cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Media Teknologi Hasil Perikanan
ISSN : 23374284     EISSN : 26847205     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Media Teknologi Hasil Perikanan adalah berkala ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, UNSRAT. Media ini akan mempublikasikan hasil penelitian dan kajian pustaka terbaru dalam bidang Teknologi Hasil Perikanan, khususnya yang berhubungan dengan penerapan teknologi bagi peningkatan kualitas produk perikanan, pengembangan produk baru hasil perikanan, keamanan produk hasil perikanan,pemanfaatan limbah hasil perikanan serta topik lain yang berhubungan erat dengan pemanfaatan dan pengolahan hasil perikanan yang dapat dikonsumsi oleh manusia.
Arjuna Subject : -
Articles 183 Documents
KARAKTERISTIK SIFAT FISIKA KIMIA KARAGINAN RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii PADA BERBAGAI UMUR PANEN YANG DIAMBIL DARI DAERAH PERAIRAN DESA ARAKAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN Bunga, Selvanda M; Montolalu, Roike Iwan; Harikedua, Johanna; Montolalu, Lita ADY; Watung, Alexander H; Taher, Nurmeilita
Media Teknologi Hasil Perikanan Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/mthp.1.2.2013.767

Abstract

Rumput laut Kappaphycus alvarezii merupakan salah satu komoditas unggulan penghasil karaginan yang banyak dimanfaatkan dalam industri kertas, tekstil, fotografi, pasta dan pengalengan ikan. Karaginan dipakai dalam bebaragi industri karena berfungsi sebagai pengatur keseimbangan, bahan pengental, pembentuk gel, dan pengemulsi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan membandingkan sifat fisika kimia karaginan rumput laut dari berbagai umur panen, serta menentukan umur panen yang tepat. Penelitian dilakukan 2 tahap, tahap pertama penanaman rumput laut di daerah perairan desa Arakan  dan diambil dalam waktu 0 (bibit), 10, 20, 30, 40 dan 50 hari. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa rendemen karaginan tertinggi diperoleh dari perlakuan 20 hari (28,402%), kadar air terendah diperoleh pada hari ke 30 (13,76%), kadar abu terendah diperoleh pada hari ke 30 (16,19%), nilai viskositas terendah diperoleh pada hari ke 20 dan 50 (60 cps) dan kekuatan gel tertinggi diperoleh pada hari ke 50 (78,505 g/cm2). Karakteristik kimia untuk parameter kadar air, tidak memenuhi standard yang ditetapkan (12%) dan karakteristik fisika untuk parameter kekuatan gel juga belum memenuhi standard yang ditetapkan (900–1200 g/cm2). Hasil Penelitian ini, diharapkan bisa memberi informasi tentang kandungan fisika kimia karaginan yang terkandung dalam rumput laut dalam perannya di bidang industri perikanan dan kelautan.
KAJIAN MUTU IKAN CAKALANG (Katsuwonus Pelamis L.) ASAP UTUH YANG DIKEMAS VAKUM DAN NON VAKAUM SELAMA PROSES PENYIMPANAN PADA SUHU RUANG Paputungan, Tri Sutrisno; Wonggo, Djuhria; Damongilala, Lena Jeane
Media Teknologi Hasil Perikanan Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/mthp.3.2.2015.11444

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemunduran mutu kimiawi dan tingkat kesukaan konsumen ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis L.) asap utuh yang dikemas vakum dan non vakum selama 0 hari, dan 2 hari, dengan penyimpanan pada suhu ruang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Eksploratif deskriptif, yaitu mengumpulkan data fakta yang telah tersedia dilapangan melalui pencatatan dan pengamatan secara terperinci kemudian dilakukan analisa data berdasarkan data kualitatif dan data kuantitatif. Parameter yang di uji adalah kadar Air, pH, TVB-N, TPC dan Organoleptik.Hasil penelitian ini menujukkan bahwa Nilai kadar air ikan cakalang (Katsuwonus pelamis L.) asap utuh yang dikemas vakum pada penyimpanan 0 hari memiliki nilai tertinggi yaitu 68.1% dan non vakum 63.3% sedangkan pada penyimpanan 2 hari mengalami penurunan untuk ikan yang divakum memiliki nilai 65.6% dan untuk ikan yang dikemas non vakum yaitu 63.3%.Nilai pH ikan cakalang (Katsuwonus pelamis L) asap utuh yang disimpan dengan pengemas vakum dan non vakum untuk 0 hari masi baik untuk vakum yaitu 5.68 ,dan non vakum 5.85   sedangkan untuk nilai pH pada hari ke 2 vakum 6.12 dan untuk non vakum adalah 6.08. Nilai TVB-N ikan cakalang (Katsuwonus pelamis L) asap utuh yang disimpan dengan pengemas vakum dan non vakum untuk 0 hari yaitu, vakum 39.9 mg N/100 gr dan non vakum 35.7 mg N/100 gr sedangkan untuk penyimpanan pada 2 hari mengalami kenaikan yaitu, vakum 85.3 mg N/100 gr dan non vakum 58 mg N/100 gr. Nilai TPC ikan cakalang (Katsuwonus pelamis L) asap utuh yang disimpan dengan pengemas vakum dan non vakum untuk 0 yaitu vakum 49,5X101 dan non vakum 74,5X103. sedangkan untuk nilai TPC pada hari ke 2 yaitu, vakum 145X101 dan non vakum 246,5X101 . Berdasarkan hasil uji organoleptik ikan cakalang (katsuwonus pelamis L) asap utuh yang dikemas vakum dan non vakum di uji dari segi kenampakan, rasa, dan bau, ikan cakalang asap yang dikemas vakum dan non vakum pada penyimpanan 0 hari memiliki nilai yang baik, sedangkan untuk pengujian hari ke 2 memiliki penurunan nilai. Penyimpanan ikan dengan menggunakan plastik vakum memiliki nilai lebih baik dari ikan yang tidak divakum ini terbukti adanya hasil yang diperoleh selama proses pengamatan.
KOMPOSISI IODIUM PADA PRODUK MANISAN RUMPUT LAUT Mongi, Eunike Louisje; Harikedua, Silvana Dinaintang; Montolalu, Lita ADY
Media Teknologi Hasil Perikanan Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/mthp.7.3.2019.24367

Abstract

Rumput laut jenis Kappaphycus alvarezii digunakan sebagai bahan baku dalam penelitian ini. Rumput laut ini dipotong dengan ukuran 5 dan 15 cm. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat seberapa banyak nutrisi iodium yang hilang selama proses pengolahan manisan pada 2 ukuran potong rumput laut yang berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola percobaan faktorial 1x2, kombinasi perlakuan diulang sebanyak 2 kali sehingga diperoleh 4 satuan percobaan. Uji ortogonal kontras digunakan untuk melihat apakah ada perbedaan antara dua jenis ukuran potong. Pengamatan dilakukan selama proses pencucian, perendaman dan terhadap produk manisan. Tahapan pengamatan sebagai berikut: pencucian (rumput laut dan air cucian), 3 kali perendaman (rumput laut dan air rendaman) dan dalam bentuk produk manisan. Analisa data menunjukkan bahwa proses pencucian dan perendaman mempengaruhi komposisi iodium pada rumput laut. Kadar iodium K. alvarezii mengalami penurunan selama proses pencucian dan perendaman juga pada pengolahan manisan. Hasil uji ortogonal kontras menunjukkan ukuran potong tidak berpengaruh terhadap kadar iodium manisan rumput laut. Secara umum, proses pengolahan manisan rumput laut tidak menyebabkan kehilangan komponen nutrisi iodium yang berarti. Kappaphycus alvarezii were used as a raw material of this research. Those were sliced into two different sizes, 5 cm and 15 cm, in order to determine how much nutrition was lost for the two different size and as well as how slice size that affected iodine composition in the final seaweed sweet product. The completely random design with a 1 by 2 factorial experimental pattern, treatment combinations were repeated two times with total of 4 experimental units. To compare the composition of iodine in two size of seaweed used an orthogonal contrast test was performed. The sequence of observation were followed: washing (seaweed and washing water), 3 times of soaking (seaweed and soaking water), and the production of seaweed sweet. Analysis in iodine content in K. alvarezii 1.2% respectively and then showed a decrease after the final soaking process, i.e. 0.45% and 0.7% respectively. This means that more iodine composition was split into the washing water by K. alvarezii 0.7% respectively. The result of analysis variance on iodine content did not find an interaction between two seaweed slice sizes. Orthogonal contrast test showed that there slice size had no effect on sweet iodine content. Seaweed have the necessary characteristics to be used as raw material for processed seaweed products, especially because of their iodine composition. Changes in the composition of iodine during preparation processes do not constitute significant nutrition component losses.
TINGKAT KESUKAAN PADA STEAK IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis L.) YANG DIRENDAM DALAM ASAP CAIR Hasan, Hasniar; Kaseger, Bertie Elias; Pongoh, Jenki
Media Teknologi Hasil Perikanan Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/mthp.3.1.2015.8326

Abstract

Fogging is one way of preserving fish processing functions as well as providing odor as well as a simple way and has weaknesses. To over come these weaknesses, it can be attempted use of liquid smoke. The purpose of this study was to determine the level of preference of panelists and sticks pH value tuna mariheted in luquit smoke and followed by drying in an oven, the level of consumer preference were examined induced, appearance, odor, taste and consistency. The results were obtained of the average value pH sticks tuna were soaked in liquit smoke concentrations of 40% (A1), 5,52 and a concentrations of 50% (A2), 5,54 where as the concentrations of 60% (A3) is 5,31. Organoleptic appearance obtained average value is the concentration of 40% is 5,76, whereas the concentration of 50% 6,39, 60%, 6,7. Organoleptic odor obtained an average value of 40%, was 5,19, the concentration of 50%, 5,93, whereas the concentrations of 60%, 5,86. Organoleptic taste obtained average concentrations value of 40%, 5,63, concentration 50% 7,23 and the concentrations of 60% is 7,10. Concistency test gained an average of 40%, 5,76 concentrations of 50%, 6,83 whereas concentrations of 60%, 6,36. Based on research results pH value test and organolptic test at level a tuna fish sticks, are soaked in liquit smoke has a low pH value, organoleptic, odor,appearance, consistencyhas an average value below 6, while the value of the taste test average value above 7,found in concentrations of 50% 7,23 and concentrations 60% values of 7,10. Keywords: Tuna (Katsuwonus pelamis L.). liquid smoke, pH and appearance quality.   Pengasapan merupakan salah satu cara pengolahan ikan yang berfungsi mengawetkan serta memberikan aroma dengan cita rasa yang khas. Produk olahan ini masih bersifat tradisional karena masih menggunakan cara sederhana dan memiliki kelemahan-kelemahan. Untuk mengatasi kelemahan tersebut, maka dapat di upayakan penggunaan Asap Cair.       Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesukaan panelis dan nilai pH steak cakalang yang direndam dalam asap cair dan dilanjutkan dengan pengeringan dalam oven, tingkat kesukaan konsumen yang diteliti meliputi : kenampakan, Bau, Rasa dan Konsistensi. Hasil penelitian diperoleh untuk nilai rata-rata pH steak Ikan Cakalang yang direndam Dalam Asap Cair konsentrasi 40% (A1), 5,52 dan konsentrasi 50% (A2), 5,54 sedangkan konsentrasi 60% (A3), adalah 5,31. Uji Organoleptik kenampakan diperoleh nilai rata-rata yaitu konsentrasi 40%, adalah 5,76, konsentrasi 50%, 6,39 sedangkan 60%, 6,7. Uji Organoleptik Bau diperoleh nilai rata-rata konsentrasi 40%, 5,19, konsentrasi 50%, 5,93 sedangkan kosentrasi 60%, 5,86. Uji Organoleptik Rasa diperoleh nilai rata-rata kosentrasi 40%, 5,63 konsentrasi 50%, 7,23 dan konsentrasi 60%, 7,10. Uji Organoleptik Kosistensi diperoleh nilai rata-rata 40%, 5,76, kosentrasi 50%, 6,83 sedangkan kosentrasi 60%, 6,36. Berdasarkan hasil penelitian Uji nilai pH dan Uji Organoleptik Tingkat Kesukaan pada Steak Cakalang yang direndam dalam Asap Cair memiliki nilai pH yang rendah, Uji Organoleptik Bau. Kenampakan, Kosnsistensi memiliki Nilai rata-rata di bawah 6, sedangkan untuk Nilai Uji Rasa Nilai rata-rata di atas 7, terdapat pada Konsentrasi 50% dengan Nilai 7,23 dan Konsentrasi 60% Nilai 7,10. Kata kunci: Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis L.), asap cair, uji mutu pH dan organoleptik.
KOMPOSISI KIMIA, SENYAWA BIOAKTIF DAN ANKGA LEMPENG TOTAL PADA RUMPUT LAUT Gracillaria edulis Musa, Susanti; Sanger, Grace; Dien, Henny Adeleida
Media Teknologi Hasil Perikanan Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/mthp.5.3.2017.16865

Abstract

This study was conducted to determine the proximate composition, bioactive compound and total plate count (TPC) in Gracilaria edulis seaweed. This research used descriptive explorative method. The results showed the average value of moisture content (77.7%); protein content (39.4%); fat content (8.1%); carbohydrates by difference (71.7%); ash content (20.7%) and very low bacterial count. Phytochemical test results show this seaweed contains alkaloids, saponins, flavonoids, and triterpenoids compounds. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui komposisi proksimat, senyawa bioaktif dan angka lempeng total (ALT) pada rumput laut Gracilaria edulis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif eksploratif. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata kadar air (77,7%); protein (39,4%); kadar lemak (8,1%); karbohidrat (71,7%); kadar abu (20,7%) dan jumlah bakteri yang sangat rendah. Hasil uji fitokimia menunjukkan rumput laut ini mengandung  senyawa alkaloid, saponin, flavonoid, dan triterpenoid.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK AIR REBUSAN DAUN MANGROVE SEGAR Sonneratia alba DI DESA WORI KABUPATEN MINAHASA UTARA Linggama, Gisella Aisyah; Montolalu, Lita ADY; Salindeho, Netty; Taher, Nurmeilita; Harikedua, Silvana Dinaintang; Makapedua, Daisy Monica; Damongilala, Lena Jeane
Media Teknologi Hasil Perikanan Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/mthp.7.2.2019.23612

Abstract

The purpose of this study was to determine the antibacterial activity in the extracts of Sonneratia alba mangrove leaf inhibiting Staphylococcus aureus and Escherichia coli bacteria. The infusion extraction method was used to extract fresh leaves. Fresh leaves was boiled for 40 and 50 minutes then was boiled again with small fire continued with dried in an oven with a temperature of 75–80°C. The ananlysis was conducted to  an extract  of 5% and 10%, positive control (chloramphenicol), and negative control (aquades). The disc diffusion Kirby and Bauer method which has been modified was performed in these samples. The results showed that antibacterial activity from extracts of fresh mangrove leaf  was shown against both tested bacteria and explained the broad spectrum antibacterial compounds.Keyword: Sonneratia alba, antibacterial, infusion.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri yang terdapat pada ekstrak air rebusan daun mangrove Sonneratia alba dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Metode ekstraksi infusa digunakan untuk mengekstrak daun mangrove segar. Caranya yaitu daun direbus selama 40 dan 50 menit setelah itu direbus kembali dengan air api kecil kemudian dikeringkan dalam oven dengan suhu 75–80°C. Pengujian dilakukan pada konsentrasi ekstrak 5% dan 10%, kontrol positif (kloramfenikol), dan kontrol negatif (akuades). Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar (disc diffusion Kirby and Bauer) yang telah dimodifikasi. Hasil yang diperoleh yaitu ekstrak air rebusan daun mangrove segar memiliki sifat antibakteri terhadap kedua bakteri uji sehingga senyawa antibakteri dari ekstrak air rebusan daun mangrove dikategorikan berspektrum luas.Kata kunci: Sonneratia alba, antibakteri, infusa.
Kajian Mutu Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Segar di Pasar Bahu Manado Manggaprouw, Agustina E; Montolalu, Roike Iwan; Suwetja, I Ketut
Media Teknologi Hasil Perikanan Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/mthp.2.2.2014.6855

Abstract

Penelitian ini bertujuan mempelajari tingkat kesegaran ikan Tongkol yang dijual di pasar Bahu. Perlakuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Waktu pengambilan sampel yang terdiri atas: jam 06.00–07.00, 11.00–12.00 dan 16.00–17.00, serta pedagang yang terdiri atas: pedagang 1, pedagang 2 dan pedagang 3. Ulangan dalam penelitian ini adalah 3 kali pengambilan sampel yaitu hari pertama, hari kedua, dan hari ketiga. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, data dianalisis menggunakan Microsoft excel sebagai rerata 3 variabel independen dengan standar deviasi (SD). Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata TVB-N ikan Tongkol (Euthynnus affinis) yang terendah adalah (11,2 mg N/100 gr sampel) pada pengambilan ikan Tongkol jam 06.00–07.00 sedangkan nilai rerata (14 mg-N/100g sampel). Nilai rerata terendah pada pengambilan ikan Tongkol pada jam 12.00–13.00 adalah (11,2 mg N/100 gr sampel) sedangkan nilai rerata TVB-N yang tertinggi adalah (14 mg-N/100g sampel). Nilai rerata TVB-N yang terendah pada jam 16.00–17.00 (22,4 mg N/100 gr sampel) sedangkan nilai rerata yang tertinggi adalah (28 mg N/100 gr sampel). Nilai rerata pH pada jam 06.00–07.00, nilai rerata terendah pada pedagang 2 dan 3 nilainya sama 5,4 sedangkan nilai tertinggi ditemukan pada pedagang 1 adalah 5,43. Nilai rerata pH terendah pada pengambilan ikan tongkol pada jam 12.00–13.00 ditemukan pada pedagang 2 dan 3 nilainya sama 5,46 sedangkan nilai tertinggi ditemukan pada pedagang 1 adalah 5,53. Nilai rata-rata pH terendah pada pengambilan ikan tongkol pada jam 16.00–17.00 ditemukan pada pedagang 1 adalah 5,53 sedangkan nilai tertinggi ditemukan pada pedagang 2 dan 3 nilainya sama 5,56. Nilai organoleptik yaitu mata, insang, lendir permukaan badan, daging (warna dan kenampakan) dan tekstur terdapat korelasi positif yaitu nilai tertinggi pada ketiga pedagang terdapat pada pengambilan sampel pagi hari, selanjutnya menurun pada pengambilan sampel siang hari dan sore hari, walaupun demikian nilai organoleptik ini masih masuk kategori ikan bermutu segar dan agak segar yaitu >6. Kata kunci: Ikan Tongkol (Euthynnus affinis), kajian mutu, pH, TVB-N, organoleptik.
KARAKTERISTIK SURIMI YANG DIBUAT DARI HASIL PENCUCIAN DAGING IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis L) DENGAN AIR DINGIN (± 4ºC) Saliada, Farnis; Onibala, Hens; Taher, Nurmeilita; Harikedua, Silvana Dinaintang; Pandey, Engel Victor
Media Teknologi Hasil Perikanan Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/mthp.5.2.2017.14913

Abstract

This research intended to study the effect of washing period of skipjack (Katsuwonus pelamis L) meat with cold water to the chemical and physical properties of surimi. The functional properties of surimi was tested either by  physical or chemical analysis. In this study we measured folding test, texture and fat content. A complete randomized design were designated for this study with washing period as a treatment ( 0, 1, 2, 3, or 4 min). The average value of folding test were 2.2, 2.6, 3.0, 3.8 and 4.6, respectively. There is an increment of folding test value as the washing period increased. The average value of the texture analysis were 3.0, 3.8, 4.4, 5.1 and 5.9. Likewise, the longer the washing time, the firmer the texture. However, as the washing period increased, the fat content of surimi tend to decrease.
KANDUNGAN FITOKIMIA EKSTRAK ETANOL RUMPUT LAUT SEGAR (Turbinaria sp., Gracilaria sp., dan Halimeda macroloba) Soamole, Hasri H; Sanger, Grace; Harikedua, Silvana Dinaintang; Dotulong, Verly; Mewengkang, Hanny Welly; Montolalu, Roike Iwan
Media Teknologi Hasil Perikanan Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/mthp.6.3.2018.21259

Abstract

Rumput laut atau dikenal dengan nama seaweed merupakan salah satu organisme laut yang berpotensi sebagai sumber bioaktif, pangan dan obat-obatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar air dan kandungan senyawa bioaktif seperti, alkaloid, flavonoid, terpenoid, steroid, tanin dan saponin pada tiga jenis rumput laut segar Turbinaria sp., Gracilaria sp., dan Halimeda macroloba. Rumput laut yang dijadikan sampel didapatkan dari daerah Minahasa Utara (pulau Nain). Ekstraksi senyawa bioaktif dilakukan dengan metode maserasi (perendaman) dengan pelarut teknis (etanol), dan perbandingan (1:2 b/v), selama 48 jam pada suhu ruang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan air pada ketiga jenis rumput laut ini bervariasi yaitu 75,6% untuk Turbinaria sp. 90,6% untuk Gracilaria sp. dan 72,7% untuk Halimeda macroloba. Dari penelitian ini juga menunjukkan ketiga jenis rumput laut mengandung senyawa bioaktif seperti; alkaloid, flavonoid, terpenoid, steroid, saponin dan tanin. Dari hasil penelitian pada ketiga jenis rumput laut tersebut dapat disimpulkan bahwa tiga jenis rumput laut tersebut dapat digunakan sebagai pangan fungsional, obat-obatan dan industri makanan karena memiliki senyawa bioaktif.
Studi Tentang Oksidasi Lipida Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis L) Asap yang Diolah dan Dipasarkan Manado Rasjid, Ahmad R.; Mentang, Feny; Suwetja, I Ketut
Media Teknologi Hasil Perikanan Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/mthp.2.1.2014.5357

Abstract

Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis L.) tergolong sumberdaya perikanan pelagis penting dan merupakan salah satu  komoditi ekspor non-migas di Sulawesi Utara. Pengolahan ikan cakalang di Sulawesi Utara dilakukan dengan metode pengasapan dan dikenal dengan sebutan “cakalang fufu”. Salah satu masalah yang dihadapi pada penurunan mutu ikan adalah terjadinya oksidasi lipida yang menyebabkan ikan berbau busuk/tengik, proses ketengikan karena proses oksidasi oleh oksigen udara terhadap lemak tidak jenuh yang mengakibatkan pemecahan senyawa tersebut atau menyebabkan terjadinya ketengikan. Oksidasi lemak merupakan fenomena yang umum dan sering memberikan perubahan kimia yang berdampak pada penurunan kualitas nutrisi, flavor dan perubahan tekstur produk. Perubahan kimia tersebut bertanggung jawab terhadap terjadinya ketengikan flavor dan aroma. Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk mengetahui oksidasi lipida pada ikan cakalang asap dari tempat pengolahan dan dipasarkan di Kota Manado. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dimana data hasil penelitian dengan dua kali ulangan untuk menentukan rata-rata dari tiap pengamatan, ditambah standar deviasi dan disajikan dalam bentuk tabel. dengan parameter uji angka TBA, Kadar Air dan Kadar Abu. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: ikan cakalang (Katsuwonus pelamis. L) fufu sebagai sampel, sedangkan untuk bahan kimia yang digunakan adalah aquades, asam asetat glacial (CH3COOH), HCL (asam klorida) 4 N, pereaksi TBA (2- asam tiobarbiturat).

Page 3 of 19 | Total Record : 183