cover
Contact Name
Rina Setiana
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.keperawatan@ui.ac.id
Editorial Address
Faculty of Nursing, Universitas Indonesia, Indonesia
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Indonesia
Published by Universitas Indonesia
ISSN : 14104490     EISSN : 23549203     DOI : https://doi.org/10.7454/jki
Core Subject : Health,
Focus and Scope Jurnal Keperawatan Indonesia (JKI, or Nursing Journal of Indonesia) contributes to the dissemination of information related to nursing research and evidence-based study on urban nursing issues in low-middle income countries. The scope of this journal is broadly multi-perspective in nursing areas such as Nursing Education, Clinical Practice, Community Health Care, Management and Health System, Health Informatics, and Transcultural Nursing, with a focus on urban nursing issues in low-middle income countries. JKI is committed to communicating and being open to the discussion of ideas, facts, and issues related to health across a wide range of disciplines. The journal accepts original research articles, synthesized literature, and best practice reports or case reports that use the quantitative, qualitative, or mixed-method approach. JKI adheres to journalistic standards that require transparency of real and potential conflicts of interest that authors and editors may have. It follows publishing standards set by the International Committee of Medical Journal Editors (ICMJE), the World Association of Medical Editors (WAME), and the Committee on Publication Ethics (COPE). Letters and commentaries about our published articles are welcome. All submitted contributions will undergo a blind peer-review process according to appropriate criteria.
Articles 640 Documents
Neonatus dengan Ibu Diabetes Nur Agustini
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 2 No 5 (1998): Oktober
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v2i5.307

Abstract

Kehamilan pada seorang ibu dengan diabetes sangat mempengaruhi kondisi bayi yang akan dilahirkannya. Kondisi tersebut dapat timbul karena selama janin dalam kandungan kadar gula darah ibu senantiasa mempengaruhi kadar gula darah janin, sedangkan kadar insulin ibu tidak. Hal ini mengakibatkan hiperinsulinisme pada janin, yang kemudian meyebabkan timbulnya berbagai komplikasi yang berbahaya pada janin ataupun pada bayi setelah dilahirkan. Masalah utama yang timbul akibat hiperinsulinisme adalah hipoglikemia dan ditres pernapasan. Pemahaman yang baik tentang bayi dengan ibu diabetes harus dimiliki oleh seorang perawat, agar kelak dapat memberikan perawatan yang tepat untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. AbstractA pregnancy in a woman with diabetes mellitus can affect the health status of her fetus. This is because the level of blood sugar in a fetus will be affected by the level of blood sugar in the mother, which on the other hand the level of insulin of a mother does not affect the level; of insulin of her fetus. This condition may produce a hyperinsulinism that leads to hypoglycemia and respiratory distress in a newborn. A well understanding on a baby of diabetic mother is required for a nurse to deliver a comprehensive nursing care as an effort to assist a growth and development process of a baby optimally.Keywords: A level of blood sugar, hyperinsulinism.
HYPNOPARENTING EFFECTS TOWARDS FATIGUE AS AN IMPACT OF CHEMOTHERAPY AMONG PEDIATRIC PATIENTS WITH ACUTE LYMPHOBLASTIC LEUKEMIA Sapariah Anggraini
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 21 No 2 (2018): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v21i2.570

Abstract

The management of fatigue among pediatric patients with lymphoblastic leukemia does not become a priority apart from the cancer management itself. Hence, it is necessary to put an attention towards this issue by giving another complementary therapy for the patient called hypnoparenting. By implementing hypnoparenting will decrease the level of fatigue because of the chemotherapy process. Therefore the purpose of study was to investigate the effect of hypnoparenting towards fatigue prevalence as an impact of chemotherapy among pediatric patients with Acute Lymphoblastic Leukemia. This research utilized quasi experiment before after study. The population of the study was pediatric patients (5-12 years old) who suffered by Acute Lymphoblastic leukemia under chemotherapy treatment at RSUD Ulin Banjarmasin. The study was started on Mei 2016 until June 2016 with the total participants were 30 pediatrics patients. The data analysis used dependent t-test with 95% CI and p value <0.05. According to the mean score of  30 patients in the range of age 5-12 years revealed  ; before and after hypnoparenting implementation, The mean score was different 5.30 and p value 0.0003, 95% CI (2.681 – 7.919). There was a significant difference on fatigue level among the patients before and after hypnoparenting implementation. Keyword: acute lymphoblastic leukemia, fatigue, hypnoparenting                                                                                                                        Abstrak Fenomena yang sering terjadi, manajemen kelelahan untuk pasien anak dengan kanker belum menjadi prioritas dalam manajemen efek samping terapi kanker. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh hypnoparenting terhadap kejadian kelelahan akibat kemoterapi pada anak dengan acute lymphoblastic leukemia di RSUD Ulin Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan desain studi quasi eksperimen dengan jenis before after study. Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia 5-12 tahun yang menderita kanker dengan jenis acute lymphoblastic leukemia yang sedang menjalani kemoterapi di RSUD Ulin Banjarmasin yang terdiri dari 30 orang anak dengan waktu penelitian dari Mei 2016 sampai Juni 2016. Analisa menggunakan uji beda 2 mean dependen dengan 95% CI dan p value < 0,05. Berdasarkan perhitungan rerata tingkat kelelahan  pada anak usia 5 – 12 tahun yang berjumlah 30 responden didapatkan  sebelum dan sesudah dilakukan hypnoparenting yakni beda mean sebesar 5,30 dan p value  0.0003,  95% CI (2.681 - 7.919). Terjadi penurunan rerata skor secara bermakna pada tingkat kelelahan sebelum dan sesudah dilakukan hypnoparenting. Kata Kunci: hypnoparenting, kelelahan, leukemia limfoblastik akut
Kemampuan Keluarga Merawat Usia Lanjut Berdasarkan Karakteristik Keluarga dan Usia Lanjut Siti Nur Kholifah; Krisna Yetti; Besral Besral
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 14 No 1 (2011): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v14i1.50

Abstract

Sebuah kecamatan di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur mempunyai banyak usia lanjut. Tetapi belum diketahui kemampuankeluarga merawat usia lanjut. Penelitian analitik observasional ini bertujuan mengetahui hubungan karakteristik keluarga danusia lanjut dengan kemampuan keluarga merawat usia lanjut. Populasi penelitian adalah keluarga dengan usia lanjut, jumlahsampel sebanyak 319 keluarga yang ditentukan dengan two stage cluster sampling. Hasil penelitian menunjukkan 48,3% keluargamampu merawat usia lanjut. Sub variabel yang paling dominan berhubungan dengan kemampuan keluarga yaitu sikap keluarga.Selanjutnya, perlu pengembangan Posyandu Usia Lanjut dengan melibatkan keluarga dan pembentukan paguyuban keluargadengan usia lanjut. Penelitian dengan jenis action research tentang model perawatan usia lanjut yang mengaplikasikankeperawatan transkultural sebagai kerangka konsep penelitian perlu dilakukan.
Hubungan Jarak Pemasangan Terapi Intravena Dari Persendian Terhadap Waktu Terjadinya Flebitis Dewi Gayatri; Hanny Handiyani
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 11 No 1 (2007): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v11i1.178

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan jarak pemasangan terapi intravena dari persendian dengan waktu terjadinya flebitis. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kohort prospektif dengan lama pengamatan 72 jam. Sampel yang diambil berjumlah 120 responden. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah survival analysis. Penelitian ini menyimpulkan bahwa semakin jauh jarak pemasangan terapi intravena dari persendian maka risiko untuk terjadi flebitis akan semakin meningkat. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya fiksasi dan dekatnya persambungan selang kanul dengan persendian lainnya. Faktor lain yang akan meningkatkan risiko terjadinya flebitis adalah cairan dengan osmolalitas tinggi dan pemakaian balutan konvensional. Hal utama yang direkomendasikan dari penelitian ini adalah pemasangan terapi intravena sebaiknya berjarak minimal 3-7 cm dari persendian serta diperlukan penelitian lanjutan di mana jumlah sampel dan desain yang lebih baik diterapkan. AbstractThis research aimed to identify the relationship between the distance vein puncture site from joint and survival rate of phlebitis. This research used cohort design with 72 hour observation. The size sample of this research was 120 respondents. Analysis methods which using in this research was survival analysis. The conclusions of this research are the distance vein puncture which far joint can increase phlebitis probability, osmolality and types of dressing can increase phlebitis probability too. The recommendations of this research are the inserting of infusion therapy is minimum 3-7 cm from joint and use the modern dressing. Besides that, the research have been recommending the next research which is using better design and bigger samples size.
Kontribusi Perbedaan Psikologis Perawat terhadap Pemberdayaan Psikologis Diah Arruum; Junaiti Sahar; Dewi Gayatri
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 18 No 1 (2015): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v18i1.393

Abstract

Karakteristik perawat merupakan ciri-ciri perawat yang melekat terhadap dirinya, baik secara alami maupun yang didapat dari orang lain yang meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pernikahan, status pekerjaan, dan lama kerja. Karakteristik dapat membedakan psikologis perawat terhadap pemberdayaan psikologis dalam peningkatan kemampuan diri, motivasi intrinsik, dan kinerja perawat di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik perawat dengan pemberdayaan psikologis. Desain penelitian yang digunakan deskripsi korelasi dengan cross sectional, sampel seratus lima belas perawat pelaksana. Hasil penelitian adalah jenis kelamin yang berhubungan dengan pemberdayaan psikologis perawat pelaksana p= 0,041, yang berarti terdapat hubungan antara jenis kelamin dan pemberdayaan psikologis perawat pelaksana (CI 95% OR= 1,001–66,893). Kemudian, 90% perawat pelaksana yang berjenis kelamin laki-laki lebih berpeluang untuk diberdayakan secara psikologis, sedangkan perawat pelaksana dengan jenis kelamin perempuan yang berpeluang diberdayakan sebesar 52,4%. Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlu mengusulkan pendidikan formal dan  pelatihan untuk perawat pelaksana khususnya yang memiliki lama kerja minimal lima tahun, serta perlu memberi pengarahan dari kepala ruangan untuk membina seluruh perawat melalui supervisi agar dapat memiliki kompetensi dalam melakukan tindakan di rumah sakit yang mencerminkan pemberdayaan psikologis perawat. Abstract Contribution of the Difference of Psychological Nurses's toward Psycological Empowerment. Characteristics of nurses are the traits attached to nurses, either naturaly or acquired from others. They include age, gender, educational level, marital status, employment status, and length of employment. The psychological characteristics distinguish nurses in psychological empowerment in improving self-efficacy, intrinsic motivation and performance of nurses in hospital. This research aims to know the characteristics and the psychological empowerment of nurses. The research design used cross-sectional correlation description with sample of 115 nurses. The results of the study are, gender that related with nurses’ psychological empowerment (p= 0.041), which means that there is relation between gender with psychological empowerment of nurses (CI 95% OR= 1.001–66.893), and 90% of male nurses are more likely to be empowered psychologically, whereas female nurses that is likely to be empowered is 52.4%. Recommendations is the need to propose a formal education and training, especially for nurses who have at least 5 years length of work, as well as the need to give direction from head nurse to nurture all nurses through supervision in order to have the competences to carry out actions in hospital that reflect the nurses psychological empowerment.                                                                                     Keywords: nurses psychological difference, psychological empowerment 
Determinan Epidemiologi Penyakit pada Mahasiswa Akademi Keperawatan di Garut, Jawa Barat Tahun 2015 Iwan Shalahuddin; Theresia Eriyani; Sandra Pebrianti
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 22, No 2 (2019): July
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v22i2.647

Abstract

Proses adaptasi dan interaksi dari peserta didik dengan lingkungan baru dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan fisiologis tubuh sehingga menjadi rentan terhadap penyakit. Penelitian potong lintang ini bertujuan untuk mengidentifikasi determinan epidemiologi penyakit pada mahasiswa Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Garut tahun 2015. Sebanyak 235 mahasiswa menjadi sampel. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik responden, karakteristik tempat asal mahasiswa, kesakitan dengan menggunakan kuesioner tentang riwayat kesakitan atau morbiditas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 70,2% mahasiswa mengalami sakit selama tiga bulan terakhir dan 57,9% mahasiswa memiliki riwayat sakit terdahulu. Terdapat hubungan antara determinan epidemiologi karakteristik responden dengan nilai p= 0,023 dengan 95% CI sebesar 6,48 (2,21-22,56) dan karakteristik tempat pada kesakitan mahasiswa nilai p= 0,045 dengan 95% CI sebesar 0,09 (0,02-0,41). Peran pembimbing akademik perlu ditambah dengan memberikan bimbingan dan penyuluhan terhadap masalah kesehatan mahasiswa. Institusi pendidikan sangat penting memiliki dan menyimpan pangkalan data tentang kesakitan mahasiswa. Kata kunci: Angka kesakitan, determinan epidemiologi, mahasiswa keperawatan. Abstract Determinants of Epidemiology of Disease in Nursing Academy Students in Garut, West Java in 2015. The process of adaptation and interaction of students with the new environment can result in physiological balance disorders of the body, thus becoming susceptible to disease. This cross-sectional study aimed to identify the epidemiological determinants of disease in 2015 Garut District Nursing Academy students. A total of 235 students were involved. Data collected included respondent characteristics, the characteristics of the place of origin of the students, morbidity using a questionnaire about the history of previous illness or morbidity. The results showed that 70.2% of students experienced pain during the last three months and 57.9% of students had a history of the previous disease. There was a relationship between the epidemiological determinant of the characteristics of respondents with a value of p= 0.023 with 95% CI of 6.48 (2.21-22.56) and place characteristics in the morbidity of students p= 0.045 with 95% CI of 0.09 (0.02-0.41). The role of academic advisers needs to extend by providing guidance and counseling on student health problems. Educational institutions are significant to have and keep a database of the morbidity of students. Keywords: Epidemiology determinants, morbidity rate, nursing students.
Peranan Perawat dan Bidan Dalam Pelayanan Konseling Kontrasepsi Mantap Azrul Azwar
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 1 No 1 (1997): Januari
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v1i1.73

Abstract

Untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan kontrasepsi mantap, sejak tahun 1984 telah diselenggarakan pelayanan konseling kontrasepsi oleh bidan terlatih, yang kemudian sejak lima tahun terakhir juga oleh perawat terlatih. Penelitian ini bermaksud mendapatkan informasi tentang pendayagunaan perawat dibandingkan dengan bidan dalam pelayanan konseling kontrasepsi mantap. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan pengamatan terhadap 117 perawat dan bidan yang mengikuti pelatihan konseling kontrasepsi mantap pada tahun 1994. Hasil penelitian menyimpulkan pendayagunaan perawat dan bidan dalam pelayanan konseling kontrasepsi mantap memberikan hasil yang tidak berbeda bermakna. In order the further improve the quality of voluntary surgical contraception (VSC) services, since 1984, the VSC counseling services had been provided by the trained midwives, and then in the five years, also by the trained nurses. The aims of this study is to collect information regarding the roles of nuses in comparation to midwives in VSC counseling services. The method of data collection used was interview and observation towards 117 nurses and midwives who had been trained on VSC counseling techniques in1994. The result of study found out that the roles of nurses in VSC counseling services are as good as the midwives.
Focus Group Discussion (Diskusi Kelompok Terfokus) sebagai Metode Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif Yati Afiyanti
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 12 No 1 (2008): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v12i1.201

Abstract

AbstrakMetode Focus Group Discussion (FGD) merupakan pendekatan yang umum digunakan untuk mengumpulkan data/informasi pada penelitian kualitatif, tidak terkecuali penelitian keperawatan yang saat ini semakin populer menggunakan metode FGD sebagai metode pengumpulan data. Metode ini memiliki karakteristik utama yaitu menggunakan data interaksi yang dihasilkan dari diskusi diantara para partisipannya. Kekuatan utama metode FGD terbukti dapat memberikan data yang lebih mendalam, lebih informatif, dan lebih bernilai dibanding metode lainnya. Namun, pelaksanaan yang optimal dari metode ini masih menjadi perdebatan yang dilaporkan pada banyak literatur dan konsensus metode FGD sebagai metode yang ideal untuk pengumpulan data belum disepakati oleh banyak ahli penelitian. AbstractFocus Group Discussions (FGD) method is a common approach for data collection in qualitative research projects, without exception in nursing research in recent years. The primary characteristic of this method is to use interaction data resulting from discussion among participants. The primary strength of the FGD method is that it can provide rich data, more informative, and valuable insight which can not be discovered through other methods. However, the optimal execution of the FGD method has been debated in the literatures, and consensus related to ideal methodology has not been achieved by researchers.
Pengalaman Orang Tua Menerima Perilaku Caring Perawat dalam Memfasilitasi Bonding Attachment Bayi Prematur Laviana Nita Ludyanti; Yeni Rustina; Yati Afiyanti
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 18 No 3 (2015): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v18i3.438

Abstract

Perpisahan dengan orang tua akibat perawatan pada bayi prematur berpengaruh terhadap proses bonding attachment. Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif pada tujuh partisipan ini menggunakan teknik purpossives sampling yang bertujuan untuk mengeksplorasi secara mendalam pengalaman orang tua menerima perilaku caring perawat dalam memfasilitasi bonding attachment bayi prematur di Ruang NICU. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan dianalisis dengan metode Colaizzi. Hasil analisis data mendapatkan tujuh tema, yaitu proses peningkatan pengetahuan, mampu melakukan perawatan terhadap bayinya, respons ibu terhadap tindakan perawatan yang diberikan, termotivasi dalam melakukan perawatan bayi prematur, terpenuhinya kebutuhan bayi selama dilakukan perawatan,  keterlibatan dalam asuhan keperawatan, dan kepuasan terhadap perawatan. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan asuhan keperawatan dan bonding attachment pada bayi prematur.  Abstract Experience Caring Parents Receive The Behavior of Nurses in Premature Infants Facilitate Bonding Attachment. Separation between parents and premature babies in intensive care unit affects in bonding attachment process. This study was a qualitative research design with descriptive phenomenology approach took 7 participants used Purpossive Sampling Technique. This study aims to explore mother’s experience received nursing caring in facilitated bonding attachment of premature babies. Data were collected with indepht interview and analized with Colaizzi method. The results of data analysis got seven themes: knowledge improving process; capable to cared their babies; mother’s respons with nursing care; was motivated to cared their premature babies, the premature babies needed was fullfiled well; participated in nursing care; and nursing care satisfaction. The result is expectedto be inputin improvingnursing care and bonding attachment in premature babies. Keywords: premature babies, mother’s experiences, nursing caring, neonatus intensive care
The Knowledge related to Mental Health of the People around the Coastal Areas Taty Hernawaty; Hadi Suprapto Arifin; Efri Widianti
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 23, No 3 (2020): November
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v23i3.1234

Abstract

Mental health is one of Indonesia’s public health development goals. The Pangandaran District Administration of West Java is an expanded district that actively carries out various development programs, including mental health programs. This study aimed to identify public knowledge about mental health in Pangandaran District using quantitative descriptive method. The research population comprised residents of the Pangandaran District, and a sample was collected via cluster multistage sampling technique. The sample was gradually determined in the order of subdistricts, villages, subvillages, community units, and neighborhood units. The total sample was composed of 113 respondents. The questionnaire was developed based on theories and concepts on public mental health and distributed to participants after validity and reliability tests were conducted. The construct validity test result was between 0.303 and 0.764, which meant that all items were valid. The Kuder-Richardson 20 formula was used to test reliability, and the reliability coefficient was 0.887. Mathematical calculations were used for data analysis; data are presented as frequency distributions. In this study, 61.10% of the respondents had “less” knowledge, 33.59% had “good” knowledge, and the remaining 5.30% had “enough” knowledge of mental health. The results suggest that the local government should provide mental health education for the residents. For educational institutions, mental health programs should be a fundamental offering in Indonesian society. Abstrak Pengetahuan tentang Kesehatan Mental Warga di Sekitar Wilayah Pesisir. Sehat secara mental merupakan bagian dari tujuan pembangunan kesehatan masyarakat. Pemerintah Kabupaten Pangandaran merupakan kabupaten pemekaran yang sedang menggalakkan berbagai program pembangunan termasuk program kesehatan jiwa. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengetahuan masyarakat Kabupaten Pangandaran mengenai kesehatan jiwa. Metode penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh masyarakat Kabupaten Pangandaran dan sampel diambil menggunakan tehnik cluster multistage sampling. Tahapan penetapan sampel dilakukan bertahap mulai dari kecamatan, desa, dusun, rukun warga, sampai rukun tetangga dan didapat sebanyak 113 orang. Data penelitian dikumpulkan melalui kuesioner dan dibagikan pada seluruh responden. Kuisioner dikembangkan dari teori dan konsep kesehatan jiwa masyarakat dan sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas konstrak didapatkan hasil berkisar antara 0,303 sampai 0,764 sehingga semua item dinyatakan valid. Uji reliabilitas menggunakan uji Kuder Richardson 20 dan diperoleh koefisien reliabilitas KR-20 sebesar 0,887. Analisa data menggunakan perhitungan matematis dan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 61,10% responden kurang memiliki pengetahuan mengenai kesehatan jiwa, 33,59% responden memiliki pengetahuan mengenai kesehatan jiwa yang baik, dan sisanya 5,30% responden memiliki pengetahuan mengenai kesehatan jiwa yang cukup. Saran, bagi pemerintah setempat agar memberikan pendidikan kesehatan jiwa bagi masyarakat. Bagi instansi pendidikan, diharapkan menjadi data dasar dalam membuat program kesehatan jiwa di masyarakat.  Kata Kunci: Jawa Barat, kesehatan masyarakat, program kesehatan jiwa, wilayah pesisir

Page 9 of 64 | Total Record : 640


Filter by Year

1997 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 28 No 3 (2025): November Vol 28 No 2 (2025): July Vol 28 No 1 (2025): March Vol 27 No 3 (2024): November Vol 27 No 2 (2024): July Vol 27 No 1 (2024): March Vol 26 No 3 (2023): November Vol 26 No 2 (2023): July Vol 26 No 1 (2023): March Vol 25 No 3 (2022): November Vol 25 No 2 (2022): July Vol 25 No 1 (2022): March Vol 25, No 1 (2022): March Vol 24, No 3 (2021): November Vol 24 No 3 (2021): November Vol 24 No 2 (2021): July Vol 24, No 2 (2021): July Vol 24, No 1 (2021): March Vol 24 No 1 (2021): March Vol 23, No 3 (2020): November Vol 23 No 3 (2020): November Vol 23, No 2 (2020): July Vol 23 No 2 (2020): July Vol 23, No 1 (2020): March Vol 23 No 1 (2020): March Vol 22, No 3 (2019): November Vol 22 No 3 (2019): November Vol 22, No 2 (2019): July Vol 22 No 2 (2019): July Vol 22, No 1 (2019): March Vol 22 No 1 (2019): March Vol 21 No 3 (2018): November 2018 Vol 21 No 2 (2018): Juli Vol 21 No 1 (2018): Maret Vol 20 No 3 (2017): November Vol 20 No 2 (2017): Juli Vol 20 No 1 (2017): Maret Vol 19 No 3 (2016): November Vol 19 No 2 (2016): Juli Vol 19 No 1 (2016): Maret Vol 18 No 3 (2015): November Vol 18 No 2 (2015): Juli Vol 18 No 1 (2015): Maret Vol 17 No 3 (2014): November Vol 17 No 2 (2014): Juli Vol 17 No 1 (2014): Maret Vol 16 No 3 (2013): November Vol 16 No 2 (2013): Juli Vol 16 No 1 (2013): Maret Vol 15 No 3 (2012): November Vol 15 No 2 (2012): Juli Vol 15 No 1 (2012): Maret Vol 14 No 3 (2011): November Vol 14 No 2 (2011): Juli Vol 14 No 1 (2011): Maret Vol 13 No 3 (2010): November Vol 13 No 2 (2010): Juli Vol 13 No 1 (2010): Maret Vol 12 No 3 (2008): November Vol 12 No 2 (2008): Juli Vol 12 No 1 (2008): Maret Vol 11 No 2 (2007): September Vol 11 No 1 (2007): Maret Vol 10 No 2 (2006): September Vol 10 No 1 (2006): Maret Vol 9 No 2 (2005): September Vol 9 No 1 (2005): Maret Vol 8 No 2 (2004): September Vol 8 No 1 (2004): Maret Vol 7 No 2 (2003): September Vol 7 No 1 (2003): Maret Vol 6 No 2 (2002): September Vol 6 No 1 (2002): Maret Vol 5 No 2 (2001): September Vol 5 No 1 (2001): Maret Vol 2 No 8 (1999): Desember Vol 2 No 7 (1999): September Vol 2 No 6 (1999): Mei Vol 2 No 5 (1998): Oktober Vol 1 No 4 (1998): Juli Vol 1 No 3 (1997): Desember Vol 1 No 2 (1997): Juli Vol 1 No 1 (1997): Januari More Issue