cover
Contact Name
Christy Vidiyanti
Contact Email
christy.vidiyanti@mercubuana.ac.id
Phone
+628567535557
Journal Mail Official
arsitektur@mercubuana.ac.id
Editorial Address
Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta 11650
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan, dan Lingkungan
ISSN : 20888201     EISSN : 25982982     DOI : https://dx.doi.org/10.22441/vitruvian
Core Subject : Social, Engineering,
Jurnal Ilmiah VITRUVIAN adalah jurnal yang mencakup artikel bidang ilmu arsitektur, bangunan, dan lingkungan. Jurnal ilmiah Vitruvian terbit secara berkala yaitu 3 (tiga) kali dalam setahun, yaitu pada bulan Oktober, Februari, dan Juni. Redaksi menerima tulisan ilmiah tentang hasil penelitian yang berkaitan erat dengan bidang arsitektur, bangunan, dan lingkungan.
Articles 247 Documents
EVALUASI DESAIN RUANG PUBLIK RAMAH ANAK DI RPTRA AKASIA Rona Fika Jamila
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 7, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1146.483 KB)

Abstract

ABSTRAKBelakangan ini di kota Jakarta sedang digalakkan RPTRA (Ruang Publik Terbuka Ramah Anak) yang sesuai namanya, diklaim sebagai ruang publik yang ramah anak. Namun pada kenyataannya tidak semua RPTRA ramah anak. Hal ini membuat peneliti ingin mencaritahu apakah benar yang ada sudah benar-benar layak anak?. Dan studi kasus yang diangkat adalah RPTRA Akasia yang berada di daerah Tebet. RPTRA ini didirikan oleh Tanoto Foundation dan merupakan salah satu RPTRA yang dikelola dengan baik, dan cukup lengkap fasilitasnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kuantitatif, dan metode pengumpulan datanya menggunakan observasi dan kuosioner. Kriteria yang digunakan untuk mengukur kelayak-anakan RPTRA adalah kriteria pengendalian perancangan taman bermain anak-anak ini terdiri dari 6 kriteria yaitu : Keselamatan, Kesehatan, Kenyamanan, Kemudahan, Keamanan, Keindahan. Dan berdasarkan kriteria tersebut RPTRA Akasia yang didirikan oleh lembaga CSR Tanoto Foundation adalah layak anak baik menurut observasi maupun persepsi orang tua anak. Kata kunci : RPTRA, Taman layak anak
AKSESBILITAS BAGI DIFABEL PADA BANGUNAN MASJID Awik Retyaka Afudaniati; Dwi Aries Himawanto
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 7, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.066 KB)

Abstract

Klaten is one of the cities that echo the city of inclusion. The city is still in the process of development in equipping accessible facilities and infrastructure for people with disabilities. Facilities in public buildings for disabled people have been built, although still not perfect. At the Al Aqsa Grand Mosque building Klaten facility has implemented building accessibility for the disabled. Therefore, to know the extent of the accessibility level of buildings for people with disabilities according to the standard needs of accessibility. For that researchers do location observation using measuring instruments, and cameras and conducted unstructured interviews on the board of the mosque. From this study that there is accessibility facility in Al Aqsa mosque building not yet accessible enough to be accessed by persons with disabilities because accessibility facility in Al Aqsa Grand Mosque building has not fulfill the proper design principles and Permen PU 30 / PRT / M / 2006.Keywords: accessibility, disabled, mosque
EVALUASI STANDAR KOMPETENSI ARSITEK MENGGUNAKAN ANALISA RISIKO BERBASIS PMBOK (STUDI KASUS PT. ENV) Lutfi Hutama
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 7, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.924 KB)

Abstract

ABSTRAKPerkembangan konstruksi gedung di dunia semakin kompleks, berteknologi tinggi, serta memiliki tingkat risiko yang tinggi. Namun perkembangan di dunia konstruksi tidak diimbangi dengan peningkatan Kompetensi Arsitek sehingga berdampak pada keterlambatan kinerja proyek. Dalam Standar Kompetensi di Indonesia yang dimiliki oleh IAI dan LPJK, belum mempertimbangkan faktor resiko pada setiap elemen kompetensinya. Untuk itu diperlukan suatu evaluasi terhadap standar Kompetensi Arsitek di Indonesia studi kasus di PT ENV sehingga dapat meningkatkan kinerja proyek. Dalam penelitian ini bertujuan untuk dapat mempertajam evaluasi faktor resiko penyebab dan resiko dampak  yang terdapat pada tugas dan tanggung jawab Ahli konsultan Arsitektur menggunakan analisa resiko berbasis PMBOK (Project Management Body of Knowledge). Hasil yang didapat berupa tindakan preventif dan korektif yang tepat dalam menangani risiko yang terjadi sehingga meningkatkan Kompetensi Arsitek di Indonesia.Kata Kunci :   Kompetensi Arsitek, Analisa Risiko, PMBOK ABSTRACTThe development of buildings in the world increasingly complex, high-tech, and has a high level of risk. However, developments in the world of construction are not matched by an increase in the Competence of Architects, which has an impact on project performance delays. In Competency Standards in Indonesia owned by IAI and LPJK, it has not considered risk factors for each element of its competence. Therefore, an evaluation of Architects Competence standard in Indonesia case study in PT ENV is required to improve project performance. In this study aims to be able to sharpen the evaluation of risk factors for the causes and impact risks contained in the tasks and responsibilities Expert Architecture consultants use risk analysis based on PMBOK (Project Management Body of Knowledge). The results obtained in the form of preventive and corrective actions are appropriate in dealing with risks that occur so as to increase the Competence of Architects in Indonesia.Keyword: Architect Competency, Risk Analysis, PMBOK
POTENSI PELIMPAHAN SISA KOEFISIEN LANTAI BANGUNAN UNTUK PENGEMBANGAN BARU DI KAWASAN TAMAN MINI INDONESIA INDAH Firmansyah Bachtiar
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 7, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.216 KB)

Abstract

ABSTRAKTaman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan salah satu destinasi wisata utama di DKI Jakarta yang sudah berdiri sejak tahun 1975. Hingga saat ini, pengembangan TMII baru mencakup 38% (150 ha) dari total 394 Ha lahan yang dikuasai oleh Yayasan Harapan Kita (YHK) sebagai pendiri TMII. Peningkatan jumlah wisatawan menyebabkan kawasan TMII saat ini semakin padat dan berbagai pembangunan  fasilitas baru yang ada cenderung dipaksakan keberadaannya. Kebutuhan pengembangan di lahan milik YHK dibatasi oleh arahan RDTR yang membatasi pengembangan KDB rendah, dimana nilai KLB rata-rata Kawasan TMII berada di 0,83. Keberadaan TMII di lokasi yang strategis membuat nilai KLB tidak proporsional jika diseragamkan di seluruh zona kawasan. Tedapat lahan yang perlu ditahan pengembangannya karena merupakan kawasan yang perlu dilestarikan, dan ada yang perlu ditingkatkan intensitasnya karena potensi pengembangannya sebagai kawasan komersial penunjang wisata. Sisa nilai KLB dari area yang ditahan pengembangannya  berpotensi untuk dilimpahkan ke kawasan lain untuk kebutuhan pengembangan yang tetap terintegrasi dengan TMII. Kajian ini dilakukan untuk melihat potensi pelimpahan sisa KLB tersebut dengan mempertimbangkan potensi dan batasan yang ada serta kesesuaiannya menurut rencana tata ruang.Kata Kunci :   TMII, rekreasi, intensitas bangunan, pelimpahan KLB  ABSTRACTTaman Mini Indonesia Indah (TMII) is being recognized as one of the popular tourism destination in DKI Jakarta since 1975. Recently, the development of TMII covers only 38% of the entire land that being owned by the founders of TMII, Harapan Kita Foundation (YHK). The increasing amount of visitors contributes to the crowdedness and the unplanned development of the facilities. The possibility of  TMII expansion is restricted by the zoning regulation that only allowed the development of low Building Coverage Ratio, where the average Floor Area Ratio (FAR) is around 0,83. TMII is located in a strategic location, thus it will be not proportional if all of the zones being set to have similar FAR. There are development area which need to be hold because of its preservation needs, and there are other area that need to be effectivey developed because of its potential as supporting commercial facility. The rest of the allowed floor area from preserved zone, could be transferred to another area for the development of new recreational and supporting facility which is integrated to the current TMII. This research aims to overview the potential of FAR distribution from the preserved zone to the development zone, considering the potential and restriction of the surrounding neighbourhood and the related zoning regulation as well.Keyword: TMII, recreational, building intensity, FAR transfer
KETERKAITAN PEDAGANG KAKI LIMA TERHADAP KUALITAS DAN CITRA RUANG PUBLIK DI KORIDOR KARTINI SEMARANG PADA MASA PRA-PEMBONGKARAN (Studi Kasus : Penggal Jl.DR.Cipto – Jl.Barito) Retno Wijayaningsih
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 7, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1135.617 KB)

Abstract

ABSTRAK Dominasi kegiatan perdagangan kaki lima koridor jalan Kartini telah mempengaruhi perubahan kualitas serta citra ruang kota pada koridor jalan Kartini, namun sejauh manakah keterkaitan antara pedagang kaki lima tersebut terhadap kualitas dan citra ruang publik kawasan? Diperlukan Pendekatan  fenomenologi digunakan untuk mengetahui norma-norma, kondisi fisik dan non fisik kawasan, serta regulasi pemerintah. Studi menggunakan literatur dan peraturan/ pengalaman terkait dengan kegiatan kaki lima untuk merumuskan aspek yang dipertimbangkan dan komponen ruang yang perlu diatur secara normatif. Pengamatan dilapangan berguna untuk mengetahui karakteristik pedagang kaki lima dalam keterkaitannya dengan kualitas dan citra ruang tersebut. Pada dasarnya, penentuan metode penelitian ditentukan berdasarkan fakta dan fenomena yang terjadi dilapangan dan berlangsung secara terus menerus diperoleh gambaran dari perilaku dan aktifitas pengguna ruang terbuka kota pada koridor kawasan kartini. Meskipun proporsi pendapat keempat responden - pedagang kaki lima, pelanggan pedagang kaki lima, pemilik kegiatan sekitar, dan pengguna jalan lainnya - tidak selalu sama, mereka sepakat bahwa pedagang kaki lima yang ada di koridor Jalan Kartini telah menyebabkan beberapa persoalan, contohnya yaitu aksesibilitas, eksternalitas sampah, dan keharmonisan ruang. Hasil rumusan ini kemudian digunakan sebagai kerangka untuk menganalisis hal-hal apa saja menyangkut keterkaitan yang terjadi serta dampaknya pada ruang publik di koridor jalan Kartini.                                       Kata kunci : kualitas dan citra ruang publik, pedagang kaki lima, koridor ABSTRACT The dominance activities of street vending on Kartini’s corridor has influence alteration of public space image and quality, but how far relevancy between street vending to public space image and quality of the area?It is needed fenomenology approach to find out a normative, condition of physical and non-physic areas, also government regulation. Study use literatur and regulation deal with street vending activity to build issue of concerns as well as scope of issue in normatic sense. Supply approach prepared by field observation to recognize existing condition of studied location including street vending physical characteristic in relevancy with public space image and quality. Basically, determination of research method is determined pursuant fact and phenomenon that happened continually on the field so it is obtained an illustration from behavior and activity of public space user in corridor of Kartini areas/. Although the proportion is in variance, street vendors, consumers, the surrounding formal activity owners and others who use Kartini corridor deal that street vending settled on these corridors has induced problems. For example, the problems are about space for good circulation and visual access, garbage management, and an harmonious sense. Then, these are used as a frame to identify community preferences to control vending activity, especially the activity established in their local area. Key words: public space image and quality, corridor, street vending.
POLA PEMANFAATAN RUANG TERBUKA PADA PEMUKIMAN KAMPUNG KOTA Soni Darmawan; Tin Budi Utami
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 7, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (779.33 KB)

Abstract

ABSTRAKKawasan Permukiman Kayu Besar adalah permukiman perkampungan yang terletak di Kota Jakarta yang dikelilingi oleh kawasan Perkantoran Pantai Indah Kapuk. Dalam perkembangannya, kawasan permukiman tumbuh semakin padat, sehingga ruang terbuka semakin sempit. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi permasalahan-permasalah yang berkaitan dengan pola pemanfaatan ruang terbuka dan faktor-faktor pembentuk ruang terbuka di pemukiman kampung kota. Keterbatasan ruang terbuka menjadi permasalahan dalam spasial kota dan interaksi sosial masyarakat. Metode penelitian ini menggunakan teori Behavioral Mapping, pengumpulan data-data dari penelitian ini dilakukan dengan cara survei lokasi, wawancara, dan mendokumentasikan kegiatan masyarakat kampung tersebut untuk kemudian dianalisis dengan metoda deskriptif kualitatif. Setelah dilakukan analisis dari data-data lokasi dan dikaitkan dengan teori-teori terkait, maka didapatkan kesimpulan umum bahwa pada kampung kota terjadi hubungan masyarakat yang masih memiliki sifat kekerabatan yang erat dan saling mempengaruhi satu sama lain baik dalam hubungan antar individu, antar kelompok maupun atar individu dan kelompok, pada ruang umum yang pada dasarnya merupakan suatu wadah yang dapat menampung aktivitas tertentu dari masyarakatnya. Secara khusus disimpulkan bahwa keterbatasan lahan yang ada tidak dijadikan masalah yang dapat menghambat warga pemukiman Kayu Besar untuk berinteraksi sosial. Kegiatan berkumpul tetap dapat dilakukan baik pada halaman rumah, koridor jalan, dan warung. Kebutuhan ruang yang cukup luas sehingga masyarakat memanfaatkan kali untuk membangun ruang komunal. Meskipun ruang berkumpul tersebut tidak responsive, tetapi dapat memenuhi aktifitas masyarakat sehingga menimbulkan kesan democratic, comfort, dan meaningful.Kata Kunci : Kampung Kota, Behavioral Mapping, Teritoritas, Ruang Publik, Kayu Besar ABSTRAKThe Area of Large Timber Habitation is a settlement located in Jakarta surrounded by the area of Indah Kapuk Beach Offices. In its development, residential areas grow increangly crowded, so that the open space is getting narrower. The objectives of this research are indentifying problems of utilization system of open space and factors forming open space in urban and rural settlements. The limitation of open space being a problem in the spatial city and social interaction of society. The reasearch method is by using Behavioral Mapping theory, datas collection of this research are obtained by survey in to location, interview, and documented that village society to analyzed by using qualitative descriptive method. After analyzed from location datas and associated with related theories, therefore, generally it can be concluded that in urban village occured society relationships that still had a close kinship and affected each other both in relationships between individuals, groups, athough individuals and groups, in a common space which was basically a container that can be accomodated certain activities from those societies. Specifically, it can be concluded that the limitation of existing land was not a problem that can be inhibited citizen of Large Timber habitation for social interacted. Gathering activities can still be done both on house yard, road corridor and stall. The necessity space was wide enough until society utilized river to build the communal space. Whereas, the gathering space was not responsive, but can be fulfilled activities of society until created democratic impression, comfort, and meaningful. Keyword: Urban Village, Behavioral Mapping, Teritoritas, Public Space,Kayu Besar
STUDI KETERKAITAN ANTARA KARAKTER LOKASI DENGAN TIPOLOGI HUNIAN SEWA (KASUS : KAMPUNG KARET BELAKANG,KARET KUNINGAN) Nadia Resita Christantia
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 7, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2075.76 KB)

Abstract

ABSTRAKPerkampungan Karet Kuningan mengalami tekanan akibat pertumbuhan kawasan komersial. Perkembangan pusat bisnis di Kawasan Segitiga Emas, memunculkan tendensi fenomena permintaan akan tenaga kerja dan fungsi pendukung dari pusat bisnis. Memicu kampung karet kuningan untuk terus beradaptasi akan setiap perubahan dan pembangunan yang terjadi. Adaptasi yang kian terjadi menjadi fenomena baru dalam kampung dimana pertumbuhan fungsi menjadi daerah komoditas yang sangat padat.Perkampungan Karet Kuningan beradaptasi menjadi hunian sewa yang  dilakukan oleh masyarakat penghuni kampung Karet yang merupakan pengembang berskala kecil, yang kemudian menjadi pengaruh untuk terus melakukan pengembangan tanpa adanya tuntutan hukum pemerintah dan tidak terencana. Perkembangan yang tidak terencana oleh pengembang berskala kecil ini menyerupai yang disebut oleh ULI dengan small scale developer builders. Hampir keseluruhan kampung Karet ini beralih fungsi menjadi hunian sewa dengan pola pengembangan serta pertumbuhan yang relative tidak terencana/inkremntal. Namun produk hunian sewa yang dihasilkan menggambarkan terdapat keteraturan bila dilihat dari segi intensitas pengembangannya serta terlihat adanya keterkaitan dengan lokasi dimana hunian tersebut berada. Melihat pesatnya perkembangan area komersil pada tahun-tahun mendatang, serta rencana tata kota Jakarta oleh pemerintah, menimbulkan kemungkinan akan keberadaan Kampung Karet Kuningan selanjutnya.  Kata Kunci :     kampung, transformasi, hunian sewa, inkremental, tipologi  ABSTRACTPerkampungan Karet Kuningan have pressure because the growth of commercial area. The growth of central business area in Segitiga Emas, raises of the tendency about employment and supporting function business center. Trigger their rubber kuningan to continue to adapt will any change and construction of a happened. Transformation continuing happens to be new phenomenon of the village where growth function areas very dense commodities. Perkampungan Karet Kuningan transform into rental housing conducted by the community of Kampung Karet Kuningan itself. Who later became influence to keep developing without any lawsuits the government and not planned. The development not planned by the developer small-scale it resembles so called by ULI with small scale developer builders. Almost of kampung Karet Kuningan transform into rental housing develop with no pattern and relative not planned. But the product of rental housing describe there are regularity form intensity and there are related to location where the housing are located.  The rapid development commercial area in the coming years, and spatial planning Jakarta by the government, probable cause in the existence of karet kuningan next. Keyword: kampung, transformation, rental housing, incremental, tipology
POLA PEMANFAATAN RUANG KORIDOR JALAN OLEH OJEK ONLINE (Studi kasus: Depan Kampus I UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan) Eli Lamria; Tin Budi Utami
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1228.135 KB) | DOI: 10.22441/vitruvian.2018.v8i1.003

Abstract

Perkembangan teknologi membuat kehidupan manusia semakin mudah, termasuk juga dalam hal transportasi. Transportasi berbasis online, meskipun menjadi pilihan bagi masyarakat namun bukan berarti tanpa kendala.  Salah satu kendala yang dihadapi ojek online yaitu lahan parkir untuk menunggu penumpang. Para pengemudi harus mencari tempat - tempat yang ramai yang banyak terdapat mobilitas manusia seperti sekolah, kampus, pusat perbelanjaan, pasar tradisional dan lain lain dimana tempat-tempat tersebut sangat minim lahan untuk parkir, maka yang sering dilakukan oleh para pengemudi ojek online adalah menunggu penumpang secara berkelompok dengan rekan seprofesi dan memakai tempat yang tidak seharusnya untuk berhenti atau parkir. Penelitian ini membahas tentang pola aktifvitas yang dilakukan oleh pengemudi ojek online pada saat menaikkan, menurunkan dan menunggu order penumpang. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pola aktivitas berdasarkan waku dan memetakannya sehingga mudah dipahami. Penelitian ini juga membahas kaitan ojek online dengan sisi arsitektural yaitu pengaruh setting fisik lingkungan dengan pola aktifitas ojek online. Pada kesimpulan akan disampaikan poin utama dari penelitian yang dilakukan sehingga dapat menjelaskan secara padat penelitian yang telah dilakukan. The development of technology makes human life easier, including also in terms of transportation. Online-based transportation, although popular in the community but it does not mean without obstacles. One of the obstacles faced by an online motorcycle taxi is parking lot to wait for passengers. Drivers should look for crowded places where there is a lot of human mobility such as schools, campuses, shopping centers, traditional markets and other places where there is very little parking space, so often the drivers of online motorcycle taxi are waiting for passengers in groups and use places that are not supposed to stop or park. This study discusses the pattern of activities conducted by online motorcycle taxi drivers at the time of pick up, lowering and waiting for passenger orders. Research is done to know the pattern of activity based on time and mapping so easily understood. This study also discusses the relationship of online motorcycle taxis with the architectural side that is the effect of physical environment settings with the pattern of online motorcycle taxis activities. At the conclusion will be stated the main points of research conducted so as to explain the solid research that has been done.
Identifikasi Penerapan Konsep Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Pada Taman Kambang Iwak Palembang Desti Rahmiati; Bondan Prihastomo
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1709.066 KB) | DOI: 10.22441/vitruvian.2018.v8i1.004

Abstract

Pengembangan kota berbasis Kota layak anak (KLA) merupakan isu penting dunia saat ini karena sudah banyak regulasi yang membahas persoalan tersebut. Salah satu strategi pengembangan yang sedang dijalankan di beberapa kota di Indonesia untuk mencapai predikat KLA adalah menyediakan ruang terbuka publik dengan konsep Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) tidak terkecuali Kota Palembang. Di Kota Palembang telah tersedia taman kota termasuk taman Kambang Iwak (KI). Taman ini berada di tepi jalan arteri primer kota dan dilengkapi dengan danau buatan dan berbagai fasilitas serta dapat diakses oleh seluruh kalangan masyarakat termasuk anak-anak. Danau buatan di taman KI dan lokasi taman yang strategis tidak hanya memberikan dampak positif seperti kemudahan aksesibilitas dan daya tarik dalam kegiatan rekreasi, tetapi juga dapat menimbulkan dampak negatif seperti kecelakaan, tenggelam, terluka atau bahkan tindak kriminalitas seperti penculikan. Hal ini mengindikasikan perlunya perhatian lebih terhadap faktor-faktor perancangan yang dibutuhkan pengunjung terutama anak-anak. Untuk itu diperlukan kajian secara mendalam mengenai penerapan konsep RPTRA pada perancangan taman KI Palembang, serta persepsi masyarakat sebagai pengguna ruang terhadap kelayakan taman tersebut sebagai RPTRA. Kajian tersebut dilakukan untuk mengetahui penerapan konsep RPTRA pada Perancangan taman KI sebagai salah satu strategi untuk mencapai predikat KLA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif rasionalistik yang bersifat deduktif, dengan alat bantu statistik tabel distribusi frekuensi. Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis penerapan konsep RPTRA pada perancangan taman KI berdasarkan faktor-faktor/kriteria RPTRA. Hasil pembahasan menggambarkan bahwa taman KI belum sepenuhnya memenuhi kriteria RPTRA, hal ini menunjukkan bahwa perhatian dan upaya pemerintah/stakeholder setempat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas taman tersebut masih diperlukan agar dapat memenuhi kriteria RPTRA.  
Kajian Ruang Publik Dan Isu Yang Berkembang Di Dalamnya Dedi Hantono; Nike Ariantantrie
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.891 KB) | DOI: 10.22441/vitruvian.2018.v8i1.005

Abstract

Ruang adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia selama masa hidupnya. Bahkan konsepsi ruang tersebut masih ada pada manusia yang telah meninggalkan dunia ini walaupun konsepsi ruang itu sendiri sudah berbeda pada masing-masing penganut agama dan kepercayaan. Dari berbagai macam bentuk dan kategori seluruh ruang maka ruang publik adalah ruang yang paling banyak digunakan oleh semua orang baik sendiri maupun secara bersamaan. Begitu banyaknya aktivitas dan berbagai lapisan golongan masyarakat yang menggunakan ruang publik membawa interpretasi masing-masing yang cukup berbeda. Dari interpretasi inilah timbul begitu banyak ragam penggunaannya baik yang sesuai dengan fungsi maupun berdasarkan intrpretasinya masing-masing. Untuk memberi gambaran mengenai apa itu ruang publik maka dibuatlah suatu kajian dengan menganalisa beberapa tulisan dari beberapa artikel jurnal baik dalam maupun luar negeri. Dari kajian inilah nantinya didapat beberapa temuan yang bisa menjelaskan keberadaan ruang publik di dalam persepsi ruang lingkupnya.

Page 6 of 25 | Total Record : 247