cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. ngawi,
Jawa timur
INDONESIA
AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 10 No 2 (2024): Januari" : 5 Documents clear
Adab Terhadap Ilmu Perspektif Imam Al-Ghazali Sayid Ahmad Ramadhan; Hendra Sucipto
AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman Vol 10 No 2 (2024): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M), STIT Islamiyah Karya Pembangunan Paron, Ngawi, Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53627/jam.v10i2.5297

Abstract

Abstract: Penguasaan terhadap ilmu akan mempengaruhi kualitas adab dan akhlak, sehingga jika seseorang sudah lebih dahulu menghormati serta memuliakan suatu ilmu maka hasilnya akan mendorong munculnya hal-hal postif didalam kehidupannya. Sebaliknya, jika tidak menghormati dan memuliakan ilmu maka akan mendorong munculnya hal negatif dalam kehidupannya. .Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan adab terhadap ilmu menurut perspektif Imam al-Ghazali. Kajian pustaka menggunakan sumber yang berasal dari artikel ilmiah dan buku. Hasil Penelitian menggambarkan kaidah Imam al-Ghazali dalam melahirkan adab atau akhlak terhadap ilmu bagi pendidik maupun peserta didik. Pertama, Senantiasa menempatkan ilmu dalam serangkaian aspek kehidupan. Kedua, memposisikan ilmu sebagaimana tempatnya. Ketiga, mempelajari dan menyampaikan ilmu dilandaskan keikhlasan. Keempat, menggunakan ilmu untuk mempererat tali silaturahim. Kelima, tidak menyandarkan ilmu terhadap sikap dan tindakan yang cenderung negatif, maksudnya jangan sampai menafsirkan suatu materi pelajaran sesuai kehendak kemudian menjadikannya argumen atau alasan untuk memperkuat sesuatu yang sudah jelas tidak dibenarkan syari’at agama. Keywords: Adab, Ilmu, Imam al-Ghazali. Abstract: Mastery of knowledge will influence the quality of manners and morals, so that if someone first respects and glorifies a knowledge then the results will encourage the emergence of positive things in their life. On the other hand, if you don't respect and glorify knowledge, it will encourage negative things to emerge in your life. This research aims to describe manners towards science from Imam al-Ghazali's perspective. The literature review uses sources originating from scientific articles and books. The research results illustrate the principles of al-Ghazali's participants in creating adab or morals towards science for educators and students. First, always place knowledge in a series of aspects of life. Second, positioning knowledge as it is. Third, study and convey knowledge based on sincerity. Fourth, use knowledge to strengthen ties of friendship. Fifth, do not rely on knowledge for attitudes and actions that tend to be negative, meaning that you should not understand a subject matter according to your wishes and then become an argument or reason to strengthen something that is clearly unacceptable to the Sharia religion. . Keywords: Adab, Imam al-Ghazali, Science
Transformasi Nilai Moderasi Beragama Pada Generasi Z di Organisasi IPNU IPPNU Cabang Kencong Nur Jannah; Dhevin M.Q Agus Puspita W
AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman Vol 10 No 2 (2024): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M), STIT Islamiyah Karya Pembangunan Paron, Ngawi, Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53627/jam.v10i2.5485

Abstract

Abstract: Generasi Z kini telah dilenakan dengan dunia maya yang sudah menjadi bagian dari kehidupannya tanpa takut batas sosial. Dengan keunikan kepribadian dan perilakunya, generasi Z perlu dibina agar bernilai positif dan tidak merugikan diri sendiri maupun lingkungannya. Berada di lingkungan yang penuh dengan keberagaman suku, agama, maupun budaya, adalah sebuah tantangan bagi generasi Z untuk menerapkan moderasi beragama. Melalui pendekatan studi kasus, bertujuan memahami transformasi nilai moderasi beragama generasi Z pada generasi Z yang tergabung dalam organisasi IPNU-IPPNU. Berdasarkan analisis data Cresswell yang diolah dari ditemukan upaya pelestarian karakteristik ajaran Nahdlatul Ulama yakni tawasuth, tasamuh, tawazun, I’tidal dan amar makruf nahi munkar serta mengembangkan eksistensi ajarannya agar keberadaan kader-kadernya mampu menjawab problematika masyarakat.Proses tranformasi nilai moderasi beragama pada generasi Z dilingkungan IPNU IPPNU Cabang Kencong berlangsung secara konstruktif melalui beberapa proses, Pertama, melalui Institusi Pendidikan di sekolah, kampus atau pesantren yang merupakan tempat di mana nilai itu bisa dibangun sejak dini. Kedua, kegiatan kepemudaan yang dilakukan untuk mempererat solidarias kebersamaan dalam bingkai perbedaan. Ketiga, Media Sosial karena media sosial menjadi salah satu fokus perhatian anak muda. Keywords: Beragama, Generasi Z, Moderasi, Transformasi Abstract: Generation Z has now become accustomed to the virtual world which has become a part of their lives without fear of social boundaries. With their unique personalities and behavior, generation Z needs to be nurtured so that they have positive values ​​and do not harm themselves or their environment. Being in an environment full of ethnic, religious and cultural diversity, is a challenge for generation Z to implement religious moderation. Through a case study approach, it aims to understand the transformation of generation Z's religious moderation values ​​in generation Z who are members of the IPNU-IPPNU organization. Based on Cresswell's data analysis, which was processed from efforts to preserve the characteristics of Nahdlatul Ulama's teachings, namely tawasuth, tasamuh, tawazun, I'tidal and amar makruf nahi munkar, as well as developing the existence of its teachings so that its cadres are able to answer society's problems. The process of transforming the value of religious moderation in generations Z in the IPNU IPPNU Kencong Branch environment takes place constructively through several processes, First, through Educational Institutions at schools, campuses or Islamic boarding schools which are places where these values ​​can be built from an early age. Second, youth activities are carried out to strengthen solidarity within the framework of differences. Third, Social Media because social media is one of the focuses of young people's attention. Keywords: Generation Z, Moderation, Religion, Transformation.
Pembelajaran Bahasa Arab Melalui Metode Tadarruj, Tikrar, dan Tadrib Ibnu Khaldun di Boarding School SMPIT Yogyakarta Mohammad Khoirul Abidin; Sedya Santosa
AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman Vol 10 No 2 (2024): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M), STIT Islamiyah Karya Pembangunan Paron, Ngawi, Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53627/jam.v10i2.5492

Abstract

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pembelajaran bahasa arab melalui metode tadarruj, tikrar, dan tadrib Ibnu khaldun di Boarding School SMPIT Yogyakarta. Jenis penelitian yakni pendekatan Kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dengan Koordinasi Mushrif, Observasi, dan dokumentasi yang kemudian dianalisis dengan mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa internalisasi pembelajaran bahasa arab melalui metode tadarruj, takrir, dan tadrib merupakan metode yang sangat efektif bagi peserta didik karena metode tersebut tidak memberatkan peserta didik melainkan peserta didik bisa lebih bisa memahami dan mengingat terhadap materi yang telah disampaikan. Metode tadarruj membantu peseta didik secara kemampuan akalnya yaitu bertahap, takrir melatih peserta didik untuk mengulang-ulang materi yang telah disampaikan baik melalui percakapan atau imla, dan metode tadrib memberi pengalaman secara praktik yang nantinya peserta didik akan terbiasa dalam mengingat dan memahami materi yang sudah pernah disampaikannya. Keywords: Pembelajaran, Bahasa Arab, Metode tadarruj, tikrar, dan tadrib Abstract: This research will reveal Arabic language learning through Ibnu Khaldun's tadarruj, takrir, and tadrib methods at the SMPIT Yogyakarta Boarding School. The type of research is a qualitative approach. Data collection techniques include interviews with Mushrif Coordination, observation and documentation, which are then analyzed by reducing data, presenting data and drawing conclusions. The research results show that internalizing Arabic language learning through the tadarruj, takrir, and tadrib methods is very effective because this method benefits students. Still, rather students can better understand and remember the material that has been presented. The tadarruj method helps students with their intellectual abilities, namely in stages. Takrir trains students to repeat material given through conversation or imla, and the tadrib method provides a practical experience so that later, students will get used to remembering and understanding the material already taught. He conveyed. Keywords: Learning, Arabic, tadarruj method, tikrar, and tadrib
Relevansi Nilai-Nilai Etika Politik dan Konsep Moderasi Beragama dalam Tafsir al-Qurthubi: Refleksi Menyambut Pemilu 2024 Muhammad Torieq Abdillah
AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman Vol 10 No 2 (2024): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M), STIT Islamiyah Karya Pembangunan Paron, Ngawi, Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53627/jam.v10i2.5494

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat relevansi nilai-nilai etika politik dan konsep moderasi beragama di dalam Tafsir al-Qurthubi dalam menyambut Pemilu 2024. Hal ini terlihat dari seringnya perselisihan di antara masyarakat Indonesia mengenai masalah agama dan politik selama pemilihan umum. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menganalisis ayat-ayat Al-Qur’an pada topik yang dibahas, yaitu QS. an-Nisa/4: 59, QS. al-Baqarah/2: 30, QS. al-Maidah/5:8, QS. Ali Imran/3: 159, QS. asy-Syura/42: 38, QS. al-Hujurat/49: 13, dan QS. al-Maidah/5: 2 beserta apa yang dikatakan dalam Tafsir al-Qurthubi tentang ayat-ayat tersebut. Hasil studi menyimpulkan enam poin penting tentang bagaimana moderasi beragama dapat beradaptasi dengan nilai-nilai etika politik yang berkembang. Relevansi antara nilai-nilai etika politik dan konsep moderasi beragama menurut Tafsir al-Qurthubi terletak pada 6 persamaan, yaitu Beriman dan Pengambilan Jalan Tengah (Tawassuth), Amanah dan Berkeadaban (Tahadhdhar), Keadilan dan Tegas & Lurus (I’tidal), Musyawarah (Syura), Persamaan dan Tidak Diskriminatif (Musawa), Kerja Sama dan Mendahulukan yang Prioritas (Aulawiyah). Keywords: Etika Politik, Moderasi Beragama, Pemilu 2024. Abstract: This research aims to see the relevance of political ethical values and the concept of religious moderation in Tafsir al-Qurthubi in welcoming the 2024 elections. This can be seen from the frequent disputes among Indonesian people regarding religious and political issues during the general elections. This research uses a descriptive qualitative method by analyzing the verses of the Al-Qur'an on the topic discussed, namely QS. an-Nisa/4: 59, QS. al-Baqarah/2: 30, QS. al-Maidah/5:8, QS. Ali Imran/3: 159, QS. ash-Shura/42: 38, QS. al-Hujurat/49: 13, and QS. al-Maidah/5: 2 along with what is said in Tafsir al-Qurthubi about these verses. The results of the study conclude six important points about how religious moderation can adapt to developing political ethical values. The relevance between political ethical values and the concept of religious moderation according to Tafsir al-Qurthubi lies in 6 similarities, namely Faith and Taking the Middle Way (Tawassuth), Trustworthiness and Civility (Tahadhdhar), Justice and Firm & Straight (I'tidal), Deliberation (Shura), equality and non-discrimination (Musawa), cooperation and prioritizing priorities (Aulawiyah). Kata Kunci: Political Ethics, Religion Moderation, 2024 Election, Tafsir al-Qurthubi
Analisis Tingkat Kognitif dalam Kitab Nahwu Wadhih Berdasarkan Revisi Taksonomi Bloom Rochimul Umam
AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman Vol 10 No 2 (2024): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M), STIT Islamiyah Karya Pembangunan Paron, Ngawi, Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53627/jam.v10i2.5607

Abstract

Abstract:. Kitab an-Nahwu al-Wadhih telah menjadi sumber pembelajaran yang sangat bermanfaat dalam memahami qawaid (kaidah-kaidah) bahasa Arab di berbagai lembaga pendidikan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis tingkat kognitif yang tercermin dalam kitab tersebut dengan memanfaatkan kerangka kerja revisi taksonomi Bloom. Analisis ini bertujuan untuk meningkatkan optimalitas penggunaan kitab ini, baik oleh para guru maupun murid. Pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kepustakaan digunakan peneliti untuk mengeksplorasi aspek kognitif yang terdapat dalam buku ajar tersebut. Hasil penelitian mengidentifikasi bahwa tingkat kognitif yang dominan tercermin dalam penyajian materi kitab an-Nahwu al-Wadhih serta panduan mengajar bahasa arab yang ditunjukkan oleh penulis melibatkan kemampuan mengingat, memahami, menerapkan, dan berkreasi (sintesis). Meskipun tingkat evaluasi tidak secara eksplisit ditemukan dalam penyajian materi, namun diakses melalui panduan mengajar yang menunjukkan peran guru dalam melakukan evaluasi terhadap tugas murid. Oleh karena itu, penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami lebih dalam penggunaan kitab ini dalam konteks pembelajaran bahasa Arab. Keywords: Kognitif, Kitab an-Nahwu al-Wadhih, Revisi Taksonomi Bloom. Abstract: The book "an-Nahwu al-Wadhih" has become a highly valuable learning resource for comprehending the basics of the Arabic language in a variety of educational institutions. The purpose of this study is to examine the cognitive levels represented in the book using the updated Bloom's taxonomy framework. The analysis aims to improve the best usage of this book by both teachers and students. The researcher used a qualitative descriptive technique with a library research method to investigate the cognitive features of the instructional material. The research findings suggest that the primary cognitive levels represented in the presentation of "an-Nahwu al-Wadhih" and the author's Arabic language teaching recommendations involve the capacities of remembering, understanding, applying, and generating (synthesizing). Although the evaluation level is not expressly mentioned in the instructional material, it may be accessible via teaching guidelines that outline the teacher's responsibility in evaluating student work. As a result, this study adds to a better understanding of the book's use in the context of Arabic language acquisition. Keywords: an-Nahwu al-Wadhih, Cognitive, Revised Bloom's Taxonomy.

Page 1 of 1 | Total Record : 5