cover
Contact Name
DWIKEN AULIA SUGESTI
Contact Email
dwiken@pknstan.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jpbc@pknstan.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI
ISSN : 26206757     EISSN : 2614283x     DOI : -
Core Subject : Economy,
JPBC invite authors to submit papers (research-based articles) related to all aspects of the activities of Customs and Excise, for example, exports, imports, public accounting, auditing, law, management, logistics, taxation, public policy, economics, administration, information technology and communications for Customs and Excise. The author(s) who willing to submit must use journal template and include the following forms: Ethics statement and Copyright statement.
Arjuna Subject : -
Articles 98 Documents
THE EFFECTS OF TRADE LIBERALIZATION BETWEEN INDONESIA AND JAPAN: A CASE TO INDONESIAN ECONOMY Nugroho, Ario Seno
JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI Vol 1, No 1
Publisher : Politeknik Keuangan Negara STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.547 KB) | DOI: 10.31092/jpbc.v1i1.115

Abstract

This paper examines the effects of free trade between Indonesia and Japan on agriculture and manufacturing sector, consumer welfare, and the whole economy in Indonesia using a computable general equilibrium model based on 2008 Indonesia Input-Output Table. The general theory related to the effects of free trade says domestic consumers will benefit while disadvantages domestic producers will suffer from the free trade policy. In contrast, this study found that both the domestic consumers and the domestic industries (people who work in industries) benefit from trade liberalization scenario. The consumer welfare and economics utility would also increase. Also, the model estimates the reduction in government revenue, which is caused by decreasing tariff, is lower than the addition in government revenue from non-tariff income. Finally, manufacturing sector seems has the highest benefit from trade liberalization while in the agriculture sector is estimated minor outcome 
MENGUNGKAP MODUS OPERANDI PENYELUNDUPAN NPP PADA KPUBC TIPE A TANJUNG PRIOK Ristiono, Fakhrulsyah Fildza; Sriyanto, Agus
JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI Vol 2, No 1
Publisher : Politeknik Keuangan Negara STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.45 KB) | DOI: 10.31092/jpbc.v2i1.187

Abstract

ABSTRACT:  This research was conducted to explain the modus operandi of NPP criminals who sent NPP through Tanjung Priok port and how to conduct the action to uncover the drug network. This research uses qualitative research method using data analysis of NPP catches in 2013 until 2016 and data of interview result of selected informants to give comprehensive explanation related to strategy and effort of KPU BC Tanjung Priok officers who succeeded in thwarting smuggling 1,3 tons of narcotics in 2016. The results of this study show that to uncover the smuggling mode through seaports, KPU BC Tanjung Priok Officers study trafficking trends that occur nationally, conduct profiling of country of origin of goods and recipients, type of goods and time of importation, and analyze the modus operandi that might be used. Once it is known who is the recipient of goods through CD activities, the real drug kingpin can be revealed.Keywords: reveal, modus operandi, narcotics, controled deliveryABSTRAK:  Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan modus operandi pelaku kejahatan Narkotika Psikotropika dan Prekursor (NPP) yang melakukan penyelundupan NPP melalui pelabuhan Tanjung Priok dan cara melakukan penindakan guna mengungkap jaringan narkoba. Penelitian ini menggunakan metode penelitan kualitatif mengunakan analisis data hasil tangkapan NPP tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 dan data hasil wawancara para informan terpilih agar memberikan penjelasan yang komprehensif terkait strategi dan usaha Petugas Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai (KPU BC) Tanjung Priok yang berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkotika 1,3 ton pada tahun 2016. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk mengungkap modus penyelundupan melalui pelabuhan laut, Petugas KPU BC Tanjung Priok memelajari tren penyelundupan yang terjadi secara nasional, melakukan profiling negara asal barang dan penerimanya, jenis barang dan waktu importasi serta menganalisis modus operandi  yang mungkin digunakan. Setelah diketahui siapa penerima barang melalui kegiatan CD dapat diungkap Gembong narkoba sesungguhnya. Kata kunci: mengungkap, modus operandi, narkotika, mengontrol pengiriman  
PENGEMBANGAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM: STUDI KASUS DIREKTORAT INFORMASI KEPABEANAN DAN CUKAI Febriadi, Herid; Syamsuddin, Muhammad Anshar
JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI Vol 1, No 1
Publisher : Politeknik Keuangan Negara STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.37 KB) | DOI: 10.31092/jpbc.v1i1.117

Abstract

ABSTRAK:      Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan desain model Knowledge Management System (KMS) yang optimal sehingga mendukung kegiatan knowledge management (KM) di DIKC (Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai) dan menjadi solusi untuk menjaga kualitas pelayanan DIKC meskipun pegawai yang berkompeten dimutasi dan untuk menghindari ketergantungan DIKC kepada pegawai tertentu. Penelitian ini menggunakan metode fernandez untuk menilai faktor kontingensi organisasi, Organizational Culture Assesment Instrument (OCAI) untuk menilai budaya organisasi dan knowledge audit untuk mengidentifikasi pengetahuan organisasi. Hasil dari penelitian ini adalah prioritas proses KM yang akan diterapkan yaitu Combination, Internalization, Direction, Socialization for knowledge sharing, dan Exchange. Dari proses KM ini kemudian didapatkan fitur yang dikembangkan sebagai fitur KMS DIKC yaitu wiki, manajemen dokumen, forum diskusi, FAQ (Frequently Asked Question), dan e-learning.Kata Kunci: manajemen pengetahuan, system manajemen pengetahuan, faktor kontingensi, OCAI, pengetahuan audit ABSTRACT:      This study aims at producing a model design of optimal Knowledge Management System (KMS) so as to support knowledge management (KM) activities in DIKC and solution to maintain DIKC service quality although competent employees are transferred and to avoid dependence on certain employees in DIKC. The study was designed using Fernandez’s method to assess organizational contingency factors, organizational culture assessment instrument (OCAI) to evaluate the organizational culture and knowledge audit to identify organizational knowledge. The result of this research is a KM process priority to be applied, i.e. Combination, Internalization, Direction, Socialization for knowledge sharing, and Exchange. From this KM process, features are obtained to be developed as the KMS DIKC features, specifically wiki, document management, discussion forums, FAQ (Frequently Asked Questions), and e-learning.Keyword: Knowledge management, knowledge management system, contingency factors, OCAI, knowledge audits  
EVALUASI ATAS PENERAPAN SENTRALISASI PADA DIREKTORAT AUDIT KEPABEANAN DAN CUKAI Yunindhar, Shinta Ayu Sri; Nugroho, Ario Seno
JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI Vol 2, No 1
Publisher : Politeknik Keuangan Negara STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.35 KB) | DOI: 10.31092/jpbc.v2i1.138

Abstract

ABSTRACT:         Since an organization tries to reach the optimum performance, there is a need for a change to the organization. Therefore, Directorate Audit of Customs and Excise makes a change to optimize its performance. One of the changes occurred in 2013 is audit centralization.  This is a major change since Directorate Audit of Customs and Excise and Regional Directorate General Customs and Excise offices previously conducted decentralized audit. This paper aims to evaluate the implementation of centralization policy by using qualitative method. Seven factors to evaluate are identified after interviewing customs and excise audit experts. Those factors are audit findings, audit accomplishing time, audit cost, audit coverage ratio, standardization of audit quality, information dissemination, and determination of audit object criterion. In general, the centralization shows a satisfying result, five factors show positive result, while audit accomplishing time and audit coverage ratio show the negative one. The reasons of the negative results are the number of unfinished audit task before centralization period, increasing in auditee complexity, and human resource capacity problem.Keywords: centralization, audit customs and excise, organization changesABSTRAK:         Direktorat Audit Kepabeanan dan Cukai melakukan suatu perubahan untuk meningkatkan kinerjanya. Suatu perubahan yang terjadi pada tahun 2013 adalah sentralisasi audit. Ini merupakan suatu perubahan yang besar karena terjadi perubahan pelaksanaan audit dari desentralisasi menjadi sentralisasi oleh Direktorat Audit Kepabeanan dan Cukai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penerapan sentralisasi dengan menggunakan metode kualitatif. Terdapat tujuh faktor yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi atas penerapan sentralisasi. Faktor tersebut diperoleh setelah melakukan wawancara kepada para ahli audit kepabeanan dan cukai. Faktor-faktor tersebut adalah: nilai temuan audit, jangka waktu penyelesaian audit, biaya perjalanan dinas, audit coverage ratio, standardisasi kualitas audit, pertukaran informasi dan komunikasi internal tim audit dan antar pegawai, dan kebijakan penentuan objek audit. Hasil penelitian menunjukkan sentralisasi menunjukkan hasil yang memuaskan, lima dari tujuh faktor memberikan hasil positif, sedangkan dua faktor (jangka waktu penyelesaian audit dan audit coverage ratio) menunjukkan hasil negatif. Alasan atas hasil negatif adalah beban utang audit sebelum masa sentralisasi, kompleksitas auditee setelah sentralisasi, dan masalah sumber daya manusia.Kata kunci: sentralisasi, audit kepabeanan dan cukai, perubahan organisasi
ANALISIS PERAN DJBC DALAM PENGAWASAN PENYELUNDUPAN NPP (STUDI KASUS KPU BC TIPE C SOEKARNO-HATTA) Adhitama, Satria; Suranta, Tomy
JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI Vol 2, No 1
Publisher : Politeknik Keuangan Negara STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.252 KB) | DOI: 10.31092/jpbc.v2i1.203

Abstract

Kemajuan teknologi informasi membuat hubungan bisnis dan transaksi perdagangan internasional menjadi lebih mudah. Kemajuan teknologi informasi ini juga menjadi salah satu pemicu meningkatnya penyelundupan narkotika, psikotropika, dan precursor (NPP). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan penerapan sistem pengawasan atas penyelundupan NPP di KPU BC Tipe C Soekarno-Hatta. Penelitian ini menggunakan konsep pengawasan NPP sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-53/BC/2010. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan pendekatan penelitian kualitatif. Sedangkan metode pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan, teknik wawancara semi terstruktur, focus group discussion, dan analisis dokumen. Berdasarkan hasil penelitian diketahui KPU BC Tipe C Soekarno-Hatta telah melaksanakan sistem pengawasan NPP secara optimal namun masih ditemukan hambatan dalam sistem pengawasan yaitu: 1. infrastruktur yang masih prematur menjadi beban tambahan untuk petugas Bea dan Cukai KPU BC Tipe C Soekarno-Hatta. 2. KPU BC Tipe C Soekarno-Hatta belum memiliki SOP yang mengatur pelaksanaan pengawasan atas pelanggaran terkait penyelundupan barang NPP. 3. belum adanya peraturan dan/atau sanksi yang mengatur apabila perusahaan maskapai penerbangan lalai melaporkan dan mengirimkan informasi jadwal keberangkatan dan manifes pesawat sebagai bahan analisis intelijen KPU BC Tipe C Soekarno-Hatta. 4. Infrastruktur dan alat-alat deteksi NPP yang dimiliki KPU BC Tipe C Soekarno-Hatta masih perlu ditingkatkan jumlah dan optimalisasi penggunaan oleh petugas Bea dan Cukai untuk menunjang pengawasan terhadap barang-barang yang diduga barang NPP. 5.  Aplikasi seperti SHITAC dan aplikasi penunjang lainnya masih membutuhkan pembaruan terkini yang bisa membantu pengawasan petugas Bea Cukai terkait NPP. Kata Kunci: Narkotika, psikotropika, prekursor, NPP, pengawasan, Bea dan Cukai, DJBC, intelijen, penindakan.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUASAN LAYANAN AKADEMIK MAHASISWA PRODI DIPLOMA I KEPABEANAN DAN CUKAI Sriyanto, Agus
JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI Vol 1, No 1
Publisher : Politeknik Keuangan Negara STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (710.033 KB) | DOI: 10.31092/jpbc.v1i1.124

Abstract

ABSTRACT:Improving the quality of education becomes very important nowadays to meet the increasing demands of graduates’ future institutions. This research adopts five dimensions of service quality initiated by Parasuraman, Zeithaml and Berry (servqual) to assess the quality of academic services affecting student satisfaction. Once the determinants are known, they can be used by policy makers to improve student satisfaction levels. After identifying the determinant factors, policy makers can use them to improve the level of satisfaction of students. There are 100 respondents who participated in this research. The data was collected using surveys and analyzed using structural equation modeling with Smart PLS 3.0. The results showed that among five hypotheses tested, all variables have the positive influence, however, there are two latent variables which have significant associations, while the others have not. Responsiveness and empathy have positive and significant impact on the student satisfaction, while tangible, reliability and assurance have a positive impact but not significant. Keywords: customs student satisfaction, service quality, servqual, SEM.ABSTRAK:Meningkatkan kualitas pendidikan menjadi sangat penting dewasa ini untuk memenuhi tuntutan kebutuhan unit pengguna yang semakin meningkat. Penelitian ini mengadopsi lima dimensi kualitas jasa yang digagas oleh Parasuraman, Zeithaml dan Berry (Servqual) untuk menilai kualitas layanan akademik yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa. Setelah faktor-faktor penentu dari dimensi servqual dapat diketahui maka faktor-faktor tersebut dapat digunakan oleh pembuat kebijakan untuk meningkatkan tingkat kualitas layanan kepada mahasiswa. Ada 100 responden di pilih secara acak dari total populasi yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Data dikumpulkan dengan menggunakan survei online dan dianalisis dengan pemodelan persamaan struktural dengan bantuan software Smart PLS 3.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari kelima dimensi servqual, semua variabel memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan mahasiswa, namun dari lima variabel tersebut hanya dua variabel laten yang mempunyai pengaruh signifikan, sementara tiga variabel yang lain tidak signifikan. Daya tanggap dan empati berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan siswa, sedangkan bukti fisik, keandalan dan jaminan memiliki dampak positif namun tidak signifikan.Kata Kunci: kepuasan, Mahasiswa Bea dan Cukai, kualitas layanan, Servqual, SEM                  
ANALISIS PENERAPAN PIGGYBACKING TAX PADA PENERIMAAN CUKAI HASIL TEMBAKAU Handaka, Riya Dwi
JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI Vol 2, No 1
Publisher : Politeknik Keuangan Negara STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.045 KB) | DOI: 10.31092/jpbc.v2i1.146

Abstract

ABSTRACT: Since 2014, the products of tobacco are cigarettes, not only imposed the levy of the central tax in the form of value-added tax and customs but also subject to a local charge called cigarette tax. The addition of the tax on tobacco is piggyback tax system, to push lower the consumption of goods that have harmful excesses, and also to strengthen the autonomous fiscal. This research will look at the extent to which implementation of the piggyback tax (cigarette tax) affects the sin tax (Tobacco levy), both nationally and regionally by using a horizontal method of analysis or trend. The research results obtained from the application of local tax called cigarette TAX as piggyback tax affect the state revenue in national and province level. Keywords: Revenue, Growth, Excise of Tobacco Products, Cigarettes Tax, piggybacking tax. ABSTRAK:Sejak Tahun 2014, hasil tembakau yaitu rokok, tidak hanya dikenakan pungutan pajak pusat berupa Pajak Pertambahan Nilai dan Cukai, namun juga dikenakan pajak daerah berupa Pajak Rokok. Melalui penelitian ini akan melihat sejauh mana penerapan piggyback tax (pajak rokok) memengaruhi sin tax (CHT), baik secara nasional maupun propinsi. Penambahan jenis pajak pada hasil tembakau tersebut merupakan penerapan piggyback tax system yang dilakukan dalam rangka menekan konsumsi atas barang yang memiliki ekses negatif dan juga dalam rangka penguatan penerimaan fiskal daerah. Dari hasil penelitian dengan menggunakan metode analisis horizontal, didapatkan hasil bahwa penerapan piggyback tax pajak rokok yang merupakan pajak daerah mempengaruhi penerimaan negara dalam hal ini cukai hasil tembakau baik secara nasional maupun propinsi.Kata kunci: Penerimaan, Pertumbuhan, Cukai Hasil Tembakau, Pajak Rokok, piggybacking tax.     
TRADE LIBERALIZATION AND ITS EFFECTS ON SUGAR TABLE INDUSTRY, WELFARE, AND ECONOMY: A CASE OF INDONESIA Muhamad, Gunawan; Nugroho, Ario Seno
JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI Vol 2, No 1
Publisher : Politeknik Keuangan Negara STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (948.094 KB) | DOI: 10.31092/jpbc.v2i1.182

Abstract

ABSTRACT:       This paper examines the effects of trade liberalization on the sugar industry, the consumer welfare, and the whole economy in Indonesia using a computable general equilibrium model based on 2008 Indonesia Input-Output Table. The common argument concerning the effects of trade liberalization is that consumers benefit from trade liberalization while domestic industries suffer from that. However, this paper found that both the consumers and the domestic industries suffer from trade liberalization scenario. The smaller the tariff rate, even if the subsidy rate was applied, the lower the welfare and the utility. The more decrease in the consumer’s welfare and in the utility would be suffered when the trade liberalization scenario was financed by increasing the production tax rate or the income rate. Finally, when the tariff rate was increased and assumed that the government consumption would adjust, the consumer’s welfare, the utility and the overall producer’s income would increase. Even though, the domestic producer in the sugarcane and sugar refinery industry would suffer. Finally, manufacturing sector seems has the highest benefit from trade liberalization while in the agriculture sector is estimated has a minor outcome. Key Words: Trade Liberalization, Computable General Equilibrium (CGE), Sugar, Welfare, UtilityABSTRACT:       Makalah ini membahas dampak liberalisasi perdagangan terhadap industri gula, kesejahteraan konsumen, dan keseluruhan ekonomi di Indonesia dengan menggunakan computable general equilibrium model yang dihitung berdasarkan Tabel Input-Output Indonesia tahun 2008. Perdebatan umum mengenai efek dari liberalisasi perdagangan adalah bahwa konsumen mendapat manfaat dari liberalisasi perdagangan sementara industri dalam negeri menderita dari perdagangan bebas. Namun, dari hasil penelitian ini, peneliti menemukan bahwa konsumen dan industri domestik, sama-sama menderita dari skenario liberalisasi perdagangan. Semakin kecil tingkat tarif, meskipun dengan pemberian subsidi oleh pemerintah, maka semakin rendah tingkat kesejahteraan konsumen dan utilitas. Penurunan kesejahteraan konsumen dan utilitas yang lebih besar akan diderita ketika skenario liberalisasi perdagangan dibiayai dengan menaikkan tarif pajak produksi atau tarif pajak penghasilan.  Akhirnya, ketika tingkat tarif meningkat dan diasumsikan bahwa konsumsi pemerintah akan disesuaikan, kesejahteraan konsumen, utilitas dan pendapatan produsen secara keseluruhan akan meningkat. Meski demikian, produsen dalam negeri di industri tebu dan gula rafinasi akan menderita. Akhirnya, sektor manufaktur diperkirakan mendapat manfaat tertinggi dari liberalisasi perdagangan, sedangkan di sektor pertanian, diperkirakan mendapat manfaat yang rendah.Kata kunci: Liberalisasi Perdagangan, Computable General Equilibrium (CGE) Gula,  Kesejahteraan, Utilitas
ANALISIS DWELLING TIME IMPOR PADA PELABUHAN TANJUNG PRIOK MELALUI PENERAPAN THEORY OF CONSTRAINTS Anita, Sherly Luthfi; Asmadewa, Indra
JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI Vol 1, No 1
Publisher : Politeknik Keuangan Negara STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.232 KB) | DOI: 10.31092/jpbc.v1i1.125

Abstract

AbstractThe objective of this research is to identify dwelling time bottlenecks in green and yellow channel of importation, the bottleneck causes, and how to solve the contraints. Using theory of constraints, this study conducts five-focusing steps to solve the problems. This qualitative research takes Port of Tanjung Priok as the location to observe and invloves three groups of participant consisting of regulatory institution, port operator, and ten importers as the service users. This study concludes that the main bottleneck of dwelling time can be identified in pre-clearance process that is the lengthy time of processing and issuing importation permission of prohibitted and/or restricted goods. Some causes of the bottleneck are identified covering importers’ lack of knowledge about regulation of prohibitted and/or restricted goods, unintegrated permission process with Indonesia National Single Window, and many different technical institutions involved. The proposed solutions for the constraints faced in the port are single submission and Indonesia Single Risk Management. These solutions are considered to have ability to shorten current dwelling time.     Kata kunci: dwelling time, theory of constraints, bottleneck, Indonesia National Single Window, prohibitted and/or restricted goods AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa yang menjadi penghambat (bottleneck) dalam dwelling time impor jalur kuning dan jalur hijau, mengapa bottleneck terjadi, dan bagaimana mengatasi bottleneck tersebut. Dengan menggunakan theory of constraints, penilitian ini melakukan lima langkah fokus (five-focusing steps) untuk mencari solusi atas kendala yang ditemukan. Penelitian kualitatif ini mengambil tempat di Pelabuhan Tanjung Priok dengan melibatkan tiga pihak yaitu regulator, operator pelabuhan dan sepuluh pengguna jasa. Penilitian ini menyimpulkan bahwa kendala utama yang ditemukan dalam dwelling time adalah pada tahap pre-clearance yaitu lamanya waktu pemrosesan dan penerbitan izin impor barang larangan dan/atau pembatasan. Sejumlah penyebab atas kendala yang dapat diidentifikasi mencakup ketidaktahuan importir tentang ketentuan lartas, proses perizinan yang belum terintegrasi dengan Indonesia National Single Window, dan proses perizinan yang melibatkan banyak instansi teknis. Usulan solusi atas kendala tersebut yaitu single submission dan Indonesia Single Risk Management memiliki kemampuan untuk mengatasi kendala dwelling time saat ini.  Kata kunci: dwelling time, teori kendala, penghambat, Indonesia National Single Window, barang larangan dan/atau pembatasan 
ANALISIS PENGARUH FASILITAS KITE TERHADAP NILAI EKSPOR (STUDI KASUS PERUSAHAAN PENERIMA FASILITAS KITE) Nabila, Alfi; Sriyanto, Agus
JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI Vol 2, No 1
Publisher : Politeknik Keuangan Negara STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (746.695 KB) | DOI: 10.31092/jpbc.v2i1.188

Abstract

ABSTRACT:      Indonesia's exports in 2012-2015 experienced a downward trend, mainly influenced by the decline in export value of oil and gas sector. Therefore, the government is making efforts to encourage the increase of exports from the non-oil and gas sector by providing fiscal facilities in the form of export ease for import (KITE) for the import of raw materials and auxiliary materials. This study aims to provide empirical evidence related to the relationship between KITE facility value, KITE policy change, import value, and currency exchange value to KITE export value. This research uses the quantitative method of associative, multiple regression data analysis technique using secondary time series data of 45 companies that have obtained KITE facility from DJBC from January 2013 until October 2016. Research result indicates that KITE facility and exchange rate give positive and significant influence to export value of KITE, while import value gives negative and significant influence to KITE export value. In addition, KITE policy issued in 2013 has the positive but not significant effect to an export value of KITE.Keywords: KITE facility, KITE export, and KITE policy.ABSTRAK:      Ekspor Indonesia tahun 2012-2015 mengalami tren penurunan terutama dipengaruhi oleh menurunnya nilai ekspor sektor migas. Oleh karena itu pemerintah melakukan upaya mendorong peningkatan ekspor dari sektor non-migas dengan memberikan fasilitas fiskal berupa kemudahan ekspor untuk tujuan impor (KITE) untuk impor bahan baku dan bahan penolong. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris terkait hubungan antara nilai fasilitas KITE, perubahan kebijakan KITE, nilai impor, dan nilai kurs mata uang terhadap nilai ekspor KITE. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif asosiatif, teknik analisis data regresi berganda dengan menggunakan data sekunder time series 45 perusahaan yang telah memperoleh fasilitas KITE dari DJBC mulai Januari 2013 sampai dengan Oktober 2016. Hasil penelitian membuktikan bahwa fasilitas KITE dan nilai kurs memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai ekspor KITE, sedangkan nilai impor memberikan pengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai ekspor KITE, sementara kebijakan KITE yang dikeluarkan pada tahun 2013 berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap nilai ekspor KITE.Kata kunci: fasilitas KITE, Nilai Impor, kebijakan KITE, nilai ekspor KITE

Page 1 of 10 | Total Record : 98