 2016 (1)
Publisher : POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.516 KB)

Abstract

Pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan untuk membantu menegakkan diagnosa suatu penyakit dan memperoleh hasil pemeriksaan yang akurat. Pemeriksaan kadar kolesterol dapat membantu perubahan pola dan gaya hidup sehat, untuk menghindari makanan yang mengandung kolesterol tinggi berisiko meningkatkan kadar kolesterol darah. Pemeriksaan kadar kolesterol biasanya menggunakan sampel serum dan sampel plasma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pemeriksaan kadar kolesterol dan gambaran perbedaan hasil kadar kolesterol total metode CHOD-PAP dari sampel serum dan plasma EDTA. Jenis penelitian yang dilakukan adalah uji deskriptif disajikan dalam bentuk tabel untuk mengetahui selisih rata-rata kadar kolesterol total sampel serum dan plasma EDTA dan grafik untuk mengetahui yang lebih tinggi. Hasil uji deskriptif didapatkan kadar kolesterol total dengan rata – rata sampel serum 157,76 mg/dl, sedangkan pemeriksaan kadar kolesterol dengan rata – rata sampel plasma EDTA 153,71 mg/dl. Berdasarkan data penelitian analisa uji deskriptif dinyatakan perbedaan hasil pemeriksaan kadar kolesterol total antara sampel serum dan plasma EDTA yaitu 9,7 %.
Kadar Protein Total dan Ureum Dengan dan Tanpa Penambahan γ-cyclodextrin Pada Serum Lipemik Sujono, Sujono; Maulida, Yumna Ayu; Sari, Meilanda Puspita
Jurnal Teknologi Laboratorium Vol 5 No 1 (2016): 2016 (1)
Publisher : POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.834 KB)

Abstract

Lipemic serum is a turbidity serum caused by accumulation of lipoprotein particle. This case distrupt any kinds of examination at clinic laboratory which one of them is examining Total Protein. It can be carried out by adding γ-cyclodextrin in order to handle the turbidity on lipemic serum. This study aims at finding the Total Protein’s levels overview on lipemic serum with and without addition of γ-cyclodextrin. This study was pre-eksperimental design byusing Post Test Only with Control Group Design. This study was done at Chemistry Laboratory, Health Analysis Study Program in April 2016. The sample of the data was 20 lipemic serum. In examining of total proteis’s level used Biuret method and ureum level used Barthelot method from lipemic serum with and without addition ofγ-cyclodextrin 20%.There is a significant difference between total protein and ureum, the difference average of total protein level and ureum level before and after adding γ-cyclodextrin was 1,311 g/dL (12,40%) and 6.38 mg/dL (10.88%).
Gambaran Kadar Glukosa Darah Metode GOD-PAP (Glucose Oxsidase – Peroxidase Aminoantypirin) Sampel Serum dan Plasma EDTA (Ethylen Diamin Terta Acetat) Subiyono, Subiyono; Martsiningsih, M Atik; Gabrela, Denni
Jurnal Teknologi Laboratorium Vol 5 No 1 (2016): 2016 (1)
Publisher : POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.451 KB)

Abstract

Pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan untuk membantu menegakkan diagnose suatu penyakit dan memperoleh hasil pemeriksaan yang akurat. Pemeriksaan kadar glukosa darah dapat membantu perubahan pola dan gaya hidup sehat, untuk menghindari makanan yang mengandung glukosa tinggi berisiko meningkatkan kadar glukosa darah. Pemeriksaan kadar glukosa biasanya menggunakan sampel serum dan sampel plasma. mengetahui hasil pemeriksaan kadar glukosa darah dan gambaran perbedaan hasil kadar glukosa darah metode GOD-PAP dari sampel serum dan plasma EDTA. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dalam bentuk table untuk mengetahui selisih rata-rata kadar glukosa darah sampel serum dan plasma EDTA dan grafik untuk mengetahui yang lebih tinggi. Hasil pemeriksaan kadar glukosa darah dengan sampel serum rata – rata 103,7 mg/dl, sedangkan pemeriksaan kadar glukosa darah dengan sampel plasma rata –rata 101,3 mg/dl. Berdasarkan analisa uji deskriptif dinyatakan ada perbedaan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah antara sampel serum dan plasma EDTA. Ada perbedaan hasil pemriksaan kadar glukosa darah metode GOD-PAP dengan menggunakan sampel serum dan plasma EDTA.
Gambaran Kadar Asam Urat Darah Metode Basah (Uricase-PAP) Pada Sampel Serum dan Plasma EDTA Martsiningsih, M.Atik; Otnel, Dermawan
Jurnal Teknologi Laboratorium Vol 5 No 1 (2016): 2016 (1)
Publisher : POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.697 KB)

Abstract

Pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan untuk membantu diagnosis penyakit dan memiliki akurasi yang baik, salah satu parameter adalah asam urat dengan menggunakan metode uricase-PAP, peningkatan kadar asam urat dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti gout, kadar asam urat sangat berguna untuk memantau kesehatan pasien, jenis sampel yang digunakan untuk pemeriksaan asam urat pada umumnya menggunakan serum dan dapat juga plasma EDTA. Penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil pemeriksaan kadar asam urat dengan metode Uricase-PAP dengan sampel serum dan sampel plasma EDTA. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik untuk mengetahui rata-rata kadar asam urat dalam serum dan plasma EDTA. Hasil penelitian ini didapatkan rata-rata kadar asam urat pada sampel serum adalah 5,63 mg/dl dan rata-rata kadar asam urat pada plasma EDTA adalah 5,73 mg/dl dan selisih antara serum dan plasma EDTA adalah 0,10 mg/dl. Kesimpulan berdasarkan analisis data secara deskriptif menunjukkan terdapat perbedaan pada hasil pemeriksaan kadar asam urat antara serum dan plasma EDTA sebesar 1,88%.

Page 1 of 1 | Total Record : 10