Claim Missing Document
Check
Articles

PENGALAMAN RESIDIVIS REMAJA KETIKA MELAKUKAN TINDAKAN KRIMINAL DI BAWAH PENGARUH NAPZA DI DAERAH KIARACONDONG BANDUNG Marlina, Ayu Siti; Hernawaty, Taty; Fitria, Nita
KEPERAWATAN Vol 2, No 1 (2014): Jurnal KEPERAWATAN
Publisher : LPPM BSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.36 KB)

Abstract

Abstract - Few last years, NAPZA misuse increase rapidly in Indonesia, especially adolescents. The impact of psychology  and social of addict is doing crime that cause NAPZA addict to do repeating crime with many reasons and punished with more than one punishment, known as recidivist. The purpose of this research is to find the experience of juvenile recidivist when doing crime  under NAPZA effect in area of Kiaracondong, Bandung. This research  used qualitative  method with  phenomenological approach. Collecting  data  used in-depth interview and semi-participation observations. Selecting informant used purposive sampling, consist of 6 informants. Data analyzing process used thematic analyze. The research results 7 themes, that are more sensitive and irritable, daring,  hyperactive, uncontrolled, solidarity  friend, invitation of friends, and comply needs of drug. The result of this research, so that community nurse expected to increase the service of nursing for NAPZA user with promotive, preventive, curative, and rehabilitative effort. Keywords : recidivist experiences, adolescent, crime, NAPZA Abstrak - Beberapa  tahun  terakhir  penyalahgunaan  NAPZA  meningkat  pesat di Indonesia, khususnya remaja. Dampak psikologis dan sosial dari pecandu NAPZA diantaranya  cenderung  melakukan  tindak  pidana yang dapat menyebabkan seseorang dengan berbagai alasan tidak jera melakukan ulang tindakannya dan mendapatkan hukuman lebih dari satu kali dikenal sebagai residivis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengalaman residivis remaja ketika melakukan tindakan kriminal di bawah pengaruh NAPZA di Daerah Kiaracondong Bandung. Jenis penelitian yang digunakan adalah  kualitatif  dengan  pendekatan  fenomenologi. Teknik pengumpulan datanya dengan melakukan wawancara mendalam dan observasi semi partisipasi. Penentuan informan menggunakan purposive  sampling, berjumlah 6 informan. Analisis data  menggunakan analisis tematik. Berdasarkan  hasil penelitian, didapatkan 7 tema, yaitu lebih sensitif dan mudah marah, berani, hiperaktif, tidak kontrol, bentuk solidaritas terhadap teman, ajakan teman, dan memenuhi kebutuhan NAPZA. Hasil ini diharapkan perawat komunitas dapat meningkatkan pelayanan keperawatan terhadap  pengguna  NAPZA dengan upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Kata kunci : pengalaman residivis, remaja, tindakan kriminal, NAPZA
LITERASI INFORMASI KESEHATAN LINGKUNGAN PADA MASYARAKAT DI DUSUN CIKANGKUNG DESA CIKEMBULAN KECAMATAN SIDAMULIH KABUPATEN PANGANDARAN: PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS TEKNOLOGI LINGKUNGAN TEPAT GUNA Hernawaty, Taty
Dharmakarya Vol 6, No 1 (2017): Maret
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.539 KB)

Abstract

Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dicanangkan pemerintah sejak 2010 perlu dukungan masyarakat. Berdasarkan hasil pengamatan lingkungan, halaman dan pekarangan rumah penduduk di Dusun Cikangkung Kecamatan Sidamulih tampak berserakan dan tidak rapi. Hampir seluruh masyarakat memiliki kebiasaan membuang sampah ke dalam lubang tanah yang dibuatnya di halaman atau pekarangan rumah dan adapula yang dibakar. Hal penting yang harus diperhatikan dengan cara pembuangan seperti ini adalah pengelolaan dalam pemilahan. Beberapa jenis sampah tidak baik langsung dibakar karena dapat menghasilkan gas kimia berbahaya dan beracun. Pemberian informasi kesehatan lingkungan yang difokuskan pada pengelolaan sampah belum pernah diberikan pada masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan PKM ini bertujuan meningkatkan wawasan dan sikap masyarakat mengenai pentingnya Program PHBS kebersihan lingkungan khususnya pengelolaan sampah. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan dan kerja bakti. Kegiatan ini diharapkan memberikan manfaat bagi pemerintah Jawa Barat khususnya Kabupaten Pangandaran dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Bagi masyarakat setempat, terciptanya lingkungan yang bersih, sehat, dan asri.
RESPON PSIKOSOSIAL SISWA ASRAMA DI BINA SISWA SMA PLUS CISARUA JAWA BARAT Fathonah, Dewi Yulia; Hernawaty, Taty; Fitria, Nita
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 3, No 1 (2017): Vol 3, No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v3i1.7487

Abstract

ABSTRAKSekolah berasrama merupakan model sekolah yang memiliki tuntutan lebih tinggi dalam hal pembangunan karakter, pengembangan kepribadian, dan penanaman nilai-nilai hidup jika dibanding dengan sekolah reguler. Tuntutan-tuntutan tersebut dapat memberikan dampak positif maupun negatif bagi kehidupan peserta didik sehingga memunculkan respon psikososial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran respon psikososial siswa asrama di Bina Siswa SMA PLUS Cisarua Provinsi Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan populasi seluruh siswa asrama yang berjumlah 210 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik proportionate stratified random sampling dan didapatkan jumlah responden 138 orang. Instrumen yang digunakan adalah Psychometric Properties of The Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS) yang dikembangkan oleh Lovibond Lovibond (1995). Analisis data yang digunakan adalah univariat dengan rumus distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan presentase respon psikososial pada siswa asrama hampir seluruhnya (64,5%) atau 89 orang tidak mengalami stres, hampir setengahnya (31,9%) atau 44 orang mengalami kecemasan tingkat sedang, dan hampir seluruhnya (84,1%) atau 116 orang tidak mengalami depresi. Simpulan dari penelitian ini menunjukkan respon psikososial terbesar yang dialami oleh siswa asrama adalah kecemasan tingkat sedang. Saran, pihak asrama diharapkan meningkatkan pelayanan terutama layanan konsultasi atau bimbingan konseling bagi siswa asrama.ABSTRACTBoarding schools are a model of schools that have higher demands in character building, personality development, and the planting of living values when compared to regular schools. These demands can have both positive and negative effects on the learner's life resulting in a psychosocial response. This study aims to determine the description of psychosocial responses of boarding students in Bina Siswa SMA PLUS Cisarua West Java Province. The research method used is descriptive quantitative with population of all student dormitory which amounted to 210 people. Sampling in this study using proportionate stratified random sampling technique and got the number of respondents 138 people. The instruments used are Psychometric Properties of The Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS) developed by Lovibond Lovibond (1995). The data analysis used is univariate with frequency distribution formula. The results of the study showed that the percentage of psychosocial responses in the dormitories was almost entirely (64.5%) or 89 people were not stressed, nearly half (31.9%) or 44 had moderate anxiety, and almost all (84.1%) or 116 people are not depressed. The conclusions from this study indicate the greatest psychosocial response experienced by boarding students is moderate anxiety. Suggestion, the dormitory is expected to improve the service especially consultation service or counseling guidance for student dormitory. 
Level of Anxiety and Depression in Post-Stroke Patients at DR. Hasan Sadikin Hospital Bandung Pratiwi, Sri Hartati; Sari, Eka Afrima; Hernawaty, Taty
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 3, No 2 (2017): Vol 3, No.2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v3i2.9419

Abstract

ABSTRAK            Pasien paska stroke dapat mengalami berbagai gejala sisa sehingga dibutuhkan perawatan dalam jangka waktu yang lama. Kondisi tersebut dapat menjadi penghambat dan sumber stress bagi pasien paska stroke. Stres dan depresi dapat menjadi penghambat dan memperberat kondisi pasien. Banyak faktor yang mempengaruhi kecemasan dan depresi pasien sehingga dapat berbeda-beda di berbagai tempat. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi kecemasan dan depresi di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung sehingga dapat dijadikan bahan dasar dalam memberikan asuhan keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif terhadap pasien paska stroke yang kontrol ke poliklinik saraf RS. Hasan Sadikin Bandung. Teknik sample yang digunakan adalah konsekutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 50 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hospital Anxiety Depression Scale (HADS). HADS memiliki kelebihan yaitu dapat mengukur kecemasan dan depresi dalam waktu yang sama. Data yang terkumpul akan dianalisa dengan distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa 74% pasien paska stroke berada dalam kondisi kecemasan normal, 24% mengalami kecemasan ringan, 2% kecemasan sedang dan tidak ada yang mengalami kecemasan berat. Responden berada pada kondisi depresi ringan 8%, 92 % berada dalam kategori normal dan tidak ada satupun yang mengalami depresi sedang maupun berat. Hasil penelitian ini dapat dipengaruhi oleh karakteristik sebagian besar responden yang berusia pada tahapan dewasa madya, memiliki status menikah, dan tidak memiliki penyakit penyerta apapun. Kecemasan dan depresi sebagian besar pasien paska stroke berada dalam kondisi normal namun ada beberapa yang mengalami kecemasan dan depresi. Tenaga kesehatan khususnya perawat diharapkan dapat mengkaji dan memberikan intervensi terhadap kecemasan dan depresi sedini mungkin dengan memberikan konseling sebagai program tambahan dalam rehabilitasi. Keywords: Kecemasan, depresi, stroke  ABSTRACT Post-stroke patients may experience a variety of residual symptoms that require long-term treatment. These conditions can be a source of stress for patients post-stroke. Stress and depression can be aggravate the condition of the patient. There is many factors can affect anxiety and depression in patients so they can differ in different places. Therefore, this study was conducted to assess anxiety and depression in  post-stroke patients at Hasan Sadikin Hospital so that it can be used as a basic data of nursing intervention and implementation to match the conditions that exist there. This research was a descriptive study of post-stroke patients who control at the neurological polyclinic of Hasan Sadikin Hospital Bandung. The sample technique used consecutive sampling with a sample size of 50 people. The instrument used in this study was Hospital Anxiety Depression Scale (HADS). HADS is an instrument for assessing anxiety and depression at the same time in patients at the hospital. The collected data were analyzed by using frequency distribution. The results of this study showed that 74% of post-stroke patients were in normal anxiety states, 24% had borderline abnormal, 2% abnormal. There were 8% of respondens who had borderline abnormal,  92% were in the normal category and none of them had abnormal. The results of this study can be influenced by the characteristics of most respondents who are at middle age mature, married and do not have comorbidities so that his anxiety is low and his coping skills are good. Most of post-stroke patients had normal level of anxiety and depression, only some who experienced mild and severe level of anxiety and depression. Health workers, especially nurses are expected to early assess and provide intervention to anxiety and depression as early as possible by providing counseling as an additional program in rehabilitation.
Pendidikan Kesehatan Jiwa Bagi Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukamerang Kecamatan Kersamanah Kabupaten Garut Hernawaty, Taty
KEPERAWATAN Vol 6, No 1 (2018): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : LPPM BSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.908 KB)

Abstract

Pada umumnya penderita gangguan jiwa tinggal bersama keluarganya. Dampaknya, stressor yang dirasakan keluarga bertambah. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga merasakan beban baik secara fisik maupun psikologis. Untuk itu keluarga perlu diberikan support agar mampu bertahan terhadap kondisi yang dihadapi. Pendidikan kesehatan jiwa menjadi suatu upaya yang secara tidak langsung dapat mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan keluarga. Keluarga gangguan jiwa di Kecamatan Kersamanah pernah mendapatkan beberapa kali pendidikan kesehatan jiwa oleh pihak Puskesmas namun masih berdasarkan tema umum. Oleh karena itu, keluarga perlu mendapat materi pemberian pendidikan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pendidikan kesehatan yang diberikan bagi keluarga gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Sukamerang Garut.     Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga gangguan jiwa yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sukamerang Kabupaten Garut, sebanyak 125 keluarga. Sampel dalam penelitian ini menggunakan metode pengambilan sampel jenuh. Tempat penelitian dilakukan di Puskesmas Sukamerang Garut yang meliputi seluruh desa. Data dikumpulkan menggunakan instrumen yang mengukur beban perawatan dan dianalisis menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa materi pendidikan kesehatan yang diberikan pada keluarga gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Sukamerang berkaitan dengan ketergantungan pasien terhadap keluarga.  Hasil akhir dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pihak Puskesmas agar mengembangkan materi dan metoda yang diberikan pada proses pendidikan kesehatan yang diberikan bagi keluarga gangguan jiwa.
Resiliensi Remaja Stunting: Sebagian Merasa Sulit Bangkit dan Bertahan Menghadapi Permasalahan Sari, Rina Fajar; Sari, Sheizi Prista; Hernawaty, Taty
KEPERAWATAN Vol 5, No 2 (2017): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : LPPM BSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.774 KB)

Abstract

ABSTRAKRemaja dengan perawakan pendek (stunting) perlu memiliki resiliensi yang tinggi  agar mampu bangkit dan bertahan dalam situasi yang terjadi pada dirinya. Jika mereka mempunyai tingkat resiliensi yang rendah maka akan menimbulkan permasalahan psikososial yang semakin parah seperti depresi dan menarik diri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran resiliensi remaja dengan stunting yang dilakukan melalui pendekatan deskriptif kuantitatif. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMPN 2 Jatinangor kelas VII dan kelas VIII yang mengalami stunting sebanyak 65 siswa. Data dikumpulkan menggunakan instrumen Resilience Scale for Adolescent (READ) yang telah diuji back translate methode dan dilakukan uji construct dengan nilai reliabilitas 0,86-0.90. Hasil penelitian menunjukan bahwa 53,8% responden sudah memiliki resiliensi tinggi namun masih terdapat 46,2% responden memiliki tingkat resiliensinya rendah. Resiliensi rendah ditemukan mayoritas pada siswa berjenis kelamin laki-laki. Diperlukan upaya pendampingan yang terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan resiliensi, khususnya pada remaja yang masih memiliki resiliensi rendah, supaya mereka dapat dicegah dari depresi dan menarik diri serta dapat melewati masa remaja dengan baik.   Kata kunci: Remaja, Resiliensi, Stunting   ABSTRACTAdolescents who are stunting need to have high resilience to adopt in any difficult situations because of their physical condition. If they have low level of resilience it will lead to severe psychosocial problems such as depression and withdrawal. This study aimed to determine the resilience of adolescents who are stunting by quantitave descriptive method. Respondents were all stunting students of SMPN 2 Jatinangor class VII and class VIII. Data were collected using Resilience Scale for Adolescent (READ) instrument with reliability value 0.86-0.90. The results showed that some respondents (53.8%) or as many as 35 people have high resilience level, while some respondents (46.2%) or 30 people have low resilience. Low resilience is found in majority among female students. An intensive and well planning program is needed to improve resilience among students who still have low capability in adaptation process in order to accompany them successfully past adolescence.  Keywords: Adolescent, Resilience, Stunting.
HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU SEKSUAL BERESIKO PADA REMAJA Winingsih, Wina; Solehati, Tetti; Hernawaty, Taty
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 9 No 4 (2019): Oktober
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.561 KB) | DOI: 10.32583/pskm.9.4.2019.343-352

Abstract

Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa, pada masa ini terjadi berbagai perkembangan fisik maupun non fisik yang dapat meningkatkan hasrat seksual pada remaja. Permasalah yang sering terjadi pada remaja yaitu perilaku seksual. Konsep diri dapat mempengaruhi perilaku seseorang termasuk perilaku seksual beresiko. Remaja dengan konsep diri rendah rentan melakukan perilaku seksual beresiko tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dengan perilaku seksual beresiko pada remaja. Rancangan penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah 449 siswa di SMA ?X? Kota Bandung, dengan teknik stratified random sampling didapatkan sampel sebanyak 212 siswa. Instrumen penelitian terdiri dari kuesioner Tennesse Self Concept Scale dan kuesioner perilaku seksual beresiko. Penelitian ini menggunakan analisa data univariat dan bivariat dengan uji spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 100% responden memiliki konsep diri yang tinggi, kemudian sebanyak 50,5% responden berperilaku seksual beresiko tinggi. Terdapat hubungan antara konsep diri dengan perilaku seksual beresiko (p=0,018). Disarankan kepada institusi pelayanan kesehatan untuk meningkatkan pendidikan kesehatan mengenai perilaku seksual beresiko pada remaja.   Kata kunci: konsep diri, perilaku seksual beresiko, remaja   THE RELATIONSHIP BETWEEN SELF CONCEPT WITH SEXUAL RISK BEHAVIOR IN ADOLESCENCE   ABSTRACT Adolescence is a period of transition from children to adults, during this time various physical and non-physical developments occur that can increase sexual desire in adolescents. Problem that often occurs in adolescents is sexual behavior. Self-concept can affect a person's behavior including risky sexual behavior. Teenagers with low self-concept are prone to high-risk sexual behavior. This study was descriptive correlative, design with cross sectional approach with aims to know the relationship between self concept with sexual risk behavior in adolescence at one of the high school in Bandung.  The population was 449 students, and used stratified random sampling and obtained samples as many as 212 students. This study used two instruments, Tennesse Self Concept Scale questionnaire and sexual risk behavior questionnaire. This study used univariate dan bivariate with spearman rank data analysis. The results showed that 100% of the respondents have high self concept. Then, 50.5% of respondents behave sexually at high risk. The results of bivariate analysis showed p value <0.05 (0.018) which means there was a correlation between self concept with sexual risk behavior. It is recommended to health service institutions to improve health education regarding risky sexual behavior inadolescents.   Keywords: self-concept, sexual risk behaviour,adolescence
GAMBARAN MEKANISME KOPING PADA WANITA PREMENOPAUSE Harima Dayana Putri; Taty Hernawaty; Sukmawati Sukmawati
Journal of Maternity Care and Reproductive Health Vol 3, No 3 (2020): Journal of Maternity Care and Reproductive Health
Publisher : Ikatan Perawat Maternitas Indonesia Provinsi Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36780/jmcrh.v3i3.131

Abstract

Wanita yang berusia 40-50 tahun umumnya mengalami sindrom premenopause yang menyebabkan perubahan fisik, psikologis yang mengakibatkan timbulnya krisis berupa stress. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu melibatkan mekanisme koping yang dapat membuat wanita beradaptasi menghadapinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran mekanisme koping wanita premenopause. Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi pada penelitian ini wanita usia 40-50 tahun berjumlah  86 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner mekanisme koping yang diadopsi dari penelitian sebelumnya dan telah dilakukan uji validitas dengan nilai r hitung > 0,632 dan uji reabilitas dengan  Alpha cronbach nilai r hitung > 0,852. Analisa data yang digunakan yaitu analisa univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi dan proporsi. Hasil penelitian ini diketahui bahwa gambaran mekanisme koping pada wanita premenopause mayoritas mempunyai mekanisme koping maladaptif sebanyak 46 orang (53,4%) sedangkan yang mempunyai mekanisme koping adaptif sebanyak 40 orang (46,5%). Simpulan dari hasil penelitian ini sebagian besar wanita premenopause mempunyai mekanisme koping maladaptif,  diharapkan wanita premenopause yang mempunyai mekanisme koping maladaptif untuk mencari informasi tentang premenopause.
THE IMPACT OF EARLY MARRIAGE ON PREGNANCY: YOUNG WOMEN'S KNOWLEDGE Ifna Rosydah; Taty Hernawaty; Imas Rafiyah
Journal of Maternity Care and Reproductive Health Vol 2, No 2 (2019): Journal of Maternity Care and Reproductive Health
Publisher : Ikatan Perawat Maternitas Indonesia Provinsi Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (791.058 KB) | DOI: 10.36780/jmcrh.v2i2.66

Abstract

Women who were married at a young age and got pregnant had a risk of experiencing complications in pregnancy, and contribute 99% of maternal and infant deaths. Knowledge on the impact of early marriage on pregnancy is needed to prevent an increase of risked pregnancy cases. However, information about the impact of early marriage on pregnancy especially in young women population is limited. This study aimed to determine young women's knowledge about the impact of early marriage on pregnancy in the Margajaya Public Health Center. The design of this study was quantitative descriptive. The population of this research was 81 women who had early marriage, the sample was selected using the total sampling method. Data were collected using a questionnaire with the Gutmann scale and analyzed using frequency distribution. The results of the analysis were categorized as good, sufficient and poor. The results of the study found that most women had good knowledge about the impact of early marriage on pregnancy which was 46 respondents (57%), moderate was 24 respondents (29.6%), and poor were 11 respondents (13.5%). The majority of women had limited understanding about preeclampsia. It was concluded that women's knowledge of early marriage and pregnancy was good, although there was a small number that is moderate and poor. Knowledge of women is less related to preeclampsia and eclampsia, there is a need for health education about preeclampsia and eclampsia for women who had an early marriage.Keywords: Early Marriage, Impact, Pregnancy, Knowledge.
Pelatihan Perencanaan Diri Terhadap Orientasi Masa Depan Remaja di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Nur Oktavia Hidayati; Efri Widianti; Aat Sriati; Titin Sutini; Imas Rafiyah; Taty Hernawaty; Suryani S
Media Karya Kesehatan Vol 1, No 2 (2018): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (690.011 KB) | DOI: 10.24198/mkk.v1i2.18460

Abstract

Remaja adalah kelompok beresiko mengalami masalah kesehatan, sesuai tahap perkembangannya, remaja berada pada masa transisi, pencarian identitas diri, apalagi khusus untuk remaja yang ada di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA), selain mereka terisolasi dari lingkungan luar, kurangnya dukungan keluarga menyebabkan berbagai masalah seperti perasaan tidak berharga, malu dan kurang percaya diri, putus asa dengan masa depannya sehingga sangat diperlukan perhatian dan dukungan dalam merencanakan diri untuk masa depan mereka. Tujuan dari pengabdian pada masyarakat ini adalah membantu anak didik lapas (andikpas)  untuk meningkatkan kemampuan dalam merencanakan diri untuk masa depannya. Metode yang dipergunakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan bagaimana menyusun perencanaan diri untuk masa depan mereka. Luaran yang dihasilkan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatnya pengetahuan dan kemampuan andikpas dalam menyusun perencanaan diri. Kegiatan ini dihadiri oleh 35 andikpas. Hasil kegiatan  terjadi peningkatan pengetahuan tentang orientasi masa depan dan kemampuan andikpas dalam penyusunan perencanaan diri. Melalui program pelatihan orientasi masa depan ini ternyata dapat menjadi salah satu solusi bagi permasalahan bagi andikpas dalam merencanakan diri mereka dalam menghadapi masa depan dan memberikan gambaran dan acuan untuk andikpas dalam menghadapi masa depan mereka setelah keluar dari LPKA. Kata kunci : Andikpas, LPKA,  masa depan, perencanaan diri, remaja.
Co-Authors Aat Sriati Aat Sriati AI MARDHIYAH, AI Aisyah, Salsa amelia, siti halinda Anastasia Anna Anita Setyawati Astiti, Indita Wilujeng Ayu Siti Marlina Banda, Kondwani Joseph Cahyani, Gita Dewi Purwati Donny Nurhamsyah Donny Nurhamsyah Dyah Setyorini Efri Widianti Efri Widianti Efri Widianti Eka Afrima Sari, Eka Afrima Fathonah, Dewi Yulia Firdaus, Rifqii Daiatul Firdaus, Rosalia Fitri, Siti Ulfah Rifa'atul Hadi Suprapto Arifin Hardiyati Hardiyati Harima Dayana Putri Harun, Hasniatisari Hasniatisari Harun Hendrawati Hendrawati Heni Dwi Windarwati Henik Tri Rahayu Hikmat, Rohman Ifna Rosydah Imas Rafiyah Indra Maulana, Indra Indriyanti, Deviana Intan Ayudhita Syena Iyus Yosep Khoirunnisa Khoirunnisa Kurniawan Kurniawan Lantang, Rica Nur Aprilia Lin, Mei-Feng Mahali, Nia Ainun Nadina Mamat Lukman, Mamat Maziyya, Nur Mudiyanselage, Sriyani Padmalatha Konara Mujahidah, Shafira Aulia Nenden Nur Asriyani Maryam Nita Fitria Nita Fitria NUGRAHA, EKO Nur Aini Nur Maziyya Nur Oktavia Hidayati Nur Oktavia Hidayati Nurmansyah, Donny Nursifah, Anita Nursiswati Nursiswati Putri Ariani Raihan, Fatwa Muhammad Rina Fajar Sari, Rina Fajar Ryan Hara Permana Sakti, Dimas Wibawa Senjaya, Sukma Sheizi Prista Sari Shelly Iskandar Siti Ulfah Rifa'atul Fitri Siti Ulfah Rifaatul Fitri Siti Ulfah Rifa’atul Fitri Sri Hartati Pratiwi Sriati, Aat Sriati Sukmawati Sukmawati Suryani S Suryani Suryani Suryani Suryani Tetti Solehati Tetti Solehati Theresia Eriyani Titin Sutini Titin Sutini, Titin Titis Kurniawan Tutu April Ariani Wina Winingsih Winingsih, Wina Wiwi Mardiah, Wiwi Yulianita, Henny