Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

PERTUMBUHAN BAKTERI Pseudomonas solanacearum E.F. Smith PADA PEMBERIAN EKSTRAK URANG ARING Siahaan, Parluhutan
EUGENIA Vol 17, No 3 (2011)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/eug.17.3.2011.3544

Abstract

ABSTRACT Pseudomonas solanacearum is a bacterium that causes wilt disease in tomato, peppers, tobacco, potatoes and Solanaceae plants in general. The bacteria attacks their hosts in nearly all phases of development. Young plants are usually more vulnerable and the bacteria  tends to grow faster. The use of synthetic pesticides for controlling the disease could cause many negative impact on human and environment, Hence,  it is necessary to find an environmentally friendly pesticides for controlling the disease. Urang aring (Eclipta alba L. Hask.) contains  bioactive compounds that  potential to be used as botanical pesticides. This research was conducted to evaluate the effect of ethanol extracts  of urang aring (Eclipta alba L. Hask.) to inhibit the growth of Pseudomonas solanacearum. Bioassay was done by deluting extracts to make concentration 1%, 2%, 3%, 4% (w/v). The result showed that ethanol extracts inhibited the growth of P. solanacearum starting at concentration 1% with inhibition zone diameter 10,7 mm. At level  4% concentration (inhibition zone diameter 17.59 mm) were not significant difference with agrmicyn  0.03%, a synthetical bactericidal with inhibition zone diameter 18,31 cm. The results of this study revealed that urang aring was potential as botanical pesticide. Keywords: Urang Aring, Eclipta alba, Pseudomonas solanacearum
Kandungan Air Daun Padi Lokal Sulut pada Fase Vegetatif saat Mengalami Rendaman dan Kekurangan Air (Leaf Water Content of North Sulawesi Local Rice at the Vegetative Phase under Waterlogging and Water Deficit Condition) Koda, Marlince; Nio, Song Ai; Siahaan, Parluhutan
JURNAL BIOS LOGOS Vol 7, No 1 (2017): JURNAL BIOSLOGOS
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.7.1.2017.16209

Abstract

Abstrak Penelitian telah dilakukan untuk mengkaji kandungan air daun sebagai salah satu respon fisiologi  pada tanaman padi lokal Sulawesi Utara (Superwin, Ombong, Temo dan Burungan) pada fase vegetatif saat mengalami perlakuan rendaman dan kekurangan air. Tanaman tidak disiram dengan air selama 14 hari pada perlakuan kekurangan air. Tanaman dalam pot dimasukkan ke dalam bak air yang berisi air dengan tinggi rendaman 15 cm di atas permukaan media selama 14 hari pada perlakuan rendaman. Kandungan air daun berbeda antar varietas dan antar perlakuan, tetapi interaksi antara faktor varietas dan faktor  perlakuan cekaman tidak menyebabkan perbedaan kandungan air daun yang nyata. Kandungan air daun terendah diamati pada varietas Superwin (0,78 mg/L), sedangkan kandungan air daun yang tertinggi diamati pada varietas Ombong (0,89 mg/L). Kandungan air daun pada keempat varietas padi berturut-turut dari yang terendah ke yang tertinggi adalah pada perlakuan kekurangan air (0,79 mg/L), kontrol (0,84 mg/L) dan rendaman (0,90 mg/L). Kata kunci: kandungan air daun, kekurangan air, padi lokal Sulut, rendaman, vegetatif AbstractA study was carried out to evaluate leaf water content as one of the physiological responses in the North Sulawesi Utara local rice (Superwin, Ombong, Temo and Burungan) at the vegetative phase under waterlogging and water deficit condition. When treatments commenced, water was withheld from water-deficit plants and the water level was 15cm above the waterlogged plants. Leaf water content was different among varieties and among treatments, but the interaction between varieties and treatments did not result in significantly different leaf water content. The smallest leaf water content was observed in Superwin (0.78 mg/L), whereas the largest leaf water content was in Ombong (0.89 mg/L). Leaf water content in these four rice varieties from the lowest to the highest was in the treatments of water deficit (0.79 mg/L), well-watered (0.84 mg/L) and waterlogging (0.90 mg/L), respectively.Keywords: leaf water content, North Sulawesi Utara local rice, water deficit, waterlogging, vegetative
Respon Pertumbuhan Vegetatif Sawi Hijau (Brassica rapa l. Var. Tosakan ) Akibat Pemberian PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) yang Dikombinasikan dengan Pupuk Kompos dan NPK Sagay, Kezia Sisilia; Siahaan, Parluhutan; Mambu, Susan
JURNAL BIOS LOGOS Vol 10, No 2 (2020): JURNAL BIOS LOGOS
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.11.2.2020.29017

Abstract

ABSTRAKSawi hijau (Brassica rapa L. var. Tosakan ) adalah salah satu komoditi sayuran yang sudah banyak dibudidayakan. Kebutuhan masyarakat terhadap sawi hijau semakin meningkat sehingga dari permintaan konsumen sawi hijau layak dikembangkan. Faktor penting dalam budidaya tanaman yang menunjang keberhasilan produksi sawi hijau yaitu pemupukan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji respon pertumbuhan tanaman sawi hijau (Brassica rapa L. var. Tosakan ) akibat pemberian PGPR (Plant Growth-romoting Rhizobacteria) yang dikombinasikan dengan pupuk kompos maupun NPK. Penelitian ini terdiri atas lima perlakuan yang diulangi sebanyak lima kali: P0 (tanah kebun sebagai kontrol), P1 (tanah kebun ditambah pemberian PGPR), P2 (tanah kebun, kompos ditambah pemberian PGPR), P3 (tanah kebun ditambah pupuk NPK dengan pemberian PGPR), P4 (tanah kebun ditambah NPK). Hasil penelitian menunjukan bahwa PGPR dapat meningkatkan pertumbuhan sawi hijau yang lebih baik dibandingkan dengan kontrol. Kombinasi PGPR yang memberikan hasil terbaik adalah perlakuan  PGPR yang dikombinasikan dengan pupuk NPK.Kata kunci: Sawi hijau; PGPR; Pupuk kompos; Pupuk NPK. ABSTRACTGreen mustard (Brassica rapa L. var. Tosakan) is a vegetable commodity that has been widely cultivated. Community needs for green mustard are increasing, so that the demand for green mustard consumers is worth developed. An important factor in crop cultivation that supports the success of mustard greens production is fertilization. Study aims to examine the growth response of green mustard plants (Brassica rapa L. var. Tosakan) due to the administration of PGPR (Plant Growth-romoting Rhizobacteria) combined with compost or NPK fertilizer. This study consisted of five treatments that were repeated five times: P0 (farmland as a control), P1 (garden land plus PGPR application), P2 (garden land, compost plus PGPR application), P3 (garden land plus NPK fertilizer with granting PGPR), P4 (garden land plus NPK). The results of the study showed that PGPR could generally increase the growth of green mustard better than controls. The combination of PGPR that provided the best results was the PGPR and NPK fertilizer combination.Keywords: Green mustard, PGPR, Compost fertilizer, NPK fertilizer.
Uji Ekstrak Daun Tithonia diversifolia sebagai Penghambat Daya Makan Nilaparvata lugens Stal. pada Oryza sativa L. (Evaluation of Tithonia diversifolia Leaf Extract as Feeding Capacity Inhibitor of Nilaparvata lugens in Oryza sativa L.) Mokodompit, Tri A.; Koneri, Roni; Siahaan, Parluhutan; Tangapo, Agustina M
JURNAL BIOS LOGOS Vol 3, No 2 (2013): JURNAL BIOSLOGOS
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.3.2.2013.4430

Abstract

AbstrakWereng Batang Coklat (WBC) (Nilaparvata lugens Stal.) merupakan serangga hama yang dapat merusak tanaman padi (Oryza sativa L.). Tanaman kipait (Tithonia diversifolia) berpotensi sebagai insektisida nabati karena memiliki senyawa toksik terhadap serangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aktifitas makan akibat pemberian ekstrak daun kipait. Konsentrasi ekstrak daun kipait yang digunakan adalah 0% (kontrol), 1%, 3%,5% dan 7% dalam RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 5 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun kipait berpengaruh terhadap penghambatan daya makan WBC. Penghambatan makan tertinggi terjadi pada konsentrasi 7% setelah 24 jam.Kata kunci : penghambatan daya makan, Nilaparvata lugens Stal., Tithonia diversifoliaAbstractBrown planthopper (BPH) (Nilaparvata lugens Stal.) Is an insect pest that can damage rice plants (Oryza sativa L.). Kipait (Tithonia diversifolia) is potential as a bioinsecticide because it is toxic to insects. This study aimed to evaluate the feeding activity that was influenced by kipait leaf extract. The concentration of kipait leaf extract were 0% (control), 1%, 3%, 5% and 7%. The experiment design was CRD (completely randomized design) with 5 replications. The results showed that the kipait leaf extract influenced the feeding inhibition of BHP. The highest inhibition occurred in the concentration of 7% after 24 hours treatment.Keywords : brown planthopper, feeding inhibition, Tithonia diversifolia
Karakter morfologi akar sebagai indikator kekurangan air pada padi lokal Superwin (Root-morphological characters as water-deficit indicators in local rice Superwin) Torey, Patricia Claudya; Nio, Song Ai; Siahaan, Parluhutan; Mambu, Susan M
JURNAL BIOS LOGOS Vol 3, No 2 (2013): JURNAL BIOSLOGOS
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.3.2.2013.4431

Abstract

Abstrak Evaluasi karakter morfologi akar telah dilakukan untuk menentukan karakter morfologi akar yang potensial sebagai indikator adanya kekurangan air pada padi (Oryza sativa L.) di antara panjang akar, volume akar, berat basah akar, berat kering akar, rasio akar:tajuk dan rasio panjang akar:tinggi tanaman. Eksperimen ini dilakukan di rumah kaca dan menggunakan 2 varietas padi (Superwin dan IR 64) pada fase vegetatif  yang ditumbuhkan pada media tanah di polybag dengan perlakuan kekeringan (tidak disirami selama 14 hari) dan disirami sampai kapasitas lapang (kontrol). Panjang akar dan rasio panjang akar:tinggi tanaman dapat dijadikan indikator kekurangan air pada padi Superwin dan IR 64. Superwin yang merupakan padi sawah dapat dipertimbangkan untuk ditanam di lahan kering. Kata kunci: indikator, kekeringan, morfologi akar Abstract Root-morphological characters in rice (Oryza sativa L.) were evaluated to determine the potential characters as water-deficit indicators among the length, volume, fresh weight, dry weight, ratio root:shoot and ratio root length:plant height. The experiment was conducted in the glasshouse using 2 rice varieties (cv. Superwin and IR 64) grown in the soil mixture at the vegetative phase. The treatments in this experiment were water deficit (without water for 14 days) and well-watered (watering until field capacity). The root length and ratio root length:plant height were potential as water- deficit indicators in Superwin dan IR 64. The upland rice, Superwin, should be considered to be cultivated in the water limited area. Keywords: drought, indicator, root morphology
Rasio Akar:Tajuk Tanaman Padi Lokal Sulawesi Utara yang Mengalami Cekaman Banjir dan Kekeringan pada Fase Vegetatif (Root:shoot Ratio of North Sulawesi Local Rice under Waterlogging and Drought at the Vegetative Phase) Kakanga, Christin J.R.; Nio, Song Ai; Siahaan, Parluhutan
JURNAL BIOS LOGOS Vol 7, No 1 (2017): JURNAL BIOSLOGOS
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.7.1.2017.16208

Abstract

Abstrak Cekaman abiotik terhadap tanaman padi yang berupa rendaman akibat banjir dan kekeringan merupakan faktor pembatas produksi padi di wilayah tropis. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji respon morfologi khususnya rasio akar:tajuk pada tanaman padi lokal Sulawesi Utara (Superwin, Ombong, Temo dan Burungan) pada fase vegetatif saat mengalami cekaman banjir dan kekeringan. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca di Kelurahan Tingkulu, Manado, Sulawesi Utara selama 9 minggu (dimulai pada bulan Januari sampai bulan Maret 2017). Pada perlakuan rendaman tanaman dalam pot dimasukkan ke dalam bak air yang berisi air, sampai tanaman terendam 15 cm di atas permukaan media selama 14 hari. Tanaman padi kontrol disiram dengan air saja (tanpa pupuk) sampai kapasitas lapang tiap 2 hari sekali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor varietas, faktor perlakuan maupun interaksi antara faktor varietas dan perlakuan tidak menyebabkan perbedaan yang nyata pada rasio akar:tajuk.Kata kunci: banjir, kekeringan, padi lokal Sulut, rasio akar:tajuk. Abstract Abiotic stress in rice, such as waterlogging and drought, are limiting factors for rice production in the tropic area. This study aimed to evaluate morphological response especially root:shoot ratio in the North Sulawesi Utara local rice (Superwin, Ombong, Temo and Burungan) at the vegetative phase under waterlogging and water-deficit conditions. This study was carried out in the glasshouse in Tingkulu district, Manado, North Sulawesi for 9 weeks. Water was withheld from water-deficit plants and water level was 15 cm above the waterlogged plants. Well-watered plants were watered to field capacity every second day with tap water (no additional nutrients were supplied). The results showed that there was no differences of root:shoot ratio among rice varieties and among well-watered, water deficit and waterlogging treatments. Keywords: waterlogging, drought, North Sulawesi local rice, root:shoot ratio.
Pengaruh Ekstrak Urang Aring (Eclipta alba L. Hask.) terhadap Pertumbuhan Jamur Fusarium oxysporum f. lycopersici (Sacc.) Snyder & Hans (The effect of urang aring extract (Eclipta alba L. Hask.) on the growth of Fusarium oxysporum f. lycopersici (Sacc.) S Siahaan, Parluhutan
JURNAL BIOS LOGOS Vol 2, No 1 (2012): Jurnal Bioslogos
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.2.1.2012.377

Abstract

AbstrakTelah dilakukan penelitian untuk mengevaluasi pengaruh ekstrak etanol urang aring (Eclipta alba L. Hask.) terhadap daya hambat pertumbuhan jamur Fusarium oxysporum f. lycopersici. Uji hayati dilakukan dengan mengencerkan ekstrak dengan konsentrasi 0,5%,1% , 1,5% , 2% , dan 2,5%(berat/volum). Hasil uji hayati secara in vitro menunjukkan bahwa ekstrak etanol dapat menghambat pertumbuhan jamur. Pada konsentrasi 0,5% jamur memiliki diameter pertumbuhan 4,5 cm dan tidak berbeda nyata dengan kontrol yang berdiameter 4,7 cm, tetapi pada konsentrasi 2,5% diameter koloninya 0,81 cm dan tidak berbeda nyata dengan fungisida benlate 0,03% yang berdiameter 0,75 cm.Kata kunci: urang aring, Eclipta alba L. Hask., Fusarium oxysporum f. lycopersici, daya hambatAbstractA research was conducted to evaluate the effect of ethanol extracts of urang aring (Eclipta alba L. Hask.) on the inhibition capacity of the growth of fungi Fusarium oxysporum f. lycopersici. The bioassay was done by diluting extracts to obtain the concentration of 0,5%,1%, 1,5%, 2%, dan 2,5% (w/v). The results indicated that ethanol extracts inhibited the growth of Fusarium oxysporum f. lycopersici. The 0.5% concentration ethanol extract did not inhibit the growth of fungi (colony diameter was 4.7 cm), however, the 2.5% concentration (colony diameter 0.18 cm) was not significantly different from 0.03% benlate, a synthetical fungicide, whose colony diameter was 0.75 cm.Keywords: urang aring, Eclipta alba L. Hask., Fusarium oxysporum f. lycopersici, inhibiton capacity
Kandungan Air Daun Padi Lokal Sulawesi Utara terhadap Kekeringan yang Diinduksi dengan Polietilen Glikol 8000 (Leaf Water Content of North Sulawesi Local Rice under Polyethylene-Glycol-8000 -Induced Drought) Pirade, Monalisa; Nio, Song Ai; Siahaan, Parluhutan
JURNAL BIOS LOGOS Vol 8, No 1 (2018): JURNAL BIOSLOGOS
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.8.1.2018.20591

Abstract

Abstrak Perubahan iklim menjadi salah satu penyebab terjadinya kekeringan dan kondisi ini dapat menurunkan produksi padi. Polietilen glikol (PEG) mampu menurunkan potensial air dalam larutan, sehingga dapat digunakan untuk menginduksi kekeringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ada tidaknya perbedaan respons fisiologis berdasarkan kandungan air daun pada tanaman padi lokal Sulawesi Utara yang mengalami kekeringan dengan induksi PEG 8000. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor varietas (Superwin, Burungan, Ombong, dan Temo), faktor konsentrasi PEG 8000 (potensial air medium 0, –0,25 dan –0,5 MPa), faktor waktu perlakuan (0, 6 dan 12 jam), interaksi antara faktor varietas dan konsentrasi PEG, interaksi antara faktor varietas dan waktu perlakuan, interaksi antara faktor konsentrasi dan waktu perlakuan, interaksi antara faktor varietas, konsentrasi PEG, dan waktu perlakuan dalam cekaman kekeringan tidak menyebabkan perbedaan kandungan air daun yang nyata. Dalam penelitian ini  kandungan air daun tidak dapat dijadikan sebagai indikator respons fisiologis pada keempat varietas padi lokal Sulawesi Utara terhadap cekaman kekeringan. Kata kunci: cekaman kekeringan, PEG, kandungan air daun, padi lokal Sulawesi Utara  AbstractClimate change can result in drought and this condition can reduce rice production. Polyethylene glycol (PEG) decreases the water potential in the nutrient solution, therefore, it can be used to induce drought. The purpose of this research was to evaluate physiological response of North Sulawesi local rice under PEG 8000-induced drought based on the leaf water content.  The results of this study  indicated that varieties factor (Superwin, Ombong, Burungan and Temo), the factor of PEG 8000 concentration (medium water potential -0.25 and -0.5 MPa),  the treatment period factor (0, 6 and 12 hours), the interaction between varieties and PEG 8000 concentration, interaction between varieties and treatment period, the interaction between PEG 8000 concentration and treatment period, interaction among varieties, PEG 8000 concentration and treatment period under drought did not result in significant differences in leaf water content. This study showed that leaf water content was not able to be the physiological indicator in these four North Sulawesi local rice varieties under drought.Keywords: Drought, PEG, leaf water content, North Sulawesi local rice
Pendidikan Konservasi Satwa Endemik Sulawesi bagi Siswa Sekolah Dasar di Kelurahan Batuputih Bawah, Kecamatan Ranowulu, Kota Bitung, Sulawesi Utara Sumarto, Saroyo; Siahaan, Parluhutan; Langoy, Marnix; Koneri, Roni
VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol 1, No 1 (2019): VIVABIO Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/vivabio.1.1.2019.24745

Abstract

Pulau Sulawesi memiliki kekayaan hayati dan endemisitas satwa yang sangat unik yang merupakan percampuran antara flora dan fauna khas Asia dan Australia. Beberapa kawasan yang menyimpan kekayaan hayati endemik Sulawesi telah berstatus sebagai kawasan konservasi, antara lain Cagar Alam Dua Sudara, Taman Wisata Alam Batuputih, dan Taman Wisata Alam Batuangus di Kota Bitung, Sulawesi Utara. Hanya sayangnya, banyak kekayaan hayati di Sulawesi Utara yang sedang menghadapi kepunahan akibat faktor perburuan untuk konsumsi dan perusakan habitat. Oleh karena itu kegiatan pendidikan konservasi bagi anak-anak sekolah dasar menjadi upaya yang sangat penting dan harus dilakukan dengan bekerjasama dengan mitra-mitra potensial. Kegiatan pendidikan konservasi untuk murid sekolah dasar di sekitar kawasan konservasi telah dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2018 di Kelurahan Batuputih Bawah, Kecamatan Ranowulu, Kota Bitung. Peserta sebanyak 26 siswa sekolah dasar kelas 4 sampai dengan kelas 6. Tujuan kegiatan ini ialah memberikan pengetahuan tentang konservasi sumber daya alam hayati untukmurid-murid sekolah dasar sehingga terjadi perubahan pengetahuan dan sikap dalam menghentikan praktik perburuan dan perusakan habitat sumber daya alam hayati. Metode yang diterapkan dalam kegiatan ini ialah workshop tentang keragaman satwa endemik Sulawesi di Kota Bitung, dan pengenalan terhadap jenis-jenis satwa kunci Sulawesi. Evaluasi keberhasilan kegiatan dilakukan dengan pretes dan postes untuk menganalisis peningkatan pengetahuan dan sikap terhadap aspek konservasi sumber daya alam hayati Sulawesi. Untuk mengukur sikap digunakan kuesioner dengan skala Likert. Komponen evaluasi mencakup aspek kognitif (pengetahuan/penguasaan materi) dan afektif (penguasaan sikap). Hasil kegiatan menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan dari 6,0 menjadi 7,8 sedangkan sikap dari 5,6 menjadi8,0. Dari hasil kegiatan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pendidikan konservasi bagi anakanak usia sekolah dasar telah meningkatkan pengetahuan dan sikap positif terhadap konservasi sumber daya alam hayati Sulawesi bagi peserta.Kata kunci: pendidikan, usia sekolah dasar, konservasi, Kota Bitung, Sulawesi Utara
Pendidikan Konservasi Satwa Endemik Sulawesi bagi Siswa Sekolah Dasar di Kelurahan Batuputih Bawah, Kecamatan Ranowulu, Kota Bitung, Sulawesi Utara Saroyo, Saroyo; Siahaan, Parluhutan; Langoy, Marnix; Koneri, Roni
VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin No 3 (2019): VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/vivabio.1.3.2019.26743

Abstract

Pulau Sulawesi memiliki kekayaan hayati dan endemisitas satwa yang sangat unik yang merupakan percampuran antara flora dan fauna khas Asia dan Australia. Beberapa kawasan yang menyimpan kekayaan hayati endemik Sulawesi telah berstatus sebagai kawasan konservasi, antara lain Cagar Alam Dua Sudara, Taman Wisata Alam Batuputih, dan Taman Wisata Alam Batuangus di Kota Bitung, Sulawesi Utara. Hanya sayangnya, banyak kekayaan hayati di Sulawesi Utara yang sedang menghadapi kepunahan akibat faktor perburuan untuk konsumsi dan perusakan habitat. Oleh karena itu kegiatan pendidikan konservasi bagi anak-anak sekolah dasar menjadi upaya yang sangat penting dan harus dilakukan dengan bekerjasama dengan mitra-mitra potensial. Kegiatan pendidikan konservasi untuk murid sekolah dasar di sekitar kawasan konservasi telah dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2018 di Kelurahan Batuputih Bawah, Kecamatan Ranowulu, Kota Bitung. Peserta sebanyak 26 siswa sekolah dasar kelas 4 sampai dengan kelas 6. Tujuan kegiatan ini ialah memberikan pengetahuan tentang konservasi sumber daya alam hayati untuk murid-murid sekolah dasar sehingga terjadi perubahan pengetahuan dan sikap dalam menghentikan praktik perburuan dan perusakan habitat sumber daya alam hayati. Metode yang diterapkan dalam kegiatan ini ialah workshop tentang keragaman satwa endemik Sulawesi di Kota Bitung, dan pengenalan terhadap jenis-jenis satwa kunci Sulawesi. Evaluasi keberhasilan kegiatan dilakukan dengan pretes dan postes untuk menganalisis peningkatan pengetahuan dan sikap terhadap aspek konservasi sumber daya alam hayati Sulawesi. Untuk mengukur sikap digunakan kuesioner dengan skala Likert. Komponen evaluasi mencakup aspek kognitif (pengetahuan/penguasaan materi) dan afektif (penguasaan sikap). Hasil kegiatan menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan dari 6,0 menjadi 7,8 sedangkan sikap dari 5,6 menjadi 8,0. Dari hasil kegiatan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pendidikan konservasi bagi anak-anak usia sekolah dasar telah meningkatkan pengetahuan dan sikap positif terhadap konservasi sumber daya alam hayati Sulawesi bagi peserta.