cover
Contact Name
Rina Setiana
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.keperawatan@ui.ac.id
Editorial Address
Faculty of Nursing, Universitas Indonesia, Indonesia
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Indonesia
Published by Universitas Indonesia
ISSN : 14104490     EISSN : 23549203     DOI : https://doi.org/10.7454/jki
Core Subject : Health,
Focus and Scope Jurnal Keperawatan Indonesia (JKI, or Nursing Journal of Indonesia) contributes to the dissemination of information related to nursing research and evidence-based study on urban nursing issues in low-middle income countries. The scope of this journal is broadly multi-perspective in nursing areas such as Nursing Education, Clinical Practice, Community Health Care, Management and Health System, Health Informatics, and Transcultural Nursing, with a focus on urban nursing issues in low-middle income countries. JKI is committed to communicating and being open to the discussion of ideas, facts, and issues related to health across a wide range of disciplines. The journal accepts original research articles, synthesized literature, and best practice reports or case reports that use the quantitative, qualitative, or mixed-method approach. JKI adheres to journalistic standards that require transparency of real and potential conflicts of interest that authors and editors may have. It follows publishing standards set by the International Committee of Medical Journal Editors (ICMJE), the World Association of Medical Editors (WAME), and the Committee on Publication Ethics (COPE). Letters and commentaries about our published articles are welcome. All submitted contributions will undergo a blind peer-review process according to appropriate criteria.
Articles 640 Documents
Pursuing the Need for Physical Activity in Recurrent CVA Patients During Hospitalization: A Case Report Stepanus Maman Hermawan; Hany Wihardja
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 24, No 1 (2021): March
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v24i1.1074

Abstract

Cerebrovascular accident (CVA) is a neurological deficit condition caused by an acute focal injury of the central nervous system by cerebral infarction or intracerebral hemorrhage. CVA patients who do not reduce risk factors after the first attack have an 8.7 times higher risk of CVA recurrence. The effect of a recurrent CVA is six times greater than the risk of a first CVA in the general population of the same age and sex, and nearly half of them remain alive but are physically disabled. This case report illustrates the process of recurrent CVA and disability experienced by a 69-year-old Malay woman, a patient at a private hospital in West Kalimantan. The nursing strategy of two post-CVA physical rehabilitation exercise programs for patients during hospitalization will be explained according to the stages in nursing theory.Abstrak Mengejar Kebutuhan Aktivitas Fisik Pasien CVA Berulang Selama Hospitalisasi: Laporan Kasus. Cerebrovaskuler Accident (CVA) adalah kondisi defisit neurologis karena cedera akut pada sistem saraf pusat disebabkan infark serebral atau perdarahan intraserebral. Pasien CVA yang tidak menurunkan faktor risikonya secara optimal setelah serangan pertama memiliki risiko CVA berulang sebesar 8,7 kali lebih tinggi. Efek dari CVA berulang adalah 6 kali lebih besar dari episode CVA pertama pada populasi umum, dengan usia dan jenis kelamin yang sama, hampir setengah dari mereka tetap hidup tetapi mengalami cacat secara fisik. Laporan kasus ini menggambarkan penyakit CVA berulang dan kecacatan yang dialami seorang wanita Melayu berusia 69 tahun, seorang pasien di Rumah Sakit Swasta, Kalimantan Barat. Strategi keperawatan untuk dua program latihan rehabilitasi fisik pasca-CVA bagi pasien selama hospitalisasi akan dijelaskan sesuai dengan tahapan pada teori keperawatan. Kata Kunci: aktivitas fisik, CVA berulang, hospitalisasi
Pendekatan Model Levine dalam Mengatasi Gangguan Tidur Anak Kanker Di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta Rokhaidah Rokhaidah; Allenidekania Allenidekania; Happy Hayati
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 19 No 2 (2016): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v19i2.462

Abstract

Anak dan remaja yang menderita kanker sering mengalami gangguan tidur yang dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh dan mempengaruhi kualitas hidup. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk memberikan gambaran penerapan Model Konservasi Levine dalam asuhan keperawatan pada anak dengan kanker yang mengalami gangguan tidur. Desain yang digunakan adalah studi kasus. Terdapat lima kasus yang menjadi pembahasan dalam artikel ini dan teridentifikasi bahwa masalah tidur merupakan masalah yang utama. Intervensi keperawatan yang diberikan didasarkan pada prinsip-prinsip konservasi yaitu konservasi energi, integritas struktural, integritas personal dan integritas sosial. Hasil evaluasi berdasarkan respon organismik menunjukkan sebagian besar masalah dapat teratasi dan menunjukkan perbaikan meskipun belum teratasi secara keseluruhan. Model Konservasi Levine direkomendasikan untuk dapat diterapkan dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak dengan kanker yang mengalami gangguan tidur dengan intervensi sleep hygiene dan terapi komplementer pemberian madu sebelum anak tidur untuk mencapai hasil asuhan yang optimal. Abstract Levine's Model Approach to Overcome the Sleeping Disturbance in Children with Cancer in Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta. Children and adolescents with cancer often experience sleep disorders that may lead to a decrease in the immune system and affect the quality of life. The purpose of this report is to provide an overview of Levine’s Conservation Model application on nursing care of children with cancer experiencing sleep pattern disturbance. There are five cases which being discussed on this article and we found sleep disturbance as the main problem. Nursing interventions based on conservation principles such as energy conservation, structural integrity, personal integrity and social integrity were given. The evaluation of the intervention which based on organismic responses indicated that some problems were resolved, while some others were partially resolved with some improvement or unresolved. We recommend the application of Levine’s Conservation Model on nursing care of children with cancer experiencing sleep disorders with the intervention of sleep hygiene and complementary therapies using honey before the children go to sleep to achieve optimal results. Keywords: children, cancer, Levine’s Conservation Model, sleeping problems
Analisa Konsep Koping : Suatu Pengantar Achir Yani S Hamid
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 1 No 1 (1997): Januari
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v1i1.1

Abstract

Analisa konsep koping merupakan suatu upaya membahas phenomena-phenomena yang mendasari mekanisme pertahanan diri. Pada penelitian yang dilakukan banyak difokuskan pada perilaku, strategi dan gaya koping dibandingkan penggunaan yang tepat istilah pola koping. Hasil penelitian menunjukkan mekanisme koping mempunyai hasil positif dan negatif dan memberikan dampak yang sejalan terhadap penanganan stres yang menimbulkan koping tersebut.Pembahasan konsep koping sangat penting karena dapat membantu kemampuan klien dalam membatasi masalah dengan menggunakan strategi koping yang paling efektif.
The Relationship Between Learning Methods, Participation Of Nurse Educator, And The Student’s Clinical Performance As Perceived By S1 Nursing Students (Stage 1) Elly Nurachmah; Yulia Yulia
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 7 No 1 (2003): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v7i1.129

Abstract

Abstrak:Pengalaman di klinik memperlihatkan bahwa beberapa rumah sakit mempekerjakan perawat dari lulusan perguruan tinggi. Alasain keaadaan ini adanya persepsi dari manajemen rumah sakit- menolak perawat yang baru lulus. Mereka menganggap bahwa perawat ini tidak siap untuk bekerja karena gagal menunjukkan kemampuan klinik yang diharapkan, yang mungkin disebabkan oleh beberapa faktor. Fenomena di atas menghasilkan asas teoritis yang dapat diperdebatkan karena belum ada temuan ataupun studi yang dapat menjelaskan penyebabnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara metoda pembelajaran di kelas dan laboratorium, partisipasi pembimbing klinik, dengan kinerja klinik yang dipersepsikan oleh mahasiswa program ners yang sedang menjalani tahap profesi. Penelitian ini terdiri dari dua tahap. Disain dari penelitian tahap pertama adalah deskripsi dan analisa korelasi. Data dikumpulkan dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Responden yang berpartisipasi sejumlah 120 orang. Metoda pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner terstruktur. Variabel utama yang diuraikan pada penelitian ini adalah metoda pembelajaran, partisipasi pembimbing klinik, dan kinerja klinik mahasiswa. Temuan dari penelitian ini menggambarkan penelitian tahap pertama. Temuan menunjukkan lebih dari separuh responden adalah usia produktif (73.4%), suku Jawa (57.5%), wanita (62.5%), program B (55.8 %), dan memiliki ijazah sekolah menengah umurn (77.5%). Tes kaikuadrat digunakan, dan menunjukkan hubungan yang spesifik antara jenis program, status perkawinan dengan kinerja klinik yang ditampilkan (p=0.00, dan 0,01). Tes regresi logistik digunakan untuk mengidentifikasi variabel yang paling mempengaruhi. Hasilnya menunjukkan bahwa metoda pembelajaran di kelas (p=0.03), jenis program (0.00), status perkawinan (0.01), dan partisipasi pembimbing kinik (0.04) adalah variabel yang paling mempengaruhi kinerja klinik. Peneliti merekomendasikan lahan praktek untuk menyediakan lingkungan pembelajaran yang lebih kondusif dengan meningkatkan fasilitas dan sistem yang dapat digunakan oleh mahasiswa. Untuk institusi pendidikan, harus ada perbaikan yang signifikan dalam menyediakan sistem pembelajaran klinik untuk mahasiswa misalnya dengan meningkatkan kompetensi pembimbing kinik dan mengimplementasikan program preceptorship. Abstrack:Clinical experience showed that many hospitals refused to employ nurses with higher degree. The reason behind the situation was the hospital management perception on the performance of the newly hired nurses. They perceived that these nurses were not ready to work due to failure to demonstrate clinical expectancy, which was suspected to have many causal factors. The phenomenon above created a debatable theoretical foundation since there was no study findings supported the reasons. The purpose of the study was to identify the relationship between learning methods in the class and laboratory, the participation of the clinical nurse educator in their clinical learning process, and the student’s clinical performance as perceived by the students in their professional stage. The study consists of two stages. The design of this first stage study was a descriptive, correlation analysis. The data collected with a cross sectional approach. The study took place in several hospitals in Jakarta and community settings where the students of one faculty of nursing from public university were doing their clinical practice. Sample of the study were students in their final year and were self- involving in the professional first stage. The number of respondent was 120 subjects. Data collection method used in the study was structured questionnaires. Main research variables explored in the study were learning methods, participation of the clinical nurse educator; and clinical performance of the students. The findings in this study were reflecting the first stage. The findings demonstrated that more than half subjects were in the productive age (73.4%), Javanese (57.5%), female (62.5%), from B program (55.8%), and had completed their 12 years general education (77.5%). The chi-square tests were conducted, and showed significant relationships between the type of the program, the marital status and the perceived clinical performance (p=0.00, and 0.01 respectively). A logistic regression test was conducted to identify the most influencing variables. The result demonstrated that learning method in the class (p=0.03), type of the program (0.00), marital status (0.01), and participation of the nurse educator (0.04) were the most influencing variables to the clinical performance. Recommendations were extended to the management of field practice areas to provide more conducive learning environment by improving the facilities and the systems that could be used by the students. To education institution, there should be a significant improvement in providing a clinical teaching system for the students such as improving the competence of nurse educators, and implementing a preceptor ship program
Dimensi Kecerdasan Emosional: Memahami dan Mendukung Orang Lain Terhadap Perilaku Caring Perawat Pelaksana Menurut Persepsi Klien Anisah Ardiana; Junaiti Sahar; Dewi Gayatri
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 13 No 3 (2010): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v13i3.243

Abstract

AbstrakKemampuan memahami dan mendukung emosi orang lain memampukan perawat menerima perasaan klien sehingga akan terbentuk hubungan saling percaya, salah satu wujud perilaku caring. Penelitian deskriptif korelasi ini bertujuan mengetahui hubungan dimensi kecerdasan emosional: memahami dan mendukung emosi orang lain dengan perilaku caring perawat menurut persepsi klien. Sampel meliputi 92 perawat pelaksana dan 92 klien. Analisis menggunakan uji Chi-Square dan regresi logistik berganda. Menurut persepsi klien, 54% perawat berperilaku caring dan 59,8% perawat memiliki dimensi memahami dan mendukung emosi orang lain. Terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi memahami dan mendukung emosi orang lain dengan perilaku caring perawat. Perawat dengan dimensi memahami dan mendukung emosi orang lain yang tinggi berpeluang 2,567 kali lebih caring. Rumah sakit perlu mengembangkan program pelatihan komunikasi efektif dan terapeutik. AbstractNurse's caring behavior based on high emotional intelligence can encourage the quality of nursing service. The descriptive correlation research with samples of 92 nurses and 92 patients, was to recognize the relationship between dimension of understanding and support of other people's emotions with nurse's caring behavior according to patients' perceptions. An approximately 54 % of nurses are caring and 59,8 % nurses have dimension of understanding and support of other people's emotions. Chi-Square test showed that the dimension of understanding and support of other people's emotions is significantly associated with nurses caring behavior. Nurses who are having high level in this dimension are having opportunity as much as 2,567 times more caring. A training program on effective and terapheutic communication should be developed.
PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PERAWAT BERPERAN PENTING DALAM MENGATASI MASALAH TIDUR DI RUMAH SAKIT Lia Nuramalia; Kuntarti Kuntarti
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 20 No 3 (2017): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v20i3.622

Abstract

Perawat memiliki peran penting dalam mengatasi masalah tidur pasien melalui pemberian intervensi keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan penerapan intervensi keperawatan untuk mengatasi masalah tidur. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional dan teknik proportional random sampling. Penelitian ini melibatkan 99 perawat di instalasi rawat inap di salah satu rumah sakit di Jakarta. Data dianalisis dengan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara pengetahuan dan motivasi perawat dengan penerapan intervensi keperawatan (berturut-turut p= 0,022, p= 0,012; α= 0,05). Sebanyak 53,5% perawat belum mengatasi masalah tidur pasien dengan baik. Pengetahuan dan motivasi perawat perlu ditingkatkan melalui pelatihan yang terintegrasi dengan topik keamanan pasien. Kata kunci: intervensi keperawatan, masalah tidur, motivasi, pengetahuan, perawat Knowledge and Motivation of Nurses Important in the Implementation of Nursing Intervention to Overcome Sleep Problems in Hospital. Nurses have an important role in addressing hospitalized patients’ sleeping disorder. This study aimed to identify factors associated with nursing interventions to overcome sleeping disorder in inpatient unit of one hospital in Jakarta. This study applied correlative-analytical with cross sectional design approach. There were 99 nurses recruited by proportional random sampling. Data was analyzed using chi square test method. Results showed that there were correlation between knowledge and motivation with implementation of nursing interventions for sleeping disorder (successively p= 0.022, p= 0.012; α= 0.05). There were 53.5% of the nurses that were unable to provide the intervention well.  The nurses’ knowledge and motivation need to be improved by integrated training of patient safety. Keywords: knowledge, nursing intervention, sleep disorder, motivation, nurse
Lama Persalinan Kala III dan Proses Involusi Uteri Mempengaruhi Inisiasi Menyusu Dini pada Ibu Post Partum Justina Purwarini; Yeni Rustina; Yusron Nasution
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 15 No 2 (2012): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v15i2.33

Abstract

Inisiasi menyusu dini atau permulaan menyusu dini merupakan perilaku bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Saatbayi mulai melakukan hentakan kepala ke dada ibu, sentuhan tangan dan hisapan bayi di puting susu ibu merangsang pengeluaranhormon oksitosin. Oksitosin diperlukan ibu saat persalinan untuk mencegah terjadinya perdarahan dengan mempengaruhirahim berkontraksi sehingga membantu pengeluaran plasenta dan juga membantu proses involusi uteri. Penelitian ini bertujuanuntuk mengidentifikasi pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap lamanya persalinan kala III dan proses involusi uteri pada ibupost partum. Penelitian ini menggunakan sampel 60 responden, masing-masing kelompok kontrol dan kelompok intervensi 30responden. Data dianalisa secara univariat dan bivariat menggunakan Chi-Square dan t test independent. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan lamanya persalinan kala III pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi(p= 0,000; α= 0,05). Penelitian ini juga memperlihatkan adanya perbedaan yang siginfikan proses involusi uteri pada kelompokkontrol dan kelompok intervensi (p= 0,000; α= 0,05). Diharapkan penelitian ini dapat memberi manfaat bagi peningkatanpelayanan dan pendidikan serta perkembangan ilmu keperawatan dan bagi pengambil kebijakan untuk menggunakan inisiasimenyusu dini dalam praktek keperawatan profesional.
PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA METODE PEMBELAJARAN PSIKOMOTOR DI LABORATORIUM DENGAN SUPERVISI DAN MANDIRI TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN KETERAMPILAN PSIKOMOTOR PADA MATA AJAR KEPERAWATAN DASAR Made Sumarwati; Imalia Dewi Asih; Efy Afifah
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 9 No 2 (2005): September
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v9i2.161

Abstract

AbstrakSaat ini metode pembelajaran psikomotor di laboratorium yang efektif sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektifitas metode pembelajaran psikomotor di laboratorium dengan supervisi dari pembimbing dan mandiri terhadap kemampuan mahasiswa dalam melakukan keterampilan mencuci tangan dan memakai sarung tangan steril serta melepaskannya. Penelitian ini menggunakan pretest-posttest with control group design, dengan jumlah sample 42 pada masingmasing group yang diperoleh melalui metode stratified random sampling. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji t dependen dan independen dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa pada kelompok yang belajar di bawah supervisi (kelompok kontrol) dan kelompok yang belajar secara mandiri (kelompok eksperimen) dapat melewati nilai batas lulus yang ditentukan pada kedua keterampilan. Tidak ada perbedaan yang bermakna pada kemampuan mahasiswa yang berada dikelompok kontrol dan kelompok eksperimen dalam mencuci tangan (t(82)=1,319, p=0,191), namun ditemukan perbedaan yang bermakna pada kemampuan mahasiswa yang berada di kelompok kontrol dan eksperimen dalam memakai sarung tangan steril dan melepaskannya (t(82)=2,927, p=0,004). Hasil ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran psikomotor di laboratorium secara mandiri dengan menggunakan media berupa video dan modul cukup efektif untuk digunakan, namun untuk memperoleh hasil yang optimal kualitas media yang digunakan harus ditingkatkan antara lain kualitas gambar dan kejelasan rasionalisasi tindakan. Abstract:It has been widely acknowledged that an effective and innovative teaching method for psychomotor skills at the laboratory was needed. This study was aimed at comparing the effectiveness between teaching method for psychomotor skills with supervision and without supervision from the teachers in assisting students to learn hand washing, donning sterile gloves and removing them. This study utilized a pretest-posttest with control group design. The sample involved 42 students for each group who were assigned by stratified random sampling method. Data analyses used the paired and two sample t test with α = 0,05. The result of the study showed that each student in there were able to achieve good marks for the skills. There was no difference significantly in the ability of the students in the group who learned with supervision (the control group) and the students who learned without supervision (the experiment group) to wash hand (t(82)=1,319, p=0,191). However, there was a significant difference in the ability of the students in the control and experiment group to don sterile gloves and remove them (t(82)=2,927, p=0,004). The result of the study asserted that the teaching method for psychomotor skills without supervision using the video cassette and module was effective. However, to achieve optimum result of learning the quality of the video cassette and the module should be increased.
Penurunan Keluhan Dribbling Pasien Pasca Transurethral Resection Of The Prostate Melalui Kegel’s Excercise Abdul Madjid; Dewi Irawaty; Tuti Nuraini
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 14 No 2 (2011): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v14i2.319

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pengaruh Kegel’s exercise terhadap keluhan dribbling pasien pascatransurethral resection of the prostate (TURP). Sampel penelitian adalah responden yang dirawat di RS X dan RS Y yangmemenuhi kriteria inklusi. Jumlah sampel pada kelompok intervensi sejumlah 10 responden, sedangkan kelompok kontrol 10responden. Hasil penelitian menunjukan keluhan dribbling pada kelompok intervensi berhenti mulai hari ke-13, sedangkanpada kelompok kontrol berhenti mulai hari ke-24, sehingga membuktikan ada perbedaan yang signifikan rata-rata lama keluhandribbling antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p= 0,007; α= 0,05). Penurunan lama keluhan dribbling padaresponden yang patuh melakukan Kegel’s exercise berhenti mulai hari ke-13, sedangkan pada responden yang tidak patuhberhenti mulai hari ke-20, sehingga membuktikan ada perbedaan yang bermakna rerata lama keluhan dribbling responden yangpatuh melakukan Kegel’s exercise dengan responden yang tidak patuh (p= 0,004; α= 0,05). Simpulan dari penelitian ini adalahKegel’s exercise terbukti dapat menurunkan keluhan dribbling pasien pasca TURP. Disarankan agar tiap rumah sakit dapatmenerapkan Kegel’s excercise terhadap pasien dengan keluhan dribbling pasca-TURP.Kata Kunci: Kegel’s exercise, keluhan dribbling, pasca transuretral resection of the prostate (TURP), patuh Kegel’s exerciseAbstractThis study aims to see the effect of Kegel’s exercise on Dribbling Complaint of Post Transurethral Resection of the Prostate(TURP) patient. The sample was the patients who are hospitalized in X hospital and Y hospital fulfill the inclusion criteria.There were 10 responden each for intervention and control groups. The study results show that dribbling complaint of patientin intervention group stop at day 13, while in control group stop at day 24. Thus, there is a significant difference of the averageof dribbling complaint duration between intervention and control groups (p= 0.007; α= 0.05). In addition, for the respondentsin intervention group who did the exercise regularly, the dribbling complaint stop at day 13 and those who did not do exerciseregularly the complaint stop at day 20. This is shown again that there is a significant difference of the average of dribblingcomplaint duration between those who do the exercise regularly and who do not do it regularly (p= 0.004; α= 0.05). Inconclusion, the Kegel’s’s exercise is proven can reduce the dribbling complaint of post TURP patient. It is recommended thateach hospital can apply Kegel’s excercise for patients with symptoms of post-TURP dribbling.Key words: Kegel’s’s exercise,
Future Anxiety and Immune Status in Nursing Students During the Coronavirus Disease-2019 Pandemic Agus Purnama; Isti Anindya
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 25 No 1 (2022): March
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v25i1.1678

Abstract

Coronavirus Disease-2019 (COVID-19) is a frightening global disease, especially because of its high contagiousness. This study aimed to identify the future anxiety regarding immunity status in nursing students who work in hospitals, especially those caring for patients with COVID-19. This study design was cross-sectional with standard translated instruments of the Future Anxiety Scale and Immune Status Questionnaire administered using a Google Form to 102 respondents. Results revealed that among the respondents, 87 experienced severe psychological anxiety (85.3%), 46 experienced moderate social anxiety (45.1%), 42 experienced moderate economic anxiety (41.2%), 38 experienced mild media anxiety (37.3%), 53 experienced mild religious anxiety (52%), 45 experienced moderate general anxiety (44.1%), and 61 had mostly good immunity status (59.8%). The relationship between psychological, social, economic, media, and general anxiety with immunity status was (p = 0.835), (p = 0.052), (p = 0.514), (p = 0.414), (p = 0.160), and (p = 0.123), respectively. In conclusion, a dominant future anxiety rate was found in the respondents but showed no relationship with immunity status. Future studies must include heterogeneous respondents and moderate variables to further improve the accuracy of the findings. The present results serve as justification for a program to address anxiety in nursing students during clinical practice in pandemic times.   Abstrak Kecemasan Masa Depan dan Status Imun pada Mahasiswa Keperawatan Selama Pandemi COVID-19. CoronavirusDisease-2019 (COVID-19) menjadi salah satu penyakit yang menakutkan di masyarakat global, terlebih karena sifat penularannya yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kecemasan masa depan mahasiswa keperawatan yang bekerja di rumah sakit, khususnya yang merawat pasien COVID-19, terhadap status imunitas mahasiswa itu sendiri. Penelitian ini adalah cross-sectional, dengan menggunakan terjemahan dari Future Anxiety Scale (FAS) dan Immune Status Questionnaire (ISQ) dengan yang difasilitasi aplikasi Google Formulir kepada 102 mahasiswa keperawatan. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 87 responden mengalami kecemasan psikologis berat (85,3%), kecemasan sosial sedang 46 (45,1%), kecemasan ekonomi sedang 42 (41,2%), kecemasan media ringan 38 (37,3%), kecemasan religi ringan 53 (52%), kecemasan umum sedang 45 (44,1%), status imunitas sebagian besar baik 61 (59,8%). Hubungan antara kecemasan psikologis, sosial, ekonomi, media, dan kecemasan umum dengan status imunitas yaitu (p = 0,835), (p = 0,052), (p = 0,514), (p = 0,414), (p = 0,160), dan (p = 0,123). Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat angka kecemasan masa depan yang dominan pada responden tetapi tidak ditemukan hubungannya dengan status imunitas. Pada studi selanjutnya, perlu dilakukan pendekatan penelitian dengan melibatkan responden yang lebih heterogen dengan mempertimbangkan memasukkan variabel moderat untuk lebih meningkatkan akurasi penelitian yang dilakukan. Hasil penelitian ini menjadi suatu justifikasi tentang perlunya sebuah program untuk mengatasi kecemasan pada mahasiswa keperawatan selama praktik klinik di masa pandemi. Kata Kunci: COVID-19, imunitas, kecemasan masa depan, perawat

Filter by Year

1997 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 28 No 3 (2025): November Vol 28 No 2 (2025): July Vol 28 No 1 (2025): March Vol 27 No 3 (2024): November Vol 27 No 2 (2024): July Vol 27 No 1 (2024): March Vol 26 No 3 (2023): November Vol 26 No 2 (2023): July Vol 26 No 1 (2023): March Vol 25 No 3 (2022): November Vol 25 No 2 (2022): July Vol 25, No 1 (2022): March Vol 25 No 1 (2022): March Vol 24 No 3 (2021): November Vol 24, No 3 (2021): November Vol 24 No 2 (2021): July Vol 24, No 2 (2021): July Vol 24, No 1 (2021): March Vol 24 No 1 (2021): March Vol 23, No 3 (2020): November Vol 23 No 3 (2020): November Vol 23, No 2 (2020): July Vol 23 No 2 (2020): July Vol 23 No 1 (2020): March Vol 23, No 1 (2020): March Vol 22, No 3 (2019): November Vol 22 No 3 (2019): November Vol 22 No 2 (2019): July Vol 22, No 2 (2019): July Vol 22, No 1 (2019): March Vol 22 No 1 (2019): March Vol 21 No 3 (2018): November 2018 Vol 21 No 2 (2018): Juli Vol 21 No 1 (2018): Maret Vol 20 No 3 (2017): November Vol 20 No 2 (2017): Juli Vol 20 No 1 (2017): Maret Vol 19 No 3 (2016): November Vol 19 No 2 (2016): Juli Vol 19 No 1 (2016): Maret Vol 18 No 3 (2015): November Vol 18 No 2 (2015): Juli Vol 18 No 1 (2015): Maret Vol 17 No 3 (2014): November Vol 17 No 2 (2014): Juli Vol 17 No 1 (2014): Maret Vol 16 No 3 (2013): November Vol 16 No 2 (2013): Juli Vol 16 No 1 (2013): Maret Vol 15 No 3 (2012): November Vol 15 No 2 (2012): Juli Vol 15 No 1 (2012): Maret Vol 14 No 3 (2011): November Vol 14 No 2 (2011): Juli Vol 14 No 1 (2011): Maret Vol 13 No 3 (2010): November Vol 13 No 2 (2010): Juli Vol 13 No 1 (2010): Maret Vol 12 No 3 (2008): November Vol 12 No 2 (2008): Juli Vol 12 No 1 (2008): Maret Vol 11 No 2 (2007): September Vol 11 No 1 (2007): Maret Vol 10 No 2 (2006): September Vol 10 No 1 (2006): Maret Vol 9 No 2 (2005): September Vol 9 No 1 (2005): Maret Vol 8 No 2 (2004): September Vol 8 No 1 (2004): Maret Vol 7 No 2 (2003): September Vol 7 No 1 (2003): Maret Vol 6 No 2 (2002): September Vol 6 No 1 (2002): Maret Vol 5 No 2 (2001): September Vol 5 No 1 (2001): Maret Vol 2 No 8 (1999): Desember Vol 2 No 7 (1999): September Vol 2 No 6 (1999): Mei Vol 2 No 5 (1998): Oktober Vol 1 No 4 (1998): Juli Vol 1 No 3 (1997): Desember Vol 1 No 2 (1997): Juli Vol 1 No 1 (1997): Januari More Issue