cover
Contact Name
Tatang Sutisna
Contact Email
tatangsutisna@untirta.ac.id
Phone
+6281514586936
Journal Mail Official
jat@untirta.ac.id
Editorial Address
Jl. Raya Palka KM. 03 Sindangsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Provinsi Banten 42163
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Agribisnis Terpadu
ISSN : 19794991     EISSN : 25490060     DOI : http://dx.doi.org/10.33512/jat
Jurnal Agribisnis Terpadu (JAT) publishes articles directly sourced from research projects, research results/literature studies or case reports in the field of science related to agribusiness, agricultural economics, business and entrepreneurship, agricultural extension & communication and rural development. Jurnal Agribisnis Terpadu is scientific periodical publication on agribusiness and rural development issue as a media for information dissemination of research result for lecturer, researcher and practitioner. The journal publishes several topics: 1. Agricultural economics 2. Business and entrepreneurship 3. Agricultural extension & communication 4. Rural development
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 2 (2016): Jurnal Agribisnis Terpadu" : 9 Documents clear
STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS TEH RAKYAT DI KABUPATEN GARUT (Suatu Kasus Kabupaten Cirebon) Annisa Fitria
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 9, No 2 (2016): Jurnal Agribisnis Terpadu
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.051 KB) | DOI: 10.33512/jat.v9i2.2496

Abstract

Indonesia saat ini telah menjadi top 10 produksi teh di dunia. Produksi teh Indonesia peringkat tujuh dunia, sehingga Indonesia memiliki potensi pertumbuhan dan perkembangan teh. Teh merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki peran penting dalam perekonomian nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh kawasan faktor tanah, jumlah pohon, biaya produksi, tenaga kerja, pemupukan, pestisida, dan harga daun teh pada teh produksi petani kecil di Kabupaten Garut, faktor analisis menjadi kekuatan internal dan kelemahan agribisnis teh petani di Kabupaten Garut, faktor analisis menjadi peluang eksternal dan ancaman teh rakyat agribisnis di Kabupaten Garut, dan mengatur strategi yang seharusnya dilakukan untuk mengembangkan teh rakyat di Kabupaten Garut. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dan matriks dan SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor luas lahan, biaya produksi, pemupukan, dan pengaruh pestisida terhadap produksi teh rakyat di Kabupaten Garut, sedangkan jumlah pohon, tenaga kerja, dan harga daun teh tidak secara signifikan mempengaruhi produksi teh rakyat di Kabupaten Garut. Untuk pengembangan strategi yang digunakan adalah SO dengan cara meningkatkan keterampilan tenaga kerja dan munculnya mitra baru untuk menyerap tenaga kerja.
DISTRIBUSI DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN KERAJINAN GULA AREN CETAK SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP EKONOMI RUMAH TANGGA PERAJIN (Studi Kasus pada Perajin Gula Aren di Desa Cimenga Kecamatan Cimenga Kabupaten Lebak) Aliudin Aliudin; Setiawan Sariyoga
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 9, No 2 (2016): Jurnal Agribisnis Terpadu
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.387 KB) | DOI: 10.33512/jat.v9i2.2746

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan kerajinan gula aren cetak terhadap pendapatan keluarga dan strategi pemberdayaannya. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survey. Penelitian ini dilaksanakan di Perajin di Desa Cimenga. Pupulasi yang diambil perajin gula aren cetak yang masih aktif. Teknik sampling yang digunakan startified random sampling dengan dasar penggunaan bahan baku. Sampel terpilih 54 orang perajin terdiri dari 31 perajin yang menggunakan bahan baku nira aren dibawah 45 lt dan 23 perajin yang menggunakan bahan baku lebih dari 45 lt. Analisis yang digunakan gini ratio dan analisis kontribusi pendapatan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan kerajinan gula aren cetak mampu memberikan kontribusi pendapatan 36,32 persen dan distribusi pendapatan 0,18. Untuk meningkatkan kontribusi diperlukan pemberdayaan perajin melalui pemasaran secara berkelompok. Agar kerajinan gula aren cetak dapat dikembangkan disarankan kerajinan gula aren cetak dapat diintegrasikan dalam bentuk usaha agribisnis
ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI UBI KAYU DI KABUPATEN GARUT Yenny Budiawati; Tomy Perdana; Ronnie Natawidjaya
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 9, No 2 (2016): Jurnal Agribisnis Terpadu
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.331 KB) | DOI: 10.33512/jat.v9i2.2498

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Sampai sejauh mana produksi, biaya, dan pendapatan usahatani ubi kayu dan keadaan output pasar ubi kayu di Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut (2) Menganalisis tingkat efisiensinya serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya. Penelitian menggunakan metode survei dengan mengambil 50 responden petani ubi kayu secara random yang terdapat di 5 (lima) desa penghasil ubi kayu terbesar di Kecamatan Malangbong Propinsi Jawa Barat. Produksi, biaya, dan pendapatan usahatani ubi kayu dan keadaan output pasar ubi kayu di Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut diperoleh melalui data primer yang berasal dari 50 responden petani ubi kayu dan pelaku industri berbahan baku ubi kayu. Secara keseluruhan penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani ubi kayu di Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut belum mencapai tingkat efisiensi ekonomi, sehingga penggunaan variabel untuk tenaga kerja, pupuk urea, pupuk TSP, dan penggunaan varietas (bibit) masih perlu ditambah dan ditingkatkan jumlahnya. Untuk input luas lahan para petani hendaknya tidak perlu menambah atau memperluas areal usahataninya karena luasan lahan yang digunakan saat ini sudah tidak efisien bila dibandingkan dengan biaya produksinya, sehingga petani ubi kayu perlu melakukan usaha intensifikasi pertanian atau menambah dan meningkatkan input atau faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan luasan lahan yang tetap agar usahatani yang dilakukan lebih efisien.
KAJIAN DISTRIBUSI RASKIN DIKABUPATEN SUMEDANG Lies Sulistyowati
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 9, No 2 (2016): Jurnal Agribisnis Terpadu
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.228 KB) | DOI: 10.33512/jat.v9i2.2499

Abstract

Raskin merupakan salah satu program pemerintah Indonesia yang telah dilaksanakan mulai tahun 2002, yang ditujukan untuk mengurangi beban pengeluaran rumah tangga miskin sebagai bentuk dukungan untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat. Namun dalam pelaksanaannya sering target lima tepat tidak tercapai atau kurang efektif dan efisien. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas dan efisiensi distribusi Raskin hingga sampai ke rumah tangga sasaran penerima manfaat(RTS-PM) Program Raskin di Kecamatan Jatinangor dan Kecamatan Buahdua. Desain penelitian yang digunakan kuantitatif dengan teknik survei deskriptif. Tehnik pengambilan sampel secara Two- stage-Cluster random sampling, dengan 82 penerima raskin. Hasil kajian menyimpulkan bahwa secara umum penilaian RTS-PM terhadap efektivitas distribusi Raskin cukup efektif (rata-rata terbobot 2,94).Sedangkan per indikator:dari segi ketepatan sasaran 2,29 (tidak tepat), ketepatan jumlah 1,96 (tidak tepat), ketepatan harga 3,65 (tepat), ketepatan waktu 3,80 (tepat) dan ketepatan kualitas 3,05 (cukup tepat).Tingkat efisiensi distribusi Raskin0,025, maka distribusi Raskin di Kabupaten Sumedang dapat dikatakan efisien. Jika dikomparatifkan, maka pelaksanaan raskin di Kecamatan Jatinangor lebih efektif dan efisien dibanding di Kecamatan Buahdua.
KARAKTERISTIK DAN KINERJA PEREMPUAN WIRAUSAHA DI DESA CIHIDEUNG ILIR KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR Laras Sirly Safitri
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 9, No 2 (2016): Jurnal Agribisnis Terpadu
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.819 KB) | DOI: 10.33512/jat.v9i2.2743

Abstract

Perempuan wirausaha merupakan salah satu faktor kunci dari pertumbuhan ekonomi, khususnya di perdesaan. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) mengidentifikasi karakteristik individu dan karakteristik usaha perempuan wirausaha dan 2) menganalisis hubungan karakteristik individu dan karakteristik usaha dengan kinerja perempuan wirausaha. Responden terdiri dari tiga puluh perempuan wirausaha penerima kredit modal usaha yang dipilih secara sengaja (purposive). Hasil uji korelasi menujukkan bahwa variabel karakteristik individu yang berhubungan secara nyata dengan omset rata-rata per hari dan marjin keuntungan rata-rata per hari adalah tingkat pendidikan. Sementara itu, variabel pada karakteristik usaha yang berhubungan secara nyata dengan omset ratarata per hari adalah jangkauan pasar dan kepemilikan tenaga kerja
AKSESIBILITAS PETANI MANGGA GEDONG GINCU TERHADAP LEMBAGA KEUANGAN FORMAL DAN NON-FORMAL Studi Kasus Gapoktan Sami MulyaKecamatan Sedong Kabupaten Cirebon Tuti Karyani; Ujang Akbar
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 9, No 2 (2016): Jurnal Agribisnis Terpadu
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.988 KB) | DOI: 10.33512/jat.v9i2.2494

Abstract

Tujuan dari penelitian 1) Mengetahui karakteristik petani dan usahatani mangga gedong gincu 2) Menganalisis aksesibilitas petani mangga gedong gincu terhadap lembaga keuangan formal maupun non-formal 3) Menganalisis potensi dan kendala yang diahadapi petani mangga gedong gincu. Desain penelitian yang digunakan adalah desain kualitatif dengan teknik penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan studi pustaka. Analisis data yang digunakan adalah analisis pendapatan dandeskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keuntungan pada out off seasonlebih besar dibandingkan on season walupun RC rasionya sama. Aksesibilitas petani terhadap lembaga keuangan masih rendah, hal ini disebabkan karenaa) tingkat pendidikan petani masih rendah, b) petani tidak mempunyai agunan yang disyaratkan, c) prosedur kredit perbankan sangat rumit bagi petani, dan d) petani takut tidak mampu membayar cicilan. Potensi dan kendala yang mempengaruhi kemampuan petani dalam mengakses lembaga keuangan dibagi menjadi faktor internal dan eksternal. Faktor internal diantaranyausia, pengalaman usahatani, tanggungan keluarga, dan keanggotaan kelompok tani. Faktor eksternal diantaranya pengalaman pinjaman, fasilitator pembiayaan. Adapun kendala internal yang dihadapi petani diantaranya pendidikan rendah, tidak mempunyai agunan, dan kendala eksternal diantaranya prosedur rumit, kurangnya informasi, ketersediaan kebijakan program pemerintah.
PENGEMBANGAN BENIH CABE MERAH (Capsicum annuum L) BERBASIS PARTISIPASI Sukayat, Yayat; Hapsari, Hepi; Rostini, Neni
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 9, No 2 (2016): Jurnal Agribisnis Terpadu
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.117 KB) | DOI: 10.33512/jat.v9i2.2745

Abstract

Tingginya fluktuasi produksi cabe antar musim, menuntut tersedianya benih cabe yang sesuai dengan kebutuhan. Untuk merespon kebutuhan benih tersebut, Unpad melakukan terobosan dengan menyediakan 4 varietas benih cabe (cabe Unpad) yang diharapkan mampu memenuhi kekurangan benih ditingkat petani. Menyadari benih yang dihasilkan terkait dengan keragamannya, seringkali tidak adaptif dengan lingkungannya dan kebutuhan para pengguna, maka informasi tentang karakteristik benih yang sesuai dengan kebutuhan mulai tingkat petani sampai dengan konsumen ahir perlu dilakukan penelusuran. Model pendekatan sosial yang mulai dilirik dalam pemuliaan tanaman yaitu participatory plant breeding (PPB). Dalam pendekatan ini partisipasi petani pengguna, ketua kelompok, pedagang pengumpul, dan penyuluh merupakan suatu keharusan, terkait dengan informasi guna rekayasa benih yang adaptif sesuai pasar dan kondisi lingkungan. Melalui penelitian kaji tindak (action research) Peneliti atau pemulia, mempromosikan dan memberdayakan petani dan atau masyarakat pedesaan untuk mencoba dan menilai kekurangan kelebihan benih tersebut. Hasil penelitian dijadikan rekomendasi rekayasa genetika benih cabe yang sesuai kebutuhan
UPAYA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS DAN PEMASARAN TOMAT PADA KAWASAN AGROPOLITAN Suatu Kasus Pada Petani Di Kawasan Agropolitan Di Kabupaten Cianjur Ida Marina
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 9, No 2 (2016): Jurnal Agribisnis Terpadu
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.242 KB) | DOI: 10.33512/jat.v9i2.2495

Abstract

Penelitian ini mengenai upaya pengembangan agribisnis dan pemasaran produk tomat yang dilakukan di kawasan agropolitan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Jumlah Responden yang dijadikan sampel sebanyak 31 orang. Hasil penelitian mengenai upaya pengembangan agribisnis dan pemasaran produk tomat pada kawasan agropolitan menunjukan bahwa : Upaya pengembangan agribisnis dilakukan melalui subsistem usahatani melalui kegiatan produksi : penggunaan benih, pemupukan, panen, dan pasca panen Sedangkan pemasaran tomat dilihat dari : akses pemasaran, saluran pemasaran serta transportasi dan harga jual. Upaya pengembangan agribisnis dan pemasaran produk tomat di kawasan agropolitan masih terkendala beberapa hal yaitu; belum ada jaminan harga pada saat produk tomat melimpah, sistem produksi yang belum dapat mengimbangi permintaan, pengelolaan kawasan agropolitan yang belum mendapat perhatian khusus dan sarana transportasi yang tidak mendukung karena masih banyak jalan yang tidak layak dilewati untuk pengangkutan barang.
VOLATILITAS HARGA CABAI MERAH KERITING DAN BAWANG MERAH Ari Tresna Sumantri; Efri Junaidi; Ratna Mega Sari
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 9, No 2 (2016): Jurnal Agribisnis Terpadu
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.952 KB) | DOI: 10.33512/jat.v9i2.2744

Abstract

Beberapa komoditas hortikultura yang ditetapkan menjadi komoditas unggulan pada periode 20152019 adalah aneka cabai, bawang merah dan jeruk. Cabai dan bawang merah merupakan komoditas strategis di Indonesia sekaligus sebagai komoditas dengan fluktuasi harga yang tinggi dibandingkan komoditas hortikultura lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan nilai volatilitas harga bawang merah dan cabai merah keriting di Indonesia serta merumuskan strategi alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi volatilitas harga tersebut. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan model ARCH GARCH. Hasil analisis menyimpulkan bahwa nilai volatilitas cabai merah keriting lebih tinggi dibandingkan bawang merah. Hal ini menunjukkan bahwa tingat risiko harga cabai merah keriting lebih besar dibandingkan dengan bawang merah. Upaya meminimalisir volatilitas harga perlu dilakukan karena terkait dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Upaya mengatasi volatilitas harga bawang merah dan cabai merah keriting dapat dilakukan melalui upaya yang terintegrasi antara petani, pedagang pemerintah dan pihak lainnya. Kerjasama yang dilakukan antara berbagai pihak tersebut hendaknya diiringi dengan konsistensi dan komitmen yang kuat seperti pembinaan yang berkelanjutan dan adanya pengawasan yang baik. Hal ini dilakukan agar dalam upaya mencapai hasil yang diharapkan dapat lebih efisien.

Page 1 of 1 | Total Record : 9