cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Arsitektur DASENG
ISSN : 23018577     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Arsitektur DASENG adalah media informasi pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni khususnya Artikel Ilmiah bidang Arsitektur berupa Hasil Penelitian, Hasil Perancangan, Studi Kepustakaan maupun Tulisan Ilmiah.
Arjuna Subject : -
Articles 19 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 No.2 November 2016" : 19 Documents clear
GEREJA GMIM DI WOLOAN RECIPROCAL FRAME SEBAGAI MANIFESTASI SIMBOL Korompu, Febrian F.; Gosal, Pierre H.; Makarau, Vicky
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 No.2 November 2016
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Sulawesi utara salah satu golongan Kristen protestan yang ada, tergabung dalam kelompok yang disebut GMIM dan seperti orang Kristen pada umumnya, GMIM mempunyai tempat bersekutu dan beribadah yang disebut dengan Gereja. Dalam Perjanjian Baru di Alkitab, Eklesia mempunyai arti kaum yang dipanggil keluar untuk hidup bagi Tuhan, beribadah kepada Tuhan dan melayani Tuhan. Dapat disimpulkan bahwa gereja bukanlah “tempat” melainkan “orang”, melalui hal tersebut maka makna sesungguhnya dari gereja tersebut akan coba digambarkan pada desain gereja kali ini menggunakan tema Reciprocal Frame. Reciprocal Frame (RF) adalah sebuah struktur 3 dimensi yang terdiri dari balok yang saling menopang satu sama lain. Dalam buku Reciprocal Frame Architecture (Olga Popovic Larsen, 2008: hal 51) disebutkan bahwa syarat jumlah minimum untuk membuat satu struktur Reciprocal Frame adalah 3 buah tiang. Jika dihubungkan dengan kekristenan maka dapat dilihat dari dasar kepercayaan orang Kristen yaitu Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus atau biasa disebut Tritunggal. Berdasarkan hal tersebut maka dapat dilihat kesamaan dalam hal dasar dari Reciprocal Frame dan juga dasar kepercayaan orang Kristen. Melalui Metode Perancangan dengan menggunakan  pendekatan Tematik, Tipologi dan juga analisis tapak maka dihasilkanlah sebuah konsep desain seperti yang ada pada hasil perancangan Hal yang paling sulit adalah mengaplikasikan konsep ini ke dalam sebuah gambar kerja, karena tema ini merupakan tema yang berkaitan dengan struktur maka perlu perhitungan yang akurat dan juga banyak detail sambungan kayu yang harus digambar dengan sangat presisi. Dengan segala keterbatasan yang penulis miliki maka jadilah sebuah konsep Gereja seperti yang ada pada hasil perancangan di atas. Kata kunci: Reciprocal Frame, Gereja, Kristen
PENDEKATAN LINGKUNGAN PADA PERANCANGAN REVITALISASI PESISIR DAS TONDANO DI KECAMATAN SINGKIL Wardono, Surakanti S.; Tondobala, Linda; Waani, Judy O.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 No.2 November 2016
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesisir sungai Tondano di kecamatan Singkil merupakan kawasan yang sangat padat dan rawan terhadap bencana banjir. Selain itu, di beberapa lokasi di pesisir sungai Tondano ini banyak rumah-rumah yang sudah ditinggalkan penghuninya pasca banjir besar Januari 2014, dan RTRW Kota Manado  juga mensyaratkan sempadan sungai di kawasan ini minimal 13 meter di kiri kanan dari bibir sungai.Sudah sepantasnyalah bila pada kawasan ini dilakukan revitalisasi guna memvitalkan kembali kualitas kawasan. Selama ini revitalisasi kawasan umumnya lebih banyak dilakukan pada upaya “mempercantik” kawasan, sehingga seringkali tujuannya tidak tercapai secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan revitalisasi kawasan dengan menggunakan pendekatan lingkungan, sehingga permasalahan yang ada selama ini dapat diatasi dan tidak akan terulang kembali. Penelitian ini adalah penelitian by design dengan menggunakan teknik penelitian kualitatif dengan jenis penelitian Kasus dan Lapangan (Case Study and Field Research). Pendekatan lingkungan pada perancangan revitalisasi pesisir DAS Tondano menghasilkan peningkatan vitalitas kawasan dengan memanfaatkan sungai seperti menyediakan sarana transportasi air, membuat tanggul sungai, membuat kanal dan kolam retensi, membuat saluran drainase berhierarki, membuat sumur-sumur resapan dan lubang-lubang biopori, membuat penampungan air hujan, menggunakan tenaga surya, menyediakan kios dan tempat pertemuan, menanam vegetasi sebanyak mungkin, serta menggunakan material ramah lingkungan,  dimana hasil revitalisasi ini dapat berfungsi sebagai tujuan wisata baru di kota Manado, yang kesemuanya diharapkan akan bermanfaat secara fisik, ekonomi dan sosial, sesuai dengan prinsip-prinsip revitalisasi.   Kata kunci: banjir, revitalisasi, lingkungan.
PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR POST MODERN PADA PENGEMBANGAN BANGUNAN UNIVERSITAS DUMOGA DI KOTAMOBAGU Mokoginta, Ferry; Sondakh, Julianus A.R.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 No.2 November 2016
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan pembangunan pendidikan di Kota Kotamobagu sangat pesat seiring dengan perkembangan ekonomi. Pengembangan Bangunan Universitas Dumoga Kotamobagu (UDK) menjadi sangat penting bagi penyediaan sarana pendidikan untuk masyarakat Kota Kotamobagu dan sekitarnya. Kondisi bangunan UDK saat ini sangat tidak layak untuk menampung jumlah mahasiswa yang kian tahun bertambah. Lokasi UDK yang berada di pusat kegiatan kota, juga menjadi penting untuk membentuk estetika kawasan pusat kota, sehingga sangat penting juga untuk mengembangkan bentuk bangunan UDK menjadi bentuk bangunan yang memiliki nilai estetika. Arsitektur Post Modern adalah Arsitektur yang berkembang setelah era Arsitektur modern dimana aliran Arsitektur yang baru ini mempunyai tujuan menolak menyempurnakan, dan mengkoreksi terhadap kesalahan yang telah terjadi pada arsitektur modern dimasa yang sebelumnya. Kata kunci: Universitas, Kota Kotamobagu,  Post Modern
RENTAL OFFICE DI KOTA MANADO ‘PENERAPAN KONSEP PAUL RUDOLPH’ Rembet, Gerald N.; Tinangon, Alvin J.; Prijadi, Rachmat
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 No.2 November 2016
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada tahun 2012 Kota Manado di juluki kota Ekowisata, tak salah perkembangan kota di bidang ekonomi semakin berkembang, terbukti dengan terciptanya peluang – peluang pekerjaan dan juga perkembangan kota yang dimulai dari reklamasi pantai untuk menciptakan satu kawasan bisnis yang dimana kawasan itu diberi julukan BOB (boulevard on bisnis). Untuk mendukung terciptanya kawasan itu, maka dengan itu penulis mencoba menghadirkan bangunan rental office yang didalamnya terjadi kegiatan bisnis dan sebagainya, dengan tujuan agar menjadi bangunan yang dimana menjadi pencetus bangunan bisnis perkantoran di kota manado. Konsep desain Paul Rudolph merupakan salah satu konsep yang dihadirkan dengan tujuan bangunan rental office ini dapat menjadi ciri khas dari kawasan perekonomian yang nantinya akan dibangun. Tempat yang representatif dan sebuah karya arsitektur yang berkualitas merupakan tujuan utama di bangunnya Rental office di Kota Manado dengan Penerapan Konsep paul Rudolph. Pendekatan yang digunakan dalam merancang bangunan ini adalah pendekatan terhadap tipologi objek, tematik, dan kajian terhadap tapak. Sedangkan untuk proses perancangan diaplikasikan proses perancangan generasi II yang dikemukakan oleh John Seizel. Fasilitas yang tersedia dalam objek rancangan ini terdiri dari fasilitas perkantoran dan penunjang. Terdapat juga fasilitas pengelola, dan fasilitas komersial berupa restoran. Analisa terhadap tapak dilakukan berdasarkan beberapa aspek klimatologi, keunikan lahan, dan topografi lahan. Sedangkan analisa terhadap gubahan bentuk arsitektur ditinjau dari beberapa aspek, seperti bentuk dan ruang, struktur dan utilitas, serta konsep ruang luar dan ruang dalam. Secara keseluruhan, Rental office ini merupakan sebuah perancangan bangunan dengan skala pembangunan sedang yang memfokuskan pada perancangan bangunan yang tidak merusak daerah pesisir pantai dan lingkungan sekitar bangunan. Kata kunci: Rantal office, Paul Rudolph, Kota Manado..
GRAHA JURNALISTIK EXPOSE MANADO (FLEKSIBILITAS DALAM ARSITEKTUR) Uniplaita, Andre E.; Rengkung, Joseph; Takumansang, Esli D.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 No.2 November 2016
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Expose Manado sebagai media yang mewadahi karya foto para jurnalis Manado, yang didukung dengan kemajuan teknologi dan informasi, membuat majalah ini semakin berkembang. Namun perkembangan ini tidak didukung dengan fasilitas bangunan yang kompeten. Maka Graha Jurnalistik Expose Manado yang berfungsi sebagai tempat percetakan majalah, dan kantor jurnalis Manado, mampu mewadahi berbagai kegiatan jurnalis dalam peningkatan kualitas majalah Expose Manado lebih inovatif, serta mendukung kegiatan-kegiatan lain seperti, pameran foto, workshop, percetakan majalah dan lain sebagainya. Untuk mendukung rancangan objek maka tema Fleksibilitas dalam Arsitektur dipilih untuk diimplementasikan dalam rancangan karna dianggap mampu merepresentasikan fungsi objek dan dapat bekerja optimal mengikuti fungsi dan waktu. Fleksibilitas arsitektur sebagai konsep yang ditawarkan dirasa sesuai dengan kebutuhan bangunan saat ini. Sehingga sebuah desain dalam hal ini Graha Jurnalistik Expose Manado dapat berkesuaian dengan ruang tempat maupun waktu sesuai dengan penerapan konsep fleksibilitas dalam arsitektur. Metode rancangan yang dilakukan nantinya bersifat pragmatis dimana menghadirkan explorasi-explorasi bentuk mengikuti orientasi pada site perancangan yang berfungsi optimal untuk jurnalis dan percetakan majalah sebagai profil bangunan itu sendiri. Kata kunci: Expose Manado, Fleksibilitas Arsitektur, Jurnalistik.
Akademi Fashion Di Manado Arsitektur Futuristik Gogani, Ranny P.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 No.2 November 2016
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak potensi, baik potensi alam, budaya, hingga sumber dayanya. Fashion adalah salah satu kekayaan di Indonesia yang dewasa ini sudah semakin berkembang dan mampu merambah pasar dunia. Namun industri fashion di Indonesia masih terus berkembang untuk dapat sejajar dengan kualitas-kualitas dunia seperti Paris, Italia, dan negara-negara Eropa lainnya yang memang telah jauh diakui dunia dalam bidang tersebut. Indonesia justru dapat bersaing di bidang tekstil dengan menjadi tiga produsen utama di dunia, pada hal diketahui bahwa tekstil merupakan komponen penting dalam sebuah industri fashion, oleh karena itu Akademi Fashion di Manado ini bertujuan dalam mencetak sumber daya manusia yang profesional di bidang fashion sehingga kedepannya dapat menambah nilai jual dari suatu produksi tektil dan dapat diakui oleh dunia. Konsep umum dalam Akademi Fashion di Manado ini adalah mampu menciptakan bangunan pendidikan yang harmoni antara fungsi utama bangunan pendidikan, karakter- karakterseni fashion, dan potensi local budaya Indonesia. Kreatifitas yang menjadi bahan utama bagi penggunanya dapat diimplementasikan kedalam tata ruang bangunan, sehingga harapannya desain Akademi Fashion di Manado ini dengan tema perancangan Arsitektur Futuristik, selain mewadahi fungsi utama dari suatu kegiatan belajar mengajar juga menjadi tempat untuk mengembangkan ide-ide di bidang fashion khususnya dan dapat terus memajukan fashion di Indonesia. Kata kunci :Akademi, fashion, desain, arsitektur,
RUMAH SAKIT MATA DI MANADO BLIND SPACE Pello, Pingkan S.; Rogi, Octavianus H. A.; Erdiono, Deddy
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 No.2 November 2016
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan indera penglihatan merupakan syarat penting untuk kualitas sumber daya manusia dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Penderita penyakit mata di Indonesia semakin meningkat, seperti halnya di Provinsi Sulawesi Utara sesuai data dari Balai Kesehatan Mata Masyarakat total pasien selama tahun 2011 yakni sebanyak 12.090 terhitung seluruh pasien lama maupun pasien baru. Melihat permasalahan tersebut, maka sangat penting Rumah Sakit Mata untuk memenuhi kebutuhan pasien akan pelayanan kesehatan mata, . Perancangan rumah sakit mata ini merupakan program pengembangan dari Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKKM) Sulut dalam rangka meningkatkan status menjadi sebuah Rumah Sakit Khusus Mata. Metode perancangan Rumah Sakit Mata ini dikaji berdasarkan pendekatan perancangan dan kerangka pikir.  Melalui pendekatan dari beberapa aspek, yaitu pendekatan kajian objek, pendekatan kajian tapak dan lingkungan, serta melalui pendekatan tematik. Kerangka pikir dimulai dari latar belakang serta maksud dan tujuan mengapa rumah sakit mata ini perlu dihadirkan di Kota Manado, atas hal tersebut maka hadirlah beberapa poin yang menjadi sebuah rumusan masalah. Deskripsi objek rancangan terdiri dari kajian tipologi objek, kajian tematik, dan kajian lokasi dan tapak. Ketiga kajian tersebut dianalisis sehingga menghasilkan konsep umum perancangan. Konsep tersebut  kemudian di transformasikan dalam bentuk desain yang adalah hasil akhir dari Perancangan Rumah Sakit Mata. Konsep perancangan Rumah Sakit Mata ini adalah bentuk pengaplikasian tema ‘blind space’ dengan eksplorasi ruang melalui direct modes, yaitu berdasarkan kemampuan non visual manusia. Tema ‘blind space’ lebih mengoptimalkan sistem pendengaran, sentuhan dan penciuman. Konsep perancangan dimulai dari ruang luar, yaitu penempatan zoning berdasarkan karakter dan fungsi tiap massa. Massa dibagi menjadi tiga bagian, yaitu kelompok massa pertama yakni menampung semua aktivitas pelayanan rawat jalan, unit gawat darurat, dan pelayanan penunjang medis dan non medis, kelompok massa kedua diperuntukkan bagi unit rawat inap, dan kelompok massa ketiga yaitu bagian service. Konsep gubahan massa merespon dari bentuk kondisi site dan dirancang sesuai tema, yakni melalui penataan sirkulasi, view, dam aksesbilitas yang baik. Konsep interior ruang dalam dikaji melalui pemilihan warna pada dinding dan lantai, pemilihan perabot/furniture, dan terutama pengunaan/pemilihan material yang dianggap sangat penting dalam rangka pengaplikasian tema ‘blind space’ pada objek rancangan. Kata Kunci : Rumah Sakit Mata, Kota Manado, Blind Space
PASAR 45 SQUARE DI MANADO (OPTIMALISASI KONSEP PLACE DALAM ARSITEKTUR) Lintang, Ridho A.; Tinangon, Alvin J.; Karongkong, Hendriek H.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 No.2 November 2016
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan Pusat Kota Manado lebih khusus kawasan Kota Lama merupakan kawasan bersejarah dan cagar budaya yang berada di kawasan Pelabuhan Manado dan sekitarnya, Kawasan Kota Lama atau Kota Tua Manado yang kita kenal sekarang ini sebagai Pusat Kota atau kompleks Pasar 45. Areal Pasar 45 tersohor sejak tahun 1950-an, Areal Pasar 45 yang dulu menjadi pusat keramaian kota Manado, di tengahnya terdapat taman terbuka yang dikenal dengan sebutan Taman Kesatuan Bangsa (TKB) sebagai lokasi pementasan seni budaya. Sektor formal berupa jasa dan perdagangan yang begitu eksis kini trennya semakin menurun. Beberapa perbaikan dikompleks TKB dan jalur pejalan kaki di kompleks pertokoan pusat kota belum cukup mengangkat kembali aktivitas perdagangan di kawasan ini. Adapun maksud dari merencanakan Pasar 45 Square di Manado adalah merevitalisasi areal pertokoan Pasar 45 dengan merencanakan dan merancang pusat perbelanjaan dengan perpaduan indoor dan outdoor. Untuk mewujudkan fasilitas ini menjadi suatu rancangan yang Arsitektural maka dibutuhkan suatu pendekatan dalam proses perancangannya. Tema yang digunakan pada proses desain Pasar 45 Square ini yaitu Optimalisasi Konsep Place dalam Arsitektur. Teori Place memahami kota lebih kepada makna dari ruang kota tersebut. Yang dimaksud makna adalah nilai atau value yang berakar dari budaya setempat.
KARAKTERISTIK TIPOLOGI ARSITEKTUR KOLONIAL BELANDA PADA RUMAH TINGGAL DI KAWASAN TIKALA Tarore, Larry T.; Sangkertadi, Prof.; Kaunang, Ivan R. B.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 No.2 November 2016
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tesis ini bertujuan untuk mengungkapkan karakteristik tipologi arsitektur kolonial Belanda di kawasan Tikala dan mengidentifikasi perubahan fungsi ruang dalam pada rumah berciri khas arsitektur kolonial Belanda. Metodologi penelitian yang dipakai adalah metodologi penelitian rasionalisme dalam bentuk kualitatif dengan pendekatan tipologi. Metode kualitatif untuk mengidentifikasi tipologi bangunan kolonial Belanda yang berada di Kawasan Tikala. Kriteria pemilihan sampel berdasarkan aspek keaslian fasade bangunan yang tidak memiliki perubahan pada fasade dan kondisi dalam yang masih asli. Analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif. Melalui penelitian ini penulis dapat mengidentifikasi karakteristik tipologi arsitektur kolonial Belanda pada rumah tinggal yang berada dikawasan Tikala dan bagaimana perubahan fungsi ruang dalam pada bangunan rumah tinggal dengan menggunakan pendekatan tipologi dan mengambil acuan dari beberapa teori seperti teori fungsi dan teori perubahan. Melalui penelitian ini diharapkan masyarakat yang mempunyai rumah yang masih berciri khas arsitektur kolonial Belanda agar tetap mempertahankan keaslian fasade dan bentuk bangunan dan untuk pemerintah agar bisa membuat peraturan daerah yang mengatur perlindungan dan pelestarian bangunan-bangunan bersejarah dikota Manado. Kata Kunci              : Arsitektur kolonial Belanda, karakteristik tipologi, perubahan fungsi.
GEDUNG PEMUDA DI MANADO (ART AND DESTRUCTION) Manorek, Heski; Tinangon, Alvin J.; Takumansang, Esli D.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 No.2 November 2016
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meskipun sudah ada beberapa bangunan yang diperuntukan untuk generasi muda di kota Manado, namun pada kenyataannya bangunan yang sudah ada belum bisa menarik perhatian para pemuda untuk datang dan melakukan kegiatan positif di tempat tersebut. Sehingga karena keadaan, banyak dari generasi muda yang lebih memilih untuk berkumpul dan berekreasi di mall atau bahkan mabuk-mabukan di lorong-lorong. Situasi ini adalah suatu bentuk penyaluran hasrat kaum muda dalam pergaulan dan bagian dari proses pencarian jati diri. Melalui pembangunan Gedung Pemuda yang memiliki konsep kekinian dengan menerapkan tema “Art And Destruction” serta didukung oleh lokasi yang berada di dekat tempat berkumpulnya para pemuda, secara tidak langsung kita dapat menggiring para generasi muda dalam pembentukan karakter mereka ke arah yang lebih baik. Kata Kunci : Pemuda, Seni, Kehancuran, Karakter

Page 1 of 2 | Total Record : 19


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 4 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 4, November 2024 Vol. 13 No. 3 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 3, Agustus 2024 Vol. 13 No. 2 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 2, Mei 2024 Vol. 13 No. 1 (2024): DASENG Volume 13 Nomor 1, Februari 2024 Vol. 12 No. 4 (2023): DASENG Volume 12 Nomor 4, Oktober 2023 Vol. 12 No. 3 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 3, Juli 2023 Vol. 12 No. 2 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 2, April 2023 Vol. 12 No. 1 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 1, Januari 2023 Vol. 11 No. 2 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 2, November 2022 Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022 Vol. 10 No. 2 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 2, November 2021 Vol. 10 No. 1 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 1, Mei 2021 Vol. 9 No. 2 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 2, November 2020 Vol 9, No 2 (2020): Volume 9 Nomor 2, November 2020 Vol. 9 No. 1 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 1, Mei 2020 Vol 9, No 1 (2020): Volume 9 No. 1 Mei 2020 Vol. 8 No. 2 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 2, November 2019 Vol. 8 No. 1 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 1, Mei 2019 Vol. 7 No. 2 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 2, November 2018 Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Noomor 1, Mei 2018 Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 1, Mei 2018 Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017 Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 No.1 Mei 2017 Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 No.2 November 2016 Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 No.1 Mei 2016 Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 No.2 November 2015 Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No.1 Mei 2015 Vol 3, No 2 (2014): Volume 3 No.2 November 2014 Vol 3, No 1 (2014): Volume 3 No.1 Mei 2014 Vol 2, No 3 (2013): Volume 2 No.3 November 2013 Vol 2, No 2 (2013): Edisi Khusus TA. Volume 2 No.2 Juli 2013 Vol 2, No 1 (2013): Edisi Khusus TA. Volume 2 No.1 Mei 2013. Vol 1, No 2 (2012): Edisi Khusus TA. Buku II EKSPERIMENTAL. Volume 1 No.2 November 2012 Vol 1, No 2 (2012): Edisi Khusus TA. Buku I KONTEKSTUAL. Volume 1 No.2 November 2012 Vol 1, No 1 (2012): EDISI PERDANA Volume 1 No.1 Mei 2012 More Issue