cover
Contact Name
Rina Setiana
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.keperawatan@ui.ac.id
Editorial Address
Faculty of Nursing, Universitas Indonesia, Indonesia
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Indonesia
Published by Universitas Indonesia
ISSN : 14104490     EISSN : 23549203     DOI : https://doi.org/10.7454/jki
Core Subject : Health,
Focus and Scope Jurnal Keperawatan Indonesia (JKI, or Nursing Journal of Indonesia) contributes to the dissemination of information related to nursing research and evidence-based study on urban nursing issues in low-middle income countries. The scope of this journal is broadly multi-perspective in nursing areas such as Nursing Education, Clinical Practice, Community Health Care, Management and Health System, Health Informatics, and Transcultural Nursing, with a focus on urban nursing issues in low-middle income countries. JKI is committed to communicating and being open to the discussion of ideas, facts, and issues related to health across a wide range of disciplines. The journal accepts original research articles, synthesized literature, and best practice reports or case reports that use the quantitative, qualitative, or mixed-method approach. JKI adheres to journalistic standards that require transparency of real and potential conflicts of interest that authors and editors may have. It follows publishing standards set by the International Committee of Medical Journal Editors (ICMJE), the World Association of Medical Editors (WAME), and the Committee on Publication Ethics (COPE). Letters and commentaries about our published articles are welcome. All submitted contributions will undergo a blind peer-review process according to appropriate criteria.
Articles 640 Documents
Supervisi Kepala Ruangan Berdasarkan Kelengkapan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Rostiani Dewi; Krisna Yetti; Dian Ayubi
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 12 No 3 (2008): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v12i3.220

Abstract

AbstrakDokumentasi asuhan keperawatan merupakan hal penting karena pendekatan proses keperawatan menjadi kerangka akuntabilitas perawat profesional. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional bertujuan untuk mengetahui hubungan komunikasi dan supervisi kepala ruangan dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan oleh perawat pelaksana di ruang rawat inap RS X Cianjur. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di 11 ruang rawat inap. Sampel 106 perawat pelaksana yang merupakan total populasi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan daftar tilik. Analisis statistik yang digunakan adalah regresi logistik model faktor risiko. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa perawat pelaksana rata-rata mempunyai persepsi kurang baik terhadap pelaksanaan komunikasi dan supervisi kepala ruangan dan didapatkan juga kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan oleh perawat pelaksana belum baik dengan cut of point 80%. Analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel komunikasi dan supervisi kepala ruangan berhubungan dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan oleh perawat pelaksana (p< 0,05). Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan adalah supervisi. Penelitian ini kiranya dapat dimanfaatkan oleh pimpinan dan bidang keperawatan RS X Cianjur untuk dapat meningkatkan kinerja kepala ruangan maupun perawat pelaksana dengan pengoptimalan kegiatan supervisi keperawatan di ruangan melalui upaya pendidikan dan pelatihan baik secara formal maupun non formal. AbstractNursing care documentation holds the accountability aspect of professional nursing practice. This quantitative-descriptive research attempted to recognize the relationship between head of nurse’s communication and supervision with the completeness of nursing care documentation by staff nurse at Hospital X, Cianjur. The data was collected by using questionnaire and visitation list from 106 staff nurse that represented total population. The data was analyzed with the logistic regression of risk factor model. Univariate analysis result showed that staff nurse averagely had less positive perception toward the head of nurse’s communication and supervision. It was also revealed the nursing care documentation which was lack of comprehensiveness with cut of point 80%. The result of bivariate analysis indicated the significance correlation of head of nurse’s communication and supervision with the completion of nursing care documentation by staff nurse (p< 0,05). It was ultimately found that the completeness of nursing care documentation was mostly influenced by the head of nurse’s supervision. Thus, it is recommended to strengthen the supervision process and ability of the head of nurse to enhance the nursing care documentation quality by both formal and non-formal continuing education.
Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Keperawatan Tentang Kode Etik Profesi dan Caring Selvyyanny Tedjomuljo; Efy Afifah
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 19 No 2 (2016): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v19i2.457

Abstract

Kode etik dan caring harus diketahui oleh mahasiswa keperawatan karena kedua hal tersebut merupakan dasar dari profesi keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan tentang kode etik keperawatan dan caring pada mahasiswa keperawatan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional pada 226 mahasiswa keperawatan melalui teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa keperawatan memiliki tingkat pengetahuan yang baik (92%) mengenai kode etik secara umum dan cukup (47,3%) mengenai caring. Institusi pendidikan keperawatan diharapkan dapat memberikan edukasi dan memotivasi mahasiswa untuk mempraktikkan pengetahuan kode etik dan caring yang telah diberikan dalam kehidupan sehari-hari. Abstract Level of Knowledge Nursing Students about Code of Ethics Profession and Caring. Nursing students have to know about code of ethics and caring because both of them are fundamental on nursing profession. This study used to know a representation of the level of knowledge of the nursing profession's code of ethics and caring among nursing students in Universitas Indonesia. This study used decriptive with cross sectional approach among 226 nursing students University of Indonesia by using simple random sampling methods. The results showed that nursing student in Universitas Indonesia (92%) has a good level of knowledge of the nursing profession's code of ethics and (47,3%) respondents has a fair level of knowledge of caring in the nursing profession. It was recommended for nursing faculty to give education and motivate students to practice the knowledge of the nursing profession's code of ethics and caring in daily activities. Keywords: caring, code of ethics level of knowledge, nursing faculty, nursing students
Perbedaan Karakteristik Perawat, Sistem Penempatan Tenaga Keperawatan Dihubungkan Dengan Produktivitas Waktu Asuhan Antara Perawat PNS Dan TKK Di RSUD Serang, 2003 Sari Mulyati; Elly Nurachmah; Adang Bachtiar
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 7 No 1 (2003): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v7i1.124

Abstract

Rumah Sakit Umum Daerah Serang (RSUD Serang) merupakan rumah sakit (RS) pemerintah yang telah swadana tipe B non pendidikan berkapasitas 285 tempat tidur dengan jumlah tenaga keperawatan sebesar 218 orang; terdiri dari 75 pegawai negeri sipil PNS (34.4%) dan 143 (65.6%) tenaga kontrak (TKK) yang telah ditempatkan di berbagai ruang rawat (Bidang keperawatan, 2001). Perbedaan status ini menimbulkan permasalahan yang perlu dikaji serius antara lain bahwa tenaga perawat kontrak merasa keamanan dan kestabilan kerja belum terjamin. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya perawat yang pindah ke RS lain yang dinilai lebih mapan. Sebaliknya, perawat PNS yang memiliki jaminan keamanan kestabilan kerja belum menunjukkan produktifitas sesuai dengan harapan. Banyak keluhan telah disampaikan oleh klien mengenai tenaga perawat PNS ini (Mulyati, 2001).Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan produktifitas waktu asuhan keperawatan yang dilakukan kedua jenis perawat dan hubungannya dengan sistem penempatan tenaga keperawatan di RSUD Serang. Desain yang digunakan adalah deskriptif komparatif secara potong lintang. Dengan 76 responden. Pengumpulan data melalui kuesioner untuk mengkaji sistem penempatan tenaga dan mengukur beban kerja untuk menetapkan produktifitas waktu kerja kedua jenis perawat melalui observasi. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna dalam pemanfaatan waktu dari kedua jenis perawat. Angka produktifitas kedua jenis perawat ini masih rendah (47.84%). Selain itu, tidak ada perbedaan bermakna dalam produktifitas waktu dihubungkan dengan sistem penempatan tenaga bagi kedua jenis perawat. Rekomendasi telah disampaikan pada pimpinan rumah sakit, dan penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengkaji lebih dalam beberapa variabel lain dengan menggunakan desain yang berbeda. The local government hospital in Serang (RSUD Serang) is a self-financed type B non teaching hospital that has a capacity of 285 beds. It employs 218 nurses who work in the inpatient units, consists of 75 civil servant nurses (34.4%), and 143 (65.6%) contractual based nurses who are placed in variety of units (Department of nursing, 2001). The different of the employment status has produced many problems that has to be explored seriously. Many contractual based nurses perceived that they have no job security and stability. This was demonstrated by the fact that many of them had resigned and moved to another hospitals that could provide them with job security and stability. On the other hand, civil servant nurses who have more job security and stability apparently have not yet demonstrated high productivity as has been expected. Many complaints raised by patients on the staff work performance (Mulyati, 2001). The purpose of the study was to identify the difference in nursing care time productivity between both types of nurses and its relationship with the staff placement system in RSUD Serang. The design was a descriptive comparative using cross sectional approach (76 respondents). A questionnaire was used to collect data on staff placement system, and a series of observation was done to measure workload to determine time productivity for both groups of nurses. The findings demonstrated that there was no significant difference in time utilization between both types of nurses; the productivity score in both groups was low (47.84%). In addition, there was no significant difference in time productivity related to staff placement system for both groups. Some recommendation were contributed to the hospital management, and further study needs to be done to explore some other variables using different design.
Kajian Kebijakan Jaminan Kesehatan Masyarakat Imami Nur Rachmawati
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 13 No 2 (2010): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v13i2.238

Abstract

AbstrakKesehatan adalah hak asasi manusia. Sesuai dengan Pancasila dan amanat UUD 1945 yaitu pasal 28H ayat (1) yang mengatakan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan pasal 34 ayat (1) yang mengatakan bahwa Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan dan ayat (2) yang menetapkan bahwa Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak, maka sudah merupakan kewajiban negara untuk menjamin kesehatan warganya. Berbagai program telah dikembangkan oleh Negara termasuk Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Akan tetapi pada pelaksanaannya, Jamkesmas ini masih banyak menemui kendala. Makalah ini akan menjabarkan informasi terkait dengan pelaksanaan program Jamkesmas dan memberikan berbagai pemecahan masalah tersebut. AbstractHealth is a human right. In accordance with Pancasila and 1945 Constitution, namely Article 28H paragraph (1) which says that every person is entitled to live in prosperity and spiritual, living, and earn a good living environment and healthy and receive medical care and article 34 paragraph (1) the said that the State develop a system of social security for all citizens and to empower the weak and unable to human dignity and in accordance with paragraph (2) which provides that the State is responsible for the provision of health care facilities and public service facilities are decent, then it is the obligation of the state to ensure the health of its citizens. Various programs have been developed by the State including Community Health Insurance (Jamkesmas). However, in practice, this is still a lot of obstacles. This paper will describe the information related to the implementation of the program Jamkesmas and provide a variety of problem solving.
POLA ASUH ORANG TUA DAN PERILAKU SEKSUAL BERISIKO PADA REMAJA Titin Ungsianik; Tri Yuliati
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 20 No 3 (2017): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v20i3.504

Abstract

Perilaku seksual berisiko merupakan perilaku seksual yang dapat menyebabkan dampak negatif seperti kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi, dan penyakit menular seksual. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara pola asuh orang tua dengan perilaku seksual berisiko pada remaja yang menjadi binaan sebuah rumah singgah. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif. Penelitian ini melibatkan 92 partisipan remaja yang diseleksi dengan teknik quota sampling. Instrumen yang digunakan adalah The Parental Care Style Questionnaire dan Sexual Risk Survey: Instrument development and psychometrics versi Bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan perilaku seksual berisiko remaja (p< 0,05). Untuk menangani masalah seksual remaja, perlu diadakan program kesehatan reproduksi yang tidak hanya ditujukan kepada remaja, namun juga orang tua dan masyarakat. Kata kunci: perilaku seksual berisiko, pola asuh orang tua, remaja Abstract Parenting Style related to Sexual Behavior of Adolescents in the Shelter Supervised.  Risky sexual behavior is sexual behavior which causes various negative impacts such us unwanted pregnancies, abortion and sexually transmitted diseases. This study aims to identify the correlation between parenting style and adolescents’ sexual behavior in a shelter. The design of this study was descriptive correlative. This study included 92 participants of adolescent which were selected by quota sampling technique. The instruments used in the study were modiefied and Indonesian version of The Parental Care Style Questionnaire and Sexual Risk Survey: Instrument development and psychometrics. The result showed there was a significant correlation between parenting styles and adolescents’ risky sexual behavior (p <0,05). It is recommended to develop reproductive health programs not only for adolescents but also parents and community to overcome adolescents’ sexual problem. Keywords: adolescents, parenting, risky sexual behavior
Penurunan Perilaku Kekerasan Orangtua Pada Anak Usia Sekolah Melalui Latihan Asertif Abdul Gowi; Achir Yani S Hamid; Tuti Nuraini
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 15 No 3 (2012): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v15i3.28

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pengaruh latihan asertif terhadap perilaku kekerasan orang tua pada anakusia sekolah di Kabupaten Karawang. Sampel pada kelompok intervensi dan kontrol masing-masing 32 orang. Latihan asertifdilakukan selama 6 sesi. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan kemampuan komunikasi asertif orangtua padakelompok intervensi dibanding kelompok kontrol secara bermakna (p< 0,05). Kemampuan anak dalam mengendalikan emosipada kelompok intervensi meningkat, sedangkan pada kelompok kontrol menurun secara bermakna (p< 0,05). Latihan asertifmembantu orangtua menurunkan perilaku kekerasan pada anak melalui komunikasi asertif. Terapi ini direkomendasikan padaorangtua, guru, dan pemberi pelayanan kesehatan.Kata kunci: kemampuan komunikasi asertif orangtua, latihan asertif, mengendalikan emosiAbstractThis research aimed to describe the influence of assertive training on violence behavior of parents towards children in Karawangdistrict. Samples in the intervention group and control were 64 parents, 32 respondent for each group. Assertive training hasconducted in 6 sessions. The results showed increased assertive communication skills of parents on the group that receivedassertive training. There was significant difference among those groups (p< 0.05). The group of parents who did not receiveassertive training, showed a significant decreased communication of skills (p< 0.05). The was increased ability of children incontrolling their emotions of intervention group parents, while there was significant decreased children ability of controlgroup parents (p< 0.05). Assertive training was proven to decrease parents’ violent behaviors towarsd children. It wasrecommended that this training to be regularly conducted to parents, teachers, and health care provider.Keywords: parent’s assertive comunication ability, assertive training, managing emotions
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DALAM DUNIA PENDIDIKAN Rr. Tutik Sri Hariyati
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 9 No 1 (2005): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v9i1.156

Abstract

AbstrakPada era perkembangan teknologi terjadi beberapa pergeseran bentuk metode pemberian pendidikan, kalau dahulu kita kenal bahwa pembelajaran terjadi di kelas dan jika ada interaksi antara pengajar dan peserta didik pada waktu dan tempat yang sama maka saat ini hal tersebut sudah berubah. Banyaknya metode pembelajaran jarak jauh yang berbasis web, maka proses pembelajaran dapat dilaksanakan di mana saja dan kapan saja. Peserta didik dapat belajar di rumah, di tempat kerja atau di perpustakaan. Ini sangat memudahkan peserta didik. Tulisan ini memaparkan tentang penggunaan teknologi informasi dalam pendidikan khususnya pendidikan keperawatan di Indonesia serta kendala yang dihadapinya. AbstractIn the era of high technology a revolution in learning has occurred and has moved from classroom and synchronous to a more independent and asynchronous method. Distance learning based on web makes many students have access to learn any time and anywhere whether they want it-at home, at work, or in the local library. It is very flexible for students. The article discusses about information technology in nursing education and also the problems that are usually encountered in Indonesia.
Kejadian Pradiabetes Pada Usia Dewasa Menengah Berdasarkan Karakteristik dan Perilaku Perawatan Kesehatan Keluarga Sovia Sovia; Etty Rekawati; Kuntarti Kuntarti
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 16 No 3 (2013): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v16i3.325

Abstract

AbstrakPradiabetes adalah kadar glukosa darah individu lebih tinggi dari normal, tetapi belum mencapai batas diagnosis diabetes. Perilaku perawatan kesehatan keluarga merupakan upaya promosi kesehatan keluarga dalam pencegahan pradiabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik keluarga dan perilaku perawatan kesehatan keluarga dengan kejadian pradiabetes pada usia dewasa menengah. Desain penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 156 orang dewasa menengah, diambil menggunakan teknik cluster sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara tipe keluarga (OR= 2,070; 95% CI 0,957-4,478), penghasilan keluarga (OR= 0,512; 95% CI 0,243-1,079), pengetahuan keluarga (OR= 7,025; 95% CI 3,109-15,876), dan praktik perawatan kesehatan keluarga (OR= 2,863; 95% CI 1,285-6,379) dengan kejadian pradiabetes. Upaya untuk meningkatkan perilaku perawatan kesehatan keluarga yang lebih efektif perlu disusun oleh tim di pelayanan kesehatan primer melalui program promosi kesehatan seperti pendidikan kesehatan, pembentukan kelompok pendukung, pemberdayaan masyarakat, kemitraan, dan intervensi keperawatan (penyusunan menu makanan sehat, aktivitas fisik, dan perawatan kaki).Kata kunci: perilaku perawatan kesehatan keluarga, pradiabetes, tipe keluarga, usia dewasa menengahAbstractPrevalence of prediabetes at middle-aged adults based on family characteristics and family health care behaviors. Prediabetes is a situation where glucose level higher than normal level, but does not satisfy the criteria for diabetes. Family health care behaviors are health promotion efforts in the family to prevention of prediabetes. The aim of the research was to determine the association between family characteristics and family health care behaviors, and prediabetes at middle-aged adults. The research used observational descriptive design with cross sectional approach. Total sample of 156 people were taken using a cluster sampling technique. The results showed that the type of family (OR= 2.070), family knowledge (OR= 7.025), and practice of family health care (OR= 2.863) are the dominant factors in the incidence of prediabetes. It is important to improve the behavior of family health care through developing health promotion program such as health education, the establishment of support groups, community empowerment, partnership, and nursing interventions.Keywords: family characteristics, family health care behaviors, middle-aged adults, prediabetes
Pencegahan Luka Tekan Melalui Pijat Menggunakan Virgin Coconut Oil Ririn Sri Handayani; Dewi Irawaty; Ria Utami Panjaitan
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 14 No 3 (2011): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v14i3.60

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen post test only yang bertujuan untuk membuktikan efektifitas pencegahan luka tekan grade I menggunakan VCO dengan pijat pada klien yang berisiko mengalami luka tekan di Unit Bedah, Rumah Sakit AB, Provinsi Lampung. Hasil uji Fisher exact dan regresi logistik berganda menunjukkan adanya perbedaan kejadian luka tekan pada klien yang dirawat menggunakan VCO dengan pijat dibandingkan dengan klien yang dirawat tanpa VCO (p= 0,033; α= 0,05; OR= 0,733; 95% CI 0,540 – 0,995) setelah dikontrol oleh variabel Indeks Massa Tubuh (IMT). Disarankan kepada perawat agar dapat melakukan pijat menggunakan VCO, sebagai salah satu intervensi mandiri keperawatan dalam intervensi pencegahan luka tekan pada klien yang berisiko mengalami luka tekan.
Medication Beliefs in Patients Following Percutaneous Coronary Intervention: A Cross-sectional Study Prima Agustia Nova; Ching-Huey Chen
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 22, No 3 (2019): November
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v22i3.1092

Abstract

Patients post percutaneous coronary intervention need to take medication for their health. Beliefs about medication influence patients’ adherence in taking their medication regimens. Therefore, the study aimed to identify medication beliefs in patients following percutaneous coronary intervention in Indonesia. This research used a cross-sectional study with the convenience sampling method. A total of 132 adult patients following Percutaneous Coronary Intervention participated in this study. This study used The Beliefs about Medicines Questionnaire to identify patients’ beliefs about medication. The majority of respondents were male (85.6%) with a mean age of 60 years. Beliefs about general overuse were found to be the highest among other categories; specific-necessity, specific concern, and general harm. Elucidating patients’ beliefs about the medication will provide health care providers with a better understanding of patient medication behaviors after percutaneous coronary intervention. Recognition of patients’ beliefs may aid in targeting specific intervention programs to improve patients’ adherence to medication following Percutaneous Coronary Intervention procedure. Keywords: medication beliefs, percutaneous coronary intervention (PCI) Abstrak  Keyakinan Pengobatan pada Pasien yang Menjalani Intervensi Coronary Percutaneous: A Cross-Sectional Study. Pasien pasca intervensi koroner perkutan atau percutaneous coronary intervention (PCI) perlu minum obat untuk kesehatannya. Keyakinan terhadap pengobatan berpengaruh pada kepatuhan pasien dalam menjalani rejimen pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keyakinan pengobatan pada pasien yang mengikuti PCI di Indonesia. Penelitian ini menggunakan studi cross-sectional dengan metode convenience sampling. Sebanyak 132 pasien dewasa yang menjalani prosedur PCI berpartisipasi dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan The Beliefs about Medicines Questionnaire untuk mengidentifikasi keyakinan pasien tentang pengobatan. Mayoritas responden adalah laki-laki (85,6%) dengan usia rata-rata 60 tahun. Keyakinan tentang penggunaan berlebihan secara umum ditemukan sebagai yang tertinggi di antara kategori lainnya yaitu kebutuhan-spesifik, perhatian khusus, dan bahaya umum. Informasi mengenai keyakinan pasien tentang pengobatan akan memberikan pemahaman yang lebih baik bagi penyedia layanan kesehatan tentang perilaku pengobatan pasien setelah prosedur PCI. Pengakuan keyakinan pasien dapat membantu dalam menargetkan program intervensi khusus untuk meningkatkan kepatuhan pasien terhadap pengobatan setelah prosedur PCI. Kata Kunci: keyakinan pengobatan, percutaneous coronary intervention (PCI)

Filter by Year

1997 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 28 No 3 (2025): November Vol 28 No 2 (2025): July Vol 28 No 1 (2025): March Vol 27 No 3 (2024): November Vol 27 No 2 (2024): July Vol 27 No 1 (2024): March Vol 26 No 3 (2023): November Vol 26 No 2 (2023): July Vol 26 No 1 (2023): March Vol 25 No 3 (2022): November Vol 25 No 2 (2022): July Vol 25, No 1 (2022): March Vol 25 No 1 (2022): March Vol 24, No 3 (2021): November Vol 24 No 3 (2021): November Vol 24 No 2 (2021): July Vol 24, No 2 (2021): July Vol 24, No 1 (2021): March Vol 24 No 1 (2021): March Vol 23, No 3 (2020): November Vol 23 No 3 (2020): November Vol 23, No 2 (2020): July Vol 23 No 2 (2020): July Vol 23 No 1 (2020): March Vol 23, No 1 (2020): March Vol 22, No 3 (2019): November Vol 22 No 3 (2019): November Vol 22 No 2 (2019): July Vol 22, No 2 (2019): July Vol 22 No 1 (2019): March Vol 22, No 1 (2019): March Vol 21 No 3 (2018): November 2018 Vol 21 No 2 (2018): Juli Vol 21 No 1 (2018): Maret Vol 20 No 3 (2017): November Vol 20 No 2 (2017): Juli Vol 20 No 1 (2017): Maret Vol 19 No 3 (2016): November Vol 19 No 2 (2016): Juli Vol 19 No 1 (2016): Maret Vol 18 No 3 (2015): November Vol 18 No 2 (2015): Juli Vol 18 No 1 (2015): Maret Vol 17 No 3 (2014): November Vol 17 No 2 (2014): Juli Vol 17 No 1 (2014): Maret Vol 16 No 3 (2013): November Vol 16 No 2 (2013): Juli Vol 16 No 1 (2013): Maret Vol 15 No 3 (2012): November Vol 15 No 2 (2012): Juli Vol 15 No 1 (2012): Maret Vol 14 No 3 (2011): November Vol 14 No 2 (2011): Juli Vol 14 No 1 (2011): Maret Vol 13 No 3 (2010): November Vol 13 No 2 (2010): Juli Vol 13 No 1 (2010): Maret Vol 12 No 3 (2008): November Vol 12 No 2 (2008): Juli Vol 12 No 1 (2008): Maret Vol 11 No 2 (2007): September Vol 11 No 1 (2007): Maret Vol 10 No 2 (2006): September Vol 10 No 1 (2006): Maret Vol 9 No 2 (2005): September Vol 9 No 1 (2005): Maret Vol 8 No 2 (2004): September Vol 8 No 1 (2004): Maret Vol 7 No 2 (2003): September Vol 7 No 1 (2003): Maret Vol 6 No 2 (2002): September Vol 6 No 1 (2002): Maret Vol 5 No 2 (2001): September Vol 5 No 1 (2001): Maret Vol 2 No 8 (1999): Desember Vol 2 No 7 (1999): September Vol 2 No 6 (1999): Mei Vol 2 No 5 (1998): Oktober Vol 1 No 4 (1998): Juli Vol 1 No 3 (1997): Desember Vol 1 No 2 (1997): Juli Vol 1 No 1 (1997): Januari More Issue