cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN INDONESIA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Arjuna Subject : -
Articles 86 Documents
ENINGKATAN KETERAMPILAN GURU MENGANALIS TES PILIHAN GANDA MELALUI SUPERVISI KOLABORATIF DI SMA NEGERI 1 MERLUNG DAN SMA NEGERI 4 MERLUNG Siagian, Marta G.S
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN INDONESIA Vol 6, No 1: APRIL 2014
Publisher : JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian tindakan sekolah yang bertujuan untuk membantu guru Matematika meningkatkan keterampilan menganalisis tes pilihan ganda . Analisis kualitatif melihat kesesuaian soal dengan tiga aspek yang ditentukan yaitu aspek materi, aspek konstruksi dan aspek bahasa yang menggunakan lembar telaah soal.Sedangkan analisis kuantitatif, melakukan perhitungan terhadap aspek validitas butir tes, reliabilitas tes, tingkat kesukaran, daya pembeda dan kualitas pengecoh. Berdasarkan hasil analisis kualitatif dan analisis kuantitatif soal semester 1 pada siklus I, tidak ada soal yang sesuai dengan kaidah pada setiap aspek (0%) pada kedua sekolah. Pada analisis kualitatif di siklus II, soal yang sesuai dengan kaidah pada aspek materi meningkat menjadi 85% di SMA Negeri 1 Merlung dan 87,5% di SMA Negeri 4 Merlung dari 40 soal yang disusun. Demikian halnya pada aspek konstruksi, soal yang sesuai dengan kaidah meningkat menjadi 87,5% dan 97,5% untuk masing-masing jurusan. Hasil analisis kuantitatif juga mengalami peningkatan, yaitu 87,5% (35 soal) untuk jurusan IPA dan 82,5% (33 soal) untuk jurusan IPS di SMA Negeri 1 Merlung. Soal yang diterima untuk jurusan IPA di SMA Negeri 4 Merlung sebanyak 82,5% (33 soal) untuk jurusan IPS dan 80% (32 soal) untuk jurusan IPS.Keterampilan guru pada kedua sekolah dalam menganalisis tes pilihan ganda melalui supervisi kolaboratif meningkat dari nilai 77,8 pada siklus I menjadi 90 pada siklus II (analisis kualitatif). Pada analisis kuantitatif juga terjadi peningkatan dari nilai 33,3 menjadi 86,7. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwasupervisi kolaboratif dapat meningkatkan keterampilan guru menganalisis tes pilihan ganda di SMA Negeri 1 Merlung dan SMA Negeri 4 Merlung.Kata Kunci : analisis kualitatif, analisis kuantitatif, supervisi kolaboratif
PENDEKATAN SUPERVISI DAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU Panjaitan, Iwan Sunarya; Manullang, Belferik; Siburian, Paningkat
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN INDONESIA Vol 7, No 2: OKTOBER 2015
Publisher : JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui : (1) Apakah kompetensi pedagogik guru yang disupervisi dengan pendekatan kolaboratif lebih tinggi daripada guru yang disupervisi dengan pendekatan direktif, (2) Apakah kompetensi pedagogik guru yang memiliki kepribadian ekstrovert lebih tinggi dari yang memiliki kepribadian introvert, (3) Apakah terdapat interaksi antara pendekatan supervisi dan tipe kepribadian terhadap kompetensi pedagogik. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperiment, dengan desain penelitian adalah ANAVA faktorial 2 x 2. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 orang di SMA N 8 Medan yang disupervisi dengan pendekatan supervisi kolaboratif dan 30 orang di SMA N 6 Medan yang disupervisi dengan pendekatan direktif. Data dikumpulkan dengan kuesioner untuk tipe kepribadian guru dan tes pilihan ganda untuk mengukur kompetensi pedagogik guru. Hasil yang diperoleh (1) Kompetensi pedagogik guru yang disupervisi dengan pendekatan kolaboratif lebih baik daripada guru yang disupervisi dengan pendekatan direktif para guru SMA Negeri di Kota Medan, (2) Hasil kompetensi pedagogik guru yang memiliki kepribadian ekstrovert lebih baik dari yang memiliki kepribadian introvert, dan (3) Terdapat interaksi antara pendekatan supervisi dengan tipe kepribadian guru untuk meningkatkan hasil kompetensi pedagogik guru.Kata Kunci : kompetensi pedagogik, pendekatan kolaboratif, pendekatan direktif, intovert, ekstrovert
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHAN GALIAN INDUSTRI PADA SISWA DI KELAS XI SMK NEGERI 1 SAMADUA KABUPATEN ACEH SELATAN Hasibuan, Habibullah
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN INDONESIA Vol 8, No 1: APRIL 2016
Publisher : JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Telah dilakukan penelitian tentang penerapan model pembelajaran kooperatif model Team Games Tournament (TGT) pada materi mengidentifikasi bahan galian industri di SMK Negeri 1 Samadua Aceh Selatan pada kelas XI yang berjumlah 15 siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi mengidentifikasi bahan galian industri. Dari hasil pengamatan dan penilaian hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan, yaitu dari 13,33% pada pra siklus menjadi 60% pada siklus I dan meningkat menjadi 93,33 % pada siklus II. Dengan demikian, upaya peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pemebelajaran kooperatif model Team Games Tournament (TGT) di kelas XIGEOPER SMK Negeri 1 Samadua Aceh Selatan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi mengidentifikasi bahan galian industri.Kata Kunci: model pembelajaran kooperatif, teknik team Games Tournament, hasil belajar, siswa, sekolah menengah kejuruan.
IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU TERPADU DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 2 MODEL MEDAN, SUMATERA UTARA Irrijal, Irrijal; Rahman, Arif; Restu, Restu
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN INDONESIA Vol 9, No 2 (2017): Nopember 2017
Publisher : JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan Implementasi Manajemen Mutu Terpadu dalam komponen sistem pendidikan yang meliputi input yang terdiri dari raw input atau siswa, instrumental input, proses, dan output madrasah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tekhnik pengumpulan data dengan Observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan: 1) adanya peningkatan raw input madrasah yang cukup signifikan yang dilakukan melalui dua jalur yaitu jelur tes dan undangan, untuk tercapainya proses  berkualitas madrasah mengoptimalkan Instrumental input 2) Proses kegiatan belajar mengajar berjalan secara efektif dan produktif, 3) adanya peningkatan Output madrasah secara akademik, ini terlihat dari lulusan madrasah banyak diterima di PTN melalui jalur SNMPTN, dan peningkatan prestasi bidang non akademik dengan menjuarai berbagai olimpiade ilmiah ditingkat regional dan nasional, Kata Kunci: raw input, instrumental input, proses dan output
UPAYA PENINGKATAN KINERJA GURU Simanjuntak, Rivai M
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN INDONESIA Vol 6, No 1: APRIL 2014
Publisher : JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kinerja guru adalah hasil yang ditunjukkan oleh guru dalam kesediaannya melakukan pekerjaan yang relevan dengan keterampilannya dalam bidang pengajaran meliputi: (1) quality of work atau kualitas hasil kerja; (2) capability atau kemampuan; (3) initiative atau prakarsa/inisiatif; (4) communication. Kepuasan kerja guru adalah sikap guru terhadap pekerjaan yang menimbulkan perasaan senang terhadap pekerjaannya yang meliputi: (1)Need fulfillment (pemenuhan kebutuhan); (2) discreppancies (perbedaan); (3) value attainment (pencapaian nilai); (4) equity (keadilan); dan (5) dispositional/genetic components (komponen genetik). Budaya organisasi dapat diartikan sebagai pola dasar yang telah diciptakan dan dikembangkan dalam proses memecahkan masalah dalam pengambilan keputusan ketika mengelola integrasi internal beradabtasi dengan lingkungan eksternal yang meliputi : (1) mekanisme primer/utama berupa, a) perhatian, b) reaksi terhadap krisis, c) pembuatan model peran, d) alokasi penghargaan, e) kriteria untuk seleksi dan pemberhatian; dan (2) mekanisme sekunder, yaitu : a) rancangan sistem dan prosedur, b) rancangan struktur organisasi, c) rancangan fasilitas, d) cerita, legenda dan mitos, dan e) pernyataan formal. Kecerdasan emosional dapat diartikan sebagai kemampuan penilaian untuk mengenali diri sendiri dan orang lain serta mengintegrasikannya sehingga dapat mengelola emosi terhadap diri sendiri dan emosi terhadap orang lain meliputi: (1) kemampuan penilaian untuk mengenali diri terdiri dari : a)kesadaran diri, b) manajemen diri, dan c) motivasi diri; dan (2) kemampuan penilaian untuk mengenali diri orang lain terdiri dari : a) empaty, dan b) keterampilan sosial.Kata Kunci : Kinerja Guru, Budaya Organisasi, Kecerdasan Emosional, Kepuasan Kerja
DESAIN PENGEMBANGAN DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PENGAWAS SMA DI KABUPATEN NATUNA Kodirin, Kodirin; Sagala, Syaiful; Milfayetty, Sri
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN INDONESIA Vol 7, No 2: OKTOBER 2015
Publisher : JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) memperoleh profil pengawas sekolah jenjang SMA di Kabupaten Natuna; (2) memperoleh deskripsi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pengawas sekolah di Kabupaten Natuna; (3) memperoleh gambaran faktor pendukung dan penghambat implementasi kebijakan fungsionalisasi pengawas sekolah; dan (4) memperoleh gambaran desain pengembangan pengawas sekolah jenjang SMA di kabupaten Natuna. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan termasuk penelitian fenomenologis bersifat khusus dan menyeluruh. Khusus karena subyek penelitian adalah birokrat dan implementator dibidang kepengawasan. Menyeluruh, kajian ini menyangkut aspek kepengawasan dan administrasi publik. Pengumpulan data menggunakan tekhnik observasi, wawancara dan studi dokumentasi.Temuan penelitian adalah : (1) profil pengawas SMA di Kabupaten Natuna, dari segi kuantitatif maupun kualitatif belum memadahi; (2) Kabupaten Natuna belum memiliki pengawas rumpun mata pelajaran Bahasa, IPS, OLahraga dan Seni Budaya; (3) jarak geografis, aksesibilitas dan kecilnya biaya operasional menjadi kendala utama pengawas SMA dalam menjalankan tupoksinya; (4) pelaksanaan pengawasan terfokus di pulau Bunguran Besar sedangkan pulau kecil lainnya hanya dilakukan supervisi selama 1 tahun sekali; (6) aparat pelaksana belum memahami isi, maksud dan tujuan kebijakan fungsionalisasi pengawas SMA. Hasil analisis implementasi Kebijakan Permenegpan RB No 21 Tahun 2010 belum berjalan dengan efektif dan efisien dikarenakan belum ada pemangku kebijakan peduli dan serius memberdayakan pengawas sekolah.Key word: Kebijakan, Fungsionalisasi, Pengawas SMA
PENGARUH KETELADANAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM KERJA ORGANISASI, KEPUASAN KERJA TERHADAP LOYALITAS KERJA GURU SMP KECAMATAN MEDAN AMPLAS Zulfani, Zulfani; Manullang, Belferik; Sibuea, Abdul Muin
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN INDONESIA Vol 9, No 2 (2017): Nopember 2017
Publisher : JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keteladanan kepala sekolah terhadap kepuasan kerja, pengaruh iklim kerja organisasi terhadap kepuasan kerja, pengaruh keteladanan kepala sekolah terhadap loyalitas kerja, pengaruh iklim kerja organisasi terhadap loyalitas kerja, dan pengaruh kepuasan kerja terhadap loyalitas kerja guru SMP Swasta Kecamatan Medan Amplas. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan analisis jalur (Path Analysis). Populasi penelitian seluruh guru SMP Swasta di Kecamatan Medan Amplas sebanyak 232 guru, dengan jumlah sampel sebesar 147 orang. Teknik sampling yang digunakan yaitu  proportional random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket. Hasil dari penelitian menunjukkan terdapat pengaruh langsung positif keteladanan kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru, terdapat pengaruh langsung positif iklim kerja organisasi terhadap kepuasan kerja guru, terdapat pengaruh langsung positif keteladanan kepala sekolah terhadap loyalitas kerja guru, terdapat pengaruh langsung positif iklim kerja organisasi terhadap loyalitas kerja guru, dan terdapat pengaruh langsung positif kepuasan kerja terhadap loyalitas kerja guru Kata Kunci : Keteladanan Kepala Sekolah, Iklim Kerja Organisasi, Kepuasan Kerja, Loyalitas Kerja
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH, PENGALAMAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KOMITMEN AFEKTIF GURU DI SMK NEGERI KOTA BINJAI Nasution, Pitriani; Darwin, Darwin; Siman, Siman
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN INDONESIA Vol 8, No 1: APRIL 2016
Publisher : JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh persepsi gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru; (2) pengaruh pengalaman kerja terhadap motivasi kerja guru; (3) pengaruh persepsi gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap komitmen afektif guru; (4) pengaruh pengalaman kerja guru terhadap komitmen afektif guru; dan (5) pengaruh motivasi kerja terhadap komitmen afektif guru. Subjek penelitian adalah guru di SMK Negeri Kota Binjai. Dengan jumlah sampel sebanyak 110 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan Proporsional random sampling. Metode penelitian bersifat analisis jalur yang bertujuan untuk menguji teori dan memperoleh informasi tentang penelitian. Berdasarkan pengujian hipotesis dapat disimpulkan: (1) terdapat pengaruh langsung persepsi gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru dinyatakan dengan thitung ρ31> ttabel α=5% (2,72>1,64); (2) terdapat pengaruh langsung pengalaman kerja terhadap motivasi kerja guru dinyatakan dengan thitung ρ32> ttabel α=5% (3,72 >1,64); (3) terdapat pengaruh langsung persepsi gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap komitmen afektif guru dinyatakan dengan thitung ρ41> ttabel α=5% (2,32 >1,64); (4) terdapat pengaruh langsung persepsi gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah guru terhadap komitmen afektif guru dinyatakan dengan thitung ρ42 > ttabel α=5% (2,72 > 1,64);dan (5) terdapat pengaruh langsung motivasi kerja terhadap komitmen afektif guru dinyatakan dengan thitung ρ43 > ttabel α=5% (1,93>1,64). Hasil penelitian memberikan gambaran persepsi gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah, pengalaman kerja dan motivasi kerja terhadap komitmen afektif sebesar 33,1 % dan sisanya ditentukan keadaan lain.Kata kunci: Gaya Kepemimpinan Transformasional, Pengalaman Kerja, MotivasiKerja, Komitmen Afektif Guru
UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL MELALUI SUPERVISI AKADEMIK GURU SEJARAH DI SMA NEGERI LUBUKPALKAM KABUPATEN DELI SERDANG Ukur, Sada; Purba, Sukarman; Wau, Yasaratodo
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN INDONESIA Vol 9, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kompetensi profesional guru mata pelajaran sejarah melalui Supervisi Akademik di SMA Negeri Lubukpakam Kabupaten Deli Serdang. Subjek penelitian ini adalah 8 orang guru mata pelajaran sejarah pada SMA Negeri Lubukpakam Kabupaten Deli Serdangi. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengetahui kompetensi profesional guru adalah  pedoman wawancara yang ditujukan kepada guru. Sedangkan untuk mengamati kegiatan supervisi akademik digunakan lembar observasi. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan sekolah  dengan dua siklus. Hasil penelitian adalah penilaian kemampuan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) setelah dilakukan supervisi akademik pada siklus I tergolong dalam kategori cukup dengan nilai 72,94 dan pada siklus II tergolong dalam kategori baik dengan nilai 87,49. Penilaian pelaksanaan Pembelajaran pada siklus I tergolong dalam kategori cukup dengan nilai 72,87dan pada siklus II tergolong baik dengan nilai 85,41. Penilaian Kompetensi Profesional Guru kegiatan supervisi akademik pada siklus I tergolong cukup dengan nilai 67,5 dan pada siklus II tergolong dalam kategori baik dengan nilai 85,62. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa penerapan supervisi akademik dapat meningkatkan kompetensi profesional guru di SMA Negeri Lubukpakam Kabupaten Deli Serdangl. Implikasi dari penelitian ini secara khusus ditujukan kepada supervisor yaitu pelaksanaan supervisi akademik meningkatkan kompetensi profesional guru sejarah. Keywords: Kompetensi Profesional Guru, Supervisi Akademik
PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENYUSUN SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MELALUI SUPERVISI AKADEMIK TEKNIK WORKSHOP (LOKAKARYA) PADA SMA DI KABUPATEN NIAS SELATAN Telaumbanua, Martinus
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN INDONESIA Vol 6, No 1: APRIL 2014
Publisher : JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah melalui supervisi akademik teknik workshop (lokakarya) dapat meningkatkan kemampuan guru mata pelajaran ekonomi menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran pada SMA di Kabupaten Nias Selatan. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan sekolah. Penelitian tindakan ini terdiri dari empat rangkaian kegiatan yaitu : (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) pengamatan, (d) refleksi. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 orang guru mata pelajaranekonomi yang ditentukan dengan cara random sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan lembar instrumen penilaian silabus, lembar instrumen penilaian rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan instrumen APKG 1. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : (1) Pada siklus pertama, tidak ada guru yang memiliki skor penyusunan Silabus dalam kategori baik, 93,33% atau 28 orang guru memilikiskor dalam kategori cukup baik, 6,67% atau 2 orang guru memiliki skor dalam kategori kurang baik. Dan skor penyusunan RPP tidak ada guru yang memiliki skor dalam kategori baik, 63,33% atau 19 orang guru memiliki skor dalam kategori cukup baik, 36,67% atau 11 orang guru memiliki skor dalam kategori kurang baik.Sedangkan skor kemampuan guru merencanakan pembelajaran 6,67% atau 2 orang guru memiliki skor dalam kategori baik, 93,33% atau 28 orang guru memiliki skor dalam kategori cukup baik, (2) Pada siklus kedua, 100% atau 30 orang guru yang memiliki skor penyusunan Silabus dalam kategori baik. Dan skor penyusunan RPP 90% atau 27 orang guru memiliki skor dalam kategori baik, 10% atau 4 orang guru memiliki skor dalam kategori cukup baik. Sedangkan skor kemampuan guru merencanakan pembelajaran 86,67% atau 26 orang guru memiliki skor dalam kategori baik, 13,33% atau 4 orang guru memiliki skor dalam kategori cukup baik. Penelitian ini menemukan bahwa melalui supervisi akademik teknik workshop dapat meningkatkan kemampuan guru menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap sesuai standar proses pendidikan.Kata Kunci : Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Supervisi Akademik Teknik Workshop