cover
Contact Name
La Ifa
Contact Email
la.ifa@umi.ac.id
Phone
+6285242203009
Journal Mail Official
jcpe@umi.ac.id
Editorial Address
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia Jl. Urip Sumohardjo km. 05 Kampus 2 UMI Makassar, 90231
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Journal Of Chemical Process Engineering (JCPE)
ISSN : 25274457     EISSN : 26552957     DOI : https://doi.org/10.33536/jcpe.v3i1.195
The Scope and focus of the journal are : Chemical and Process Technology Energy Technology Coal Technology Biomass Technology Fuel and Gas Technology Separation Technology Food Technology Catalyst Technology Essential Oil Technology Sugar Technology
Articles 120 Documents
ANALISIS UNSUR ENDAPAN BAUKSIT MENGGUNAKAN X-RAY FLUORESCENCE (XRF) PT. ANTAM TBK. UNIT GEOMIN DAERAH KENCO KABUPATEN LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT Nurliah Jafar
Journal of Chemical Process Engineering Vol 2, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.116 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v2i1.115

Abstract

Bauksit terbentuk dari batuan yang mempunyai kadar aluminium (Al) nisbi tinggi, kadar besi (Fe) rendah dan tidak atau sedikit mengandung kuarsa (SiO 2 ). Bentuknya menyerupai tanah liat/cellular dan kadang-kadang berstruktur pisolitik. Secara makroskopis bauksit berbentuk amorf, kekerasan bauksit berkisar antara 1-3 Skala Mohs dan berat jenis berkisar antara 2,5-2,6. Bauksit merupakan bahan heterogen yang mempunyai mineral dengan susunan terutama dari oksida aluminium, yaitu berupa mineral gibbsite (Al 2 O 3 .3H 2 O), mineral boehmit (Al 2 O.3H 2 O), mineral diaspor (Al 2 O 3 .3H 2 O). Secara umum bauksit layak tambang mengandung Al 2 O 3 sebanyak 45-65%, SiO 2 1-12%, Fe 2 O 3 2-25%, TiO 2 3%, dan H 2 O 14-36%. Persentase unsur bauksit akan menentukan langkah selanjutnya seperti perhitungan cadangan dan perancangan metode penambangan. Kandungan bauksit pada daerah penelitian adalah aluminium (Al 2 O 3 ), besi (Fe 2 O 3 ), silika (SiO 2 ) dan titanium (TiO 2 ).
PEMANFAATAN ASAP CAIR KULIT BIJI METE SEBAGAI PESTISIDA Suhanda La Tima
Journal of Chemical Process Engineering Vol 1, No 2 (2016): November
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.29 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v1i2.66

Abstract

Asap cair merupakan salah satu bahan baku yang dapat digunakan sebagai pestisida organik. Berdasarkan hasil penelitian Komponen senyawa yang terdapat pada asap cair dari kulit biji mete pada suhu pirolisis 400-5000C terdiri dari Phenol dan turunanya, Benzenediol dan turunannya, Pyroline, Alpha –D-Lyxofuranoside, Heptine dan Pyran yang dapat di manfaatkan sebagai pestisida alternative pengendali serangga dan organisme pengganggu lainnya pada tanaman.Pada penelitian ini Biomassa yang digunakan untuk menghasilkan asap cair adalah kulit biji mete yang akan di manfaatkan sebagai pestisida. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Kimia Dasar Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia. Prinsip pembuatan asap cair merupakan hasil pembakaran yang tidak sempurna yang melibatkan reaksi dekomposisi karena pengaruh panas, polimerisasi dan kondensasi. Adapun tahap-tahap pembuatan meliputi proses pirolisis.
PEMBUATAN ADSORBEN DARI KORAN BEKAS UNTUK MENGURANGI KADAR Fe DAN Cu DALAM AIR LIMBAH Herlenasari Herlenasari
Journal of Chemical Process Engineering Vol 2, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.299 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v2i1.110

Abstract

Seiring dengan berkembangnya industri kimia, tingkat pencemaran lingkungan semakin meningkat. Oleh karena itu, diperlukan solusi alternatif untuk mengurangi tingkat pencemaran tersebut. Kertas koran bekas berpotensi untuk dijadikan sebagai adsorben logam berat. Kandungan selulosa yang terdapat dalam kertas koran bekas dapat menyerap kandungan logam berat yang terdapat pada limbah. Pada penelitian ini, kertas koran bekas yang banyak ditemui dapat digunakan untuk mengadsorpsi logam berat tembaga (Cu) dan besi (Fe). Koran bekas dilarutkan dalam NaOH terlebih dahulu, kemudian dikeringkan. Variabel yang digunakan selama proses adsorpsi yaitu konsentrasi larutan, dosis adsorben dan jenis larutan artifisial. Setelah proses adsorbsi selesai, sampel diuji dengan menggunakan AAS (Atomics Adsorption Spectrophotometer). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh rata-rata persen removal adsorben logam Cu (II) dan Fe (II) berdasarkan pengaruh konsentrasi mula-mula dengan dosis 20 – 200 mL yaitu 98,38% dan 98,90%. Sedangkan berdasarkan pengaruh dosis adsorben diperoleh rata-rata persen removal Cu (II) dan Fe (II) yaitu 97,50% dan 92,87%. Sehingga pada penelitian ini, kertas koran bekas dapat digunakan sebagai adsorben logam berat.
PEMANFAATAN LIMBAH BATANG KEDELAI SEBAGAI ADSORBEN DALAM PENURUNAN KESADAHAN AIR Nur Fakih Has
Journal of Chemical Process Engineering Vol 1, No 1 (2016): Edisi Mei
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.374 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v1i1.48

Abstract

Air merupakan kebutuhan yang sangat utama bagi kehidupan manusia, kualitas air sumur sebagai air baku semakin menurun dari tahun ke tahun. Salah satu contoh kualitas air yang kurang baik yaitu adanya ion Na + dan ion Cl - dengan konsentrasi cukup tinggi berkisar 19,85-21,25 mg/l. Untuk itulah perlu adanya pengolahan lanjut untuk menurunkan kadar ion-ion dalam air tersebut. Salah satu alternatif yang dapat dipakai adalah dengan menggunakan resin penukar ion (Ion Exchanger Resin) yang berfungsi sebagai adsorben. Pengaruh kecepatan pengadukan dan limbah batang kedelai pada proses adsorbsi dapat digunakan untuk menentukan koefisien transfer massa adsorbsi. Tanaman kedelai memiliki gugus amina yang dapat dimanfaatkan sebagai penukar ion, maka dilakukan penelitian “Pemanfaatan Limbah Batang Kedelai Sebagai Adsorben Dalam Penurunan Kesadahan Air”. Penelitian ini dilakukan dengan membuat variasi rasio antara kecepatan pengadukan (rpm) dan limbah batang kedelai dengan perbandingan 200:20; 200:30; 200:40; 300:20; 300:30; dan 300:40, kemudian dilakukan proses pengadukan. Dipelajari variabel yang berpengaruh pada proses adsorbsi, yaitu massa batang kedelai,kecepatan pengadukan,dan konsentrasi. Uji akhir yang dianalisis adalah kesadahan total untuk menentukan kadar C A yang terkandung dalam air sadah. Semakin banyak massa batang kedelai dan semakin tinggi kecepatan pengadukan maka koefisien tranfer massa yang diperoleh semakin besar yakni pada massa batang kedelai 40 gr dengan N = 300 rpm, nilai α = 2,53055x10 -11  dan nilai β = 3,669
PENGARUH SUHU TERHADAP KARAKTERISTIK OLEORESIN PADA EKSTRAKSI JAHE Ayu Retno Putri
Journal of Chemical Process Engineering Vol 1, No 2 (2016): November
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.494 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v1i2.67

Abstract

Jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu komoditas ekspor penting dan bahan baku obat tradisional serta fitofarmaka yang banyak digunakan dalam industri obat herbal Indonesia. Jahe memiliki kandungan aktif yaitu oleoresin. Oleoresin jahe mengandung komponen gingerol, shogaol, zingerone, resin dan minyak atsiri. Oleoresin adalah ekstrak yang mengandung essential oil dan fixed oil yang mempunyai karakteristik rasa dari tumbuh-tumbuhan, biasanya digunakan dalam food flavoring applications. Tujuan penelitian ini untuk melihat karakteristik oleoresin jahe pada dua suhu ekstraksi. Dengan dilakukannya studi ini diharapkan dapat diketahui komponen pada oleoresin jahe dan pengaruh suhu ekstraksi pada proses ekstraksi oleoresin.Penelitian dilakukan dengan metode ekstraksi menggunakan pelarut campuran etanol-air. Dilakukan pengupasan jahe terlebih dahulu setelah itu dipotong kecil-kecil. Kemudian jahe dihancurkan dengan blender lalu dikeringkan dengan oven pada suhu 500C. Serbuk jahe di ayak menggunakan ayakan dengan ukuran 20 mesh (tyler screen mesh), setelah itu dilakukan penimbangan jahe. Kemudian dimasukkan ke dalam labu leher empat untuk diekstraksi suhu yang digunakan masing-masing 30oC dan 40oC. Digunakan pelarut etanol dengan perbandingan berat partikel jahe dan berat pelarut sebesar 1 : 3 pada kecepatan pengadukan 450 rpm selama 6 jam. Lalu dilakukan pemisahan antara oleoresin dan ampas. Kemudian dilakukan identifikasi sampel dengan menggunakan analisa berat jenis , indeks bias dan kromatografi GC-MS.Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen dalam oleoresin jahe untuk shogaol (6,7%), zingerone (29,47%), zingiberene (17%) dan others (46,81%). Kondisi suhu yang terbaik didapatkan pada suhu 40oC komponen utama yaitu shogaol dengan luas area 6,7%.
IDENTIFIKASI ASAM OKSALAT DARI KELOBOT (KULIT JAGUNG) Rika Kemuning Retnawati
Journal of Chemical Process Engineering Vol 2, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.995 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v2i1.111

Abstract

Kulit jagung merupakan limbah padat yang memiliki kandungan selulosa tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatahui pengaruh waktu terhadap yield asam oksalat dari kulit jagung dengan ekstraksi dengan menggunakan pelarut HNO3 pada berbagai suhu dan mengatahui kateristik asam oksalat yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah preparasi kulit jagung sehingga siap untuk digunakan. Tahap kedua adalah tahap pelaksanaan yang meliputi proses peleburan, dan kristalisasi. Analisis terhadap asam oksalat yang dihasilkan meliputi analisis kuantitatif berupa dengan metode permanagometri dan analisis kualitatif menggunakan Fourier Transform Infra Red (FTIR) . Dari hasil penelitian diperoleh yield maksimum asam oksalat waktu peleburan 70 menit sebesar 0,4086 gram.
ANALISIS KINERJA TUNGKU BERBAHAN BAKAR BIO-BRIKET Mandasini Mandasini
Journal of Chemical Process Engineering Vol 1, No 1 (2016): Edisi Mei
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.588 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v1i1.49

Abstract

Bio-briket merupakan bahan bakar padat yang terbuat dari campuran batubara dengan sekam padi, bahan bakar padat ini selanjutnya digunakan sebagai bahan bakar pengujian tungku bakar. Penelitian ini bertujan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh laju alir udara, waktu dan temperature ruang pembakaran terhadap efisiensi thermal yang dapat dicapai oleh tungku tersebut. Untuk itu perlu dicari penyelesaiannya dengan merancang system pembakaran berupa tungku bakar yang dilengkapi dengan alat instrument pengendali berupa thermokopel, flow meter dan neraca analitis, sehingga variable seperti laju alir udara, waktu, massa bahan bakar dan temperature pembakaran dapat terukur dengan akurat. Pada sistem pembakaran ini mula-mula laju alir udara dibuat konstan dan selanjutnya setiap interval waktu empat menit secara bersamaan temperatur ruang bakar, massa bahan bakar dan temperatur air di dalm panci dicatat, perlakuan ini dilakukan hingga air mencapai titik didinya yaitu 100  0 C, dengan prosedur yang sama, pembakaran diulangi dengan variasi laju alir udara yang lain (Lu): 0,06 ; 0,08 ; 0,1 (m/detik). Penelitian diperoleh variable laju alir udara 0,1 m/dtk, waktu pembakaran 12 menit dan temperature ruang bakar 510  O C serta efisiensi termal 47,11 % pada laju alir udara 0,1 m/dtk dalam waktu 10 menit
KAJIAN KUALITAS LIMBAH CAIR SECARA ANAEROBIK MELALUI COD, BOD5, DAN TDS : STUDI KASUS PADA PT JKLMN Dessy Agustina Sari; Sukanta Sukanta
Journal of Chemical Process Engineering Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.51 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v2i2.167

Abstract

Limbah yang dihasilkan perusahaan JKLMN berupa limbah padat dan cair. Penanganan limbah cair diserahkan kepada Unit Pengolahan Limbah Air dan pihak ketiga membantu pemrosesan limbah padat. Fokus penelitian ini adalah pengolahan limbah secara anaerobik dengan menggunakan 3 (tiga) uji berupa BOD5, COD, dan TDS. Penerapan metode tersebut ditujukan untuk mengetahui potensi teknologi terhadap limbah cair yang dihasilkan perusahaan. Data pengamatan menunjukkan bahwa nilai parameter TDS mendekati nilai standar baku mutu pada hasil ulangan ketiga selama 6 (enam) hari. Peningkatan waktu tinggal limbah bukan merupakan solusi. Beban proses disebabkan limbah cair (segi jenis dan jumlah) yang menghasilkan ketidakseragaman produk dalam setiap waktu proses. 
DESAIN DAN KOMISIONING TANGKI PORTABLE BIOGAS Afif Muntashir Anwar; Zarina Bte Lajainu; Fitra Jaya; N Nurjannah N Nurjannah
Journal of Chemical Process Engineering Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.973 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v2i2.154

Abstract

Saat ini masyarakat Indonesia masih menggunakan gas LPG dalam aktivitas masak-memasak. Gas LPG merupakan irrewenable energy yang lambat-laun pasti sumbernya akan habis. Hal inilah yang menjadi latar belakang dalam penelitian ini yakni untuk merancang bangun tangki penampung biogas dari bahan dasar karet, plastik dan baja sebagai tangki penampung biogas portable. Tangki biogas portable ini diharapkan dapat berfungsi sama seperti tangki penampung gas LPG yang dapat diisi ulang dan tentunya memenuhi standar yang telah ditentukan dengan melakukan komisioning terlebih dahulu. Perancangan dilakukan dengan menguji kemampuan maksimal tangki dalam menerima tekanan yang diberikan dengan memberikan tekanan yang berbeda-beda berdasarkan material dari tangki penampung. Kemudian menguji pengaruh tekanan dalam tangki terhadap waktu nyala dengan mengisi biogas dari digester ke tangki portable. Untuk tangki biogas portable dari plastik diinjeksikan tekanan dengan perbandingan 5,10 dan 15 psi, dari karet 1,2, dan 3 psi dan dari baja 30,50 dan 75 psi. Kemudian menguji pengaruh tekanan terhadap volume penyimpanan dengan mengisi tangki biogas portable dari galon dengan tekanan 5,10 dan 15 psi,dari karet tekanan 1,2, dan 3 psi serta dari baja 30,50 dan 75 psi. Rancangan tangki penampung biogas portable paling baik yaitu dari material karet dengan tekanan 1 psi didapatkan volume 3,8148 m3. Lama waktu nyala untuk tangki penampung biogas portable paling baik yaitu dari ban karet dengan tekanan 3 psi yaitu 25:02 menit. 
POTENSI PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK KEMASAN AIR MINERAL DENGAN METODE PIROLISIS MENJADDI MINYAK BAHAN BAKAR ALTERNATIF Aladin, Andi; yani, Setyawaty; Amaliah Azis, Hijrah; Hasan, Hasan
Journal of Chemical Process Engineering Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.88 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v3i1.190

Abstract

Cadangan minyak bumi semakin menipis karena pemakaian bahan bakar minyak (BBM) semakin meningkat. Diperlukan bahan bakar alternatif yang murah dan ramah lingkungan. Limbah plastik kemasan air mineral jenis polypropylene (PP) dengan kandungan kimia utama adalah karbon-hidrogen memungkinkan untuk diproses dicairkan menjadi minyak sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar cair alternatif pengganti BBM Bumi. Makalah ini menguraikan potensi pengolahan limbah plastik kemasan air mineral menjadi bahan bakar cair dengan metode pirolisis. Dari hasil penelitian pendahuluan dengan kondisi pirolisis yaitu suhu 300 oC dan waktu 20 menit diperoleh produk minyak cair dengan yiel mencapai 45%. Konversi ini masih memungkinkan ditingkatkan bila beroperasi pada suhu pirolisis dan waktu optimum. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa minyak yang diperoleh memiliki kemiripan dengan bahan bakar premium (bensin), densitas 0,75 gr/ml, warna cairan kekuningan, sangat mudah terbakar dengan nilai kalor mencapai 11.000 kal/gr. Bila 50% dari total 2 juta ton limbah plastik PP di Indonesia potensi dikonversi menjadi minyak bahan bakar alternatif sebanyak 450 ribu ton/tahun atau setara dengan 434 ton minyak premium (bensin).

Page 2 of 12 | Total Record : 120