cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Planologi Unpas
Published by Universitas Pasundan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Journal of Planologiunpas is a scientific publication in the field of planning, regional and urban development that accommodate the authors of various scientific experiences both theoretically and practically. Journal of Planologiunpas published by Urban and Regional Studies Program Faculty of Engineering Universitas Pasundan of Bandung that published 3 times a year in March, July and November (1 volume consists of 3 numbers) every year.
Arjuna Subject : -
Articles 48 Documents
ANALISA TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA KERETA API DIESEL PATAS BANDUNG - CICALENGKA Jajan Rohjan; Reza Surdia; Aryandi H
Jurnal Planologi Unpas Vol 1 No 1 (2014): Jurnal Planology Unpas
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1353.441 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat puasan pengguna KA Komuter Bandung – Cicalengka terhadat pelayanan yang di berikan oleh PT.KAI Daop II Bandung yang pada akhirnya merupakan masukan untuk perbaikan sarana dan prasaran kereta api menurut para pengguna. Dalam mencapai tujuan studi ini, maka dilakukan pengumpulan data baik primer maupun sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan penyebaran quesioner kepada 100 orang pengguna secara acak pada hari kerja (Senin-Jumat) maupun hari libur (Sabtu-Minggu), dimana pengguna diminta menilai terhadap variabel-variabel yang terkait dengan kereta api dan stasiun kereta api. Metodologi yang di gunakan adalah pendekatan deskriptif dengan menggunakan metoda analisis tingkat kepuasan dan tingkat pelayanan. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang memerlukan perbaikan menurut pengguna kereta api yaitu variabel yaitu keleluasaan ketika berada di dalam kereta api, dan variabel ketersediaan udara/sirkulasi di dalam gerbong kereta api, variabel keamanan di dalam kereta api, variabel ketepatan waktu kedatangan dan variabel ketepatan waktu keberangkatan dan kedatangan kereta api dan variabel waktu tunggu kedatangan kereta api, variabel kebersihan di dalam kereta api, dan variabel ketersediaan papan informasi jadwal.
KAJIAN TINGKAT PELAYANAN BUS TMB (TRANS METRO BANDUNG) (STUDI KASUS : KORIDOR 2 CICAHEUM – CIBEUREUM) Popon Dini; Furi Sari Nurwulandari
Jurnal Planologi Unpas Vol 2 No 3 (2015): Jurnal Planology Unpas
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (669.352 KB)

Abstract

Studi ini untuk mengkaji atau mengidentifikasi kondisi eksisting dengan membandingkan terhadap standar pelayanan minimal yang dilihat dari atribut-atribut atau tolok ukur yang telah ditetapkan serta mengidentifikasi persepsi penumpang terhadap atribut-atribut pelayanan bus Trans Metro Bandung yakni atribut keamanan, keselamatan, kenyamanan, aksesibilitas/kemudahan, biaya, kesetaraan dan keteraturan, sehingga dapat merumuskan rekomendasi peningkatan kinerja pelayanan bus Trans Metro Bandung khususnya pada korior 2. Dalam studi ini data yang tekait di dapatkan melalui survey primer dengan observasi langsung kelapangan dan penyebaran kuesioner di dalam bus dan surney sekunder yakni kajian literatur, kebijakan serta studi instansi yang terkait. Data – data tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Temuan studi yakni jumlah halte tidak sesuai dengan kondisi penggunaan lahan serta aktivitas yang ada dilihat dari tingkat kepentingan dan kepuasan yang dipetakan dalam importance performance analysis bahwa yg terdapat pada kuadran rendah yaitu atribut keamanan, kenyamanan dan keselamatan. Jika dikaitkan antara tingkat kepentingan dan kepuasan penumpang maka prioritas perbaikan paling utama adalah atribut keamanan, keselamatan dan kenyamanan, dimana dirasakan penting oleh penumpang akan tetapi dirasakan belum puas.Rekomendasi studi sebagai masukan bagi pihak operator dan pemerintah dalam peningkatan kinerja pelayanan bus TMB sebagai angkutan umum massal Kota Bandung ini yaitu dengan memperbaiki pelayanan – pelayanan yang memiliki penilaian buruk yakni berkaitan dengan atribut keamanan, atribut keselamatan dan atribut kenyamanan seperti kondisi halte yang ada.
LIFE CYCLE INVENTORY UNTUK PENGELOLAAN SAMPAH YANG BERKELANJUTAN DI KOTA PEKANBARU Balebat Buana Puspa
Jurnal Planologi Unpas Vol 4 No 3 (2017): Jurnal Planology Unpas
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.955 KB)

Abstract

The large proportion of the population leads to a large municipal solid waste pile, about 4,579,356 m3/day. Approximately 84.99 percent of municipal waste in 2016 goes to Muara Fajar Final Disposal Site. This is due to the end of the pipeline paradigm in the community (from source to TPA) and relatively low levels of community participation. In addition, waste containing still mixed for each type of waste (recycled waste and non recyclable), garbage transport still using conventional methods, and Muara Fajar 1 landfill operates with an open dumping system. So solid waste still has many negative impacts. In fact, municipal solid waste has the potential and potential value of secondary and renewable energy to support sustainable solid waste management for sustainable development. Sustainable solid waste management can be achieved by optimizing the life cycle inventory in integrated solid waste management. This can be done through waste treatment units and community roles. With this utilization, garbage generated from households or commercial areas is not directly stockpiled, but used first through Waste Bank, Compost Unit, TPST - 3R, and RDF (refuse derived fuel). In this way, the solid waste that leads to the Muara Fajar landfill decreases to about 8.9 percent per year. This can improve the lifetime of a TPA operation that has an area of ​​5 Ha, from 1.5 years to 6 years.
PENGEMBANGAN FASILITAS WISATA AIR TERJUN MUARA JAYA KABUPATEN MAJALENGKA BERDASARKAN PERSEPSI PENGUNJUNG Dimas Pramono; Zulphiniar Priyandoko
Jurnal Planologi Unpas Vol 1 No 2 (2014): Jurnal Planology Unpas
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam sektor pariwisata, Kabupaten Majalengka mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah daerah karena ada rencana dibangunnya bandara bertaraf Internasional di Kecamatan Kertajati berdasrkan kebijakan pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat, yang termuat dalam SK Gubernur Jawa Barat No : 553.2 / 2271 /Dalprog. Tanggal 29 Juli 2004, yang merupakan penunjukan untuk pembangunan Bandara Internasional di Kabupaten Majalengka, dan jalan tol CISUMDAWU (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) yang melewati wilayah Kabupaten Majalengka. Dengan adanya prospek pembangunan di Kabupaten Majalengka maka secara otomatis akan menjadi tempat persinggahan dan daerah tujuan wisata bagi para wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Air Terjun Muara Jaya sebagai salah satu daya tarik wisata unggulan di Kabupaten Majalengka. Akan tetapi setelah melakukan observasi langsung ke daya tarik wisata Air Terjun Muara Jaya dan adanya tanggapan dari wisatawan yang berkunjung bahwa masih kurangnya fasilitas dan belum teraturnya peletakan fasilitas-fasilitas wisata tersebut untuk mendukung kegiatan wisata di Air Terjun Muara Jaya. Untuk itu perlu adanya pengembangan fasilitas wisata di daya tarik wisata Air Terjun Muara Jaya. Salah satu cara yang digunakan untuk analisis yaitu dengan cara mengidentifikasi penilaian wisatawan terhadap fasilitas wisata dengan ukuran sampel menggunakan rumus Slovin, sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 100 responden, kemudian deskripsi terarah yang menjelakan hasil analisis tersebut. Sesuai tujuan penelitian ini adalah mengembangkan fasilitas-fasilitas wisata untuk keperluan wisatawan berdasarkan persepsi wisatawan dan berdasarkan kesesuaian tapak utuk wisata diharapkan mampu meningkatkan kegiatan wisata dan jumlah kunjungan wisatawan ke daya tarik wisata Air Terjun Muara Jaya dan dapat memberikan kegiatan ekonomi baru bagi masyarkat sekitar.
ANALISIS WILAYAH POTENSIAL PENGEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN CALON KOTA OTONOM MUARA BUNGO BERDASARKAN KEMAMPUAN FISIK LAHAN Firmansyah Firmansyah; Satria Satria
Jurnal Planologi Unpas Vol 1 No 1 (2014): Jurnal Planology Unpas
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2535.56 KB)

Abstract

Penelitian ini darahkan untuk menganalisis wilayah potensial Pengembangan Kawasan Perkotaan pada Daerah Otonom Baru yaitu Muara Bungo berdasarkan kemampuan fisik lahannya. Penelitian yang dilakukan pada daerah studi adalah berupa wilayah potensial untuk pengembangan kawasan perkotaan dimasa yang akan datang, di tunjang dengan analisis perkembangan penduduk hingga 50 tahun mendatang dan perkembangan dan perubahan penggunaan lahan, kemampuan fisik lahan serta daya tampung lahan di masa yang akan datang menggunakan interpretasi dan overlay software Arc GIS versi 3.9. Berdasarkan hasil analisis, perkembangan lahan terbangun lebih bersifat menyebar tidak kompak sehingga membentuk suatu kota yang kurang ideal. Perkembangan lahan terbangun ada yang terdapat kawasan kendala bahkan pada kawasan lindung sempadan sungai. Terdapat sebesar 8,08 % (313,40 Ha) lahan terbangun pada kawasan kendala dan sebesar 0,84% (32,37 Ha) pada kawasan lindung sempadan sungai sementara perkembangan lahan terbangun yang berkembang pada kawasan potensial adalah sebesar 91,08 % (3.530,76 Ha).
ARAHAN PEMANFAATAN RUANG KEGIATAN INFORMAL DI SIMPANG DAGO KOTA BANDUNG Pirty Sundari; Ephi Zulphiniar
Jurnal Planologi Unpas Vol 2 No 3 (2015): Jurnal Planology Unpas
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.065 KB)

Abstract

Pemerintah Kota Bandung melalui Perda Nomor 04 Tahun 2011 tentang Penataan dan Pembinaan Pedagang kaki Lima telah berupaya untuk mengatur pedagang kaki lima, yang antara lain dengan penetapan larangan lokasi berdagang untuk para pedagang kaki lima, namun masih belum efektif. Yang ditandai dengan banyaknya pelanggaran yang dilakukan oleh PKL.Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan ruang yang digunakan untuk kegiatan informal mulai dari karakteristik PKL, karakteristik pemanfaatan ruang berdasarkan waktu, sarana dagang, dan juga ruang usaha yang digunakannya. Adapun metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif, analisis yang digunakan adalah dengan teknik visual dan analisis kebijakan yang berlaku terkait kegiatan informal. Berdasarkan hasil analisis diperoleh temuan bahwa pemanfaatan ruang di Simpang Dago telah berlangsung sejak puluhan tahun yang lalu hingga sekarang. Aktivitas ini berlangsung sepanjang hari, menggunakan ruang public trotoar dan badan jalan sehingga menimbulkan berbagai macam permasalahan. Seperti terjadinya perubahan fungsi ruang publik, kemacetan dan kesemrawutan pada lokasi ini. Sehingga rekomendasi yang dapat diajukan adalah pembinaan terhadap PKL, pengaturan waktu untuk penggunaan trotoar, dan konsep relokasi bagi pedagang kaki lima yang menggunakan badan jalan.
KAJIAN INTEGRASI RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA BANDUNG Aditiya Ramdani
Jurnal Planologi Unpas Vol 4 No 3 (2017): Jurnal Planology Unpas
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1008.644 KB)

Abstract

he development of rail-based mass transit is Light Rail Transit consisting of two corridors namely Corridor 1 Babakan Siliwangi - Leuwipanjang and Corridor 2 Cibereum-Gedebage, and the addition of 10 Trans Metro corridors Bandung has not been a solution due to over lapping with existing public transport routes. The purpose of this research is to make a proposed concept to integrate public transportation in Bandung City in terms of routes and shelters / shelters. The method used in this research is using the analysis of overlapping route, service area, and matrix of origin. The result of this research is to make clear hierarchy between public transportation in Bandung City that is Trans Metro Bandung (based on road) and Light Rail Transit plan based on rail), DAMRI as supporting transportation, and City Transportation as transportation of feeder. In this concept also consider the plan of Jakarta-Bandung fast train which will connect with gedebage integrated station and the nearest Light Rail Transit station in Gedebage, This will accommodate the movement in collective activity area of Gedebage. The concept of public transport must be connected to the shelter as a mode of transfer of modes and up / down of passengers. In this concept the shelters are adjusted to passenger pockets and the ideal distance between the bus stops and the ideal distance for inter-modal shift.
STUDI PENYEBARAN DAN PERAN KEGIATAN INDUSTRI DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN SUMEDANG Santi Latifah; Supratignyo Aji
Jurnal Planologi Unpas Vol 1 No 2 (2014): Jurnal Planology Unpas
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.516 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui peran kegiatan industri dalam peningkatan pendapatan asli daerah Kabupaten Sumedang. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini dengan melakukan analisis penyebaran dan perkembangan kegiatan industri, pengaruh kegiatan industri dalam peningkatan pendapatan asli daerah serta mengetahui peran setiap kecamatan dalam peningkatan pendapatan asli daerah. Hasil analisis membuktikan bahwa kegiatan industri mempunyai pengaruh dalam peningkatan pendapatan asli daerah Kabupaten Sumedang. Kegiatan industri mempunyai peran dalam membantu meningkatkan pendapatan asli daerah Kabupaten Sumedang dilihat dari pangsa industri, produksi industri dan jumlah penduduk . Masing-masing variabel tersebut memberikan konstribusi yang berbeda. Untuk pangsa industri jika nilai pangsa industri kecil maka dapat mendorong pendapatan asli daerah meningkat, tetapi sebaliknya jika nilainya pangsa industri besar maka pendapatan asli daerah akan relatif kecil. Sedangkan untuk produksi industri dan jumlah penduduk jika nilai produksi industri dan jumlah penduduk besar maka pendapatan asli daerah meningkat, tetapi sebaliknya jika produksi industri dan jumlah penduduk kecil maka pedapatan asli daerahnya relatif kecil.
KAJIAN SUB SEKTOR EKONOMI POTENSIAL DALAM MENDUKUNG FUNGSI KOTA CILEGON Supratignyo Aji; Herdiansyah E; Hafiyyan CN
Jurnal Planologi Unpas Vol 1 No 1 (2014): Jurnal Planology Unpas
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2425.332 KB)

Abstract

Penelitian ini diarahkan untuk menilai sektor potensial dalam mendukung fungsi kota terdapat tiga kriteria yang ditetapkan yakni meliputi peranan struktur ekonomi, basis ekonomi, perubahan struktur ekonomi yang dilihat dengan menggunakan variabel PDRB Kota Cilegon. Kriteria tersebut terdiri masing-masing dua sub kriteria, yakni kriteria peran struktur ekonomi terdiri dari kontribusi PDRB dan laju pertumbuhan PDRB, basis ekonomi terdiri dari peranan suatu sektor dan penggandaan suatu sektor kegiatan, perubahan struktur ekonomi terdiri dari perubahan pertumbuhan sektor ekonomi dan perubahan aktivitas sektor ekonomi. Metodologi penelitian yang di gunakan adalah menggunakan pendekatan deskriptif. Metoda analisis yang di gunakan adalah menggunakan analisis struktur ekonomi, loqation question, shift share, AHP (analysis hirarcical process) dan analisis indeks gabungan komponen petensial ekonomi & fungsi kota. Hasil penelitian menunjukkan sub sektor potensial yang terdapat pada Kota Cilegon diantaranya adalah sub sektor penggalian, industri tanpa migas, listrik, perdagangan besar dan eceran, angkutan laut, angkutan sungai dan penyeberangan, bank, lembaga keuangan lainnya dan jasa perusahaan. Diantara kesembilan sub sektor potensial yang terdapat pada Kota Cilegon, sub sektor yang dapat mendukung fungsi Kota Cilegon adalah sub sektor industri tanpa migas, sedangkan fungsi lainnya masih belum dapat mendukung fungsi yang diemban Kota Cilegon baik dari segi spasial maupun non spasial.
KAJIAN KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA KAWASAN SENTRA INDUSTRI SEPATU CIBADUYUT DIKOTA BANDUNG Diska Fradhina Putri; Reza M Surdia
Jurnal Planologi Unpas Vol 2 No 3 (2015): Jurnal Planology Unpas
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.51 KB)

Abstract

Berkembangnya suatu Kawasan Sentra Industri Kecil tidak lepas dari berbagai faktor-faktor pendukung yang membantu dalam keberhasilan suatu Sentra tersebut salah satunya adalah sarana dan prasarana. Seperti yang telah ditetapkan pada Keputusan Presiden Pepublik Indonesia Nomor 41 Tahun 1996 Tentang Kawasan Industri pada pasal 1 ayat 1 yang berbunyi kawasan industri adalah kawasan tempat pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana penunjang yang dikembangkan dan dikelola oleh perusahaan kawasan industri yang telah memiliki izin usaha Kawasan Industri. Dengan tujuan untuk mendorong kegiatan industri berlokasi di Kawasan Industri dan meningkatkan upaya pembangunan industri yang berwawasan lingkungan. Kawasan Sentra Industri Sepatu Cibaduyut merupakan Kawasan Industri Wisata yang cukup populer dikalangan masyarakat indonesia. Banyaknya potensi yang dimiliki oleh Kawasan Sentra Cibaduyut menjadi salah satu daya tarik kunjungan para wisatawan, namun keterbatasan sarana dan prasarana menjadi salah satu faktor menurunnya perkembangan pada kawasan tersebut. penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengembangan sarana dan prasarana pada Kawasan Sentra Industri Sepatu Cibaduyut untuk meningkatkan kunjungan para wisatawan. Dengan menggunakan metode analisis kualitatif yang didapatkan dari penyebaran kuisioner kepada responden dan kuantitatif berdasarkan standar-standar untuk Kawasan Industri. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa permasalahan Kawasan Sentra Cibaduyut adalah sarana dan prasarana yang ada tidak sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan untuk Kawasan Industri.