cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 22527077     EISSN : 25493892     DOI : -
Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri which is abbreviated as Industria. Industria is a journal published by Department of Agro-industrial Technology, Faculty of Agricultural Technology, University of Brawijaya, Indonesia. It publishes articles in the scope of technology and management of agro-industrial field, and also other related topics.
Arjuna Subject : -
Articles 259 Documents
Analisis Produktivitas Sektor Kebun Menggunakan Craig-Harris Productivity Model (Studi Kasus di PT Candi Loka-Kebun Teh Jamus) Intan Nofita Sari; Endah Rahayu Lestari; Retno Astuti
Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Department of Agro-industrial Technology, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (742.016 KB) | DOI: 10.21776/ub.industria.2016.005.02.4

Abstract

Abstrak Perkebunan teh Jamus merupakan salah satu perkebunan swasta yang berada di bawah naungan PT Candi Loka yang terletak di Kabupaten Ngawi. PT Candi Loka menghasilkan produk berupa teh hijau dan bahan teh setengah jadi. Bahan baku yang digunakan diambil dari perkebunan teh sendiri (Kebun Teh Jamus). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat produktivitas sektor kebun PT Candi Loka tahun 2015 dan menentukan faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas sektor kebun. Penelitian ini menggunakan metode Craig-Harris Productivity Model dan diagram fishbone. Input yang digunakan dalam penelitian ini meliputi biaya tenaga kerja, modal, bahan baku dan input lain-lain yang meliputi biaya maintenance kendaraan kebun dan peralatan kebun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas parsial tertinggi pada tenaga kerja 2,78 , modal 1,22, bahan baku 203,47, dan input lain-lain 67,77. Nilai produktivitas total tertinggi mencapai 0,77. Faktor-faktor penyebab fluktuasi produktivitas antara lain rendahnya motivasi tenaga kerja, berkurangnya populasi pohon teh, teknik dan cara pemupukan yang kurang tepat, adanya kemarau panjang serta sistem perawatan kendaraan yang kurang terencana.Kata kunci: Craig-Harris, produktivitas, tehAbstract Jamus Tea Plantation is one of the private estate which is under the auspices of PT Candi Loka which located in Ngawi. PT Candi Loka produce products such as green tea and unfinished tea materials. The raw material used was taken from its own tea plantations (Jamus Tea Garden). The purposes of this study is to know the level of plantation sector productivity in 2015 and determine the factors that influence plantation sector productivity. The method used in this study is Craig-Harris Productivity Model and fishbone diagrams. Inputs used in this study include the cost of labor, capital, raw materials and other inputs which include the cost of vehicle maintenance gardens and garden equipment. The results of the study showed that the highest partial productivity of labor 2,78, capital 1,22, raw materials 203,47, and other input 67,77. The highest total productivity value reached 0,77. The factors that cause fluctuations in productivity among others, low motivation of the workforce, reduced plant population, techniques and the lack of proper fertilization, the droughts and vehicles maintenance system are unplanned.Keywords: Craig-Harris, productivity, tea
PENGEMBANGAN BELIMBING WULUH (AVERRHOA BILIMBI) SEBAGAI MANISAN KERING DENGAN KAJIAN KONSENTRASI PERENDAMAN AIR KAPUR (CA(OH)2) DAN LAMA WAKTU PENGERINGAN Windyastari Carina; Wignyanto Wignyanto; Widelia Ika Putri
Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Vol 1, No 3 (2012)
Publisher : Department of Agro-industrial Technology, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.631 KB)

Abstract

Tujuan penelitian untuk mendapatkan kombinasi perlakuan yang tepat dari penambahan konsentrasi Ca(OH)2 dan lama waktu pengeringan untuk menghasilkan manisan kering yang berkualitas (organoleptik dan kimia), serta dapat mengkaji lebih lanjut mengenai perencanaan produksi manisan kering belimbing wuluhsebagai pengembangan pada industri skala kecil. Kombinasi perlakuan yang digunakan adalah konsentrasi Ca(OH)2 (6%(b/v); 1,2%(b/v); dan 1,8%(b/v)) dan lama pengeringan (10 jam; 11 jam; dan 12 jam). Pengujian meliputi uji organoleptik (warna, tektur, rasa dan aroma) menggunakan metode Hedonic scale scoring, kemudian uji kimia (kadar air, total gula dan total asam) dilakukan dari hasil perlakuan terbaik. Perencanaan produksi dilakukan dari perlakuan terbaik. Perlakuan terbaik adalah perlakuan dengan konsentrasi Ca(OH)2 1,8% dan lama waktu pengeringan 11 jam. Perencanaan kebutuhan bahan perhari untuk pembuatan manisan kering pada industri skala kecil adalah 10 kg buah belimbing wuluh hijau, 9 kg gula pasir, 0,024 kg garam dan 0,18 kg Ca(OH)2 dengan ketersediaan bahan cukup melimpah di Kota Malang. Total biaya kebutuhan bahan per hari adalah Rp 91.896.Kata Kunci:Belimbing wuluh, Ca(OH)2,Waktu Pengeringan, Manisan Kering
Pewarna Alami Daun Sirsak (Annona muricata L.) untuk Kain Mori Primissima (Kajian: Jenis dan Konsentrasi Fiksasi) Selvi Dwi Anzani; Maimunah Hindun Pulungan; Wignyanto Wignyanto; Saundra Rosallina Lutfi
Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Vol 5, No 3 (2016)
Publisher : Department of Agro-industrial Technology, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.72 KB) | DOI: 10.21776/ub.industria.2016.005.03.3

Abstract

AbstrakPenelitian bertujuan menentukan konsentrasi fiksator jenis bahan fiksasi yang berbeda terhadap hasil kualitas kain mori primissima pewarna alami daun sirsak. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Tersarang dua faktor. Faktor utamanya adalah jenis bahan fiksasi kapur tohor dan tawas, sedangkan faktor yang tersarang adalah konsentrasi bahan fiksasi 10%, 15%, dan 20%. Dilakukan uji organoleptik (warna dan tingkat kehalusan) dan uji fisik (intensitas warna, uji ketahanan luntur warna). Data uji organoleptik menggunakan uji Friedman, data intensitas warna dengan ANOVA dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) dengan kepercayaan (α=0,05) jika terdapat beda tidak nyata, dan data ketahanan luntur warna dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan terbaik fiksator tawas pada konsentrasi 10% diperoleh nilai warna 3,93 (menyukai), tingkat kehalusan 3,83 (menyukai), nilai intensitas warna merah 14,47, nilai intensitas warna kuning 14,03, nilai kecerahan 55,4, gosokan kering dan gosokan basah 4 (baik), perubahan warna 3 (cukup baik), dan skala penodaan 4 (baik). Perlakuan terbaik fiksator kapur tohor pada konsentrasi 20% diperoleh nilai warna 3,97 (menyukai), tingkat kehalusan 4 (menyukai), nilai intensitas warna merah 18,8, nilai intensitas warna kuning 18,87, nilai kecerahan 51,1, gosokan kering 3 (cukup baik), dan gosokan basah 2 (agak baik), perubahan warna 2 (agak baik), skala penodaan 3-4 (cukup baik).Kata kunci: Daun sirsak, fiksasi, pewarna alami AbstractThis research aims to determine concentration of fixator from different material fixation types to quality primissima results soursop leaves natural dyes. Research using Random Design Nested by two factors. The first factor is type of material fixation unlike lime and alum, the nested factor is concentration of fixation 10%, 15% and 20%. The parameters to test is organoleptics test (color and smoothness) and physic test (color intensity and color fastness test). Organoleptics data results using Friedman test, intensity data with ANOVA and if  there is no real difference continue with BNT (the smallest Real Difference) trust (α = 0.05), fastness color data with analyzed descriptively. The analysis showed best concentration of alum is 10% obtained value on color 3.93, smoothness 3.83, redness value 14.47, yellowness value 14.03, brightness value 55.4, dry rub and rub 4, color change 3 and scale desecration 4. The best concentration in unlike lime is 20% obtained value on color 3.97, smoothness 4, redness value 18.8, yellowness value 18.87, brightness value 51.1, dry rub 3, wet rub 2, color change 2 and scale desecration 3-4.Keywords: Fixation, natural dyes, soursop leaf
ISOLAT BAKTERI DAN KEMAMPUANNYA MENDEGRADASI DIMETOAT Yasa Palaguna Umar; Wignyanto Wignyanto; Nimas Mayang Sabrina Sunyoto
Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Vol 4, No 3 (2015)
Publisher : Department of Agro-industrial Technology, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.367 KB)

Abstract

Abstrak Pestisida yang banyak direkomendasikan untuk bidang pertanian adalah golongan organofosfat, karena golongan ini lebih mudah terurai di alam. Pestisida jenis organofosfat di negara berkembang seperti Indonesia biasanya ditemukan dalam bentuk insektisida. Penggunaan pestisida yang secara terus menerus dapat menyebabkan akumulasi residu pada tanah yang dapat membahayakan biota tanah dan dapat mencemari tanah sehingga ekosistem terganggu. Oleh karena itu perlu adanya penelitian untuk mengurangi efek buruk dari insektisida pada lingkungan. Pada penelitian ini bakteri yang diperoleh dari hasil isolasi lalu diujikan kemampuannya dalam mendegradasi salah satu jenis insektisida. Media yang digunakan adalah media Mineral Salt. Pengujian kandungan dimetoat di lakukan dengan Liquid Chromatography-Mass Spectrometry (LCMS) untuk melihat kemampuan isolat bakteri dalam mendegradasi dimetoat. Untuk mengetahui efektivitas isolasi bakteri dalam pendegradasian dimetoat, analisa data penelitian dilakukan dengan menggunakan metode uji-T berpasang (paired T-test) untuk populasi saling tergantung (dependen). Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat bakteri mampu mendegradasi dimetoat dari 1000 ppb pada hari pertama hingga 502,56 ppb pada hari ketiga. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan isolat bakteri dalam menurunkan dimetotat disebabkan adanya sumber karbon pada dimetoat yang berperan sebagai sumber makanan utama bagi isolat bakteri.Kata Kunci: Biodegradasi, Bakteri, Dimetoat, Insektisida, LC-MS,Abstract The organophosphate group is a recommended pesticide in agricultural field since it is easier to decompose in nature. This pesticide type in developing countries, such as Indonesia, is usually found in the form of insecticide. A continuous usage of pesticides may lead to residue accumulation in soil which in turn endangers land biota and pollutes land thus disturbs the ecosystem. Therefore, a research to decrease the unfavourable effect of insecticide to the environment. In the study, the bacteria from isolation result were then tested for their ability to degrade dimethoate, as a type of insecticide. The media used in the study was Mineral Salt and the Liquid Chromatography-Mass Spectrometry (LC-MS) was used to observe the capability of the bacteria isolate in degrading dimethoate. The study was conducted with paired T-test method for dependent population to identify the effectiveness of bacteria isolate in degrading dimethoate. The result shows that bacteria isolate was able to degrade dimethoate from 1000 ppb on the first day to 502.56 ppb on the third day. It is believe that the bacterial isolate ability in degrading dimethoate was caused by carbon source in dimethoate which acted as a main nutrition for the bacterial isolate.Keywords: Biodegradation, Bacteria, Dimethoate, Insectiside, LC-MS
Perbandingan Ekstrak Bayam dan Ubi Jalar, Serta Lama Pemasakan terhadap Sifat Fisikokimia Saus Bayam Poppy Diana Sari; Atmiral Ernes; Dwi Rianto
Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Department of Agro-industrial Technology, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (826.433 KB) | DOI: 10.21776/ub.industria.2017.006.02.4

Abstract

 AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan ekstrak bayam dengan ubi jalar dan lama pemasakan perlakuan terbaik berdasarkan uji organoleptik dan pengaruhnya terhadap sifat fisikokimia saus bayam. Penelitian ini dilakukan dengan 2 variabel perlakuan, variabel pertama yaitu perbandingan kadar bayam dengan ubi sebanyak 3 level yaitu 25%:75%, 50%:50%, dan 75%:25% untuk bayam:ubi. Variabel ke dua yaitu efektivitas lama pemasakan dengan 3 level yaitu 5 menit, 7 menit dan 9 menit pemasakan. Pengujian yang dilakukan yaitu dengan cara uji organoleptik yang akan menilai dari segi rasa, warna, tekstur dan kekentalan, hasil terbaik akan diuji sifat fisikokimia dengan parameter kadar air, viskositas, warna, serat dan zat besi (Fe). Dari hasil pengujian organoleptik diperoleh hasil perbandingan dan kombinasi sampel terbaik yaitu A2B2 dengan bayam 50%:50% ubi jalar dengan lama pemasakan 7 menit. Dengan hasil rata-rata warna dengan nilai 8, rasa dengan nilai 8,1, tekstur dengan nilai 7,9 dan kekentalan yaitu 6,8. Dari hasil pengambilan sampel perlakuan terbaik diujikan sifat fisikokimia dengan hasil kadar air 78,86 %, viskositas 17,65 Cp, warna hijau tua gelap berwarna asli klorofil, serat 5,16%, dan kandungan besi (fe) 2,01 mg/100gram.Kata kunci: saus bayam, efektifitas waktu, sifat fisikokimia  AbstractThe aim of this research is to find the spinach extract and sweet potato ratio, cooking time for best treatment based on organoleptic test, and its influence to spinach sauce physicochemical properties. This research was done by 2 treatment variables. The first variable is the spinach extract and sweet potato ratio, with 3 levels treatment, namely 25%:75%, 50%:50%, and 75%:25%.The second variable is cooking time effectiveness with 3 levels treatment, namely 5, 7and 9 minutes. The analyzes was done by organoleptic which was assessed in term of taste, colour, texture and viscousity, the best result obtained then performed physicochemical analyzed by the water contained, viscousity, colour, fibre and iron (Fe) parameter.From the organoleptic analyzes, the bestspinach extract and sweet potato ratio treatment is A2B2 with the ratio of 50%:50% spinach extract:sweet potatowith 7 minutes cooking time. The average colour value of 8, taste value is 8.1, texture value of 7.9, and viscousity value of 6.8. From the best treatment, the physichochemical properties was conductedwith the result 78.86% of water content,viscousity of 17.65 Cp, dark green colour from the clorophyl, fibre of 5.16%, and the Iron (Fe) content of 2.01 mg/100gram.Keywords: physichochemical properties, spinach sauce, time effectiveness 
PENILAIAN KINERJA SUPPLIER PAKAN TERNAK MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) DAN RATING SCALE Helmi Musyaffak; Retno Astuti; Mas'ud Effendi
Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Vol 2, No 3 (2013)
Publisher : Department of Agro-industrial Technology, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.91 KB)

Abstract

Abstrak PT DMC merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang peternakan induk ayam pedaging. Perusahaan ini berhubungan langsung dengan beberapa supplier pakan. Selama ini perusahaan sering mengalami permasalahan terkait kinerja supplier seperti keterlambatan pengiriman dan ketidaksesuaian kualitas pakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bobot kriteria dan subkriteria kinerja supplier pakan ternak dengan metode Analytic Network Process (ANP) dan mendapatkan urutan atau prioritas supplier pakan ternak berdasarkan rating scale. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengevaluasi kinerja supplier pakan. Analytic Network Process (ANP) merupakan metode pembobotan kriteria kinerja. ANP dapat melibatkan interaksi dan ketergantungan elemen tingkat tinggi dalam hirarki pada elemen tingkat rendah. Hasil bobot kriteria adalah food quality (0,502), responsiveness (0,313), flexibility (0,094), dan efficiency (0,091). Hasil bobot subkriteria adalah komposisi produk (0,272), kenampakan fisik (0,230), ketepatan waktu (0,161), kesesuaian volume (0,117), biaya pakan (0,091), fleksibilitas waktu (0,053), fleksibilitas volume (0,041), dan respon complain (0,035). Hasil penilaian supplier pakan didapatkan urutan dari yang tertinggi hingga terendah adalah supplier “Z” (4.376), supplier “Y” (3.621) dan supplier “X” (2.772).Kata Kunci: Analytic Network Process (ANP), Rating Scale, Pakan Ternak, Supplier, Penilaian KinerjaAbstract PT DMC is a company engaged in Broiler Parent Stock farms. This company is directly related to some feed suppliers. Unfortunately, the company often got problems related to suppliers performance such as delays in delivery and feed quality discrepancy. This research aims were to gain the weight of criteria and subcriteria for feed supplier performance by Analytic Network Process (ANP) and to get the order or priority of feed supplier based on rating scale. This research could be used as consideration for the company in evaluating the feed suppliers performance. Analytic Network Process (ANP) is a weighting performance criteria method. ANP involves the interaction and dependence of high-level elements in the hierarchy of low-level elements.The results of weighted criteria were food quality (0.502), responsiveness (0.313), flexibility (0.094), and efficiency (0.091). The result of weighted subcriteria were product composition (0.272), physical appearance (0.230), timeliness (0.161), suitability of volume (0.117), feed cost (0.091), time flexibility (0.053), volume flexibility (0.041), and response to complaints (0,035). The result of feed supplier assessment obtained the order from the highest to the lowest were supplier "Z"(4.376), supplier "Y”(3.621) and supplier "X” (2.772).Keyword : Analytic Network Process (ANP), Rating Scale, Feed, Supplier, Performance Assessment
ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN METODE MULTI FACTOR PRODUCTIVITY MEASUREMENT MODEL Yolandha Angelica Agry Culturianingtyas; Panji Deoranto; Dhita Morita Ikasari
Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Department of Agro-industrial Technology, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.724 KB)

Abstract

Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat produktivitas perusahaan dan usulan untuk meningkatkan produktivitasnya di masa mendatang menggunakan Metode Multi Factor Productivity Measurement Model. Dari hasil penelitian, tingkat produktivitas PT Inti Luhur Fuja Abadi sebesar 81.43% pada periode yang diukur (periode 2). Tingkat produktivitas ini mengalami penurunan produktivitas sebesar 18.57% dari periode dasar (periode 1). Hal ini menyebabkan perusahaan kehilangan peluang mendapatkan keuntungan sebesar Rp 136,293,924. Rencana usulan peningkatan produktivitas untuk PT Inti Luhur Fuja Abadi difokuskan pada input bahan baku terutama Kakap Merah dengan membuat perencanaan kuantitas bahan baku yang akan digunakan serta biaya pembelian bahan baku tersebut dengan permintaan dari konsumen agar lebih efisien dalam menghasilkan output.Kata Kunci :MFPMM, Pengukuran Produktivitas, Tingkat Produktivitas Abstract PT Inti Luhur Fuja Abadi is one of the companies in industrial freezing of fish and exported to several countries and have mission to consistently provide quality products and the best services to customers. However, it remains unknown how the conditions and the level of achievement of the company's performance over the years because this company has not yet done about productivity measurement. The aim of this study was to determine the level of productivity of the company and the proposal to increase the productivity in the future using MultiFactor ProductivityMeasurementModel method. The results showed that the level ofproductivityofPTInti Luhur Fuja Abadiof81.43% in the measured period (period 2). The level of productivity decreasedby18.57% from the base period(period 1). It caused the company lose an opportunity to get a profit ofRp136,293,924. Productivity improvements in the proposed plan ofPTInti Luhur Fuja Abadifocused on the input of raw materials, especially Red Snapper with a plan that adjusts the quantity of raw materials to be used and the cost of purchasing the raw materials to the demand of consumers to be more efficient in generating output.Keywords: Level of productivity, Multi Factor Productivity Measurement Model, Productivity Measurement
Pembuatan Edible Film Maizena dan Uji Aktifitas Antibakteri (Kajian Konsentrasi Gliserol dan Ekstrak Daun Beluntas (Pluchea Indica L.)) Arie Febrianto Mulyadi; Maimunah Hindun Pulungan; Nur Qayyum
Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Vol 5, No 3 (2016)
Publisher : Department of Agro-industrial Technology, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (907.997 KB) | DOI: 10.21776/ub.industria.2016.005.03.5

Abstract

AbstrakTujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh konsentrasi gliserol dan ekstrak daun beluntas, serta mengetahui kombinasi konsentrasi gliserol dan ekstrak daun beluntas yang tepat untuk menghasilkan edible film  antibakteri yang memiliki kualitas mekanik dan daya hambat yang tepat. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok 2 faktor dimana faktor 1 konsentrasi gliserol (8%, 10% dan 20%) dan faktor 2, ekstrak daun beluntas (20%, 25%, dan 30%) yang diulang 2 kali. Pengamatan kualitas mekanik (kuat tarik, elongasi, laju transmisi uap air, kecerahan, dan ketebalan) dan daya hambat. Data yang diperoleh diolah dengan analisa ragam (ANOVA), jika ada beda nyata dilanjut uji BNT 5%. Edible film terbaik pada pelakuan kombinasi penambahan konsentrasi gliserol 8% dan penambahan konsentrasi ekstrak daun beluntas 20% dengan kuat tarik 9,35 N/cm2; elongasi 13,34 %; laju transmisi uap air 3.60x10-6 g/cm2/24 jam; kecerahan 65,15; ketebalan 0,045 mm dan daya hambat 5,92 mm. Pengujian pada fillet ikan nila menunjukkan bahwa edible film belum dapat melindungi fillet ikan nila yang telah ditentukan dalam SNI 7388:2009.Kata kunci: antibakteri, edible film, ekstrak daun beluntas, gliserol AbstractThe aim of this research is to know the effect of glycerol concentration and beluntas leaves extract and the combination of glycerol concentration and the right beluntas leaves extract to produce an antibacterial edible film having precise mechanical and inhibitory properties. The study used a Randomized Block Design of 2 factors, which the factor 1 concentration of glycerol (8%, 10% and 20%) and factor 2, beluntas leaves extract (20%, 25%, and 30%) were repeated 2 times. Mechanical quality observation (tensile strength, elongation, moisture transmission rate, brightness, and thickness) and inhibitory power. The data obtained were processed by analysis of variance (ANOVA), if there is real difference then continued BNT 5% test. Edible film is best in combination treatment of 8% glycerol concentration addition and addition of extract leaves extract of beluntas 20% with tensile strength 9.35 N / cm2; Elongation 13.34%; Water vapor transmission rate 3.60x10-6 g/cm2/24 hours; Brightness 65.15; Thickness of 0.045 mm and 5.92 mm inhibition. Tests on tilapia fillets show that edible films have not been able to protect the tilapia fillets specified in SNI 7388: 2009.Keywords: antibacterial activity, beluntas leaves extract, edible film, glycerol
daftar isi, daftar
Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Department of Agro-industrial Technology, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.77 KB)

Abstract

isi
PENILAIAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS SUSU PASTEURISASI KOP SAE PUJON Satria Agung Tunas Mahardika; Imam Santosa; Rizky Luthfian Ramadhan Silalahi
Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Department of Agro-industrial Technology, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.405 KB)

Abstract

Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui atribut-atribut yang harus diprioritaskan oleh perusahaan untuk memenuhi harapan dari konsumen dan Mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas produk susu pasteurisasi Koperasi Susu SAE Pujon berdasarkan Customer Satisfaction Index (CSI). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah importance performance analysis (IPA) dan customer satisfaction index (CSI). Pada penelitian ini menggunakan kuesioner yang diisi oleh 100 responden. Hasil pengolahan data dengan metode importance performance analysis didapatkan hasil yaitu diagram katesius. Hasil dari pengolahan data menggunakan metode customer satisfaction index didapatkan hasil sebesar 78,81%. Hasil 78,81% berada pada rentang 0,66-0,81, dari masuknya nilai yang pada rentang tersebut maka dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan konsumen telah merasa “Puas” terhadap produk susu pasteurisasi Koperasi susu SAE Pujon.Kata kunci: CSI, IPA, kepuasan, pasteurisasiAbstract The purpose of this research was to determine the attributes that should be prioritized by the company to meet the consumer expectations and determine the level of customer satisfaction with the pasteurized milk products quality of Dairy Cooperative SAE Pujon based on Customer Satisfaction Index (CSI).The method in this research is importance performance analysis (IPA) and customer satisfaction index (CSI). In this research applies questionnaires completed by 100 respondents. The results of importance performance analysis showed a Cartesius’s diagram. The results of customer satisfaction index is 78.81% that in the range from 0.66 to 0.81. It can be said that, the whole consumer have felt "satisfied" with SAE Cooperative Pujon’s pasteurized milk.Key words: CSI, IPA, pasteurization, satisfaction.

Page 6 of 26 | Total Record : 259