cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
JURNAL TATA KELOLA SENI
ISSN : 24429589     EISSN : 26147009     DOI : -
Jurnal Tata Kelola Seni adalah jurnal yang dikelola oleh Program Studi Tata Kelola Seni, Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Jurnal ini memuat hasil penelitian dan tinjauan buku dalam bidang tata kelola, terkhusus di wilayah seni.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 1 (2024): Juni 2024" : 5 Documents clear
Kajian Pemasaran Karya Seni Rupa di Ruang Alternatif: Studi Kasus Pameran Pasar Seni di Rest Area Heritage KM 260 B Banjaratma Brebes Athian, Muhammad Rahman; Suhartono, Suhartono -; Djatiprambudi, Djuli
JURNAL TATA KELOLA SENI Vol 10, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Graduate School of Indonesia Institute of the Arts Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jtks.v10i1.11215

Abstract

Pameran seni rupa di pintu keluar tol Brebes ini menjadi wadah bagi para seniman lokal untuk memasarkan karya-karyanya secara langsung kepada masyarakat. Meskipun pameran ini tidak memiliki tema khusus, keragaman karya para seniman diakui sebagai strategi untuk menarik pembeli dari berbagai kalangan. Pameran ini memiliki kekurangan, seperti keterbatasan tempat dan manajemen, namun juga memiliki kelebihan, seperti lokasi yang strategis dan manajemen keuangan yang bersifat kekeluargaan. Para seniman menjual karya-karyanya secara langsung di lokasi, meskipun mereka juga memasarkannya melalui akun Instagram. Meskipun pengiriman dilakukan secara online, tidak ada keluhan tentang penipuan. Kepercayaan pembeli sangat ditekankan, meskipun tidak ada perjanjian tertulis yang mengikat. Pameran ini memiliki pendekatan dan tata kelola penjualan yang mengedepankan aspek kekeluargaan dan saling mendukung di antara para seniman. Study of Fine Art Sales in Alternative Spaces: Case Study of Art Market Exhibition in Heritage Rest Area at KM 260 B Banjaratma Brebes ABSTRACT The art exhibition at the Brebes Toll Exit is a place where local artists can market their works directly to the public. Despite the exhibition not having a specific theme, the diversity of the artists' works is recognized as a strategy to attract buyers from various circles. This exhibition has shortcomings, such as limited space and management, but also has advantages, such as a strategic location and familial financial management. The artists sell their works directly on location, although they also market through their Instagram accounts. Despite deliveries being made online, there have been no complaints about fraud. Buyer trust is emphasized, even though there is no binding written agreement. This exhibition has a sales approach and governance that prioritizes familial aspects and mutual support among artists.
Manajemen Pelestarian Sinrilik Keso-Keso sebagai Warisan Budaya Takbenda Sulawesi Selatan Wijaya, Eksar Predi
JURNAL TATA KELOLA SENI Vol 10, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Graduate School of Indonesia Institute of the Arts Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jtks.v10i1.12053

Abstract

Penelitian ini mengkaji manajemen pelestarian seni tradisional Sulawesi Selatan, khususnya Sinrilik Keso-Keso, yang dikembangkan dan dilestarikan oleh Pasinrilik di Makassar. Tujuan penelitian adalah untuk memahami bagaimana bentuk manajemen yang dilakukan Pasinrilik dan masyarakat dalam upaya melestarikan Sinrilik Keso-Keso Makassar. Dalam penelitian ini metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif serta pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan hasil dari penelitian ini memberikan berbagai bentuk manajemen pelestarian, seperti tampilan Sinrilik Keso-Keso melalui media elektronik pada era 90an, keterlibatan Pasinrilik sebagai presenter dan MC, serta pengajaran Sinrilik Keso-Keso di luar kurikulum di sekolah. Pengelolaan pertunjukan Sinrilik Keso-Keso oleh Pasinrilik mencakup pemeliharaan pembuatan alat musik secara manual, konsistensi dalam mempertahankan tradisi, kesiapan untuk pertunjukan di ranah tradisional dan modern, serta inovasi kolaborasi dengan pertunjukan musik lainnya. Kesimpulannya, upaya pelestarian Sinrilik Keso-Keso melibatkan berbagai pihak dan strategi, menciptakan kesinambungan budaya tradisional di Sulawesi Selatan. Preservation Management of Keso-Keso Sinrilik as an Intangible Cultural Heritage of South Sulawesi ABSTRACT This research examines the preservation management of traditional South Sulawesi arts, especially Sinrilik Keso-Keso, which was developed and preserved by Pasinrilik in Makassar. The purpose of the study was to understand how the form of management carried out by Pasinrilik and the community in an effort to preserve Sinrilik Keso-Keso Makassar. In this study, the method used was qualitative descriptive with data collection through observation, interviews, and documentation. The results of the study provide various forms of preservation management, such as the display of Sinrilik Keso-Keso through electronic media in the 90s, the involvement of Pasinrilik as a presenter and MC, and the teaching of Sinrilik Keso-Keso outside the curriculum in schools. The management of Sinrilik Keso-Keso performances by Pasinrilik includes the maintenance of making musical instruments manually, consistency in maintaining traditions, readiness for performances in traditional and modern domains, and innovation in collaboration with other musical performances. In conclusion, Sinrilik Keso-Keso preservation efforts involve various parties and strategies, creating a continuity of traditional culture in South Sulawesi.
Analisis SWOT dalam Menentukan Strategi Pemasaran (Studi Kasus Maharoepa Art Project) Asha, Tania Syahla
JURNAL TATA KELOLA SENI Vol 10, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Graduate School of Indonesia Institute of the Arts Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jtks.v10i1.10496

Abstract

Maharoepa Art Project adalah salah satu badan usaha yang bergerak dalam bidang seni yaitu busana dan tari. Perkembangan usaha di zaman sekarang semakin beragam, maka dari itu setiap pengusaha memiliki strategi masing-masing untuk meningkatkan usahanya. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan strategi pemasaran yang bersaing unggul dan tepat dengan menggunakan metode analisis SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, and Threats) pada usaha Maharoepa Art Project. Hasil analisis matriks IFE menunjukkan nilai tertingginya “Memiliki busana fesyen bernuansa etnik modern” yaitu sebesar 0,572 sedangkan hasil analisis EFE menunjukkan nilai tertinggi “Target belum dalam cakupan luas” yaitu sebesar 0,72. Dilihat dari hasil analisis matriks IE posisi usaha Maharoepa Art Project menunjukkan Growth and Build (tumbuh dan bina) karena berada pada posisi II. Variasi strategi yang cocok adalah Intensif atau Integrasi. Sedangkan menurut hasil kuadran SWOT posisi usahanya berada pada kuadran II yaitu strategi generic combination. Oleh karena itu, dalam usaha ini strategi generik yang akan digunakan adalah combination. Manfaat dari penelitian ini adalah diharapkan dalam sebuah usaha sudah memikirkan strategi apa yang tepat digunakan dalam proses meningkatkan usaha/bisnis tersebut sehingga metode-metode yang digunakan ditujukan kepada target pasar yang tepat. SWOT Analysis in Determining Marketing Strategy (Case Study: Maharoepa Art Project) ABSTRACT Maharoepa Art Project is one of the business entities engaged in art, namely fashion and dance. Business development currently is increasingly diverse, because of that every entrepreneur has their own strategy to improve their business. This study aims to formulate a superior and appropriate competitive marketing strategy using the SWOT analysis method (Strength, Weakness, Opportunity, and Threat) in the Maharoepa Art Project business. The results of the IFE matrix analysis showed the highest value of "Having modern ethnic fashion clothing" which was 0.572 while the results of the EFE analysis showed the highest value of "Target not yet in broad coverage" which was 0.72. Judging from the results of the IE matrix analysis, Maharoepa Art Project's business position shows Growth and Build because it is in position II. A suitable strategy variation is Intensive or Integration. Meanwhile, according to the results of the SWOT quadrant, its business position is in quadrant II, which is a generic combination strategy. Therefore, in this effort the generic strategy that will be used is combination. The benefit of this research is that it is expected to have thought about what strategies are right to use in the process of improving the business/business so that the methods used are aimed at the right target market.
Manajemen Seni Pertunjukan Geratri Festival sebagai Wadah Membangun Ekosistem Seni di Kota Batam Asra, Rezky Gustian; Merry, Merry
JURNAL TATA KELOLA SENI Vol 10, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Graduate School of Indonesia Institute of the Arts Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jtks.v10i1.11811

Abstract

Geratri Festival di Batam merupakan inisiatif dari Beatus Finis Creative, menjadi wadah penting untuk mengapresiasi seni pertunjukan di tengah perkembangan seni di Kota Batam. Dalam konteks kebutuhan ruang apresiasi seni tari di Batam, festival ini membangun sinergi antara pelaku seni tari berpengalaman dan pendatang baru, menggabungkan tari tradisi, kreativitas modern, dan pemahaman mendalam terhadap seni budaya. Program Bincang Seni Santai memberikan kontribusi pada pendidikan dan pengembangan pengetahuan seni pertunjukan di Batam. Artikel ini menyoroti peran kunci manajemen seni dalam kesuksesan Geratri Festival sebagai wujud perayaan Hari Tari Dunia. Artikel ini mengungkapkan bahwa manajemen seni berperan penting dalam mengkoordinasikan pengelolaan Geratri Festival demi membangun ekosistem seni lokal. Melalui metode kualitatif, termasuk pengamatan langsung, wawancara, dan dokumentasi, penelitian ini mengeksplorasi kontribusi Geratri Festival pada pengembangan seni di Batam. Temuan penelitian menggarisbawahi peran manajemen seni dan dampak Geratri Festival pada pertumbuhan ekosistem seni di Kota Batam, serta memperhatikan peran institusi pendidikan dalam membangun dan memelihara festival seni di kota ini. The Role of Arts Governance in Geratri Festival as a Platform to Build the Arts Ecosystem in Batam City ABSTRACT The Geratri Festival in Batam is an initiative by Beatus Finis Creative, serving as a crucial platform to appreciate performing arts amidst the evolving artistic scene in Batam City. Addressing the need for a space to appreciate dance in Batam, the festival fosters collaboration between experienced and emerging dance artists, blending traditional dance, modern creativity, and a profound understanding of cultural art. The 'Bincang Seni Santai' program contributes to the education and development of performing arts knowledge in Batam. This article highlights the key role of arts management in the success of the Geratri Festival as a celebration of World Dance Day. It reveals that arts management is vital in coordinating Geratri Festival operations to build the local arts ecosystem. This research explores the Geratri Festival's contribution to developing the arts in Batam using qualitative methods, including direct observation, interviews, and documentation. The findings underscore the role of Arts Governance and the impact of the Geratri Festival on the growth of the arts ecosystem in Batam, also emphasizing the role of educational institutions in establishing and sustaining art festivals in the city.
Dampak Ekonomi, Pariwisata, dan Budaya Festival Isen Mulang di Kalimantan Tengah 2023 Darnita, Cristi Devi
JURNAL TATA KELOLA SENI Vol 10, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Graduate School of Indonesia Institute of the Arts Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jtks.v10i1.11252

Abstract

Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan di Kalimantan Tengah sebagai salah satu agenda kegiatan ulang tahun provinsi. FBIM menjadi sarana pengembangan ekonomi pariwisata melalui festival budaya. Penelitian ini bertujuan menjelaskan dampak ekonomi pariwisata dan budaya kegiatan FBIM 2023. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasilnya, dampak ekonomi pariwisata dari FBIM menjadikan kunjungan wisatawan mencapai 60.300 selama 6 hari. Dampak ekonominya, memicu perputaran uang sebesar Rp399.371.000,00 selama 6 hari. Adapun dampak budayanya, memecahkan rekor MURI Tari Dadas dengan jumlah 700 orang penari. Tahun ini juga menyajikan 20 cabang lomba yang dilaksanakan, cabang lomba karnaval budaya, magenta, malamang, panginan sukup simpan, sepak sawut, balogo, bagasing, jukung tradisional, besei kambe, manyipet, lawing sakepenng, mangaruhi, karungut, lagu daerah Kalimantan Tengah, Lomba Pemilihan Jagau dan Bawi Pariwisata Kalimantan Tengah, Lomba Maneweng, manetek tuntang manyila kayu, tari daerah Kalimantan Tengah, perahu hias, lomba videografi dan fotografi yang dilaksanakan memiliki filosofi sesuai kebudayaan Kalimantan Tengah. The Economic, Tourism and Cultural Impact of Isen Mulang Festival in Central Kalimantan 2023 ABSTRACT The Isen Mulang Cultural Festival (FBIM) is an annual event held in Central Kalimantan to celebrate the province's anniversary. FBIM aims to boost the local tourism economy through cultural festivals. This study seeks to examine the economic and cultural impacts of the 2023 FBIM activities. The research utilizes qualitative methods with a case study approach. The tourism economic impact of FBIM resulted in 60,300 tourist visits over 6 days, generating a total turnover of IDR 399,371,000 during this period. In terms of cultural impact, FBIM set a new MURI Dadas Dance record with 700 dancers. Additionally, this year's event includes 20 competitions such as cultural carnival competitions, magenta, Malamang, Pinginan Sukup Simpan, sepak sawut, Balogo, Batung, traditional jukung, besei kambe, manyipet, lawing sakepenng, mangaruhi, sackut, Central Kalimantan regional songs, Central Kalimantan Tourism Jagau and Bawi Selection Competition, Maneweng Competition, wooden manetek tuntang manyila, Central Kalimantan regional dance, floats, videography, and photography competitions, each reflecting the philosophy of Central Kalimantan culture. 

Page 1 of 1 | Total Record : 5