cover
Contact Name
Siti Ikramatoun
Contact Email
siti.ikramatoun@unsyiah.ac.id
Phone
+626517555267
Journal Mail Official
sosiologiusk@gmail.com
Editorial Address
Gedung Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Syiah Kuala, Jln. Tgk Tanoh Abee, Darussalam Banda Aceh, Aceh 23111
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi)
ISSN : 22525254     EISSN : 26548143     DOI : https://doi.org/10.24815/jsu
Jurnal Sosiologi USK (JSU) mengundang para Dosen, Praktisi dan Peneliti untuk mempublikasikan naskahnya pada JSU yang terbit setiap bulan Juni dan Desember setiap tahunnya.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 117 Documents
Strategi Pemasaran Sosial Menabung Sampah di Bank Sampah Prabumulih Rudy kurniawan; Yusnaini Yusnaini; Abdul Gofur; Nurhasan Nurhasan
Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi) Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Sociology Department Of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.602 KB)

Abstract

This article aims to analyze the social marketing strategies carried out by Prabumulih's Waste Bank in inviting people to save garbage. This research using a qualitative descriptive approach, informants in this study were all managers of Prabumulih's Waste Bank. The results of this study showed that Prabumulih's Waste Bank does it through three approaches, namely a personal approach, a group approach, and a mass approach. The three approaches are in accordance with the concepts in marketing communication in marketing a product. Sorting out and saving is always delivered by Prabumulih Waste Bank to children and the community as a means of environmental education.Keywords: Social Marketing, Saving Waste, Waste Bank Artikel ini bertujuan menganalisis strategi pemasaran sosial yang dilakukan oleh Bank Sampah Prabumulih dalam mengajak masyarakat untuk menabung sampah. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, informan dalam penelitian ini adalah seluruh pengelola Bank Sampah Prabumulih. Hasil penelitian menujukan bahwa dalam melakukan pemasaran sosial, Bank Sampah Prabumulih melakukannya melalui tiga pendekatan, yaitu pendekatan secara personal, pendekatan secara kelompok, dan pendekatan secara massa. Ketiga pendekatan tersebut sesuai dengan konsep dalam komunikasi pemasaran dalam memasarkan sebuah produk. Pilah dan tabung senantiasa disampaikan Bank Sampah Prabumulih kepada anak-anak dan masyarakat sebagai saranan pendidikan lingkungan hidup.Kata kunci: Pemasaran Sosial, Menabung Sampah, Bank Sampah
Aksi Terorisme: Dari Gerakan Ideologis ke Gerakan Inkostitusional Suprapto Suprapto
Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi) Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Sociology Department Of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.936 KB)

Abstract

 Terrorism has caused unrest at both national and global levels. The terrorist movement triggered conflicts caused disintegration until unconstitutional action. Based on these conditions, this paper explains: 1) the terrorism movement on an ideological basis, 2) the terrorist movement in unconstitutional efforts towards the destination country. As for ideological movements, terrorism has two types, namely; state terrorism and non-state terrorism. ISIS, which is classified as state terrorism, has hegemonized many countries, groups, and even released cadres to several countries. According to the sociological literature, terrorists and counter-terrorists originating from the politics of science, international studies, and law. While in an unconstitutional movement, terrorism has an agenda to bring up state conflicts.Keywords: Terrorism, Ideological Movement, Unconstitutional Movement Terorisme telah menimbulkan keresahan baik di tingkat nasional maupun global. Gerakan terorisme juga memicu konflik yang menyebabkan disintegrasi sampai tindakan inkonstitusional. Berdasarkan kondisi tersebut, tulisan ini menjelaskan tentang: 1) gerakan terorisme dengan basis ideologis, 2) gerakan terorisme dalam upaya-upaya inkonstitusional terhadap negara. Adapun gerakan ideologis, terorisme memiliki dua jenis, yakni; state terorism dan non-state terorism. ISIS yang tergolong state terorism, telah banyak menghegemoni negara, kelompok, hingga pelepasan kader ke beberapa negara. Sesuai literatur sosiologis, teroris dan kontra teroris berawal dari politik sains, studi internasional, dan hukum. Sedang dalam gerakan inkonstitusional, terorisme memiliki agenda untuk memunculkan konflik kenegaraan. Kata Kunci: Terorisme, Gerakan Ideologis, Gerakan Inkonstitusional
Tipologi Kepemimpinan Perempuan Aceh (Studi Gender dan Feminisme) Ismawardi Ismawardi
Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi) Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Sociology Department Of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.279 KB)

Abstract

Women's leadership is nothing new for the Acehnese. In the history of Aceh, some women have emerged as leaders. As time pass by, some Acehnese women are entrusted to occupy several strategic positions ranging from lower to upper levels. To find out more about women's leadership in Aceh, the author seeks to learn the typology of Acehnese women leadership. This study aims to examine the efficacy and achievement of the women in leading governmental institutions by taking into account each type or style of leadership performed and the driving factors of their success. This study uses an interpretive descriptive approach with data collection techniques through interviews, observation, and documentation. The study showed that some factors contributed to the ability of women in leadership such as family, education, and the environmental condition. The types of women's leadership in Aceh are charismatic, democratic, bureaucratic, participatory, transformational, and cultural. There are some other factors that contribute to women's leadership in Aceh; First, the public is confidence and perceives female leaders. Second, their involvement in organizational activities. Third, the family's emotional connection also plays a role in developing their characters.Keywords: Typology, Women’s, Leadership Kepemimpinan perempuan bukanlah hal yang baru di mata masyarakat Aceh. Dalam sejarah kesultanan Aceh, beberapa perempuan telah menjadi pemimpin dan hingga saat ini beberapa perempuan Aceh masih dipercaya untuk menduduki beberapa jabatan strategis, mulai dari level bawah hingga level atas. Untuk mengetahui lebih jauh tentang kepemimpinan perempuan Aceh, penulis mencoba menelaah melalui sebuah penelitian terkait dengan tipologi kepemimpinan perempuan Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kemampuan dan keberhasilan perempuan dalam memimpin sebuah lembaga dengan masing-masing tipe atau gaya kepemimpinan yang dimiliki serta faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan tersebut. Penelitian ini menggunakan menggunakan pendekatan deskriptif interpretatif dengan teknik pengambilan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan kepemimpinan perempuan Aceh dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor keluarga, pendidikan, dan kondisi lingkungan. Adapun tipe kepemimpinan yang dimiliki oleh pemimpin perempuan di Aceh adalah kharismatik, demokratis, birokratis, partisipatif, transformatif, dan kulturalis. Adapun faktor lain yang mempengaruhi adalah, pertama adanya kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin perempuan. Kedua, kemampuan memimpin perempuan Aceh juga tidak terlepas dari pengaruh keaktifan perempuan dalam berorganisasi. Ketiga, Kepemimpinan perempuan Aceh juga diwarisi dari hubungan emosional keluarga.Kata Kunci: Tipologi, Kepemimpinan, Perempuan
Eksistensi Dukun di Tanah Gayo Indra Setia Bakti; Alwi Alwi; Saifullah Saifullah
Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi) Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Sociology Department Of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.202 KB)

Abstract

 The shamanic phenomenon realized or not, still present in all activities of the community in Central Aceh Regency. The social practice is carried out in a patterned and repetitive manner, continuing to live since the Gayo community is still traditionally patterned until the transition to modernity. Through sociological perspective with a qualitative descriptive approach, this article aims to describe the existence of shamans in Gayo land's people at Central Aceh District. The results of this research show that shamans have a very large role in the lives of the Gayo people. Shaman services are used by some people for various purposes, ranging from political, economic, socio-cultural affairs, security, sports, and especially health/medicine. The habit of going to shamans has become an intersubjective world that is continually maintained by the community. Although the Gayo community is Muslim, the community resistance never manifested in collective action in rejecting the existence of a shaman. Because it's has been objectified in society's social life.Keywords: Existence, Shamans, Gayo, Objectivation Fenomena perdukunan selalu hadir dalam segenap aktivitas masyarakat di Kabupaten Aceh Tengah yang dilakukan secara berpola, berulang, dan terus hidup sejak masyarakat Gayo masih bercorak tradisional hingga transisi menuju modern. Melalui kacamata sosiologis dengan pendekatan deskriptif kualitatif, artikel ini mencoba menggambarkan eksistensi dukun dalam kehidupan masyarakat Gayo. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa dukun masih memiliki peranan yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat Gayo. Jasa dukun dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat untuk pelbagai kepentingan, mulai dari urusan politik, ekonomi, sosial budaya, keamanan, olahraga, dan terutama sekali kesehatan/pengobatan. Kebiasaan masyarakat Gayo pergi ke dukun menjelma menjadi sebuah dunia intersubjektif yang terus dipelihara keberadaannya oleh komunitas masyarakat. Meskipun masyarakat Gayo beragama Islam, dimana ajaran Islam menentang keras praktik perdukunan, resistensi masyarakat tidak pernah mewujud dalam suatu tindakan kolektif menolak eksistensi dukun. Karena dukun dan praktek perdukunan telah terobjektifikasi dalam denyut nadi kehidupan sosial masyarakat.Kata Kunci: Eksistensi, Dukun, Gayo, Objektivikasi
Kearifan Lokal Laut Aceh:Hikmah 60 Hari Pantang Melaut Nurkhalis Nurkhalis; Iwan Doa Sempena
Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi) Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Sociology Department Of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.959 KB)

Abstract

Being a country which has thousands of island and even as the world's maritime axis, make Indonesia has abundant marine resources. The marine resource potency is a blessing for local people who work as fishermen. On the other hand, this potency is a disaster due to illegal struggle for excessive looting of marine wealth, exploitation of coral reefs, make the sea to be the easiest route to illegal logging and other criminal practices. This criminalization threatens the sustainability of the marine ecosystem and Indonesian. There have been various policies, government programs from both central and regional to overcome the threats and problems, but the criminals still occur. This study aims to find out what the provisions are of a year from 60 days off without sailing of Aceh local wisdom. As well as what wisdom of 60 days off without sailing of Aceh sea local wisdom. This study uses a descriptive qualitative approach. This article is based on the empirical study, using qualitative perspective by collecting data (in-depth interview and documentation). The study results show that there are 60 days off without sailing such as, on Friday, Eid al-Fitr day, Eid al-Adha day, kenduri laot (sea festival), Independence Day and tsunami day commemoration. In addition, the wisdom of 60 days off without sailing is to provide opportunities for breeding fish and another marine biota, to maintain social relations, to resolve social conflicts, to express of gratitude to God, to remember the services of heroes. It also strengthens faith since Acehnese could practice and maintain a harmonious universe relationship among God the creator, nature and human beings.Keywords: Maritime Axis, Local Wisdom, Aceh Sea, Universe Relations
Sosiologi Jaringan Kebencian: Memahami Rasionalitas Perilaku Pengujar Kebencian di Media Internet Alwi Alwi; Fauzi Fauzi
Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi) Vol 11, No 2 (2017): Pembangunan Masyarakat Desa dan Kota
Publisher : Sociology Department Of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.671 KB)

Abstract

 The acceleration of information increases human knowledge which contributes to the negative side which results in elements of hate and hoaxes. This study aims to answer the phenomenon of hate speech on the internet. The concern in this research is the rationality that triggers the behavior of speech hate in the social life of the Indonesian people. The approach used in answering these problems is an analysis of the news and information on the words of hatred that spread on the Internet. To strengthen the analysis, the authors used the perspective of network theory. The results obtained in this study are related to the pattern of interaction between micro and macro units in the spread of hate speech.Keywords: Network Sociology, Hate Speech, Hoax, Behavioral Rationality AbstrakSecara positif, percepatan informasi meningkatkan pengetahuan manusia yang ikut mengarahkan sisi negatif yang menghasilkan unsur kebencian dan pemberitaan palsu (hoax). Penelitian ini bertujuan menjawab fenomena perilaku ujaran kebencian di internet. Unit yang menjadi perhatian pada penelitian adalah rasionalitas pemicu perilaku ujaran kebencian dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia.  Pendekatan yang dilakukan dalam menjawab permasalahan tersebut digunakan adalah analisa terhadap pemberitaan dan informasi atas ujaran kebencian yang tersebar di Internet. Untuk memperkuat analisa tersebut, digunakan teori jaringan. Hasil yang didapat pada penelitian ini terdapat keterhubungan pola interaksi antara unit mikro dan makro dalam penyebaran ujaran kebencian.Kata Kunci: Sosiologi Jaringan, Ujaran Kebencian, Hoax, Rasionalitas Perilaku.  
Sensualitas Media Sosial di Era Globalisasi (Kajian Sosiologi Media McLuhan sebagai Analisis Media Masa Kini) A Zahid
Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi) Vol 13, No 1 (2019)
Publisher : Sociology Department Of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.505 KB) | DOI: 10.24815/jsu.v13i1.13030

Abstract

Historically, McLuhan stated that electronic dependence in the age of globalization has made humans in a great imagination called "global village". Since the development of electronic mass media technology has spread widely, it has made information resources easily accessible and life's dependence on technology. At present, the development of "global villages" in developed countries is getting worse and ultimately affecting developing countries like Indonesia. Although it provides convenience, it also raises concerns. The development of the social media which should be a source of information and facilitate access to communication instead becomes a place for pornography.Keywords: McLuhan, Social Media, Globalization AbstrakSecara historis, McLuhan menyatakan bahwa ketergantungan elektronik pada zaman globalisasi telah membuat manusia berada dalam sebuah imajinasi besar yang disebut "global village". Sejak perkembangan teknologi media massa elektronik menyebar luas membuat sumber informasi mudah diakses dan ketergantungan hidup pada teknologi. Saat ini, perkembangan "desa global" di negara maju semakin parah dan akhirnya mempengaruhi negara-negara berkembang seperti Indonesia. Meski memberikan kemudahan, tetapi juga sekaligus menimbulkan kekhawatiran. perkembangan media sosial yang seyogyanya menjadi sumber informasi dan memudahkan akses komunikasi, malah mejadi ajang pornografi.Kata Kunci: McLuhan, Media Sosial, Globalisasi
Evaluasi Program CSR PT. Socfindo terhadap Kesejahteraan Masyarakat Nagan Raya Baihaqi Baihaqi
Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi) Vol 13, No 1 (2019)
Publisher : Sociology Department Of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.385 KB) | DOI: 10.24815/jsu.v13i1.13590

Abstract

This article aims to investigate the contribution and impact of PT. Socfindo to the society around the company and to show the response of the society toward existing of PT. Socfindo. The research method used in this article is a qualitative approach. The theory used is the community empowerment theory. The results show that CSR program that is running still in a stage like charity, philanthropy dan infrastructure development. CSR nowadays did not exist yet an aspect of human resources development or community capability development. The existing of the company has an impact on society, that is a social conflict between society and company. Also, it has an impact on the living environment, like air pollution, waste leak, and dust. The economic impact has not been seen significantly. The company has not up to economic empowerment program. Society response to the company shows the distrust or skepticism caused by many dynamics. AbstrakArtikel ini mengkaji tentang bagaimana kontribusi dan dampak PT. Socfindo terhadap masyarakat sekitar perusahaan dan bagaimana respon masyarakat terhadap kehadiran PT.Socfindo. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teori yang digunakan adalah teori pemberdayaan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program CSR yang dijalankan masih pada tahap-tahap program yang bersifat charity, phylantrophy dan pembangunan infrastruktur, CSR saat ini belum menyentuh pada aspek peningkatan sumberdaya manusia atau peningkatan kapasitas masyarakat. Kehadiran perusahaan berdampak pada sosial, yaitu konflik sosial antara masyarakat dengan perusahaan, dampak lainnya berupa dampak terhadap lingkungan hidup, polusi udara, kebocoran limbah, debu. Dampak ekonomi belum terlihat secara signifikan, perusahaan belum sampai pada program pemberdayaan ekonomi. Respon masyarakat terhadap perusahaan menunjukkan ketidakpercayaan yang disebabkan oleh banyaknya dinamika.
Problematika Perumahan Perkotaan di Kota Yogyakarta Anggalih Bayu Muh. Kamim; Ichlasul Amal; Muhammad Rusmul Khandiq
Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi) Vol 13, No 1 (2019)
Publisher : Sociology Department Of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.744 KB) | DOI: 10.24815/jsu.v13i1.13494

Abstract

This research aims to evaluate the problem of proper housing provision for Yogyakarta citizens. This is important to ensure the citizen’s rights to be fulfilled and properly guaranteed. This study is descriptive quantitative research using the survey method and cross-sectional approach which aims to seize every variable. Data collecting is held online on 5-10 November 2018 via a google form. Property rights concept believe that every instrument must be guaranteed. But, this phenomenon makes low wages society loss their accessibility to access housing and risk of happening land conflict. The result of this research is that increasing housing demand in Yogyakarta was not relevant to the scarcity of land provision. On the other hand, this finding says that managing uninhabitable house did not have an adequate facility and expanding the slum area. The conclusion is housing policy in Yogyakarta until now was not successful, because many citizens did not have access to housing policy. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi masalah penyediaan perumahan layak bagi warga Kota Yogyakarta. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan hak atas warga terpenuhi dan terjamin dengan baik. Kajian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan metode survei dengan pendekatan cross-sectional yang bertujuan mengukur setiap variabel. Pengambilan data dilaksanakan pada 5-10 November 2018 secara daring melalui google form. Konsep property rights meyakini bahwa segala instrumen harus menjamin kepemilikan individu. Namun, ternyata membuat masyarakat berpenghasilan rendah kehilangan aksesibilitas mendapatkan perumahan dan rentan konflik lahan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kebutuhan perumahan di Yogyakarta yang semakin meningkat tidak berbanding lurus dengan ketersediaan lahan yang terbatas. Hal ini juga memperlihatkan bahwa penataan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tidak didukung oleh fasilitas umum yang memadai dan pemukiman kumuh yang semakin meluas. Pada akhirnya evaluasi dari kebijakan perumahan yang telah dilaksanakan di Kota Yogyakarta sampai saat ini masih terlihat secara parsial dalam arti kurang memperhatikan kebijakan di sektor lain 
Desa Wisata Berbasis Pemberdayaan, Kemitraan, dan Penguatan Kelembagaan Di Desa Terunyan, Bali Dewa Putu Oka Prasiasa; Dewa Ayu Diyah Sri Widari
Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi) Vol 13, No 1 (2019)
Publisher : Sociology Department Of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.208 KB) | DOI: 10.24815/jsu.v13i1.13923

Abstract

This Article aims to formulate empowerment strategies, identify forms of partnership, and develop an institutional reinforcement model to support Terunyan Tourism Village. The result shows that the strategy applied by the manager of Terunyan Tourism Village using Conformity Model that implements the program using the learning process approach. Partnerships conducted four patterns of interaction between the community institution of Terunyan Village, Terunyan Tourism Village, Tourism Stakeholders, and the Management of Terunyan Tourism Village. Institutional Reinforcement Model conducted among the involvement of all Village society and community institution in relation to support the Terunyan Tourism Village, and revitalize groups (sekaha) to strengthen the development of tourism products in Terunyan Tourism Village. AbstrakArtikel ini bertujuan untuk merumuskan strategi pemberdayaan, mengidentifikasi bentuk-bentuk kemitraan, dan menyusun model penguatan kelembagaan dalam rangka mendukung pengembangan Desa Wisata Terunyan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pemberdayaan yang diterapkan oleh pengelola Desa Wisata Terunyan mempergunakan model kesesuaian yang mengimplementasikan program dengan mempergunakan pendekatan proses pembelajaran. Kemitraan yang dilakukan berbentuk empat pola interaksi antara Pranata Kemasyarakatan Desa Terunyan, Desa Wisata Terunyan, Pelaku Pariwisata, dan Pengelola Desa Wisata Terunyan. Model Penguatan Kelembagaan yang dilakukan antara lain pelibatan seluruh lapisan masyarakat desa serta Pranata Kemasyarakatan yang ada di desa dalam kaitan mendukung Desa Wisata Terunyan, dan merevitalisasi kelompok (sekaha) untuk memperkuat pengembangan produk wisata di Desa Wisata Terunyan.

Page 5 of 12 | Total Record : 117