JET (Journal of Electrical Technology)
Merupakan jurnal yang dikelola oleh Program Studi Teknik Elektro Fakultas
Teknik UISU Medan, yang memuat artikel ilmiah tentang Ilmu Teknik Elektro
dan Informatika, berupa karya ilmiah maupun hasil penelitian. JET ini terbit tiga
kali setahun yaitu periode Februari, Juni dan Oktober.
Articles
10 Documents
Search results for
, issue
"Vol 1, No 2 (2016): JET Edisi Juni"
:
10 Documents
clear
Penyelidikan Hidrogeologi Dengan Metode Geolistrik Schlumberger di Kecamatan Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumatera Utara
Amien, Syamsul
JET (Journal of Electrical Technology) Vol 1, No 2 (2016): JET Edisi Juni
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30743/jet.v1i2.199
Sehubungan dengan pertambahan jumlah penduduk, maka kebutuhan akan air bersih cenderung meningkat. Sumberdaya air bawah permukaan atau airtanah adalah salah satu sektor penting yang menjadi perhatian Pemerintah, karena airtanah merupakan alternatif utama sumber air baku untuk pasokan kebutuhan air bagi berbagai keperluan kegiatan manusia. Dalam mengantisipasi pengaruh pengembangan wilayah secara umum, maka perlu usaha untuk dapat mengatasi kebutuhan air baku, irigasi dan industri serta cara pengendalian yang menjadi penyebab penyaluran dan resapan air ke dalam tanah. Penyelidikan ini di lakukan di Kec. Hamparan Perak, Sumatera Utara yaitu dengan mengukur tahanan jenis dan pemetaan penyebaran lapisan penyalur airtanah (akuifer) agar gambaran tentang kondisi airtanah dapat diketahui. Cara untuk mengetahui keadaan akuifer airtanah, salah satunya adalah dengan metoda Geolistrik yaitu menggunakan metoda tahanan jenis (resistivity) Schlumberger.
Analisa Relai Arus Lebih Dan Relai Gangguan Tanah Pada Penyulang LM5 Di Gardu Induk Lamhotma
Yusmartato, Yusmartato;
Yusniati, Yusniati
JET (Journal of Electrical Technology) Vol 1, No 2 (2016): JET Edisi Juni
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30743/jet.v1i2.200
Penyulang tegangan menengah adalah sarana untuk pendistribusian tenaga listrik dari gardu induk ke konsumen. Tetapi dalam kenyataannya penyulang tersebut sering mengalami gangguan, diantaranya adalah gangguan hubung singkat. Oleh karena itu untuk melokalisasi gangguan tersebut diperlukan sistemproteksi yang memenuhi persyaratan sensitvfitas, keandalan, selektivitas dan kecepatan, yang semuanya bergantung pada ketepatan setting peralatan proteksinya. Peralatan proteksi yang biasa digunakan untuk penyulang teganganmenengah adalah relai arus lebih (Over Current Relay) dan relai gangguan tanah (Ground Fault Relay), yaitu relai yang berfungsi mengintruksikan pemutus tenaga untuk membuka, sehingga saluran udara tegangan menengah/ saluran kabel tegangan menengah yang terganggu dipisahkan dari jaringan. Pada Skripsi ini akan dibahas tentang perbandingan antara setting relai proteksi hasil perhitungan dengan setting proteksi yang terpasang pada penyulang LM5 di Gardu Induk Lamhotma.
Saklar Pindah Daya Utama PLN Ke Back-Up Genset Untuk Beban Proritas Dan Non Prioritas Menggunakan HP (Hand Phone)
Akhiruddin, Akhiruddin
JET (Journal of Electrical Technology) Vol 1, No 2 (2016): JET Edisi Juni
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30743/jet.v1i2.195
Di zaman sekarang ini, teknologi telah berkembang sangat maju, baik dunia industri otomotif, rumahtangga, perindustrian, dan telekomunikasi. Pada dunia telekomunikasi kita dapat mengontrol suatu alat atau sistem, seperti HP (Hand Phone) dengan memanfaatkan nada yang terdengar apabila tombol-tombol angka yang terdapat pada HP tersebut ditekan. Keluaran yang terdengar pada loudspeaker dilepaskan lalu dihubungkan kemasukan rangkaian DTMF (Dual Tone Multi Frequency). Keluaran dari DTMF yang telah dalam bilangan biner (berlogika 0 dan 1) diberikan pada rangkaian control logika dan keluarannya akan mengaktifkan relay. Relay akan mengatur perpindahan beban listrik prioritas dan bukan prioritas, dimana pengaturan perpindahan tersebut juga dapat diatur waktunya.
Analisa Pemanfaatan Biomassa Pabrik Kelapa Sawit Untuk Sumber Pembangkit Listrik
Parinduri, Luthfi
JET (Journal of Electrical Technology) Vol 1, No 2 (2016): JET Edisi Juni
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30743/jet.v1i2.201
Biomassa yang terdapat pada industri pengolahan kelapa sawit (PKS) merupakan produk sampingan seperti cangkang sawit, serat, tandan buah kosong dan pome. Bahan bahan tersebut dapat digunakan sebagai bahan bakaralternatif pengganti bahan bakar minyak BBM. Pada PKS PTPN IV. Dolok Sinumbah yang berkapasitas 30 ton tbs/jam serat buah sawit dan cangkang sawit telah dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler untuk menghasilkan uap guna memasok ketel uap pembangkit tenaga listrik. Dengan pemanfaatan tersebut maka penggunaan generator yang memakai bbm dapat dikurangi halini tentu memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Dari analisa yang dilakukan ternyata bahan serat dan cangkang yang dihasilkan ternyata mencukupi untuk memasok kebutuhan uap 18 ton/jam untuk boiler. Bahan cangkang bahkanberlebih sebanyak 441,5 ton perbulan. Dengan memanfaatkan 2 jenis biomassa yang tersedia saja kebutuhan listrik pabrik sebesar 734 Kwh dapat dipenuhi. Sementara bahan lainnya seperti tandan kosong dan pome dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai tambah dan profitabilitas bagi PKS
Kenaikan Temperatur Pada Motor Induksi Tiga Phasa Akibat Rotor Terkunci
Amien, Syamsul
JET (Journal of Electrical Technology) Vol 1, No 2 (2016): JET Edisi Juni
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30743/jet.v1i2.196
Motor Induksi merupakan jenis motor yang paling banyak digunakan pada Industri. Ketika rotor motor induksi tiga phase terkunci, arus yang mengalir dalam motor dapat melebihi limakali arus beban penuh, sehingga panas yang dibuang tidak sebanding dengan panas yang dihasilkan, hal ini akan menyebabkan suhu stator dan rotor akan meningkat sangat cepat sehingga dapat menyebabkan ketahanan isolasi berkurang, dan dalam interval waktu tertentu dapat menyebabkan kerusakan isolasi tersebut. Penelitian ini akan menganalisis lamanya waktu penguncian pada motor induksi rotor belitan. Untuk mengetahui panas yang timbul, maka dilakukan pengujian terhadap motor induksi rotor belitan, dengan aplikasinya adalah motor induksi yang ada di Laboratorium Konversi Energi Listrik Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
Pengujian Relay Arus Lebih Woodward Tipe XI1-I di Laboratorium Jurusan Teknik Elektro
Abubakar, Said;
Hamid, Muhammad Kamal
JET (Journal of Electrical Technology) Vol 1, No 2 (2016): JET Edisi Juni
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30743/jet.v1i2.202
Relay woodward tipe XI1-I yang ada di laboratorium sistem proteksi dan distribusi jurusan teknik elektro politeknik negeri Lhokseumawe merupakan peralatan sistem proteksi jenis baru yang belum dioperasikan sebagai bahan ataupun modul praktikum. Tujuan dari penelitian bagaimana cara mengoperasikan relay ini sebagai alat proteksi beban lebih dan hubung singkat, dan bagaimana mengoperasikan software dari relay yaitu HTL-PL-Soft4. Salahsatu gangguan pada sistem tenaga listrik adalah over current (arus lebih). Kondisi yang menyebabkan adanya arus lebih yaitu beban lebih (over load) dan hubung singkat) (short circuit). Pengujian yang dilakukan menguji waktupemutusan relay dengan karakteristik waktu normal inverse, very inverse, extremely inverse dan defenite serta mengoperasikan software HTLPL-Soft4. Hasil pengujian NINV dengan setting arus 0,55 Ampere dan waktu tunda 0,2 detik, saat arus gangguan sebesar 3 Ampere, waktu pemutusannya adalah 1,69 detik. Hasil pengujian VINV dengan seting dan arus gangguan yang sama, waktu pemutusannya adalah 1,19 detik dan hasil pengujian EINV dengan seting dan arus gangguan yang sama, waktu pemutusannya adalah 0,75 detik.
Sistem Pentanahan Pada Transformator Distribusi 20 kV di PT.PLN (Persero) Area Lhokseumawe Rayon Lhoksukon
Hamid, Muhammad Kamal;
Abubakar, Said
JET (Journal of Electrical Technology) Vol 1, No 2 (2016): JET Edisi Juni
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30743/jet.v1i2.197
Tujuan utama pentanahan adalah menciptakan jalur yang low-impedance (tahanan rendah) terhadap permukaan bumi untuk gelombang listrik dan transient voltage. Sistem pentanahan yang efektif akan meminimalkan efek tersebut. Sistem pentanahan memegang peranan yang sangat penting dalam sistem proteksi. Sistem pentanahan digunakan sebagai jalur pelepasan arus gangguan ke tanah. Menurut fungsinya pentanahan dibedakan menjadi 2, yaitu pentanahan titik netral sistem tenaga dan pentanahan peralatan. Pentanahan netral sistem tenaga berfungsi sebagai pengaman sistem atau jaringan, sedangkan pada pentanahan peralatan berfungsi sebagai pengaman terhadap tegangan sentuh Pengukuran jenis elektroda pentanahan pada transformator distribusi 20 kV Rayon Lhoksukon PT.PLN (Persero) Area Lhokseumawe Rayon Lhoksukon menggunakan 4 elektroda batang dengan nilai tahanan pentanahan sebesar 2 Ohm.
Pengaruh Penguatan Medan Generator Sinkron Terhadap Tegangan Terminal
Armansyah, Armansyah;
Sudaryanto, Sudaryanto
JET (Journal of Electrical Technology) Vol 1, No 2 (2016): JET Edisi Juni
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30743/jet.v1i2.203
Suatu pembangkit listrik biasanya menggunakan generator 3 Phasa karena dengan generator ini dapat diperoleh keluaran daya yang cukup besar. Penguatan dalam generator adalah penting karena terbangkitnya tegangan yangdisebabkan sistem penguatan itu sendiri. Besarnya tegangan yang dibangkitkan oleh generator tergantung pada besarnya arus penguatan dan kecepatan putaran medan magnet yang memotong belitan jangkar generator setelah dihubungkan ke beban. Setelah dihubungkan ke beban tegangan pada generator akan berubah. Hal ini disebabkan dalam belitan jangkar mengalir arus yang melawan medan rotor yang disebut dengan reaksi jangkar. Perubahan ini sesui dengan perubahan dari sifat beban tersebut. Untuk mengatasi hal ini, maka diperlukan suatu alat pengatur tegangan yang funsinya mengendalikan arus penguatan yang bekerja manual ataupun otomatis. Tetapi pada umumnya dalam suatu pambangkit yang besar tegangannya adalah bekerja otomatis. Dengan pertimbangan bahwa untuk mempertahankan tegangan terminal yang konstandalam suatu pembangkit yang besar sangatlah sulit, maka dengan mempergunakan sistem pengatur tegangan dapat diatasi sampai sekecil mungkin pengaruh dari penguatan generator lebih maupun penguatan generator berkurang. Dengan demikian keandalan sistem dapat dipergunakan dalam sistem dapat dipergunakan dalam sistem pembangkit tenaga listrik.
Prediksi Konsumsi Listrik Bangunan Menggunakan Metode Moving Average Dan Linier Regression
Faridiansyah, T. Iqbal;
Meliala, Selamat;
Asran, Asran
JET (Journal of Electrical Technology) Vol 1, No 2 (2016): JET Edisi Juni
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30743/jet.v1i2.198
Persoalan untuk memperoleh prediksi yang akurat dari konsumsi listrik telah banyak dibahas oleh banyak peneliti-peneliti sebelumnya. Berbagai teknik telah digunakan seperti metode statistik, time-series, metode heuristik dan banyak lagi. Apapun teknik yang digunakan, akurasi prediksi tergantung pada ketersediaan data historis serta pemilhan data yang tepat. Bahkan data yang kompleks, harus dipilih sehingga akurasi prediksi dapat ditingkatkan. Paper ini menggunakan data historis sebagai penelitian untuk menguji data historis konsumsi listrik bangunan. Metode Moving Average (MA) dan Linier Regression (LR) digunakan untuk membandingkan ketepatan akurasi perkiraan. Hasil penelitian menunjukkan ketetapan akurasiprediksi menggunakan metode Moving Average (MA) lebih baik dibandingkan menggunakan metode Linier Regression.
Penggunaan Penyeimbang Penurunan Saluran (Line Drop Compensation) Dalam Hubungan Dengan AVR dan Transformator Sebagai Pengatur Tegangan Pada Jaringan Distribusi 20 kV
Mustamam, Mustamam
JET (Journal of Electrical Technology) Vol 1, No 2 (2016): JET Edisi Juni
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30743/jet.v1i2.204
Pendistribusian daya listrik ke konsumen melalui suatu jaringan distribusi padasaat tertentu akan dapat mengalami jatuh tegangan pada saluran. Akibat jatuh tegangan akan dapat berakibat terhadap kinerja peralatanperalatan listrik seperti lampu pijar, lampu TL (tube lamp), motor induksi dsb. Kebanyakanperalatan listrik dirancang agar bekerja pada tegangan tertentu dan dalam batas toleransi yang diinginkan, sehingga efisiensi dan kecepatan kerja peralatan menjadi baik. Untuk mereduksi masalah tersebut perlu digunakan sebuah penyeimbang penurunan saluran (Line Drop Compensation) yang berhubungan dengan pengatur tegangan otomatis (Automatic Voltage Regulator) sebagaipengatur tegangan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jatuh tegangan pada jaringan dengan penggunaan penyeimbang penurunan saluran dalam hubungan dengan transformator dan Automatic Voltage Regulator(AVR) sebagai pengatur tegangan dan kemudian menentukan hasil setting tahanan R dan reaktansi X pada saluran distribusi 20 kV agar teganganpada saluran tetap dalam batas yang diizinkan. Untuk mendapatkan jatuh tegangan, setting tahanan R dan reaktansi X dilakukan dengan variasi panjang saluran.Dengan variasi panjang saluran diperoleh Rset dan Xset yangberbeda.Dengan persentase panjang saluran terbesar, didapat jatuh tegangan, Rset dan Xset yang bebeda pula. Dengan demikian dapat disimpulkansemakin besar persentase panjang saluran terhadap jarak penyeimbang penurunan saluran (Line Drop Compensation) ke ujung saluran/bebanyang dihasilkan jatuh tegangan, setting tahanan R dan reaktansi X semakin besar dibandingkan dengan yang lainnya.