cover
Contact Name
Roni Koneri
Contact Email
ronicaniago@unsrat.ac.id
Phone
+6281340275276
Journal Mail Official
j.bioslogos@gmail.com
Editorial Address
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sam Ratulangi
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Bios Logos
JURNAL BIOS LOGOS is the journal published by Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sam Ratulangi University. The aims of the journal are to publish original research papers and article review in biology science i.e. botany, zoology, molecular biology, microbiology, ecology, diversity and conservation, taxonomy and biogeography. BIOS LOGOS is published two times per year (February and August)
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2018): JURNAL BIOSLOGOS" : 5 Documents clear
Kehadiran Logam-Logam Berat (Pb, Cd, Cu, Zn) Pada Air dan Sedimen Sungai Lowatag, Minahasa Tenggara - Sulawesi Utara (The Occurrence of Heavy Metals (Pb, Cd, Cu, Zn) on Water and Sediment in the River Lowatag, Southeast Minahasa - North Sulawesi) Patty, Jesica O; Siahaan, Ratna; Maabuat, Pience V
JURNAL BIOS LOGOS Vol 8, No 1 (2018): JURNAL BIOSLOGOS
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.8.1.2018.20592

Abstract

Abstrak Kualitas air sungai yang baik dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk keberlanjutan kehidupannya. Kehadiran logam-logam berat di air dan sedimen dapat menurunkan kualitas air sungai. Penelitian ini bertujuan menganalisis kehadiran logam-logam berat timbal (Pb), kadmium (Cd), tembaga (Cu) dan seng (Zn) di air dan sedimen Sungai Lowatag. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling pada tiga stasiun yang tersebar dari hulu ke hilir. Pengambilan sampel sedimen dilakukan secara komposit di tiap stasiun. Sampel air diulang sebanyak tiga kali di tiap stasiun. Kehadiran logam berat-logam  berat  pada sedimen dengan konsentrasi berbeda-beda yaitu Cu berturut-turut dari Stasiun I, II dan III yaitu 13; 17 dan 13 mg/kg dan Zn yaitu 73; 48 dan 56 mg/kg. Kehadiran logam berat Pb di sedimen dari Stasiun I, II dan III yaitu 28; 19,1 dan 28,2 mg/kg masih di bawah Nilai Ambang Batas (NAB) menurut RNO/1981 sebesar 10 mg/kg – 70 mg/kg. Kehadiran logam berat Cd berturut-turut 3,83;  2,69 dan 4,03 mg/kg telah melampaui NAB menurut RNO/1981 (0,1 mg/kg – 2,0 mg/kg). Kehadiran logam-logam berat Pb, Cd, Cu, dan Zn di air masih di bawah NAB menurut PP No.82/2001. Kata-kata kunci: logam berat, kualitas air, sedimen, Sungai Lowatag, Sulawesi Utara AbstractThe qualified river water is required by organisms for their sustainability. The occurrence of heavy metals in surface water and sediments can degrade the quality of river water. The aim of this study was to analyze the occurrence of lead metals (Pb), cadmium (Cd), copper (Cu) and zinc (Zn) in water and sediment of Lowatag River. The purposive sampling method was applied to survey three stations from upstream to downstream. Sediment sampling was collected compositely at each station. Water samples were collected three times in each station. The occurrence of heavy metals in the surface sediments with different concentrations of Cu were 13; 17 and 13 mg /kg and Zn were 73; 48 and 56 mg/kg respectively from Station I, II and III. The occurrence of heavy metal Pb in the sediments of Stations I (28 mg/kg), II (19.1 mg/kg) and III (28.2 mg/kg) were below the Threshold Limit Value (TLV) according to Du Reseau National D’ Observation (RNO) year 1981 (10 mg/kg-70 mg/kg). The occurrence of heavy metal Cd in the sediments of Stations I (3.83 mg/kg), II (2.69 mg/kg) and III (4.03 mg/kg) were exceeded TLV according to RNO/1981 (0.1 mg/kg-2.0 mg/kg). The occurrence of heavy metals Pb, Cd, Cu, and Zn in water were still in the standard range of Indonesia Government Regulation No.82 year 2001.Key words: heavy metals, water quality, sediment, Lowatag River, North Sulawesi 
Potensi Antioksidan Alami pada Ekstrak Kulit Buah Jamblang (Syzigium cumini (L.) Skeels) Menggunakan Metode DPPH (The Potency of Natural Antioxidant in The Rind Extract of Jamblang (Syzigium cumini (L.) Skeels) using DPPH Method) Sari, Ayu Nirmala; Kusdianti, Kusdianti; Diningrat, Diky Setya
JURNAL BIOS LOGOS Vol 8, No 1 (2018): JURNAL BIOSLOGOS
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.8.1.2018.20593

Abstract

AbstrakStress oksidatif pada tubuh dapat memicu berbagai penyakit. Stress oksidatif ini disebabkan karena radikal bebas berlebih. Tubuh memerlukan antioksidan untuk mengurangi pengaruh radikal bebas dan meredam dampak negatifnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi daya antioksidan ekstrak kulit buah jamblang (Syzigium cumini (L.) Skeels) dengan menggunakan metode DPPH. Berdasarkan hasil pengujian daya antioksidan ekstrak kulit buah jamblang diketahui bahwa ekstrak kulit buah jamblang memiliki kandungan antioksidan yang tergolong aktivitas sedang dengan nilai IC50 sebesar 169.3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kulit buah jamblang berpotensi untuk dikembangkan sebagai sumber antioksidan alami bagi manusia.Kata Kunci : antioksidan, DPPH, ekstraksi, jamblang, radikal bebas, stress oksidatif AbstractOxidative stress can induce many diseases. Oxidative stress is caused by excessive free radicals in the body. The body required antioxidant to decrease and hush the negative effects of free radicals. The aim of this study was to evaluate the antioxidant potency of extract rind of jamblang (Syzigium cumini (L.) Skeels) using DPPH method. The result showed that the jamblang rind extract had moderate antioxidant activity and the IC50 value was 169.3.  Based on this result, jamblang rind was potential to be natural antioxidant for human.Keyword: antioxidant, DPPH, extraction, jamblang, free radicals, oxidative stress
Tingkat Populasi Jamur Tanah akibat Perlakuan Fungisida Mankozeb di Pertanaman Sayur Kubis (Brassica oleracea var.capitata) Kecamatan Modoinding, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara (The Population Level of Soil Fungi under Mankozeb Fungicides Application in the Cabbage (Brassica oleracea var.capitata) Plantation of Modoinding Subdistrict, South Minahasa District, North Sulawesi) Lestari, Isna; Umboh, Stella D.; Pelealu, Johanis J.
JURNAL BIOS LOGOS Vol 8, No 1 (2018): JURNAL BIOSLOGOS
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.8.1.2018.20594

Abstract

Abstrak Dalam pengembangan sayuran kubis (Brassica oleracea var.capitata) petani sering menggunakan pestisida secara berlebihan. Penggunaan pestisida secara berlebihan tersebut berdampak pada sterilisasi ekosistem tanah, yang mengakibatkan penurunan tingkat populasi jamur tanah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis tingkat populasi jamur tanah akibat paparan fungisida Mankozeb di pertanaman sayuran kubis. Penelitian ini dilakukan dengan mengisolasi jamur pada tanah di sayur kubis Kecamatan Modoinding, Kabupaten MInahasa Selatan menggunakan pengenceran bertingkat, kemudian dilanjutkan dengan metode Total Plate Count (TPC) untuk menghitung jumlah koloni. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungisida Mankozeb mempengaruhi jumlah populasi jamur tanah, dilihat dari sedikitnya jumlah spesies yang ditemukan. Dari 6 famili dengan 11 jenis yang ditemukan, jamur tanah yang memiliki koloni terbesar adalah isolat KJ5 (Penicillium sp.) sebesar 270 koloni dengan  jumlah spora 5.9x10-6 CFU/mL  dan terendah pada isolat KJ3 (Trichoderma harzianum) sebesar 2 koloni dengan jumlah spora 10-7 CFU/mL.Kata kunci : Kubis, jamur tanah, Mankozeb, koloni, TPC, CFU/mL Abstract              Farmers often use excessive pesticides in the plantation of cabbage (Brassica oleracea var. capitata). The excessive use of pesticides resulted in sterilization of soil ecosystems and followed by the decrease the level of soil fungal population. The purpose of this study was to analyze the population level of soil fungi after exposure the cabbage plantation to Mankozeb fungicide. This research was conducted by isolating the fungi from the soil in cabbage plantation in Modoinding subdistrict, South Minahasa District using a multilevel dilution and followed by  Total Plate Count (TPC) method to calculate the fungi colony number. The results showed that Mankozeb fungicide affected the population of soil fungi, based on the limited number of identified fungi species. There were 6 families and 11 species of soil fungi. The largest number was in KJ5 (Penicillium sp.), i.e. 270 colonies and the spore number was 5.9x10-6 CFU/mL. The lowest number was KJ3 (Trichoderma harzianum), i.e. 2 colonies and the number of spores was 10-7 CFU / mL.Keywords : Cabbage, soil fungi, Mankozeb, colony, TPC, CFU/mL
Sekuen Penyandi 18S Ribosomal RNA dan Ubiquitin pada Pandanus sp. Asal Riau (Sequences Encoding 18S Ribosomal RNA and Ubiquitin on Pandanus sp. from Riau) Dewi Indriyani Roslim; Nurin Nuryani; Herman Herman
JURNAL BIOS LOGOS Vol 8, No 1 (2018): JURNAL BIOSLOGOS
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.8.1.2018.20590

Abstract

Abstrak Gen penyandi 18S ribosomal RNA (18S rRNA) dan ubiquitin merupakan anggota dari housekeeping genes yang sering digunakan sebagai kontrol internal pada analisis ekspresi.  Penelitian bertujuan mengisolasi kedua gen tersebut pada tanaman Pandanus sp asal Riau.  Metode penelitian meliputi isolasi DNA total, elektroforesis, PCR, purifikasi gel, sekuensing, dan analisis data sekuen DNA menggunakan program BioEdit version 7.0.0, BLASTn, dan MEGA6.  Sekuen DNA penyandi 18S rRNA (420 bp) dan ubiquitin (493 bp) telah diperoleh.  Sekuen 18S rRNA Pandanus sp memiliki kemiripan sebesar 99% dengan beberapa spesies Pandanus. Sekuen ubiquitin Pandanus sp memiliki kemiripan sebesar 87%-89% dengan sekuen ubiquitin dari beberapa tanaman dan alga hijau.  Dendrogram yang diturunkan dari kedua sekuen juga mendukung hasil tersebut bahwa sekuen 18S rRNA dari Pandanus sp. membentuk satu kelompok dengan sesama sekuen 18S rRNA, begitu pula dengan sekuen ubiquitin Pandanus sp. membentuk satu kelompok dengan sesama sekuen ubiquitin. Kedua gen berpotensi dijadikan kontrol internal setelah dilakukan validasi.Kata kunci: RNA ribosom 18S, housekeeping gene, Pandanus sp., Riau, ubiquitin. Abstrak This research aimed to isolate genes encoding 18S rRNA and ubiquitin in Pandanus sp. from Riau. The research method included total DNA extraction, polymerase chain reaction, electrophoresis, gel purification, sequencing, and DNA sequence analysis using BioEdit version 7.0.0, BLASTn, and MEGA6 programs. Sequences encoding 18S rRNA (420 bp) and ubiquitin (493 bp) had been obtained. The BLASTn analysis showed that 18S rRNA of Pandanus sp. had 99% similarity to some species of Pandanus. Ubiquitin sequence in Pandanus sp. had 87%-89% similarity to ubiquitin sequences of some plants and green algae.  Dendrograms generated from both sequences also supported the results that 18S rRNA sequence of Pandanus sp. was the same group as 18S rRNA on Pandanus genus. Similarly, ubiquitin sequence of Pandanus sp was the same cluster as other plants. Both genes were potentially used as internal control in gene expression studies after their validation.Keywords: 18S ribosomal RNA, housekeeping gene, Pandanus sp., Riau, ubiquitin.
Kandungan Air Daun Padi Lokal Sulawesi Utara terhadap Kekeringan yang Diinduksi dengan Polietilen Glikol 8000 (Leaf Water Content of North Sulawesi Local Rice under Polyethylene-Glycol-8000 -Induced Drought) Pirade, Monalisa; Nio, Song Ai; Siahaan, Parluhutan
JURNAL BIOS LOGOS Vol 8, No 1 (2018): JURNAL BIOSLOGOS
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.8.1.2018.20591

Abstract

Abstrak Perubahan iklim menjadi salah satu penyebab terjadinya kekeringan dan kondisi ini dapat menurunkan produksi padi. Polietilen glikol (PEG) mampu menurunkan potensial air dalam larutan, sehingga dapat digunakan untuk menginduksi kekeringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ada tidaknya perbedaan respons fisiologis berdasarkan kandungan air daun pada tanaman padi lokal Sulawesi Utara yang mengalami kekeringan dengan induksi PEG 8000. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor varietas (Superwin, Burungan, Ombong, dan Temo), faktor konsentrasi PEG 8000 (potensial air medium 0, –0,25 dan –0,5 MPa), faktor waktu perlakuan (0, 6 dan 12 jam), interaksi antara faktor varietas dan konsentrasi PEG, interaksi antara faktor varietas dan waktu perlakuan, interaksi antara faktor konsentrasi dan waktu perlakuan, interaksi antara faktor varietas, konsentrasi PEG, dan waktu perlakuan dalam cekaman kekeringan tidak menyebabkan perbedaan kandungan air daun yang nyata. Dalam penelitian ini  kandungan air daun tidak dapat dijadikan sebagai indikator respons fisiologis pada keempat varietas padi lokal Sulawesi Utara terhadap cekaman kekeringan. Kata kunci: cekaman kekeringan, PEG, kandungan air daun, padi lokal Sulawesi Utara  AbstractClimate change can result in drought and this condition can reduce rice production. Polyethylene glycol (PEG) decreases the water potential in the nutrient solution, therefore, it can be used to induce drought. The purpose of this research was to evaluate physiological response of North Sulawesi local rice under PEG 8000-induced drought based on the leaf water content.  The results of this study  indicated that varieties factor (Superwin, Ombong, Burungan and Temo), the factor of PEG 8000 concentration (medium water potential -0.25 and -0.5 MPa),  the treatment period factor (0, 6 and 12 hours), the interaction between varieties and PEG 8000 concentration, interaction between varieties and treatment period, the interaction between PEG 8000 concentration and treatment period, interaction among varieties, PEG 8000 concentration and treatment period under drought did not result in significant differences in leaf water content. This study showed that leaf water content was not able to be the physiological indicator in these four North Sulawesi local rice varieties under drought.Keywords: Drought, PEG, leaf water content, North Sulawesi local rice

Page 1 of 1 | Total Record : 5