cover
Contact Name
Christy Vidiyanti
Contact Email
christy.vidiyanti@mercubuana.ac.id
Phone
+628567535557
Journal Mail Official
arsitektur@mercubuana.ac.id
Editorial Address
Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta 11650
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan, dan Lingkungan
ISSN : 20888201     EISSN : 25982982     DOI : https://dx.doi.org/10.22441/vitruvian
Core Subject : Social, Engineering,
Jurnal Ilmiah VITRUVIAN adalah jurnal yang mencakup artikel bidang ilmu arsitektur, bangunan, dan lingkungan. Jurnal ilmiah Vitruvian terbit secara berkala yaitu 3 (tiga) kali dalam setahun, yaitu pada bulan Oktober, Februari, dan Juni. Redaksi menerima tulisan ilmiah tentang hasil penelitian yang berkaitan erat dengan bidang arsitektur, bangunan, dan lingkungan.
Articles 247 Documents
PENGARUH PERUBAHAN FUNGSI RUANG DAN BENTUK RUMAH-TOKO TERHADAP KARAKTERISTIK ARSITEKTUR CINA DI PECINAN PASAR LAMA TANGERANG Vicky Januastuti; Primi Artiningrum
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (979.797 KB) | DOI: 10.22441/vitruvian.2018.v8i1.006

Abstract

Rumah-Toko merupakan salah satu ciri khas dari Pecinan. Dalam perkembangannya, rumah-toko pada kawasan tersebut mengalami beberapa perubahan fungsi ruang dan perubahan bentuk bangunan rumah-toko akibat dari beberapa faktor, sehingga terlihat karakteristik arsitektur cina pada kawasan tersebut semakin memudar. Pada penelitian sebelumnya belum ada yang mengaitkan antara perubahan dungsi dan bentuk rumah-toko terhadap arsitektur cina. Adapun beberapa penelitian sebelumnya hanya mengaitkan dengan topologi perubahan rumah-toko. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui penyebab terjadinya perubahan fungsi pada rumah-toko dan untuk mengetahui pengaruh perubahan fungsi dan bentuk yang menyebabkan mulai pudarnya karakteristik arsitektur cina yang berpengaruh terhadap perubahan karakter arsitektur cina di kawasan pecinan. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, pengumpulan data-data dari penelitian ini dilakukan dengan cara survei lokasi, wawancara, dan dokumentasi kemudian dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif. Setelah dilakukan analisis dari data-data lokasi, maka didapatkan kesimpulan umum bahwa faktor yang mempengaruhi perubahan fungsi dan bentuk yaitu faktor ekonomi, sosial, dan budaya serta fungsi ruang memiliki pengaruh yang lebih kecil terhadap memudarnya karakteristik arsitektur cina dibandingkan dengan perubahan bentuk bangunan yang memiliki pengaruh lebih besar terhadap memudarnya karakteristik arsitektur cina. Shop-House is one of the characteristics of Chinatown. In its development, Shop-House in the region experienced several changes in the function of space and changes in the shape of the houses due to several factors, so that the Chinese architectural characteristics in the area faded. In the previous research, there was no link between changes in function and the form of houses to Chinese architecture. As for some previous studies only linking with the change in the shop-house topology. The purpose of this study is to determine the cause of changes in the function of the Shop-House and to determine the effect of changes in function and shape that cause the fading of Chinese architectural characteristics that affect the changes in Chinese architectural character in Chinatown. This research method uses descriptive qualitative method, the collection of data from this study is done by surveying locations, interviews, and documentation and then analyzed with qualitative descriptive methods. After analyzing the location data, a general conclusion is that the factors that influence changes in function and form are economic, social, and cultural factors and the function of space has a smaller influence on the waning characteristics of Chinese architecture compared to changes in the shape of buildings that have influence. greater to the waning characteristics of Chinese architecture.
MENEROPONG ISTANA TUA (DALAM LOKA) WARISAN ARSITEKTUR TRADISIONAL SUMBAWA (Inheritance on Traditional Architecture of Sumbawa ) Henny Gambiro; Ahmad Yamin
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.513 KB) | DOI: 10.22441/vitruvian.2018.v8i1.001

Abstract

To look through traditional architecture inheritance of old traditional house Sumbawa palace (Dalam Loka), the former palace of the king of Sumbawa empire. The traditional house is located in Sumbawa City, wester southeast Sumbawa Regency. The architectural shape of old palace as a house on stilts reflects a cultural form in the past. The objective of this paper is to reveal space form, space function, structure and the elements of the house, decoration, and the old palace architecture cosmology. Research method used is descriptive with qualitative approach. Data collection techniques are in the forms of observation, interview, and literature studies. The result shows that the form and function of the old palace building consist of three parts, namely the top, the middle and the bottom. The architecture of that old palace has a philosophy namely Salimpat which describes that all human life aspects would be perfect only if in the form of rectangular.  That rectangular philosophy is reflected in the form of  land area, the columns, the windows and the room space Warisan arsitektur tradisional Sumbawa rumah adat Istana Tua (Dalam Loka), yang dahulu digunakan sebagai istana Raja Kesultanan Sumbawa. Rumah adat itu berlokasi di Kota Sumbawa, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Arsitektur rumah adat Istana Tua (Dalam Loka) yang berupa rumah panggung, mencerminkan bentuk kebudayaan masa lampau. Tujuan penulisan ini adalah, mengungkapkan bentuk dan fungsi ruang, struktur dan elemen bangunan, ragam hias, serta kosmologi dalam arsitektur Istana Tua (Dalam Loka). Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, pengamatan, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk dan fungsi bangunan Istana Tua (Dalam Loka), terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas disebut loteng atau Alang, bagian tengah merupakan badan rumah disebut ruang Dalam Loka (Istana Tua), dan bagian bawah atau kolong yang disebut Tabongan. Arsitektur Dalam Loka  menganut falsafah Salimpat yang menggambarkan bahwa segala aspek kehidupan manusia barulah sempurna jika berbentuk segi empat. Falsafah tersebut direfleksikan pada bentuk areal tanah, tiang rumah, jendela dan ruangan.
Koeksistensi dan Inkoeksistensi Pengetahuan Pekerja Bangunan dan Arsitek Terdidik Terhadap Sloof Muhammad Zakaria Umar; La Ode Abdul Rachmad Sabdin Andisiri
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.219 KB) | DOI: 10.22441/vitruvian.2018.v8i1.002

Abstract

Di Kota Kendari, besi behel sloof dibuat segitiga oleh pekerja bangunan. Melalui penggalian mengenai sloof pada bangunan dan diperbandingkan antara pengetahuan pekerja bangunan serta pengetahuan arsitek terdidik, sehingga dapat terbangun sinergi diantara keduanya. Penelitian ini ditujukan untuk mengkaji koeksistensi pengetahuan arsitek terdidik dan pekerja bangunan mengenai sloof. Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan kausal komparatif digunakan dalam penelitian ini. Penelitan ini disimpulkan bahwa koeksistensi ditemukan pada pengertian sloof, ukuran sloof, komposisi campuran sloof, sloof terhadap pondasi, ukuran sloof terhadap pondasi, ukuran besi tulangan sloof untuk rumah berlantai satu, ukuran besi tulangan sloof untuk rumah berlantai dua, pengertian besi behel, besi behel terhadap beton, ukuran besi tulangan terhadap besi behel, jarak besi behel pada sloof, angkur ditekuk dalam sloof, komposisi campuran sloof, sloof terhadap rabat lantai, serta sloof terhadap ringbalk. Inkoeksistensi ditemukan dalam fungsi sloof, rumus dimensi sloof, posisi besi tulangan sloof terhadap besi tulangan kolom, ujung behel ditekuk, dan besi behel dibuat segitiga.
Kenyaman Termal Bangunan Sekolah Dasar Negeri (Studi Kasus : Sekolah Dasar Negeri 02 Ulujami Pagi, Jakarta) Randy Dwiyan Delyuzir; Anisa Murni
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.504 KB) | DOI: 10.22441/vitruvian.2018.v8i2.003

Abstract

AbstrakPenelitian terhadap kenyamanan termal dengan studi kasus bangunan sekolah dasar negeri dan penggunanya sangat penting untuk dilakukan, karena dengan adanya penelitian ini, akan diketahui bagaimana kenyamanan termal siswa sekolah dasar negeri yang berada dalam ruang kelas di Sekolah Dasar Negeri 02 Ulujami Pagi, Jakarta. Sehingga untuk kedepannya dapat diberikan rekomendasi perbaikan mengenai gedung sekolah yang dirasa nyaman bagi para siswa/i sehingga dapat mendukung proses belajar yang lebih baik. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah kuantitatif dengan meneliti  pada populasi dan sampel tertentu menggunakan instrument Thermometer, Thermo-Hygrometer, Anemometer, dan kuesioner. Hasil penelitian didapatkan suhu nyaman bagi siswa Sekolah Dasar Negeri 02 Ulujami Pagi, Jakarta adalah 30,20ºC suhu udara (Ta). sedangkan rentang suhu nyaman antara -0,5 dan +0,5, dicapai antara 28,80ºC sampai 31,60 ºC suhu udara (Ta).Kata Kunci: kenyamanan termal, suhu bangunan, sekolah dasar AbstractResearch on thermal comfort with a case study of public elementary school buildings and its users is very important to do, because with this study, it will be known how the thermal comfort of public elementary school students who are in the classroom at Ulujami Pagi 02 Elementary School, Jakarta. So that in the future it can be given recommendations for improvements to school buildings that are felt comfortable for students so that they can support a better learning process. The method used in this writing is quantitative by examining the population and certain samples using a Thermometer, Thermo-Hygrometer, Anemometer, and questionnaire. The results of the study obtained a comfortable temperature for students of the State Elementary School 02 Ulujami Pagi, Jakarta is 30.20ºC air temperature (Ta). while the comfortable temperature range is between -0.5 and +0.5, reached between 28.80ºC to 31.60ºC air temperature (Ta).Keywords: thermal comfort, building temperature, elementary school 
EVALUASI KENYAMANAN TERMAL PADA PERON DI STASIUN KERETA COMMUTER JABODETABEK STASIUN MANGGARAI Shiva Firly Rahmania; Christy Vidiyanti
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.812 KB) | DOI: 10.22441/vitruvian.2018.v8i2.004

Abstract

ABSTRAKStasiun kereta merupakan tempat pelayanan jasa yang digunakan untuk pengguna kereta dengan tingkat populasi yang tinggi meskipun jumlah waktu penggunaannya relatif singkat menjadikan stasiun kereta tempat yang sangat penting untuk dilakukan penelitian tentang kenyamanan termal terlebih lagi tentang tanggapan penggunanya terhadap kenyamanan termal pada stasiun. Metode yang digunakan adalah: 1) pengukuran termal (suhu udara, kelembaban udara, dan kecepatan udara), 2) pembagian kuisoner kepada pengguna peron stasiun kereta. Metode tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi kenyamanan termal dan tanggapan pengguna pada 2 (dua) keadaan peron yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi termal peron zona A dan zona B serta presepsi pengguna peron zona A dan zona B di stasiun manggarai. Nilai rata-rata suhu udara pada zona A dan zona B berada pada “nyaman optimal ambang batas”. Nilai rata-rata kecepatan udara pada zona A dan zona B berada pada kecepatan udara “tidak dapat dirasakan” dengan efek penyegaran 0 oC. Nilai rata-rata kelembaban udara zona A dan zona B sesuai dengan standar kelembaban udara yaitu pada kelembaban “nyaman optimal”. Terdapat perbedaan antara hasil dari indeks sensasi kenyamanan termal PMV & PPD dengan tanggapan responden terkait kenyamanan termal.Kata Kunci :   Kenyamanan Termal, Stasiun Kereta, Peron  ABSTRACTTrain station is a place with high populated rate, although the time that have been used relatively fast. Which make train station an important place to do study about thermal comfort and the user opinion about their comfort in station. The method that writer use for this study is: 1) thermal measurement (temperature, humidity and wind speed), 2) distribution of questionnaires to the train users. The method used to find out the conditions of thermal comfort and the user responses for 2 (two) different ambience between platform. The purpose of this study to know about thermal condition in platform zone A and zone B, also the user perception about platform zone A and zone B in manggarai station. The average temperature in zone A and zone B turn out in “nyaman optimal ambang batas”. The average wind speed in zone A and zone B turn out in “tidak dapat dirasakan dengan efek penyegaran 0 oC”. The average of humidity in zone A and zone B suitable with humidity standard in “kelembaban nyaman optimal”. There are differences between sensation index of thermal comfort PMV & PPD and the user responses about thermal comfort. Keyword: thermal comfort, train stasion, the platform
Template Artikel Vitruvian Vidiyanti, Christy
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan, dan Lingkungan Template Naskah Vitruvian
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.417 KB)

Abstract

Template Artikel Vitruvian
Studi Perbandingan Kenyamanan Pengguna RPTRA (Studi Kasus: RPTRA Akasia dan RPTRA Pandawa) Dea Putri Ghassani; Mona Anggiani; Rona Fika Jamila
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (21.398 KB) | DOI: 10.22441/vitruvian.2018.v8i2.001

Abstract

ABSTRAKSalah satu kebutuhan manusia dalam menjalani hidup ini adalah melakukan kegiatan pada ruang terbuka. Ruang terbuka saat ini, sudah cukup mulau bermunculan, dan banyak yang dinamakan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). RPTRA mulai ada pada tahun 2015, sebagai salah satu usaha untuk mewujudkan program Kota Layak Anak (KLA). RPTRA yang berada di tengah area perumahan ini, ada yang dibangun atas dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta ada yang dibangun atas dana Corporate Social Responsibility (CSR). Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan ada atau tidaknya perbedaan pada kedua RPTRA yang dibangun dengan sumber dana yang berbeda tersebut. Dengan metode penelitian yang dilakukan, yaitu metode penelitian kuantitatif, penelitian ditujukan untuk melihat perbedaannya. Kata kunci: ruang public, ruang terbuka, ruang terbuka public, rptra.
KONSEP KAMPUNG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KERJA La Ode Abdul Rachmad Sabdin Andisiri; Ishak Kadir; Muhammad Zakaria Umar
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.716 KB) | DOI: 10.22441/vitruvian.2018.v8i2.002

Abstract

Pembangunan perdesaan adalah bagian integral dari pembangunan Indonesia, hakekat pembangunan adalah pembangunan manusia dan sumber daya manusia di perdesaan masih sangat rendah sehingga, arah pembangunan desa sebaiknya mengutamakan manusia dan penciptaan lapangan kerja. Penelitian ini bertujuan (1)  mengetahui fasilitas yang dibutuhkan oleh masyarakat perdesaan sebagai prasarana belajar, (2) menemukan rumusan kawasan binaan kampung kerja sebagai kawasan aglomerasii pendidikan sebagai upaya peningkatan kualitas sumber daya masyarakat desa. Penelitian ini diselenggarakan di Kabupaten Muna dan metode penelitian ini berlandaskan pada paradigma post-positivisme yakni metode studi kasus pendekatan kualitatif dimana aspek – aspek yang dianalisis adalah angkatan kerja, sektor ekonomi, kebutuhan bangunan, infrastruktur, dan zonasi keruangan. Penelitian ini menemukan dua temuan (1) kebutuhan akan fasilitas yang dibutuhkan untuk peningkatan kualitas angkatan kerja, (2) rumusan model kawasan binaan kampung pendidikan dan pelatihan kerja sebagai kawasan aglomerasi peningkatan sumber daya manusia perdesaan.Rural development is an integral part of Indonesia's development, the essence of development is human development and human resources in rural areas are still very low so that the direction of rural development should prioritize humans and job creation. The objetives of this research are (1) find out the facilities needed by rural communities as learning infrastructure, (2) find the formulation of the working area of the working village as an educational agglomeration area as an effort to improve the quality of rural community resources. This research was conducted in Muna Regency and this research method was based on the post-positivism paradigm, a case study method of qualitative approach where the aspects analyzed were labor force, economic sector, building needs, infrastructure, and spatial zoning. This study found two findings (1) the need for facilities needed to improve the quality of the workforce, (2) the formulation of the model of the village built area of education and job training as an agglomeration area to increase rural human resources.  
KAJIAN PENGGUNAAN VENTILASI ALAMI TERHADAP KENYAMANAN TERMAL RUANG KELAS (Studi Kasus : Sdn Pondok Jagung 1 Tangerang Selatan) Abdullah Yeny; Muhammad Syarif Hidayat
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (875.149 KB) | DOI: 10.22441/vitruvian.2019.v8i3.005

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kenyamanan termal para siswa dalam ruang kelas serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bukaan terhadap kenyamanan termal siswa di ruang kelas. Objek dari penlitian ini adalah tiga ruang kelas di SDN Pondok Jagung 1, Kota Tangerang Selatan.  Kelas yang diteliti adalah dua kelas di lantai satu dan satu kelas di lantai dua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif yang digunakan sebagai metode pengumpulan data. Yaitu berupa kuesioner (Kualitatif) dan pengukuran kenyamanan termal menggunakan alat pengukuran (kuantitatif) berupa kecepatan angin (Anemometer Vane Probe), pengukuran suhu permukaan (Infrared Thermometer) dan pengukuran kelembapan ruangan. (Dry and Wet). Pengukuran yang dilakukan mengggunakan tiga experiemen yaitu dengan ventilasi tertutup semua, ventilasi terbuka menyilang dan ventilasi terbuka semua. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa semakin banyak ventilasi yang terbuka maka semakin rendah nilai PMV yang diperoleh karena suhu udara akan semakin dinging. Kemudian semakin banyak ventilasi yang dibuka maka nilai PPD (%) akan semakin menurun. Sehingga benyaknya ventilasi pada ruangan akan mempengaruhi kenyamanan termal ruangan. Sedangkan nilai kenyamanan termal yang diperoleh adalah kelas 3A dan 3B belum memnuhi kenyamanan termal. Namun kelas 4A adalah kelas yang paling mendekati zona Kenyamanan termal. Kata Kunci : Kenyamanan Termal, PMV, Ruang Kelas.  ABSTRACTThis study aims to determine the effect of thermal comfort of students in the classroom and to find out how much influence the openings to the thermal comfort of students in the classroom. The object of this research is three classrooms in SDN Pondok Jagung 1, Kota Tangerang Selatan. The researches are two classes on the first floor and one class on the second floor. The method used in this research is qualitative and quantitative method used as data collection method. Namely the questionnaire (Qualitative) and thermal comfort measurements using measurement tools (quantitative) in the form of wind speed (Anemometer Vane Probe), measurement of surface temperature (Infrared Thermometer) and humidity measurement of the room. (Dry and Wet). Measurements were made using three experi- ences: all closed ventilation, open cross ventilation and all open ventilation. From these results it can be concluded that the more open ventilation, the lower the PMV values is obtained because the air temperature will be more dinging. Then the more ventilation opened then the value of PPD (%) will decrease further. So that the ventilation in the room will affect the thermal comfort of the room. While the thermal comfort value obtained is class 3A and 3B have not fulfilled thermal comfort. However class 4A is the class closest to the Thermal comfort zone.
EVALUASI FASILITAS PADA RUANG PUBLIK BAGI PENYANDANG DISABILITAS TUNA DAKSA (Studi Kasus: Stasiun Pondok ranji) Pristian Irvana Putra; Andjar Widajanti
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1203.67 KB) | DOI: 10.22441/vitruvian.2019.v8i3.003

Abstract

ABSTRAKStasiun kereta api sebagai salah satu fasilitas umum penunjang aktifitas yang diperuntukan sebagai seluruh golongan masyarakat.Kelayakan fasilitas umum yang sesuai dengan standart yang berlaku menjadi hal yang perlu diperhatikan ketika merancang suatu sarana fasilitas publik, terutama bagi penyandang disabilitas tuna daksa yang tentu memerlukan standart khusus agar dapat menggunakan maupun mengakses suatu fasilitas publik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi fasilitas aksesibilitas bagi penyandang disabilitas tuna daksa di Stasiun Pondok Ranji, sehingga nantinya dapat diketahui apakah fasilitas aksesibilitas bagi penyandang disabilitas tuna daksa di Stasiun Pondok Ranji sudah sesuai atau belum sesuai dengan standart yang berlaku. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode kualitatif berupa observasi langsung dilapangan yang nantinya diolah menggunakan metode perbandingan dengan mengacu pada standart yang berlaku. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa fasilitas aksesibilitas bagi penyandang disabilitas tuna daksa di Stasiun Pondok Ranji belum sesuai dengan standart yang berlaku.Kata Kunci :   Tuna Daksa, Fasilitas Publik, Disabilitas, Stasiun ABSTRACTThe station as one of the public facilities supporting activities which is intended as a whole class of society. The feasibility of public facilities in accordance with applicable standards is something that needs to be considered when designing a public facility, especially for people with disabilities who certainly require special standards in order to use or accessing a public facility. The purpose of this study was to evaluate accessibility facilities for people with disabilities at Pondok Ranji Station, so that later it can be known whether the accessibility facilities for people with disabilities at Pondok Ranji Station are appropriate or not in accordance with the applicable standards. The method used in this research is using a qualitative method in the form of direct observation in the field which will be processed using a comparison method with reference to the applicable standard. The results obtained from this study can be concluded that the accessibility facilities for people with disabilities in Pondok Ranji Station are not in accordance with the applicable standards.Keyword: Disabilities, Public Facilities, Train Station

Page 7 of 25 | Total Record : 247