cover
Contact Name
Bustanul Arifin
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalstaia@gmail.com
Editorial Address
Jl. Ngoro-Kandangan KM 3 PA Rejoagung Jombang 61473
Location
Kab. jombang,
Jawa timur
INDONESIA
AT-Tahdzib: Jurnal Studi Islam dan Muamalah
Published by STAI At-Tahdzib
ISSN : 20897723     EISSN : 25031929     DOI : -
Core Subject : Education,
AT-Tahdzib: Jurnal Studi Islam diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Agama Islam At-Tahdzib Ngoro Jombang pada bulan September 2013. Berisi kajian studi Islam, muamalah dan bidang-bidang keilmuan. Sesuai dengan peraturan penulisan yang diterbitkan dua kali (bulan Maret Dan September ) dalam setahun dan publikasi penelitian keagamaan, muamalah (ekonomi Islam) serta keilmuan lainnya sebagai tanggung jawab ilmiah dan perwujudan Tri Darma Perguruan Tinggi.
Articles 185 Documents
SYARIAH DAN TASAWUF LOKAL: Studi Tentang Perdebatan Legalitas Wahidiyah Moh Ulumuddin
AT-Tahdzib: Jurnal Studi Islam dan Muamalah Vol 1 No 1 (2013): At-Tahdzib
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam At-Tahdzib Ngoro Jombang Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1297.474 KB)

Abstract

Even it's not intensively intermediate and classic period, in the reality debate between and syariah of mysticism is still happened in Islam world specially Indonesia. Errant Religious Advices of Ceremony Moslem Scholai Indonesia (MUI) Sub-Province of Tasikmalaya to stream of mysticism Shalawa, Wahidiyah is fact which cannot be denied. Religious advices of MUI assess the teaching of Wahidiyah about Ghauts Hadza al-Zaman is perverting anc misleading. MUI also urge to society practicing Shalawat Wahidiyah tc immediately repented and back to that real correct Islam teaching. Not only, the religious advices institute also recommend to government to prohibit spreading and freezing of teaching or knowledge of Wahidiyah but also close all of activity place. Keyword: mysticism, Shalawat Wahidiyah, Ghauts Hadza al-Zaman 
PERSPEKTIF FALSAFAH KEHIDUPAN MASYARAKAT JAWA TERHADAP MOTIVASI KERJA (Studi Kasus Kehidupan Masyarakat Jombang Jawa Timur) Wening Purbatin Palupi
AT-Tahdzib: Jurnal Studi Islam dan Muamalah Vol 2 No 1 (2014): At-Tahdzib
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam At-Tahdzib Ngoro Jombang Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.014 KB)

Abstract

Dalam kehidupan keseharian orang jawa pada umumnya menghendaki ketentraman batin lahir, menjauhkan diri dari perubahan pola hidup modern yang serba dinamis.Kebanyakan orang menterjemahkan dinamis sebagai hiruk pikuk penuh kebisingan yang tidak mengenal waktu dan tempat. Kebudayaan jawa ini tidak hanya menampilkan nilai-nilai estetika, namun budaya ini mengedepankan nilai-nilai toleransi, keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya itu budaya jawa mengangkat tinggi nilai kesederhanaan dan kesopanan. Dari sekian banyak budaya yang ada di Indonesia, budaya jawa merupkan salah satu budaya yang digemari oleh orang luar negeri. Budaya tersebut diantanya Tari-tarian, Wayang Kulit, gamelan, sastra, Batik dan Keris sebagai senjata khas suku jawa .
Implikasi Fatwa Mui Tentang Bunga Bank Muamalat Capem Jombang Terhadap Perilaku Ekonomi Masyarakat Desa Rejoagung Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang Abdul rosyid
AT-Tahdzib: Jurnal Studi Islam dan Muamalah Vol 2 No 1 (2014): At-Tahdzib
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam At-Tahdzib Ngoro Jombang Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (635.883 KB)

Abstract

Dalam menerapkan akad pembiayaan mudharabah, Bank Muamalat Capem Jombang belum begitu diminati para nasabah. Sekitar 89% nasabah yang melakukan pembiayaan dengan menggunakan akad murabahah dan selainnya mengggunakan akad yang lain. Dengan demikian, produk yang didominsai nasabah adalah yang berbasis mark-up dari pada produk yang berbasis profit and loss sharing. Keterangan yang disampaikan bahwa, pembiayaan mudharabah itu harus mempertimbangkan hal yang sangat banyak untuk dapat diqabulkannya permintaan dari nasabah. Karena akad mudharabah mengandung resiko ketidakpastian. Ketidak siapan menanggung resiko ini terjadi karena kurangnya sumberdaya insani yang cakap. Oleh karena itu, untuk persyaratan yang harus dipenuhipun harus jelas dan syar’i.
Komunikasi Terapeutik Islam Sebagai Penanggulangan Problematika Psikologis Siswa-Siswi Madrasah Moch Khafidz Fuad Raya
AT-Tahdzib: Jurnal Studi Islam dan Muamalah Vol 2 No 1 (2014): At-Tahdzib
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam At-Tahdzib Ngoro Jombang Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.941 KB)

Abstract

Islam therapeutic communication is interpersonal communication that happen between the patients with a nurse to help the healing or recovery of the patient by providing suggestions interaction to help cure patients and to resolve the problems faced by patients, based on the principles of Islam. Patients who are referred madrasah students who have psychological problems faced as a result of the pressures in education, whether it is minimum target to be met, standardization, diverse array of student background, the complexity of the subject matter, to the problem lack of resources (both competencies, potential, and cost education) causes stress and problems on psychological. The research explores how Islam therapeutic communication can overcome the problems faced by psychology students madrasah. Therapeutic communication will be more meaningful if an educator interacts directly with students, especially by providing suggestions to strengthen the spiritual elements that will be positive suggestions for healing and psychological problems faced by students. In this case, the educators made himself a therapeutically through a variety of communication techniques optimally with the aim of changing the patient's behavior in a positive direction through the strengthening of Islamic values.
Pemahaman Islam Melalui Pendekatan Tasawuf Zaki Hidayatulloh
AT-Tahdzib: Jurnal Studi Islam dan Muamalah Vol 2 No 1 (2014): At-Tahdzib
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam At-Tahdzib Ngoro Jombang Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.658 KB)

Abstract

Semakin lama perhatian berbagai lapisan masyarakat terhadap tasawuf semakin berkembang. Tasawuf yang semula merupakan bentuk pemaknaan terhadap hadits Rosulullah SAW tentang “al-Ihsan”, dalam perkembangan selanjutnya mengalami perluasan penafsiran. Dalam era sekarang ini apa yang diperlukan oleh dunia Islam adalah format tasawuf yang konsisten dengan nilai-nilai Islam dan kompatibel terhadap kecenderungan perubahan gaya hidup masyarakat. Apa yang diajarkan oleh tasawuf tidak lain adalah bagaimana menyembah Tuhan dalam suatu kesadaran penuh bahwa kita berada di dekat-Nya, sehingga kita “melihat-Nya” atau bahwa ia senantiasa mengawasi kita dan kita senantiasa berdiri di hadapan-Nya. Namun fenomena keagamaan yang terdapat di masyarakat, tasawuf sering dipahami sebagai praktik zuhud, yaitu sikap hidup asketis Tasawuf adalah upaya melatih jiwa dengan berbagai kegiatan yang dapat membebaskan diri manusia dari pengaruh kehidupan duniawi, berpola hidup sederhana dan rela berkorban demi tujuan-tujuan yang lebih mulia disisi Allah, sehingga menjadikan selalu dekat dengan Allah dan jiwanya bersih bersih serta memancarkan akhlak mulia. Sikap demikian pada akhirnya membawa seorang berjiwa tangguh, memiliki daya tangkap yang kuat dan efektif terhadap berbagai godaan hidup yang menyesalkan. Tasawuf ini muncul karena adanya dekadensi moral yang bermula dari kotoran jiwa manusia yaitu jiwa yang jauh dari bimbingan Tuhan, yang disebabkan ia tidak pernah mencoba mendekatinya. Untuk mengatasi masalah ini tasawuflah yang memiliki potensi dan peranan penting. Dengan demikian pentingnya peranan tasawuf dalam kelangsungan hidup manusia. Maka tidak mengherankan apabila tasawuf akrab dengan masyarakat Islam, setelah masyarakat tersebut membina akidah dan ibadahnya, melalui ilmu tauhid dan fiqih. Dengan demikian terjadilah hubungan 3 serangkai yang amat harmonis yaitu akidah, syari’ah dan akhlak. Berkenaan dengan ini telah bermuncullah para peneliti yang mengkonsentrasikan kajiannya pada masalah tasawuf sehingga dapat memudahkan untuk memahaminya. Dalam Tasawuf terdapat berbagai aliaran dan ajaran yang berbeda dikarenakan berbagai prespektif disiplin keilmuan dan dimensi kerohanian yang mewarnainya. Tasawuf falsafi adalah tasawuf yang kaya dengan pemikiran-pemikiran filsafat. Tokoh-tokohnya antara lain Yazid al-Busthami, al-Hamaj, Ibnu Arabi, dan al-Jall. Adapun teori yang dilahirkan adalah fana’ dan baqa’, ittihad, hulul, wahdah al-wujud, insan kamil. Sedangkan tasawuf sunni adalah tasawuf yang didasarkan pada Al-Qur’an dan Hadits. Menurut aliran tasawuf ini, apabila seorang muslim ingin meningkatkan kualitas pendekatan dirinya kepada Allah maka terlebih dahulu harus memahami syari’at Islam dengan sebaik-baiknya. Sedikitnya ada dua bentuk tipe ajaran dalam tasawuf sunni yaitu, tasawuf akhlaqi dan tasawuf Amali.
Akibat Hukum Perjanjian (Akad) dan Terminasi Akad Meri Piryanti
AT-Tahdzib: Jurnal Studi Islam dan Muamalah Vol 2 No 1 (2014): At-Tahdzib
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam At-Tahdzib Ngoro Jombang Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.435 KB)

Abstract

Basically sphere of human life in this world rests on two kinds of relationship, that is vertical to Allah and Horizontal ( Muamalah ) , this article discusses the Tenets of the emphasis on the three systems of the Agreement: Customary law , Civil Law ( KUHP) and Islamic Law . By using a comparative approach of this paper is expected to lead to the conclusion that can be justified .
Aplikasi Ijtihad Intiqa’iy Dan Insya’iy Dalam Kehidupan Modern (Studi Tentang Fatwa Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Dalam Penerapan Konsep Ijtihad Intiqa’iy Dan Insya’iy Tahun 2004 Tentang Bunga Bank Dan Terorisme) Ahmad Insya’ Ansori
AT-Tahdzib: Jurnal Studi Islam dan Muamalah Vol 2 No 1 (2014): At-Tahdzib
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam At-Tahdzib Ngoro Jombang Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1047.259 KB)

Abstract

Special Method cases Ijtihad against contemporary need to look for legal status has been professed as a solution by the Prophet Muhammad tens of centuries ago . In time, a systematic and logical method initiated by Yusuf Abdullah al - Qaradawi is Intiqa'iy and Ijtihad Ijtihad Insya'iy now adopted by the Indonesian Ulama Council Fatwa Committee as a method of problem solving Interest and Terrorism in 2004.
Karakteristik Islam Di Bidang Ilmu Dan Budaya Zaki Hidayatulloh
AT-Tahdzib: Jurnal Studi Islam dan Muamalah Vol 2 No 2 (2014): At-Tahdzib
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam At-Tahdzib Ngoro Jombang Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.207 KB)

Abstract

Dalam pengertian yang sederhana, kebudayaan adalah hasil cipta manusia dengan menggunakan dan mengerahkan segenap potensi lahir batin yang dimilikinya. Di dalamnya terdapat pengetahuan, keyakinan, seni, moral, adat istiadat dan sebagainya. Kebudayaan dapat digunakan untuk memahami agama yang tampil dalam tatanan empiris atau agama yang tampil dalam bentuk formal yang menggejala di masyarakat. Karakteristik ajaran Islam dalam bidang ilmu dan kebudayaan bersifat selektif, yakni tidak begitu saja menerima seluruh jenis ilmu dan kebudayaan yang sejalan dengan Islam. Islam adalah sebuah paradigm terbuka, ia merupakan mata rantai peradaban dunia. Banyak contoh yang dapat dijadikan bukti tentang peranan Islam sebagai mata rantai peradaban dan kebudayaan dunia. Dengan meletakkan agama sebagai sasaran penelitian budaya tidaklah berarti agama yang diteliti itu adalah hasil kreasi budaya manusia. Sebagian agama tetap diyakini sebagai wahyu dari Tuhan, yang dimaksud bahwa pendekatan yang digunakan disitu adalah pendekatan penelitian yang lazim digunakan dalam penelitian budaya. Yang termasuk penelitian budaya, seperti disinggung sebelumnya, adalah penelitian tentang naskah-naskah (filologi), alat-alat ritus keagamaan, benda-benda purbakala agama (arkeologi), sejarah agama, nilai-nilai dari mitos-mitos yang dianut para pemeluk agama dan sebagainya. Agama dan budaya adalah dua bidang yang dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Agama bernilai mutlak, tidak berubah karena perubahan waktu dan tempat. Sedangkan budaya sekalipun berdasarkan agama, dapat berubah dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat. Sebagian besar budaya didasarkan pada agama, tidak pernah sebaliknya. Oleh karena itu, agama adalah primer dan budaya adalah sekunder. Budaya bisa merupakan ekspresi hidup keagamaan karena ia sub ordinat terhadap agama dan tidak pernah sebaliknya Agama pada hakikatnya mengandung dua kelompok ajaran. Kelompok pertama, ajaran dasar yang diwahyukan Tuhan melalui para Rosul-Nya kepada masyarakat manusia. Ajaran dasar ini terdapat dalam kitab-kitab suci dan ajaran-ajaran itu memerlukan penjelasan, baik mengenai arti dan pelaksanaannya. Kelompok kedua, karena merupakan penjelasan dan hasil para pemikiran pemuka atau ahli agama, pada hakikatnya tidaklah absolute, tidak mutlak benar, dan tidak kekal. Kelompok dua bersifat relative, nisbi dan dapat diubah sesuai dengan perkembangan zaman. Menurut hasil penelitian ulama, jumlah kelompok pertama tidak banyak. Pada umumnya yang banyak adalah kelompok kedua. Dalam Islam, kelompok pertama terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadits mutawatir. Sedangkan kelompok kedua ini diambil dari penjelasan-penjelasan para pemuka atau ahli agama tersebut.
Gambaran Remaja Indonesia Di Masa Datang Wening Purbatin Palupi
AT-Tahdzib: Jurnal Studi Islam dan Muamalah Vol 2 No 2 (2014): At-Tahdzib
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam At-Tahdzib Ngoro Jombang Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.34 KB)

Abstract

Saat ini sering mendengar dan membaca berita kenalan remaja yang buat miris hati para orang tua.Lalu kita bertanya salah siapakah?apa penyebabnya?gagalkah pendidikan di Indonesia?pengaruh teknologi kah? dan yang paling disalahkan adalah orang tua yang tidak mampu mendidik anaknya.Kita sering menemukan buku-buku tentang bagaimana menjadi orang tua yang baik atau semacam panduan untuk membuat anak menjadi cerdas.Macam-macam tips dan petunjuk namun betulkah para orang tua harus membaca buku petunjuk agar bisa jadi orang tua yang baik?Secara realisitiknya bahwa banyak beredarnya buku-buku petunjuk bagaimana menjadi orang tua yang baik, bagaimana mendidik anak agar sukses dan semacamnya menunjukkan seolah-olah orang tua zaman sekarang mengalami gagal mendidik anak sehingga diperlukan banyak membaca buku-buku panduan agar sukses menjadi orang tua.
EKSISTENSI UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA PADA PERKARA PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA (Studi Analisis Di Pengadilan Agama Jombang) Afrohah S
AT-Tahdzib: Jurnal Studi Islam dan Muamalah Vol 2 No 2 (2014): At-Tahdzib
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam At-Tahdzib Ngoro Jombang Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.276 KB)

Abstract

Perkara perceraian di seluruh wilayah Indonesia dari tahun ke tahun mengalami pelonjakan data yang cukup drastis. Data perceraian di Pengadilan Agama Jombang yang merupakan salah satu Instansi Pemerintah yang menangani perkara perdata di lingkungan Pengadilan Agama untuk tahun 2009 berjumlah 2306 ( dua ribu tiga ratus enam ) perkara dari 2411 (dua ribu empat ratus sebelas) perkara yang diterima. Dari Jumlah tersebut alasan perceraian yang paling mendominasi adalah alasan perceraian yang bisa dikatagorikan sebagai Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT), yang jika dipresentasi akan mencapai 70 %. UU. No.23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga yang secara konseptual telah meletakkan definisi baru yang lebih maju tentang keluarga dan kekerasan dalam rumah tangga telah diapresiasikan secara positif oleh aparat penegak hukum, termasuk hakim Pengadilan Agama. Secara prosedural, institusi Peradilan Agama bukanlah institusi hukum yang menerima mandat penegakan undang-undang ini, akan tetapi, karena karakter kasus KDRT sangat berhubungan dengan keluarga dan menjadi salah satu pemicu perceraian, perkara yang menjadi kompetensi Peradilan Agama, tidak pelak Peradilan Agama juga menjadi bagian institusi hukum yang memiliki peran strategis dalam rangka menghapus segala jenis kekerasan dalam rumah tangga. Tidak dapat dipungkiri, sejumlah ijtihad baru dalam memutus perkara perceraian telah dimulai oleh para hakim Pengadilan Agama. Salah satunya adalah putusan perkara perceraian No: 214/Pdt.G/2007/PA.Bgr di Pengadilan Agama Bogor. Hal ini juga banyak dipraktekkan oleh para hakim di Mahkamah Syari’ah Aceh. Dalam perkara tersebut, para hakim Pengadilan Agama dan Mahkamah Syari’ah Aceh tidak saja mengacu pada perundang-undangan yang berhubungan langsung dengan peristiwa perceraian, tapi juga menggali perundang-undangan lain yang relevan.

Page 3 of 19 | Total Record : 185