cover
Contact Name
Saiful Ghozi
Contact Email
saiful.ghozi@poltekba.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jst@poltekba.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota balikpapan,
Kalimantan timur
INDONESIA
JST ( Jurnal Sains Terapan )
ISSN : 24068810     EISSN : 24775525     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
JST (Jurnal Sains Terapan), dengan ISSN 2477-5525 (media online) dan 2406-8810 (media cetak) adalah media publikasi hasil penelitian dibidang Social Cience, Sains Terapan dan Matematika Terapan.
Arjuna Subject : -
Articles 161 Documents
Extraction and Characterization of Cellulose from Yellow Meranti (Shore macrobalanos) Sawdust Waste Gusti Umindya Nur Tajalla; Sabrina Humaira; Ade Wahyu Yusariarta Putra Parmita; Ainun Zulfikar
JST (Jurnal Sains Terapan) Vol 5, No 2 (2019): JST (Jurnal Sains Terapan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jst.v5i2.704

Abstract

Meranti (Shorea macrobalanos) is a typical wood from Kalimantan that is still valued as a raw material of furniture production. According to statistical data, meranti sawdust waste reached 44% and has not been widely used. It is known that meranti has a high lignocellulose content, which are 38.18% of lignin, 26.03% of hemicellulose and 40.33% of cellulose. Due to the high cellulose level, meranti becomes an alternative source of cellulose which can be applied in composites, biomaterials, and membranes. Therefore, this study aims to produce cellulose from yellow meranti sawdust waste using an alkali treatment, NaOH 17.5%, with a variation of extract time of 20, 40, and 60 minutes. Cellulose characterization was performed using the Chesson-Datta method, Fourier-transferred Infrared Spectroscopy (FTIR), and Scanning Electron Microscope (SEM). The Chesson-Datta test showed that cellulose concentration escalated by increasing process time, which is 45%, 47% and 53% at 20, 40, and 60 minutes respectively. Increased levels of cellulose were followed by decreasing concentrations of lignin and hemicellulose. The FTIR results presented a strengthening of the intensity in the C-O-C functional group which indicated an increase in cellulose levels. Meanwhile, a decrease intensity was also revealed in the aromatic C=C and C=O groups, which implied a reduction in the amount of lignin and hemicellulose. Through the SEM, the surfaces were recognizably less dense by increasing extract time. It is because of the degradation of lignin and hemicellulose. Herein, the most optimum yield was achieved in 60 minutes to produce up to 53% of cellulose. Thus, yellow meranti sawdust waste has a high potential source of cellulose.Keywords: yellow meranti, alkali treatment, cellulose Abstrak       Meranti (Shoreamacrobalanos) merupakan kayu khas Kalimantan yang saat ini masih dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan furnitur. Menurut data statistik, limbah serbuk kayu meranti yang dihasilkan mencapai 44% dan belum banyak dimanfaatkan. Telah diketahui bahwa meranti memiliki kandungan lignoselulosa yang cukup tinggi, yaitu 38,18% lignin, 26,03% hemiselulosa, dan 40,33% selulosa. Dengan kandungan selulosa yang tinggi, meranti menjadi salah satu alternative sumber selulosa yang kemudian dapat diaplikasikan di bidang komposit, biomaterial, dan membran. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan selulosa dari limbah serbuk meranti kuning dengan menggunakan metode alkalisasi, NaOH 17,5%, dengan variasi waktu ekstrak selama 20, 40, dan 60 menit. Karakterisasi selulosa dilakukan dengan menggunakan uji Chesson-Datta, fourier-transferred infrared (FTIR), dan scanning electron microscope (SEM). Uji Chesson-Datta menunjukkan semakin lama waktu alkalisasi dapat meningkatkan konsentrasi selulosa, yaitu 45%, 47% dan 53% pada waktu alkalisasi 20, 40, dan 60 menit. Peningkatan kadar selulosa diikuti dengan menurunnya konsentrasi lignin dan hemiselulosa. Hasil FTIR menunjukkan penurunan intensitas pada gugus C=O yang mengindikasikan adanya penurunan jumlah lignin dan hemiselulosa seiring dengan meningkatnya waktu. Hasil morfologi SEM juga menunjukkan permukaan yang semakin tidak rapat seiring dengan meningkatnya waktu alkalisasi. Hal ini diakibatkan terjadi degradasi lignin dan hemiselulosa. Pada penelitian ini, hasil paling optimum dicapai pada waktu 60 menit dengan menghasilkan selulosa hingga 53%. Sehingga, limbah serbuk meranti memiliki potensi sebagai sumber selulosa yang cukup tinggi. Kata kunci:  meranti kuning, alkalisasi, selulosa
Intervensi Edukasi terhadap Perilaku Penggunaan Pestisida secara Aman dan Sehat pada Petani di Bima Indonesia Erwin Erwin; Hanifa Maher Denny; Yuliani Setyaningsih
JST (Jurnal Sains Terapan) Vol 5, No 2 (2019): JST (Jurnal Sains Terapan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jst.v5i2.690

Abstract

It is estimated that millions of Indonesian people who are involved in agricultural works are suffered from pesticide poisoning due to unsafe and lack of healthy pesticides used in crops. To describe the knowledge, attitude, and practices on pesticides use among farmers in Bima before and after the intervention. Subsequently, this study was aimed to determine the effectiveness of education intervention in improving farmers’ knowledge, attitudes, and practices on pesticide use. This study utilized a quasi-experimental research with pre- and post-test design. The intervention group were given an educational intervention using a pocketbook to explain about safe and healthy use of pesticides. Finally, the result of pre- and post-test on knowledge, attitude and practice on the use of pesticides were compared. A significant result was found that there was a significant difference before and after receiving an educational intervention on safe and healthy use of pesticides among farmers in Bima, Indonesia (p-value: 0.000; α: 0.005).Keywords: Farmers’ occupational health, pesticides, health and safety at work, agricultural health promotionABSTRAKSetiap hari ribuan petani dan para pekerja di sektor pertanian di Indonesia teracuni pestisida dan setiap tahun diperkirakan jutaan orang yang terlibat di pertanian menderita keracunan akibat pestisida, karena perilaku penggunaan pestisida tidak aman dan tidak sehat. Tujuan: Untuk menganalisa aspek pengetahuan, sikap, dan praktik penggunaan pestisida bagi para petani di Bima sebelum dan setelah dilakukan intervensi edukasi penggunaan pestisida aman dan sehat. Jenis penelitian ini adalah quasi-experiment dengan rancangan pre- dan post test untuk menguji perbedaan sebelum dan sesudah menerima edukasi penggunaan pestisida secara aman dan sehat pada petani di Bima. Perbandingan skor pre- dan post-test atau sebelum dan sesudah diberikan edukasi penggunakan pestisida secara aman dan sehat, pada kelompok petani yang menjadi subyek penelitian berbeda secara signifikan dengan p value: 0.000 pada α: 0.005. Skor pengetahuan, sikap dan perilaku penggunaan pestisida secara aman dan sehat sesudah pemberian edukasi lebih tinggi dibandingkan dengan skor sebelum diberikan edukasi.Kata kunci: Kesehatan Kerja Petani, pestisida, bekerja secara aman dan sehat, promosi kesehatan di pertanian
Estimasi Koefisien Transfer Oksigen (KLa) Pada Metode Aerasi Fine Bubble Diffuser. Studi Kasus : Pengolahan Air Lindi TPA Manggar Kota Balikpapan Muhammad Ma'arij Harfadli; M. Nur Ibnu Luthfi Saud; Indah Chairun Nikmah
JST (Jurnal Sains Terapan) Vol 5, No 2 (2019): JST (Jurnal Sains Terapan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jst.v5i2.662

Abstract

Leachate is a liquid from the decomposition of waste material in landfills. Leachate can be dangerous if it flows into the ground, consequently making pollution on soil and groundwater. Due to its harmful to the environment, therefore treatment of the leachate is needed. The increase in dissolved oxygen is one of the aerobic treatment processes needed for leachate. In this study, the method of increasing dissolved oxygen (DO) uses a fine bubble diffuser. According to the problem, the purpose of this study is to determine the effect of using a fine bubble diffuser in leachate water treatment by calculating the amount of DO and the oxygen transfer coefficient (KLa) that occurs. In this study, using variations of diameter nozzle diffuser 1.5 mm, 2 mm and 3 mm. The results from this study are the DO concentration to increase based on aeration time. DO concentration with maximum aeration time of 20 minutes at nozzle diameter 1,5 mm, 2 mm, 3 mm, respectively are 1.4 mg/l; 0.7 mg/l; 0.8 mg/l. The results of KLa at nozzle diameter 1.5 mm, 2 mm, 3 mm sequentially are 0.65 / hour; 0.34 / hour; 0.34 / hour. These results indicate that the KLa value decreased. In conclusion, decreased KLa indicates that the oxygen condition in leachate approaches saturated conditions or in other words that the DO concentration is relatively increased with time during aeration.Keywords: Aeration, Dissolved Oxygen, Fine Bubble Diffuser, Oxygen Transfer CoefficientABSTRAKAir lindi merupakan cairan hasil dekomposisi material sampah yang ada di landfill. Air lindi dapat menjadi berbahaya jika meresap ke dalam tanah sehingga menyebabkan pencemaran tanah dan air tanah. Dikarenakan sifatnya yang berbahaya bagi lingkungan maka diperlukan pengolahan terhadap air lindi tersebut. Peningkatan oksigen terlarut merupakan salah satu proses pengolahan aerobik yang diperlukan bagi air lindi. Pada penelitian ini metode peningkatan oksigen terlarut (DO) menggunakan fine bubble diffuser sehingga tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh penggunaan fine bubble diffuser dalam pengolahan air lindi dengan menghitung jumlah DO dan koefisien transfer oksigen (KLa) yang terjadi. Dalam penelitian ini menggunakan variasi lubang/nozzle diffuser yaitu 1,5 mm, 2 mm dan 3 mm untuk mengolah air lindi TPA Manggar Kota Balikpapan. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah secara keseluruhan konsentrasi DO semakin meningkat berdasarkan waktu aerasi, sementara konsentrasi maksimum DO dengan waktu aerasi 20 menit pada diameter nozzle 1,5 mm adalah 1,4 mg/, diameter nozzle  2 mm adalah 0,7 mg/l dan diameter nozzle 3 mm adalah 0,8 mg/l. Adapun hasil KLa pada 1,5 mm adalah 0,65/jam; 2 mm adalah 0,34/jam; 3 mm 0,34/jam. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai KLa mengalami penurunan. KLa yang semakin menurun meindikasikan bahwa kondisi oksigen dalam air lindi mendekati kodisi jenuh atau dengan kata lain bahwa konsentrasi DO relatif meningkat terhadap waktu pada saat aerasi.Kata Kunci : Aerasi, Oksigen Terlarut, Fine Bubble Diffuser, Koefisien Transfer Oksigen
Analisa Tingkat Resiko pada Komponen Pembangkit Listrik di Kota Balikpapan Dengan Metode FMEA Faisal - Manta; Hadhimas Dwi Haryono; Risdianto - Ardani
JST (Jurnal Sains Terapan) Vol 6, No 1 (2020): JST (Jurnal Sains Terapan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jst.v6i1.731

Abstract

Company X is a power plant that supplies Balikpapan city electricity. In order to maintain the availability of electricity, regular maintenance is carried out, predictive, preventive and corrective maintenance in company X. The maintenance scheme of each component is based on the level of risk and priority scale. In this study, the determination of the level of risk and priority scale for each component uses Failure Mode And Effect Analysis (FMEA). The subject of the research was the W20V320 engine type diesel fuel component in the X power plant in Balikpapan City. Maintenance data for 2 years, 2017 and 2018, with 420 failure modes from 67 components used as research data. Engines are grouped into 12 systems and each system has a RPN (Risk Priority Number) value. In the RPN the Severity, Occurance, and Detection values are arranged based on company X's condition at the time the report is written. The highest RPN value is found in the Radiator Motor Fan component in the Radiator system and the LO Separator component in the Lube Oil Supply System  which is 144. Components with an RPN value> 40 receive predictive and preventive maintenance services, while components with an RPN value <20 get corrective maentenance services. Keywords : FMEA Maintenance, RPNABSTRAKPerusahaan X merupakan pembangkit yang memasok listrik kota Balikpapan. Demi menjaga ketersedian listrik dilakukan perawatan secara berkala yaitu predictive, preventive dan corrective maintenance pada perusahaan X. Skema perawatan setiap komponen berdasarkan tingkat resiko dan skala prioritas. Pada penelitian dilakukan penentuan tingkat resiko dan skala prioritas setiap komponen menggunakan Failure Mode And Effect Analysis (FMEA). Subjek penelitian adalah komponen Engine tipe W20V320 berbahan bakar solar pada pembangkit listrik X di Kota Balikpapan. Data perawatan selama 2 tahun yaitu tahun 2017 dan 2018, dengan 420 mode kegagalan dari 67 komponen digunakan sebagai data penelitian. Engine dikelompokkan menjadi 12 sistem dan setiap sistem memiliki nilai RPN (Risk Priority Number). Pada RPN nilai Severity, Occurance, dan  Detection disusun berdasarkan kondisi perusahaan X saat laporan ditulis. Nilai RPN  tertinggi terdapat pada komponen Radiator Motor Fan di sistem Radiator dan Komponen LO Separator di sistem Lube Oil Supply System yaitu 144. Komponen dengan nilai RPN>40 mendapatkan jensi perawatan prediktif dan preventif, sedangkan komponen dengan nilai RPN<20 mendapatkan perawatan corrective.Kata kunci :  FMEA, Maintenance, RPN
Analisis Pengaruh Heat Treatment Terhadap Sifat Mekanik dan Ketahanan Korosi Intergranular SA-240 TP316L Adhi Setiawan; Puguh Pribadhi; Muhamad Ari
JST (Jurnal Sains Terapan) Vol 6, No 1 (2020): JST (Jurnal Sains Terapan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jst.v6i1.803

Abstract

Intergranular corrosion is a problem that often occurs in welding stainless steel materials. Intergranular corrosion is caused by carbide precipitation which occurs at a temperature of 850oC, causing a reduction in chromium content in the Heat Affected Zone (HAZ). The intergranular corrosion process can be controlled by the heat treatment method after the welding process. This study aims to study the effect of heat treatment on mechanical properties and intergranular corrosion resistance of SA240 TP316L material. The variation of heat treatment were divided into three solution treatment (ST), quenching treatment (QC), and non-treatment (NT). Mechanical properties testing using tensile test while corrosion resistance testing using linear polarization using H2SO4 0.1 M solution. Morphology and metal composition in the HAZ area were analyzed using SEM-EDX. Tensile test results showed that welding with solution treatment had the lowest yield strength, ultimate strength, and elongation values compared to specimens of 407.55 MPa, 599.33 MPa, and 44.53%. Corrosion test results found that welding with solution treatment has the lowest corrosion rate compared to specimens with quenching treatment (QC) and non treatment (NT). Corrosion rate in each ST, QC, and NT specimens was 0.90; 1.03; and 2.35 mmpy. The results showed that the solution treatment process can improve intergranular corrosion resistance. Keywords :stainless steel , intergranular corrosion , solution treatment. ABSTRAKKorosi intergranular merupakan permasalahan yang sering terjadi pada pengelasan material baja tahan karat.Korosi intergranular disebabkan oleh presipitasi karbida yang terjadi pada suhu sekitar 850oC sehingga menyebabkan berkurangnya kandungan krom di bagian Heat Affected Zone (HAZ). Proses korosi intergranular dapat dikendalikan dengan metode heat treatment setelah proses pengelasan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh heat treatment terhadap sifat mekanik dan ketahanan korosi intergranular material SA240 TP316L.Variasi heat treatment dibagi menjadi tiga yaitu solution treatment (ST), quenching treatment (QC), dan non treatment (NT). Pengujian sifat mekanik menggunakan tensile test sedangkan pengujian ketahanan korosi menggunakan polarisasi linear menggunakan larutan H2SO4 0,1 M. Morfologi dan komposisi logam pada daerah HAZ dianalisis menggunakan SEM-EDX. Hasil tensile test menunjukkan bahwa pengelasan dengan solution treatment memiliki nilai yield strength, ultimate strength, dan elongation terendah dibandingkan dengan spesimen  yaitu 407,55MPa, 599,33MPa, dan 44,53%. Hasil uji korosi diketahui pengelasan dengan solution treatment memiliki laju korosi terendah dibandingkan dengan spesimen dengan quenching treatment (QC) dan non treatment (NT). Laju korosi pada masing-masing spesimen ST, QC, dan NT sebesar 0,90;1,03; dan 2,35 mmpy.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses solution treatment dapat memperbaiki ketahanan korosi intergranular.Kata kunci :baja tahan karat , korosi intergranular, solution treatment
Optimasi Produksi Sumur CBM dengan Radial Jet Drilling (RJD) Afifah, Rohima Sera; Karmila, Karmila; Adhiksana, Arief; Jumardi, Andi
JST (Jurnal Sains Terapan) Vol 6, No 1 (2020): JST (Jurnal Sains Terapan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jst.v6i1.748

Abstract

To produce gas methane from the coal bed methane (CBM) field requires the right completion system that considers the reservoir properties which are encountered. One of technologies that is recommended to produce gas methane in the CBM field is Radial Jet Drilling System (RJD). Two important aspects which are considered to test the feasibility of RJD in the CBM field are the problems that usually show up while drilling and producing. The other aspects are the principle of RJD that considers several special tools like radial jetting and length of radial and the problems that usually present during RJD’s application in conventional field like water blocking, hole positioning and hole cleaning. To see the effectiveness of RJD, a comparison with other completion systems (vertical well) is done through simulation step by using WS field data, precisely at BP formation. CBM field simulation that is produced with vertical well system is sensed by adding wells. Meanwhile the CBM field that is produced by RJD completion is sensed by the number of radial phases and the length of each phase.The results show that RJD can be applied in the CBM well with certain parameters then the RJD effectiveness can be achieved with the minimum number of three phases, where the distance of each phase is 90 degrees and length of each radial phase is 300 until 500 ft.Key words: Completion, CBM, RJD, radial jetting, water blocking, hole cleaning, hole positioning, simulation, WS fieldABSTRAK Untuk memperoleh produksi gas metan pada lapangan CBM maka dibutuhkan sistem komplesi yang tepat dengan tetap mempertimbangkan karakteristik reservoir CBM yang dihadapi.  Salah satu teknologi yang di rekomendasikan untuk memproduksi gas metan pada lapangan CBM adalah Radial Jet Drilling (RJD).Dua aspek penting yang dipertimbangkan untuk menguji kelaikan RJD pada lapangan CBM ialah masalah yang biasa muncul pada saat pemboran dan pada saat proses produksi. Aspek berikutnya adalah prinsip kerja RJD yang mempertimbangkan beberapa alat khusus seperti radial jetting dan panjang radial, serta masalah yang biasa muncul seiring dengan aplikasi RJD pada lapangan konvensional seperti water blocking, hole position dan hole cleaning.Sementara untuk melihat keefektifan RJD maka dilakukan perbandingan dengan sistem komplesi lain (sumur vertical) melalui tahap simulasi dengan menggunakan data lapangan WS tepatnya pada formasi BP. Simulasi lapangan CBM yang diproduksi dengan sistem sumur vertikal di sensitivitas dengan menambahkan sumur. Sedangkan lapangan CBM yang diproduksi dengan sistem komplesi RJD di sensitivitas terhadap jumlah fase radial dan panjang masing-masing fase.Hasil pengujian menunjukkan bahwa RJD dapat diaplikasikan pada sumur CBM dengan parameter tertentu sedangkan efektifitas RJD dapat dicapai pada jumlah fase minumum 3 (tiga), dengan jarak antara fase 90o dan dengan panjang radial masing-masing fase 300 ft – 500 ft.Kata kunci : Komplesi, CBM, RJD, radial jetting, water blocking, hole cleaning, hole position, simulasi, WS.
Evaluasi Intensitas Konsumsi Energi Listrik Di Kampus Politeknik Negeri Balikpapan Hadiyanto Hadiyanto; Suheidi Suheidi; Riklan Kango
JST (Jurnal Sains Terapan) Vol 6, No 1 (2020): JST (Jurnal Sains Terapan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jst.v6i1.832

Abstract

Energy audit is a method used to determine the profile of energy use of buildings as well as to find out about efforts to save efficiency. However, the energy audit activity at the Balikpapan State Polytechnic has not been carried out on an ongoing basis for the needs of efficient use of electricity. The purpose of this study was to determine the profile of energy use, and the magnitude of the Energy Consumption Intensity and the level of efficiency in the Balikpapan State Polytechnic. The research method used was an analysis of the calculation of energy consumption intensity (IKE) for each part of the room. The results showed the power consumption in Balikpapan State Polytechnic in 2016 was 62.7 kWH and the IKE level was 93,096 kWH / m2 / year. The highest use of electrical energy consumption per year in the civil engineering building is 33.876.38 kWH / year, while the lowest building heavy equipment engineering workshop is 28.460,875 kWH / year. This study provides recommendations that can be used by management to take strategic steps in saving electricity. Keywords : Audit, Electric Energy, Electric Power, Energy Intensity AbstrakAudit energi merupakan cara yang digunakan untuk mengetahui profil penggunaan energi bangunan gedung serta mengetahui upaya efiseinsi penghematanya. Namun,kegiatan audit energi di Politeknik Negeri Balikpapan belum dilaksanakan secara berkelanjutan untuk kebutuhan efesiensi penggunaan energi listrik.Tujuan penelitian untuk untuk mengetahui profil penggunaan energi, dan besarnya intensitas konsumsi energi serta tingkat efisiensi di Politeknik Negeri Balikpapan. Metode penelitian yang dilakukanmenggunakan analisa perhitungan intesitas konsumsi energi (IKE) untuk masing-masing bagian ruangan. Hasil penelitian menunjukan konsumsi daya di Politeknik Negeri Balikpapan pada tahun 2016 sebesar 62,7 kWH dan tingkat IKE sebesar 93,096 kWH/m2/tahun.Penggunaan konsumsi energi listrik pertahun yang paling tinggi digedung teknik sipil yaitu 33.876,38 kWH/tahun, sedangakan terendah gedung workshop teknik mesin alat berat sebesar 28.460,875 kWH/tahun. Studi ini memberikan rekomendasi yang dapat digunakan oleh manajemen untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam penghematan energi listrik. Kata kunci :  Audit, Energi Listrik, Daya Listrik, IKE
Intensifikasi Proses pada Penyulingan Minyak Serai Wangi dengan Bantuan Gelombang Ultrasonik (Ultrasonic following Steam-Hydro Distillation) Bangkit Gotama; Ashadi Sasongko
JST (Jurnal Sains Terapan) Vol 6, No 1 (2020): JST (Jurnal Sains Terapan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jst.v6i1.771

Abstract

The Steam-Hydro Distillation (SHD) is a commonly used method of the citronella oil processing industry. However, the yield and quality of the oil produced tends to be inconsistent, and energy consumption is quite high. The process intensification in the distillation of citronella oil using ultrasonic waves is expected to be able to increase the yield and quality of the oil produced and reduce energy requirements. This research was conducted to examine the effect of sonication operating conditions on the Ultrasonic following Steam-Hydro Distillation (US-SHD) on the yield and quality of citronella oil. In addition, a comparative analysis of the yield and quality (density) of oil between the US-SHD and the SHD was also carried out in this study. Extraction of citronella oil with the US-SHD was sonicated for 5, 10, 15 and 20 minutes and used a power of 180 and 360 watts and continued with distillation for 60 minutes which also applies to the SHD. In the US-SHD, the highest yield of citronella oil was obtained during sonication for 20 minutes with 360 watts of power, which is 1,13%. Whereas in the SHD, the yield obtained is only 0,85%. The results of this study also showed that with a slight increase in energy consumption due to ultrasonic wave induction (2,15%), it was able to produce a substantial increase in citronella oil yield (31,83%) but did not significantly influence its density.Keywords : citronella oil, process intensification,ultrasonic following steam-hydro distillation, sonicationABSTRAKPada industri pengolahan minyak serai wangi, metode penyulingan kukus (Steam-Hydro Distillation atau SHD) merupakan metode yang umum digunakan. Namun, kualitas dan kuantitas minyak yang dihasilkan cenderung tidak konsisten, serta tingkat konsumsi energi yang cukup besar. Intensifikasi proses pada penyulingan minyak serai wangi dengan menggunakan gelombang ultrasonik diharapkan mampu meningkatkan kuantitas maupun kualitas minyak yang dihasilkan serta mengurangi kebutuhan energi.Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh kondisi operasi sonikasi pada metode Ultrasonic following Steam-HydroDistillation (US-SHD) terhadap rendemen dan kualitas minyak serai wangi. Penyulingan minyak serai wangi dengan metode US-SHD dilakukan melalui tahap sonikasi selama 5, 10, 15 dan 20 menit dan menggunakan daya sebesar 180 dan 360 watt serta dilanjutkan tahap penyulingan selama 60 menit. Pada penyulingan metode US-SHD, rendemen minyak serai wangi tertinggi diperoleh pada saat sonikasi selama 20 menit dengan daya 360 watt, yakni sebesar 1,13%. Sedangkan pada metode SHD, rendemen yang diperoleh hanya mencapai 0,85%. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa dengan sedikit peningkatan konsumsi energi dikarenakan induksi gelombang ultrasonik (13,92%), mampu menghasilkan peningkatan rendemen minyak serai wangi yang substansial (31,83%) namun tidak berpengaruh signifikan terhadap densitasnya.  Kata kunci :  minyak serai wangi, intensifikasi proses, ultrasonic following steam-hydro distillation, sonikasi  
Rancang Bangun Robot Cerdas Menggunakan Raspberry PI dan Python Ali Abrar; Armin Armin
JST (Jurnal Sains Terapan) Vol 6, No 1 (2020): JST (Jurnal Sains Terapan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jst.v6i1.792

Abstract

The development of Internet of Things (IoT) technology and robotics is no longer merely a part of science fiction but it is already a reality that is often found in real life. The background problem presented in this paper is how to implement it become a device design using a super small but very powerful Single Board Computer (SBC) and program code to observe the surrounding environment and build examples in the real world. The method used follows the engineering design process steps using Raspberry Pi and python as its main components (hardware and software). The results of research are in the form of a prototype robot with wheels equipped with a camera as an input image media, servo motor as an actuator and attachments using a gripper. This robot is controlled using keyboard controls and can be monitored on a computer display with wireless media (wireless) connected through a local area network (LAN) or the internet.Keywords: IoT,Python,Raspberry Pi, Robot,  ABSTRAKPerkembangan teknologi Internet of Things (IoT) dan robotika saat ini tidak lagi hanya sebatas menjadi bagian dari fiksi ilmiah tapi sudah merupakan realita yang banyak dijumpai dalam kehidupan nyata. Latar belakang masalah yang disajikan dalam makalah ini adalah bagaimana mengimplementasikannya dalam suatu rancang bangun alat menggunakan Single Board Computer (SBC) super kecil namun sangat kuat dan kode program untuk mengamati lingkungan disekitar serta membangun contoh di dalam dunia nyata.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengimplementasikan konsep teknologi Internet of Thingsdalam bentuk aplikasi dibidang robotika.Metode yang dipakai mengikuti langkah-langkah engineering design process menggunakan Raspberry Pi dan python sebagai komponen (hardware dan software) utamanya. Hasil dari penelitian ini adalah berupa sebuah prototipe robot beroda dengan dilengkapi kamera sebagai media input gambar, motor servo sebagai aktuator dan attachmentnya menggunakan gripper. Robot ini dikendalikan menggunakan  kontrol keyboard serta dapat di monitoring pada tampilan komputer melalui media wireless (nirkabel) yang terkoneksi melalui jaringan Local Area Network(LAN) maupun internet. Kesimpulan dari penelitian ini adalah  IoT Robotic Cardapat dirancang bangun menggunakan Raspberry Pi dan Python.Kata kunci: IoT, Python,Robotika, Raspberry Pi
Metode Kontrol Skalar Dengan Penala Parameter PID Otomatis Menggunakan Algoritma PSO Sebagai Pengendali Kecepatan Motor Induksi Tiga Fasa Berbasis LabView R. Akbar Nur Apriyanto; Era Purwanto; Hary Oktavianto; Gigih Prabowo
JST (Jurnal Sains Terapan) Vol 6, No 1 (2020): JST (Jurnal Sains Terapan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jst.v6i1.814

Abstract

This paper presents the PID parameter tuning automatically for three-phase induction motors with the V/F control method or scalar control. PID control is one type of simple control, its computation is light, easy to implement and known to be tough in dealing with disturbances. But PID has a weakness that is the difficulty of determining the optimal PID parameters, especially when applied to nonlinear systems such as speed control on a scalar control-based induction motor. Output tuning results automatically in the form of the best PID parameter data collection. This study was validated through simulations using the LabView application by testing dynamic speeds and dynamic loads. When testing using the automatic tuning algorithm PID parameters with parameters that have been optimized the Particle Swarm Optimization (PSO) algorithm, the dynamic speed performance characteristic results are better seen from the transient time in the form of average dead time and rise time of less than 1ms. The results of the Global Best Fitness from the PID automatic tuning simulation using the LabView-based PSO algorithm in the form of Kp, Ki, and Kd values can be used as input for setting the speed of the induction motor in real time.Keywords : autotuning, speed control, induction motor, Particle Swarm Optimization , LabVIEW®ABSTRAKPada tulisan ini menyajikan penala parameter PID secara otomatis untuk motor induksi tiga fase dengan metode kendali V/F atau kendali skalar. Kendali PID merupakan salah satu tipe kendali sederhana, komputasinya ringan, mudah diimplementasi dan dikenal tangguh menghadapi gangguan. Tetapi PID memiliki kelemahan yaitu sulitnya menentukan parameter PID yang optimal, apalagi bila diterapkan pada sistem non-linear seperti pengendalian kecepatan pada motor induksi berbasis kendali skalar. Luaran hasil penalaan secara otomatis berupa kumpulan data parameter PID terbaik. Penelitian ini divalidasi melalui simulasi menggunakan aplikasi LabView dengan pengujian kecepatan dinamik dan beban dinamik. Ketika pengujian menggunakan parameter PID algoritma penala otomatis dengan parameter yang telah dioptimalkan algoritma Particle Swarm Optimization (PSO), didapatkan hasil karakteristik performa kecepatan dinamik yang lebih baik dilihat dari waktu transien berupa rata-rata dead time dan rise time kurang dari 1ms. Hasil Global Best Fitness dari simulasi penalaan otomatis PID menggunakan algoritma PSO berbasis LabView yang berupa nilai Kp, Ki, dan Kd dapat dijadikan input untuk pengaturan kecepatan motor induksi secara real time.Kata kunci : penala otomatis, pengatur kecepatan, motor induksi, Particle Swarm Optimization,  LabVIEW®

Page 10 of 17 | Total Record : 161