cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
,
INDONESIA
LIMNOTEK - Perairan Darat Tropis di Indonesia
ISSN : 08548390     EISSN : 25498029     DOI : -
LIMNOTEK Tropical Inland Waters in Indonesia (Limnotek) is a periodical publication from the Research Center for Limnology, Indonesian Institute of Sciences in collaboration with Indonesian Society of Limnology (MLI). Published semiannually, the journal has a goal to be a means of communication and dissemination of research results in tropical limnology. The articles in this journal examines the interaction between factors: physics, chemistry, biology, hydrology, and geology on inland waters ecosystems. Definition of inland waters here are all forms puddles on the surface of the earth to the landward of the line of the lowest tides either fresh or brackish water such as rivers, swamps, lakes, water, wetlands, reservoirs, puddles, ponds, and dams.
Arjuna Subject : -
Articles 109 Documents
KARAKTERISTIK FISIKA – KIMIA DAN STRUKTUR KOMUNITAS PLANKTON PERAIRAN SUNGAI MANNA, BENGKULU SELATAN Dwirastina, Mirna; Wibowo, Arif
LIMNOTEK - Perairan Darat Tropis di Indonesia Vol 22, No 1 (2015)
Publisher : Research Center for Limnology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Manna merupakan sungai yang ada di Bengkulu Selatan. Dengan luas 69.171,5 ha mulai dari hulu di Kabupaten Lahat Provinsi Sumatra Selatan sampai hilir yaitu Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu. Karakterisasi fisika kimia perairan serta parameter biologi khususnya plankton perlu dilakukan sebagai salah satu cara untukmengetahui kesuburan perairan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang karakteristik fisika, kimia dan struktur komunitas plankton sebagai bagian kajian kualitas perairan di Sungai Manna Bengkulu Selatan. Pengambilan sampel dilakukan 4 kali dalam setahun yaitu bulan Maret, Mei, Juni dan Oktober tahun 2012. Contohfitoplankton diambil menggunakan Kemmerer water sampler dengan metode pengendapan. Sedangkan contoh zooplankton di saring menggunakan jaring plankton ukuran 20 atau 76 μm. Hubungan kualitas air dengan plankton dianalisa dengan statistik multivariate principlecomponent analysis (analisis komponen utama). Berdasarkan analisis komponen utama maka terbentuk 3 kelompok yaitu Kuto Padang dan Merabung yang dicirikan dengan nilai total alkalinitas dan turbiditas tinggi, kelompok kedua daerah Keban jati yang dicirikan denganDHL (Daya Hantar Listrik) tinggi dan TSS (Total Suspended Solids) rendah, dan kelompok ketiga yaitu Muara Simpur, Pulau Timun yang dicirikan dengan nilai TDS berbanding terbalik dengan TA (total alkalinitas) dan DO (dissolved oksigen). Kelimpahan total fitoplanktonberkisar 285,6 - 963,9 sel/L sedangkan kelimpahan total zooplankton berkisar 26,5 – 42 individu/l. Kelimpahan fitoplankton didominasi kelas Bacillariophyceae dan kelimpahan zooplankton didominasi  Manogononta. Berdasarkan spasial kelimpahan tertinggi fitoplaktondan zooplankton terdapat pada daerah Pulau Timun. Sedangkan kelimpahan total terendah fitoplankton daerah Merabung dan zooplankton daerah Muara simpur.
MODEL KINETIKA ”PSEUDO SECOND ORDER” UNTUK PENYERAPAN ION Cr6+ DARI MEDIA AIR KE BIOMASSA PERIFITON Susanti, Evi; Nofdianto, Nofdianto
LIMNOTEK - Perairan Darat Tropis di Indonesia Vol 21, No 1 (2014)
Publisher : Research Center for Limnology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan sebuah model pengendalian pencemaran air melalui sebuah perekayasaan substrat periphyton tengah dikembangkan di Pusat Penelitian Limnologi-LIPI. Model ini membentuk kanal yang memiliki aliran berkelok-kelok dengan lebar20 cm, tinggi 11 cm, dan panjang 600 cm. Kanal ini digunakan dalam melakukan sebuah penelitian dengan tujuan untuk mengetahui daya serap kinetik dari algae-perifitik terhadap pencemar logam berat chromium. Setelah populasi perifiton tumbuh dengan baik yang ditandai dengan algal filamentaous berwarna hijau muda dan cerah, selanj utnya air kanal dikuras dan dilakukan pengambilan contoh biomasa perifiton sebagai t. Selanjutnya, masukan media yang telah diberi logam Cr (VI) dengan konsentrasi 0,64 mg/L langsung pada media tumbuh perifiton dan ditetapkan sebagai t0. Contoh biomasa perifiton dan air diambil setiap 0, 2, 4, 8, 12, 24, dan 48 jam. Konsentrasi logam pada biomasa perifiton dan air dianalisis untuk parameter Total Cr. Model sorpsi orde kedua digunakan untuk memprediksi konstanta laju kinetik yang diperoleh yaitu 0,2813 mg/g/jam dari persamaan model: t/q = 0,550t + 3,554; R= 0,947
KEANEKARAGAMAN FITOPLANKTON DI PERAIRAN ESTUARI SEI TERUSAN, KOTA TANJUNGPINANG Syafriani, Ria; Apriadi, Tri
LIMNOTEK - Perairan Darat Tropis di Indonesia Vol 24, No 2 (2017)
Publisher : Research Center for Limnology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian keanekaragaman fitoplankton dan beberapa parameter fisika dan kimia perairan perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi suatu perairan. Penelitian keanekaragaman fitoplankton di perairan estuari Sei Terusan dilakukan pada bulan Desember 2016. Fitoplankton yang ditemukan di perairan Sei Terusan terdiri dari 3 kelas yaitu kelas Dinophyceae, Coscinodiscophyceae, dan Bacillariophyceae. Kelas Dinophyceae terdiri dari Ceratium sp., Protoperidinium sp.,dan Prorocentrum gracile. Kelas Coscinodiscophyceae terdiri dari Coscinodiscus sp., Skeletonema sp., dan Rhizosolenia sp. Kelas Bacillariophyceae terdiri dari Chaetoceros sp., Pleurosigma sp., Cylindrotheca closterium, dan Pseudo-nitzschia sp. Kelimpahan terbesar dari 4 stasiun pengamatan ditemukan pada kelas Dinophyceae yang mendominansi di semua stasiun pengamatan. Indeks keanekaragaman dari 4 stasiun pengamatan adalah 0,052 – 1,872, indeks keanekaragaman ini < 2,306 sehingga termasuk kategori keanekaragaman rendah dan kestabilan komunitas rendah. Indeks keseragaman fitoplankton di 3 stasiun dari 4 stasiun pengamatan cukup rendah berkisar 0,032 – 0,050 dengan indeks dominansi 0,975 – 0,986. Dengan rendahnya indeks keseragaman menyebabkan adanya dominansi spesies tertentu dan menunjukkan adanya tekanan ekologis perairan. Ceratium sp. dari kelas Dinophyceae mendominansi di semua stasiun pengamatan.Phytoplankton diversity research and some physical and chemical parameters of waters needs to be done to determine the condition of a body of water. Phytoplankton diversity research in waters of the Sei Terusan estuarine was conducted in December 2016. Phytoplankton were found in the waters of the Sei Terusan consists of three classes, namely Dinophyceae, Coscinodiscophyceae, and Bacillariophyceae. Dinophyceae class were consisted of Ceratium sp., Protoperidinium sp., and Prorocentrum gracile. Coscinodiscophyceae class consists of Coscinodiscus sp., Skeletonema sp., and Rhizosolenia sp. Bacillariophyceae class consists of Chaetoceros sp., Pleurosigma sp., Cylindrotheca Closterium, and Pseudo-Nitzschia sp. The higest phytoplankton abundance were found in Dinophyceae that dominated at all observation stations. Shannon Diversity indice of four observation stations was 0.052-1.872, this diversity indice < 2.306 thus categorized low diversity and community stability was low. Eveness indice of phytoplankton in three stations of four observation stations was low enough ranged from 0.032-0.050 with dominance index from 0.975- 0.986. The low Eveness indice due to dominance of certain species and indicate their ecological pressure waters. Ceratium sp. (Dinophyceae) was dominate at all observation stations. 
PENGARUH PENCEMARAN MERKURI DI SUNGAI CIKANIKI TERHADAP BIOTA TRICHOPTERA (INSEKTA) Yoga, Gunawan Pratama; Lumbanbatu, Djamar; Riani, Etty; Wardiatno, Yusli
LIMNOTEK - Perairan Darat Tropis di Indonesia Vol 21, No 1 (2014)
Publisher : Research Center for Limnology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Sungai Cikaniki, salah satu anak Sungai Cisadane, di Jawa Barat yang melalui kawasan penambangan emas Pongkor dan tercemar oleh merkuri dari ekstraksi emas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk  mengkaji pengaruh pencemaran merkuri di Sungai Cikaniki terhadap akumulasi merkuri pada larva Trichoptera di sungai tersebut  dan dampaknya terhadap penghitaman pada insangnya. Lokasi penelitian berada di Cisarua, Curug Bitung dan Lukut, kecamatan Nanggung, serta satu lokasi yang tidak tercemar di daerah Cikuluwung. Penelitian dilakukan secara time series selama 10 bulan mulai bulan Januari sampai Oktober 2012. Dari hasil penelitian diketahui bahwa konsentrasi merkuri terlarut dari hulu ke hilir berturut - turut adalah 0,114 µg/L, 4,988 µg/L, 4,229 µg/L dan 4,410 µg/L. Ratarata konsentrasi merkuri dalam bentuk partikulat dan akumulasi merkuri pada tubuh Trichoptera tertinggi teramati di Curug Bitung, berturut – turut adalah 83,963 dan 210,014 mg/Kg. Rata-rata akumulasi merkuri pada Trichoptera di Cisarua dan Lukut hampir sama yaitu berturut-turut adalah 151,116 mg/Kg dan 157,026 mg/kg. Persentase kejadian penghitaman insang trachea, pada Trichoptera, tertinggi terjadi di Curug Bitung yaitu sebesar 91% dan seluruh populasi di lokasi tersebut, sedangkan yang terrendah terjadi di Cikuluwung.
Limnotek Vol. 24, No. 1, Juni 2017 Limnotek, Cover
LIMNOTEK - Perairan Darat Tropis di Indonesia Vol 24, No 1 (2017)
Publisher : Research Center for Limnology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cover limnotek
KONSENTRASI UNSUR HARA DAN KLOROFIL-a DI DANAU TOWUTI, SULAWESI SELATAN Sulastri, Sulastri; Nasution, Syahroma Husni; Sugiarti, Sugiarti
LIMNOTEK - Perairan Darat Tropis di Indonesia Vol 22, No 2 (2015)
Publisher : Research Center for Limnology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Danau Towuti merupakan salah satu danau oligotrofik di kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Danau ini memiliki keanekaragaman sumberdaya ikan endemik yang tinggi dan bernilai ekonomis guna mendukung masyarakat disekitarnya. Pengelolaan sumberdaya ikan endemik secara berkelanjutan melalui penetapan wawasan  konservasi belum dikembangkan di danau ini. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui konsentrasi unsur hara dan klorofil-a untuk digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam memilih calon kawasan konservasi sumberdaya ikan endemik di Danau Towuti. Penelitian dilakukan diwilayah litoral danau yang mencakup 7 stasiun pada tahun 2009 serta 10 dan 11 stasiun pada tahun 2010 dan tahun 2011. Lokasi mencakup stasiun di kawasan Tominanga dan Kawatang. Sampel air untuk pengamatan amoniak, nitrat, total nitrogen, total fosfor, fosfat dan klorofil-a diambil secara stratifikasi menurut kedalaman danau dan dianalisis mengikuti prosedure metode standar (APHA, 1992). Rata-rata konsentrasi nitrat, amonia, total nitrogen, fosfat, total fosfor dan klorofil pengamatan tahun 2009 menunjukkan kondisi perairan alami atau oligotrofik.Pengamatan 2010 dan 2011 di stasiun di kawasan Kawatang, konsentrasi TP menunjukkan nilai yang tinggi dengan kisaran masing-masing 0,180 – 0,265 mg/L dan < 0,001 – 0,950 mg/L. Demikian juga TN, amonia dan klorofil-a pada tahun 2011 beberapa stasiun dikawasan ini menunjukkan konsentrasi yang tinggi dengan kisaran masing-masing 0,903 -2,810 mg/L; 0,001 – 0,146 mg/L dan 0,0 – 23,665 μg/L. Di stasiun kawasan Tominanga selama kurun waktu pengamatan konsentrasi TN, TP, nitrat, fosfat, klorofil-a umumnya menunjukkan kondisi perairan alami, sedangkan amonia konsentrasinya bervariasi. Berdasarkan konsentrasi unsur hara dan klorofil-a, disimpulkan kawasan Tominanga lebih sesuai dipilih sebagai kawasan konservasi sumberdaya ikan endemik di Danau Towuti.  
PENGARUH KUALITAS PERAIRAN TERHADAP KOMPOSISI PERIFITON DI DANAU MANINJAU Suryono, Tri; Lukman, Lukman
LIMNOTEK - Perairan Darat Tropis di Indonesia Vol 23, No 1 (2016)
Publisher : Research Center for Limnology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 pada 5 lokasi stasiun yang mewakili kondisi lingkungan perairan Danau Maninjau, yaitu Muko-muko, Bayur, Sigiran, DM4 dan DM7. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui komposisi perifiton yang terdapat di perairan Danau Maninjau. Perifiton diambil dengan mengerik permukaan batu atau kayu yang terendam dengan luas permukaan 12 cm2 diulang 3 (tiga) kali dikomposit. Hasil identifikasi diperoleh 71 jenis perifiton yang terdiri dari divisi Bacilariophyta 54 % (38 jenis), kelas Chlorophyta 24 % (17 jenis), Cyanophyta 18 % (13 Jenis), Dynophyta 1 % (1 jenis) dan Xanthophyta 3 % (2 jenis).Hasil perhitungan menunjukkan rata-rata  indeks keanekaragaman 3,116 (sedang), sedangkan rata-rata  indeks keseragaman 0,865 (tinggi) dan rata-rata indeks dominansinya 0,061 (kecil).
KOMPARASI INDEKS KEANEKARAGAMAN DAN INDEKS SAPROBIK PLANKTON UNTUK MENILAI KUALITAS PERAIRAN DANAU TOBA, PROPINSI SUMATERA UTARA Sagala, Effendi Parlindungan
LIMNOTEK - Perairan Darat Tropis di Indonesia Vol 20, No 2 (2013)
Publisher : Research Center for Limnology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisis terhadap indeks keanekaragaman dan indeks saprobik komunitas plankton berkaitan dengan komposisi dan kelimpahan jenisnya di perairan Pelabuhan Kapal Penumpang Desa Ajibata dan Desa Pangaloan, Danau Toba dilakukan pada Mei 2012. Ditemukan sebanyak 71 jenis plankton yang terdiri dari 22 jenis fitoplankton (Cyanophyceae, Chlorophyceae, Desmidiaceae, Diatomae/Bacillariophyceae ), dan 49 jenis zooplankton (Flagellata, Rhizopoda dan Rotifera). Pada perairan Ajibata dapat ditemukan 7 takson, sementara itu ada sebanyak 6 takson (kecuali Desmidiaceae) di Pangaloan. Kelimpahan ratarata plankton di perairan Ajibata dan Pangaloan tergolong rendah yaitu 125 ind/L dan 101 ind/L. Indeks kesamaan komunitas plankton di Pangaloan dan Ajibata menunjukkan cukup perbedaan (36%), namun Indeks keanekaragamannya masing-masing kedua lokasi 3,02 dan 3,23 dapat dikatakan tidak berbeda. Nilai indeks keanekaragaman tersebut menunjukkan bahwa komunitas plankton di dua lokasi termasuk sangat mantap (> 3,00). Indeks saprobik komunitas plankton di Ajibata dan Pangaloan berkisar antara + 1,49 hingga + 1,62. Hal ini menunjukan bahwa tingkat pencemaran yang terjadi sangat ringan hingga rendah dengan sedikit beban pencemaran bahan organik maupun anorganik yang berlangsung pada fase mesosaprobik/oligosaprobik. Kualitas air di dua perairan rata-rata normal dan tidak banyak berbeda. Oksigen terlarut (DO) di Ajibata dan Pangaloan adalah 6,28 dan 6,31.
Limnotek, Vol 25, No. 1, Juni 2018 Limnotek, Cover
LIMNOTEK - Perairan Darat Tropis di Indonesia Vol 25, No 1 (2018)
Publisher : Research Center for Limnology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cover Limnotek
KEBIASAAN MAKAN BEBERAPA JENIS IKAN YANG TERTANGKAP DI RAWA KAIZA SUNGAI KUMBE KABUPATEN MERAUKE, PAPUA Sentosa, Agus Arifin; Satria, Hendra
LIMNOTEK - Perairan Darat Tropis di Indonesia Vol 22, No 1 (2015)
Publisher : Research Center for Limnology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Kumbe adalah sungai besar di Kabupaten Merauke, Papua yang menjadi habitat bagi ikan endemik Arwana Papua (Scleropages jardinii) dan beberapa jenis ikan lainnya, namun informasi terkait aspek biologi ikan di Sungai Kumbe masihterbatas. Penelitian dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan kebiasaan makan beberapa jenis ikan yang tertangkap di Rawa Kaiza Sungai Kumbe di Distrik Animha, Kabupaten Merauke, Papua pada enam stasiun di bulan Februari, Agustus dan Oktober 2012. Contoh ikan diperoleh dari hasil tangkapan jaring insang dan jala. Analisis kebiasaan makan ikan menggunakan indeks bagian terbesar, tingkat trofik dan luas relung makanannya. Hasil menunjukkan bahwa dari 12 jenis ikan yang tertangkap didominasi oleh ikan karnivora (58,33%) diikuti ikan herbivora (25,00%)dan ikan omnivora yang cenderung karnivora (16,67%). Kisaran luas relung makanan adalah 1,000-2,493 dan cenderung tidak berbeda antarjenis ikan (P>0,05).

Page 5 of 11 | Total Record : 109