cover
Contact Name
Rina Setiana
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.keperawatan@ui.ac.id
Editorial Address
Faculty of Nursing, Universitas Indonesia, Indonesia
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Indonesia
Published by Universitas Indonesia
ISSN : 14104490     EISSN : 23549203     DOI : https://doi.org/10.7454/jki
Core Subject : Health,
Focus and Scope Jurnal Keperawatan Indonesia (JKI, or Nursing Journal of Indonesia) contributes to the dissemination of information related to nursing research and evidence-based study on urban nursing issues in low-middle income countries. The scope of this journal is broadly multi-perspective in nursing areas such as Nursing Education, Clinical Practice, Community Health Care, Management and Health System, Health Informatics, and Transcultural Nursing, with a focus on urban nursing issues in low-middle income countries. JKI is committed to communicating and being open to the discussion of ideas, facts, and issues related to health across a wide range of disciplines. The journal accepts original research articles, synthesized literature, and best practice reports or case reports that use the quantitative, qualitative, or mixed-method approach. JKI adheres to journalistic standards that require transparency of real and potential conflicts of interest that authors and editors may have. It follows publishing standards set by the International Committee of Medical Journal Editors (ICMJE), the World Association of Medical Editors (WAME), and the Committee on Publication Ethics (COPE). Letters and commentaries about our published articles are welcome. All submitted contributions will undergo a blind peer-review process according to appropriate criteria.
Articles 640 Documents
Menurunkan Indeks Massa Tubuh Perempuan Dewasa dengan Kelebihan Berat Badan dan Kegemukan melalui Latihan Fisik Interval Training Irma Darmawati; Agus Setiawan; Henny Permatasari
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 18 No 2 (2015): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v18i2.409

Abstract

Sebagian besar kematian di dunia berhubungan dengan penyakit akibat kelebihan berat badan dan kegemukan. Latihan fisik interval training menjadi alternatif untuk mengatasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan fisik interval training terhadap Indeks Massa Tubuh dengan menggunakan metode eksperimental semu dengan kelompok kontrol yang melibatkan 44 sampel perempuan dewasa dengan masalah kelebihan berat badan dan kegemukan. Hasil penelitian menunjukan bahwa latihan fisik interval training dapat memberikan manfaat penurunan Indeks Massa Tubuh setelah 12 kali latihan (p= 0,000). Perawat komunitas diharapkan dapat mengimplementasikan latihan fisik interval training sebagai bagian dari program pencegahan penyakit tidak menular di masyarakat. Abstract Reducing Body Mass Index of Adult Female who has Excessive Weight and Obesity through Physical Exercise of Interval Training. Most of the deaths in the world are predominantly caused by diseases associated with overweight and obesity. Interval training exercise could be an alternative to overcome that problem. The aim of the study was to explain the effect of the interval training exercise on Body Mass Index. This research used a quasi-experimental design, pre-post with control group that involved 44 samples of female adult suffered from overweight and obesity. The results showed that Interval training could give the significant reduction of the body mass index after 12 times exercises (p= 0,000). Community nurses may consider to implement interval training exercise as a promising strategy for non-communicable disease prevention program. Keywords: adult female, BMI, interval training exercis, obesity, overweight
Perceived Competence and Transition Experience of New Graduate Filipino Nurses Nicolette Anne Ubas-Sumagasyay; Ryan Michael Flores Oducado
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 23, No 1 (2020): March
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v23i1.1071

Abstract

Recruitment and hiring of new graduate nurses is seen as a potential strategy to mitigate the problem of nurse shortage. However, previous studies disclosed that new graduate nurses are inadequately prepared to enter practice and experience transition difficulties. This study aimed to determine the perceived competence and transition experience of new graduate Filipino nurses. Seventy-nine conveniently chosen new graduate nurses were surveyed in this descriptive cross-sectional research. Self-administered instruments were used to gather data. Descriptive statistics, Mann–Whitney U test, and Kruskal–Wallis test were the statistical tools employed. Results indicated that new graduate nurses had a high level of self-reported fundamental nursing skills (M= 7.99) and core competence (M= 8.16), although areas needing improvement were identified. There were no significant differences in the perceived competence based on the length of experience, year graduated, area of assignment, sex, type of school graduated, CPD participation, and hospital bed capacity (p> .05). The major difficulty experienced by new graduates during their transition was related to changes in role expectations (72.2%). Majority expressed the need for increased support during their transition (83.5%). The most satisfying aspects of their working environment were ongoing learning (81%) and peer support (74.7%), while the least satisfying was the negative nursing work environment (55.7%). New graduate nurses are equipped with the necessary nursing skills and core competencies. However, there are still gaps and areas needing improvement that should be addressed and supported to assist them in their transition to the world of professional nursing practice. Follow up, feedback, mentoring, and preceptorship are beneficial to enhance the competencies of new graduate nurses and facilitate their successful transition into the nursing workforce.  AbstrakPersepsi Kompetensi dan Pengalaman Transisi Perawat Lulusan Baru Filipina. Rekrutmen dan perekrutan perawat lulusan baru dipandang sebagai strategi potensial untuk mengurangi masalah kekurangan perawat. Namun, penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa perawat lulusan baru tidak cukup siap untuk memasuki praktik dan mengalami kesulitan transisi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan persepsi kompetensi dan pengalaman transisi perawat lulusan baru Filipina. Tujuh puluh sembilan perawat lulusan baru yang dipilih dengan mudah disurvei dalam penelitian cross-sectional deskriptif ini. Instrumen yang dikelola sendiri digunakan untuk mengumpulkan data. Statistik deskriptif, uji Mann-Whitney U, dan uji Kruskal-Wallis adalah alat statistik yang digunakan. Hasil menunjukkan bahwa perawat lulusan baru memiliki tingkat tinggi keterampilan keperawatan fundamental yang dilaporkan sendiri (M= 7,99) dan kompetensi inti (M= 8,16), meskipun bidang yang perlu perbaikan diidentifikasi. Tidak ada perbedaan signifikan dalam kompetensi yang dirasakan berdasarkan lama pengalaman, tahun lulus, bidang tugas, jenis kelamin, jenis sekolah yang lulus, partisipasi CPD, dan kapasitas tempat tidur rumah sakit (p> 0,05). Kesulitan utama yang dialami oleh lulusan baru selama transisi mereka terkait dengan perubahan dalam ekspektasi peran (72,2%). Mayoritas menyatakan perlunya peningkatan dukungan selama masa transisi mereka (83,5%). Aspek yang paling memuaskan dari lingkungan kerja mereka adalah pembelajaran berkelanjutan (81%) dan dukungan sebaya (74,7%), sedangkan yang paling tidak memuaskan adalah lingkungan kerja keperawatan negatif (55,7%). Perawat lulusan baru dilengkapi dengan keterampilan keperawatan dan kompetensi inti yang diperlukan. Namun, masih ada kesenjangan dan bidang yang perlu diperbaiki yang harus ditangani dan didukung untuk membantu mereka dalam transisi mereka ke dunia praktik keperawatan profesional. Tindak lanjut, umpan balik, pendampingan, dan pelatihan guru bermanfaat untuk meningkatkan kompetensi perawat lulusan baru dan memfasilitasi keberhasilan transisi mereka menjadi tenaga kerja keperawatan.Kata kunci: penilaian kompetensi, perawat lulusan baru, keterampilan keperawatan, pengalaman transisi
Dampak Kanker Payudara dan Pengobatannya Terhadap Aspek Bio-psiko-spiritual Klien yang Berpartisipasi Dalam Kelompok Pendukung Elly Nurachmah
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 2 No 6 (1999): Mei
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v2i6.90

Abstract

Penelitian fenomenologis ini telah mengkaji aspek bio-psiko-sosio-spiritual klien pengidap kanker payudara yang tengah mendapatkan pengobatan. Data kualitatif dalam bentuk catatan lapangan telah dikumpulkan selama pelaksanaan program kelompok pendukung. Maksud penelitian ini adalah untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana wanita Indonesia yang mengidap kanker payudara merasakan pengalaman yang kompleks, sangat interpersonal, dan dinamis. Latar belakang pemikiran dari penelitian ini didasari oleh pengertian bahwa untuk mendapatkan pengetahuan tentang sesuatu akan menjadi sia-sia dan hamper tidak mungkin tanpa menerangkan pengalaman individu sebagaimana adanya ketika dialami dan sebagaimana diterangkan oleh individu itu secara langsung (Polit, 1996). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dampak kanker payudara dan pengobatannya terhadap aspek (a) fisiologis, (b) keseimbangan psikologis, (c) hubungan klien dengan orang lain, (d) nilai-nilai spiritual, dan (e) kualitas kehidupan keseharian klien. Subyek penelitian terdiri dari 87 wanita dengan diagnosa kanker payudara yang menghadiri kelompok pendukung. Hasil analisa kualitatif berasal dari analisis isi komentar dan pernyataan subyek selama mengikuti kegiatan kelompok pendukung telah mendapatkan lima kategori thema yaitu: ketidak-mampuan fisiologis (physiological incapability), ketidak-seimbangan psikologis (psychological disequilibrium), perilaku negatif dalam hubungan social (social relationship misbehavior), disparitas nilai-nilai spiritual )spiritual values disparity), dan kehidupan bersemangat (life of courage). Setiap penyataan dinilai dan diinterpretasikan menjadi thema, kelompok thema, kategori thema. Kesimpulan hasil riset telah menunjukkan bahwa partisipasi kelompok dalam kelompok pendukung telah menolong mereka untuk membentuk perasaan positif tentang diri mereka sendiri dan meningkatkan kemampuan mereka dalam berkomunikasi dengan pasangan hidup dan anggota keluarga lainnya. This phenemonological study explored bio psycho social spiritual aspects of Indonesian women with breast cancer who were having therapy. A qualitative data in a form of field notes was obtained during the course of the support group program. The main objective was to have a deeper and richer understanding on how Indonesian women with breast cancer made sense of an experience that was complex, interpersonal, and dynamic. The premise was that gaining knowledge would be impossible without describing human experience as it was defined by the persons themselves (Polit, 1996). The purpose of the study was to explore the impact of breast cancer and its treatment on their (a) physiological aspects, (b) physiological equilibrium, (c) relationship with others, (d) spiritual values, and quality of daily living. Eighty seven subject who joined the support group for women with breast cancer participated in the study. The result of qualitative analysis which were extracted from the significant statements and comments made by the subject during the course of the breast cancer support group for women with breast cancer participated in the study. The result of qualitative analysis which were extracted from the significant statements and comments made by the subject during the course of the breast cancer support group program identified five theme categories : physiological incapability, physiological disequilibrium, social relationship misbehavior, spiritual values disparity, and life of courage. Each statement was examined and interpreted in relation to themes, theme group, and theme categories. The result of the study concluded that group participation had helped them to have positive feelings about themselves and improved their communication skills with their spouses and other family members.
Penurunan Nyeri Pascabedah Pasien TUR Prostat Melalui Relaksasi Benson Gad Datak; Krisna Yetti; Rr. Tutik Sri Hariyati
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 12 No 3 (2008): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v12i3.218

Abstract

AbstrakRelaksasi Benson merupakan pengembangan metode respons relaksasi dengan melibatkan faktor keyakinan pasien yang dapat mengurangi nyeri pascabedah. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas relaksasi Benson dalam menurunkan nyeri pascabedah pasien TUR Prostat. Metode penelitian quasi-eksperimental dengan pre test and post test design with control group. Pengambilan sampel dengan consecutive sampling. Jumlah sampel 14 orang, masing-masing 7 orang pada kelompok intervensi yang diberikan kombinasi relaksasi Benson dan terapi analgesik serta kelompok kontrol yang hanya diberikan terapi analgesik. Relaksasi Benson dilakukan setelah pemberian analgesik dengan durasi 15 menit selama dua hari. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi Relaksasi Benson dan terapi analgesik efektif menurunkan rasa nyeri pascabedah pada pasien TUR Prostat (p = 0,019, α = 0,05). Penelitian ini menyarankan Relaksasi Benson digunakan untuk mengurangi nyeri pasca bedah TUR Prostat elektif. AbstractBenson Relaxation is the development of relaxation response method by involving patient is belief factor to relieve postoperative pain. This research was aimed to explore the effectiveness of Benson Relaxation in relieving post-operative pain of TUR prostate. The method used in this study was quasi experimental with pre test and post test design with control group. A total of 14 consecutive samples were participated in this study by divided into the intervention and control group, 7 participants respectively. Those in intervention group received Benson Relaxation combined with analgesic therapy where as in control group took analgesic therapy alone. Benson Relaxation intervention given after analgesic was taken, for 15 minutes each day for two days. The results revealed that combination between Benson Relaxation and analgesic therapy was more effective than analgesic therapy alone (p = 0,019, α = 0,05). The Implication of this research was Benson Relaxation can be applied to relieve post-operative pain of elective TUR Prostate.
Perilaku Perawat dalam Mencegah Aspirasi pada Pasien Stroke Nia Tania; Kuntarti Kuntarti
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 17 No 3 (2014): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v17i3.455

Abstract

Pasien stroke merupakan kelompok risiko tinggi terhadap kejadian aspirasi, baik akibat penurunan kesadaran maupun gangguan menelan. Perawat berperan penting dalam mencegah terjadinya aspirasi pada pasien stroke. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku perawat dalam mencegah aspirasi pada pasien stroke di salah satu Rumah Sakit tipe A di Jakarta. Penelitian menggunakan metode deskriptif dan pendekatan cross sectional, terhadap 78 perawat yang pernah merawat pasien stroke yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar  perawat memiliki tingkat pengetahuan cukup (43,6%), bersikap positif (96,2%), dan melakukan tindakan dengan baik (60,3%). Perilaku perawat berperan penting dalam mencegah terjadinya aspirasi pada pasien stroke. Upaya peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan perawat perlu dilakukan lebih baik lagi, untuk menghindari terjadinya aspirasi pada pasien stroke. Abstract Judul artikel dalam bahasa inggris. Patients with stroke were high-risk groups on incidence of aspiration, either due to loss of consciousness or swallowing disorder. Nurses behavior plays an important role to prevent aspiration in stroke patients. The purpose of this study was to describe the behavior of nurses in preventing aspiration in stroke patients in a type A hospital in Jakarta. This study used a descriptive cross sectional method approach, with purposive sampling technique, to 78 nurses who had care stroke’s patients. The result of study showed most of nurses had sufficient level of knowledge (43,6%), positive attitude (96,2%), and good action (60,3%) to prevent aspiration in stroke patients. The programs to increase knowledge, attitudes, and action of nurses needed to avoid the occurance of aspiration in stroke patients. Keywords: action, aspiration, attitude, behavior,nurse, knowledge, stroke
Analisis Tingkat Kepuasan Klien Terhadap Perilaku Caring Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2002 Tri Anjaswarni; Budi Anna Keliat; Luknis Sabri
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 6 No 2 (2002): September
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v6i2.122

Abstract

Keperawatan adalah ujung tombak pelayanan kesehatan di rumah sakit yang menjadi salah satu indikator mutu pelayanan kesehatan dan berperan dalam menentukan kepuasan klien. Bentuk pelayanan keperawatan yang penting adalah terlihatnya perilaku caring perawat yang merupakan inti atau fokus dari praktek keperawatan professional. Perilaku ini yang harus dapat diterima dan dirasakan oleh klien. Sehubungan dengan hal tersebut maka evaluasi kepuasan klien khususnya yang berhubungan dengan perilaku caring perawat perlu dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat kepuasan klien terhadap perilaku caring perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Saiful Anwar Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pencapaian tingkat kepuasan klien terhadap perilaku caring perawat adalah 82,5%, dan dengan menggunakan mean sebagai cut off point diketahui bahwa 53,6% klien kepuasannya di atas rata-rata, dan tingkat kepuasan tersebut berhubungan secara signifikan dengan jumlah dirawat dan tingkat pendidikan klien. Nursing care is a frontline of health care services at the hospital that influence the client’s satisfaction level as an indicator of quality. Attention should be given to nurses caring behavior as a focus of professional nursing practice. This behavior should be accepted and felt by the clients. So it was necessary to evaluate client’s satisfaction related to nurse’s caring behavior. The purpose of the study was to identify the client’s satisfaction level toward nurse’s behavior in the general hospital Dr. Saiful Anwar in Malang. The result of the study showed that the mean of client’s satisfaction level to nurse’s caring behavior was 82.5 percent. If we used mean as cut off point, there were 53.6 percent clients have the satisfaction above mean. The level of this satisfaction has significant correlation with the number of admission to the hospital and client’s education.
Analisis Konsep Kualitas Hidup Yati Afiyanti
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 13 No 2 (2010): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v13i2.236

Abstract

AbstrakKonsep kualitas hidup mulai digunakan dalam literatur kesehatan setelah perang dunia kedua. Saat ini konsep ini menjadi penting untuk dibahas dalam mengevaluasi hasil akhir kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh para professional kesehatan sejalan dengan tumbuhnya kesadaran bahwa kesejahteraan pasien menjadi pertimbangan yang penting dalam memilih terapi pengobatan dan untuk mempertahankan kehidupan. Kualitas hidup menjadi pertimbangan bermakna untuk masyarakat pada umumnya, dan pelayanan kesehatan pada khususnya. Namun, saat ini belum ada konsensus tentang definisi tepat dan spesifik serta alat ukur kualitas hidup. Ketiadaan konsensus ini menjadikan konsep kualitas hidup tetap meragukan. Analisis simultan terhadap konsep tersebut diharapkan dapat menghasilkan suatu konsensus definisi atribut dan alat ukur yang spesifik dan tepat dalam merumuskan konsep kualitas hidup secara operasional melalui pengembangan lebih lanjut berbagai indicator yang telah banyak digunakan dalam mengukur suatu kualitas hidup seorang individu. AbstractThe quality of life concept was first used in the health literatures after the World War II. Today this concept has become important to address in evaluating the outcome of the quality of health services provided by health professionals in line with the growing awareness that the welfare of patients becomes an important consideration when they choose medical therapy and to maintain life. Quality of life becomes meaningful to the community considerations, particularly to the health services. However, the quality of life concept currently has no consensus about the appropriate specific definition and measuring tool of quality of life. The absence of consensus leads the quality of life concepts remains ambiguous. Simultaneous analysis of the concept is expected to produce a consensus definition and measurement attribute specific and precise in formulating an operational concept of quality of life through the further development of the various indicators that have been widely used in measuring the quality of life of an individual.
HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DAN HARGA DIRI ANAK JALANAN USIA REMAJA Puji Mentari; Novy Helena Catharina Daulima
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 20 No 3 (2017): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v20i3.630

Abstract

Fenomena anak jalanan merupakan fokus perhatian banyak kalangan karena jumlahnya yang terus meningkat. Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa anak jalanan memiliki harga diri yang rendah dan identik dengan pola asuh uninvolved. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif korelatif yang bertujuan mengidentifikasi hubungan pola asuh orangtua dan harga diri anak jalanan usia remaja. Penelitian ini dilakukan di daerah binaan rumah singgah di Jakarta Timur dengan 98 sampel, diambil menggunakan metode consecutive sampling. Harga diri diukur dengan menggunakan Rosenberg’s Self Esteem Scale dan pola asuh diukur dengan Instrumen Pola Asuh Mashoedi yang dikembangkan dari teori pola asuh orangtua milik Diana Baumrind. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pola asuh orangtua dengan tingkat harga diri anak jalanan usia remaja di Jakarta Timur (p= 0,04). Untuk menangani masalah anak jalanan, diperlukan kerjasama dari pemerintah, perawat komunitas, pekerja sosial dan pihak rumah singgah untuk bersama-sama melakukan pemberdayaan anak jalanan berbasis keluarga dalam upaya merehabilitasi anak jalanan. Kata kunci: anak jalanan, harga diri, pola asuh orangtua, remaja Abstract  Relationship of Parenting Style and Self-Esteem of Street Children the Teen Years. The phenomenon of street children is a matter that has become the focus by many people because the number of street children itself is always increasing. Previous research stated that the street children have low self-esteem and they are identical with uninvolved parenting style. It is descriptive correlative study which aims to identify the relationship between parenting style and self-esteem on street children at East Jakarta. This research was conducted in the target area of shelter in East Jakarta towards 98 samples recruited using consecutive sampling. Self-esteem is measured using Rosenberg's Self Esteem Scale and parenting style measured using Mashoedi’s Parenting Style which was developed from the theory of Diana Baumrind’s parenting style. The results showed, there is a relationship between parenting style and a level of self-esteem street children in East Jakarta (p= 0.04). To overcome the problem of street children, the cooperation between governments, community nurses, social workers and shelter is needed to do the family-based empowerment together to rehabilitate street children. Keywords: Street children, self-esteem, parenting style, adolescent
Peningkatan Pemahaman Perawat Pelaksana dalam Penerapan Keselamatan Pasien Melalui Pelatihan Keselamatan Pasien Sri Yulia; Achir Yani S Hamid; Mustikasari Mustikasari
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 15 No 3 (2012): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v15i3.26

Abstract

AbstrakUpaya membangun budaya keselamatan pasien memerlukan komitmen yang dipengaruhi pengetahuan perawat. Tujuan penelitianquasi experiment ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan keselamatan pasien terhadap pemahaman perawat pelaksanamengenai penerapan keselamatan pasien. Hasil penelitian pada 83 perawat pelaksana di RS XX (kelompok eksperimen) dan83 perawat pelaksana di RS XY (kelompok kontrol) menunjukkan ada perbedaan yang bermakna pemahaman perawat pelaksanasebelum dan setelah mendapatkan pelatihan pada kelompok eksperimen (p= 0,000; α= 0,05) dan tidak ada perbedaan padapemahaman perawat pelaksana sebelum dan setelah pada kelompok kontrol (p= 0,417; α= 0,05). Rumah sakit perlu melakukanprogram pelatihan keselamatan pasien secara berkelanjutan dan mengembangkan standar kinerja untuk memfasilitasi transferpengetahuan perawat.Kata Kunci: keselamatan pasien, pelatihan, pemahaman, perawat pelaksanaAbstractEfforts to build a culture of patient safety required commitment is influenced by knowledge of nurses. This quasi-experimentalstudy aimed to describe the influence of patient safety training for nursing staff’s comprehension of the implementation ofpatient safety’s procedure. Results for 83 nursing staffs XX Hospital (experimental group) and 83 nursing staffs XY Hospital(control group) showed no significant differences in understanding nursing staffs before and after receiving training in theexperimental group (p= 0.000; α= 0.05) and no difference in understanding nursing staffs before and after in the controlgroup (p= 0.417; α= 0.05). Hospitals need to make patient safety training program on an ongoing basis and develop performancestandards as a facilitation of transferred of nursing staff’s knowledge.Keywords: comprehension, nursing staffs, patient safety, training
KUALITAS HIDUP KLIEN KANKER YANG MENERIMA PELAYANAN HOSPIS ATAU HOMECARE: SUATU ANALISIS KUANTITATIF Murtiwi Murtiwi; Elly Nurachmah; Tuti Nuraini
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 9 No 1 (2005): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v9i1.154

Abstract

AbstrakKualitas hidup menjadi masalah penting dalam pengalaman para pengidap penyakit kanker yang telah berhasil mengendalikan penyakitnya dan memperpanjang masa hidup yang harus dilaluinya (Ersek, Ferrel, Dow, & Melancon, 1997). Ironisnya, tidak banyak yang peduli dengan tingkat kualitas hidup mereka selama menghabiskan sisa hidupnya (Stetz, 1998). Pengalaman lapangan menunjukan banyak klien mengeluh dan mengemukakan harapan yang ingin didapatkan selama klien diberikan pelayanan. Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan model intervensi keperawatan yang dapat meningkatkan kualitas hidup klien pengidap kanker. Pengumpulan data dilaksanakan melalui dua pendekatan yaitu kuantitatif dan kualitatif. Pada penerbitan ini, hasil penelitian ditampilkan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan tiga kuesioner untuk mengidentifikasi profil demografik klien dan pengasuh, tingkat kualitas hidup klien pengidap kanker yang menerima pelayanan hospis, serta faktor yang mempengaruhi kualitas hidup klien. Melalui data ini, dikembangkan suatu model intervensi keperawatan. Responden yang telah berpartisipasi pada penelitian ini adalah 66 orang klien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 63.7% responden didiagnosis sebagai kanker payudara dan kanker ginekologik. Sedangkan responden yang berada pada stadium III dan IV sebanyak 72.8%. Mayoritas (77.3%) responden menyatakan bahwa faktor yang sangat mempengaruhi kualitas hidup klien adalah keberadaan keluarga di samping klien. Pada uji pearson chi-square, variable jenis kanker, stadium kanker, dan pekerjaan menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kualitas hidup (p=0.04; p = 0.013; p = 0.018 dengan  = 0.05). Hasil uji regresi logistik ditemukan pekerjaan dan stadium penyakit telah berhubungan secara signifikan dengan kualitas hdup (p = 0.025 dan p = 0.021,  = 0.05). Kesimpulan dari penelitian, dukungan dan keberadaan keluarga sangat diperlukan oleh seseorang pengidap kanker dalam menjalani sisa-sisa hidupnya. Implikasi riset ditunjukkan untuk upaya meningkatkan kualitas hdup klien kanker dilihat dari aspek pemberdayaan klien, keluarga, tim kesehatan, dan fasilitas untuk mempertahankan kegiatan harian klien selama periode terminal penyakitnya.  AbstractQuality of life is an important issue among clients with cancer who had succeeded to control their illness and extend their life trajectory (Ersek, Ferrel, Dow, & Melancon, 1997). However, not so many people concern with their quality of life during their terminal period (Stetz, 1998). Field experience showed many patients complain and express what they want to expect from the service provided. The purpose of the study was to develop a nursing intervention model that can improve the quality of life of the clients with cancer. Two approaches was utilized in collecting data includes quantitative and qualitative research methodes, but on this publication only the result of quantitative research which will be presented. Three questionnaires were used in quantitative approach to identify the demographic profile of the clients and their caregiver, to identify the level of quality of life of the clients receiving hospice/ home care service, and factors that influenced the quality of life. Through this data, the development of nursing intervention model was developed. The finding showed that 63.7% of respondents were diagnosed with breast and gynecologic cancers. The respondent who had advance cancer (stages III and IV) were 72.8%. Seventy seven point three percent of respondents stated that the most influencing factor to quality of life was the presence of their family. A pearson chi-square test showed significant relationships between the type of cancer, stages, job of the clients and quality of life (p = 0.04, 0.013, 0.018 respectively with  = 0.015). A logistic regression test demonstrated that job of the clients and stadium of illness had significant relationships with quality of life of clients (p = 0.025 & 0.02,  = 0.05). The conclusion of this study was the presence and supports of family were two important factors needed by clients with cancer. The nursing implication has directed to the efforts improving the quality of the life of client daily activities during their terminal period.

Filter by Year

1997 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 28 No 3 (2025): November Vol 28 No 2 (2025): July Vol 28 No 1 (2025): March Vol 27 No 3 (2024): November Vol 27 No 2 (2024): July Vol 27 No 1 (2024): March Vol 26 No 3 (2023): November Vol 26 No 2 (2023): July Vol 26 No 1 (2023): March Vol 25 No 3 (2022): November Vol 25 No 2 (2022): July Vol 25, No 1 (2022): March Vol 25 No 1 (2022): March Vol 24, No 3 (2021): November Vol 24 No 3 (2021): November Vol 24, No 2 (2021): July Vol 24 No 2 (2021): July Vol 24 No 1 (2021): March Vol 24, No 1 (2021): March Vol 23 No 3 (2020): November Vol 23, No 3 (2020): November Vol 23 No 2 (2020): July Vol 23, No 2 (2020): July Vol 23, No 1 (2020): March Vol 23 No 1 (2020): March Vol 22 No 3 (2019): November Vol 22, No 3 (2019): November Vol 22 No 2 (2019): July Vol 22, No 2 (2019): July Vol 22, No 1 (2019): March Vol 22 No 1 (2019): March Vol 21 No 3 (2018): November 2018 Vol 21 No 2 (2018): Juli Vol 21 No 1 (2018): Maret Vol 20 No 3 (2017): November Vol 20 No 2 (2017): Juli Vol 20 No 1 (2017): Maret Vol 19 No 3 (2016): November Vol 19 No 2 (2016): Juli Vol 19 No 1 (2016): Maret Vol 18 No 3 (2015): November Vol 18 No 2 (2015): Juli Vol 18 No 1 (2015): Maret Vol 17 No 3 (2014): November Vol 17 No 2 (2014): Juli Vol 17 No 1 (2014): Maret Vol 16 No 3 (2013): November Vol 16 No 2 (2013): Juli Vol 16 No 1 (2013): Maret Vol 15 No 3 (2012): November Vol 15 No 2 (2012): Juli Vol 15 No 1 (2012): Maret Vol 14 No 3 (2011): November Vol 14 No 2 (2011): Juli Vol 14 No 1 (2011): Maret Vol 13 No 3 (2010): November Vol 13 No 2 (2010): Juli Vol 13 No 1 (2010): Maret Vol 12 No 3 (2008): November Vol 12 No 2 (2008): Juli Vol 12 No 1 (2008): Maret Vol 11 No 2 (2007): September Vol 11 No 1 (2007): Maret Vol 10 No 2 (2006): September Vol 10 No 1 (2006): Maret Vol 9 No 2 (2005): September Vol 9 No 1 (2005): Maret Vol 8 No 2 (2004): September Vol 8 No 1 (2004): Maret Vol 7 No 2 (2003): September Vol 7 No 1 (2003): Maret Vol 6 No 2 (2002): September Vol 6 No 1 (2002): Maret Vol 5 No 2 (2001): September Vol 5 No 1 (2001): Maret Vol 2 No 8 (1999): Desember Vol 2 No 7 (1999): September Vol 2 No 6 (1999): Mei Vol 2 No 5 (1998): Oktober Vol 1 No 4 (1998): Juli Vol 1 No 3 (1997): Desember Vol 1 No 2 (1997): Juli Vol 1 No 1 (1997): Januari More Issue