cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
SAINS Pertanian
ISSN : 25804235     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Arjuna Subject : -
Articles 21 Documents
ANALISIS KIMIA PADA MP-ASI BISKUIT BAYI DARI CAMPURAN TEPUNG PISANG KEPOK, TEPUNG KACANG TUNGGAK DAN TEPUNG DAUN KELOR Dwiani, Afe; Rahman, Suburi
-
Publisher : SAINS Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

MP-ASI merupakan makanan pendamping asi yang diberikan kepada anak umur 6-24 bulan. Zat gizi penting yang diperlukan untuk bayi beberapa diantaranya lemak, karbohidrat dan protein. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam formulasi MP-ASI yang menghasilkan biskuit bayi yang memiliki kandungan air, abu protein, lemak dan karbohidrat yang memenuhi kebutuhan gizi bayi sesuai SNI 01-7111.2-2005. Hasil analisis menunjukkan bahwa formulasi tepung pisang kapok, tepung kacang tunggak dan tepung daun kelor memiliki pengaruh yang signifikan antar perlakuan untuk kadar proksimat (kadar air, abu, protein, lemak dan karbohidrat) MP-ASI biskuit bayi MP-ASI is a complementary food that given to children aged 6-24 months. Essential nutrients are needed for infants and some of them are fat, protein and carbohydrate. This research is expected to be a reference in the formulation of weaning biscuits that produce biscuits containing moisture, ash, protein, fat and carbohydrate that meet the nutritional needs of infants according to SNI 01-7111.2-2005. The results of the analysis showed that the formulation of banana flour, cowpea flour and moringa flour have a significant different between the treatments for proximate content (moisture content, ash, protein, fat and carbohydrate) of weaning biscuits. 
APLIKASI JAMUR Trichoderma sp. UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT BLAST PADA TANAMAN PADI DI DESA RENSING Mariani, Mariani; Musleh, Musleh
-
Publisher : SAINS Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di setiap tempat seperti dalam tanah, udara maupun air terdapat mikroba. Umumnya jumlah mikroba dalam tanah lebih banyak daripada dalam air ataupun udara, karena bahan organik dan senyawa anorganik lebih tinggi dalam tanah sehingga cocok untuk pertumbuhan mikroba. Struktur tanah, ketersediaan hara, dan kemampuan tanah menahan kapasitas air sangat dipengaruhi oleh mikroorganisme tanah. Oleh karena itu gagasan tertulis ini bertujuan untuk mensosialisasikan aplikasi jamur Trichoderma sp. untuk mengendalikan penyakit blast pada tanaman padi di Desa Rensing, dimaksudkan agar petani mengtahui dan lebih faham memanfaatkan sumberdaya hayati lokal yang ramah lingkungan. Beberapa materi yang dibahas pada gagasan tertulis ini adalah deskripsi mikroba, pengendalian pathogen menggunakan Trichoderma sp., cara isolasi, identifikasi dan formulasi Trichoderma sp. In every place as in the soil, air or water contain microbes. Generally the number of microbes in the soil more than in water or air, because the organic material and inorganic compounds are higher in the soil so suitable for microbial growth. Soil structure, nutrient availability, and soil capacity to withstand water capacity are strongly influenced by soil microorganisms. Therefore, this written idea aims to socialize the application of mushroom Trichoderma sp. To control blast disease in rice crops in Rensing Village, is intended to make farmers know and more understand to utilize local eco-friendly biological resources. Some of the material discussed in this written idea is microbial description, pathogen control using Trichoderma sp., Isolation method, identification and formulation of Trichoderma sp.
PENGARUH MEDIA DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP VIGOR BENIH DAN PERTUMBUHAN JAGUNG BISI DUA (2) Rizal, Hirjani Wahyudi
-
Publisher : SAINS Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media tanam terhadap vigor benih dan pertumbuhan jagung Bisi dua (2). Penelitian dimulai bulan September-Oktober 2016 di Desa Dangiang Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara. Percobaan dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan faktorial. Faktor 1 adalah media tanam (M) dalam tiga aras yaitu: tanah+pupuk kandang (m1), tanah+biochar (m2), tanah/ kontrol (m3). Faktor dua adalah kedalaman tanam (K), dalam tiga aras yaitu: 2 cm (k1), 3 cm (k2) dan 4 cm (k3). Perlakuan merupakan kombinasi dari kedua faktor yang diulang tiga kali sehingga diperoleh 27 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Media tanam berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun dan lebar daun; namun kedalaman tanam tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan jagung Bisi 2. (2) Interaksi terbaik yang memberikan tinggi tanaman tertinggi adalah perlakuan M1K3 dan M2K3 (31,3 cm) dan interaksi terbaik yang memberikan panjang daun tertinggi adalah M2K3 (22,3 cm).
UJI DOSIS TEPUNG CANGKANG TELUR UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI DI LAHAN KERING Mariani, Mariani
-
Publisher : SAINS Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kedelai adalah salah satu varietas tanaman yang berpotensi dikembangkan di lahan kering. Selain itu, kedelai merupakan komoditas pangan utama ketiga setelah  padi dan jagung, serta menjadi salah satu komoditas prioritas dalam program Revitalisasi Pertanian Nasional. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil kedelai yang diperlakukan dengan berbagai dosis tepung cangkang telur. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Banyu Urip Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat mulai bulan Juni sampai Agustus 2015. Penelitian ini dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan dosis cangkang telur dalam lima (5) perlakuan, yaitu: t0 (tanpa tepung cangkang telur), t1 (dengan tepung cangkang telur 50 kg/ ha), t2 (dengan tepung cangkang telur 100 kg/ ha), t3 (dengan tepung cangkang telur 150 kg/ ha) dan t4 (dengan tepung cangkang telur 200 kg/ ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi dosis tepung cangkang telur 200 kg/ ha dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman sebesar 36,11 % dan dapat meningkatkan hasil kedelai sebesar 35,45 % di lahan kering Lombok Barat. Soybean is one of the varieties of plants that are potentially developed in dry land. In addition, soybeans are the third main food commodity after rice and corn, and become one of the priority commodities in the National Agricultural Revitalization program. Therefore, this research aimed to determine growth and yield of soybean treated with egg shell doses. The research had been conducted in Banyu Urip Village of Gerung Sub district, the district of West Lombok from June to August 2015. This research was designed using a randomized complete block design (RCBD) with egg shell doses treatment. The egg shell dose (T) consisted of five treatments, namely t0 (without egg shell), t1 (with egg shell 50 kg/ ha), t2 (with egg shell 100 kg/ ha), t3 (with egg shell 150 kg/ ha) and t4 (with egg shell 200 kg/ ha). The results showed that dosage of egg shell 200 kg/ ha could increase growth 36,11 % and yield of soybean 35,45 % in dry land West Lombok.
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS USAHATANI JAGUNG DI KABUPATEN LOMBOK BARAT Hernawati, Hernawati
-
Publisher : SAINS Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas usahatani jagung di Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Lombok Barat dengan melibatkan 60 orang responden. metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Faktor-faktor produksi yang signifikan mempengaruhi tingkat produksi/produktivitas pada usahatani jagung di Kabupaten Lombok Barat adalah luas lahan, pestisida dan pupuk (TSP+NPK). Semua upaya yang telah dilakukan oleh petani dalam rangka meningkatkan jumlah produksi dengan menambah jumlah input atau faktor produksi menghadapi fenomena ekonomi law diminishing return.  This study aimed  to analyze  the factors that affect the productivity of corn farming in West Lombok regency. This research was conducted in West Lombok regency involving 60 respondents. The method used is descriptive method. The results showed that significant production factors affecting the level of production / productivity in maize farm in West Lombok are land, pesticide and fertilizer (TSP + NPK). All efforts that have been done by farmers in order to increase the amount of production by increasing the number of inputs or factors of production facing the economic phenomenon of law diminishing return.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFISIENSI PENGGUNAAN AIR IRIGASI SUMUR POMPA ARTESIS DI LAHAN KERING Utama FR, Aeko Fria
-
Publisher : SAINS Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan daerah yang sekitar 70%  wilayahnya terdiri dari lahan kering, yaitu sekitar 1.807.463 ha, namun, baru dikembangkan hanya sekitar 30% karena adanya berbagai kendala. Salah satu kendala adalah keterbatasan air. Dalam mengatasi permasalahan ini, pemerintah sudah banyak membangun sumur dan menyalurkan pompa irigasi kepada petani. Kecamatan pringgabaya merupakan salah satu kecamatan dengan ketersediaan lahan kering yang cukup luas. Di Kecamatan ini sudah tersedia sumur artesis serta pompa irigasi. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi efisiensi penggunaan air sumur pompa artesis di lahan kering. Data dikumpulkan dengan cara observasi lapangan dan wawancara. Petani yang menjadi responden pada penelitian ini adalah petani yang menggunakan air irigasi pompa sumur artesis yang dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu, petani jagung dan petani bawang merah. Hasil penelitian meunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi ekonomi. Pada tanaman jagung, faktor yang mempengaruhi efisiensi adalah faktor umur dan pengalaman bertani, sedangkan pada tanaman bawang, faktor yang berpengaruh adalah faktor pendidikan, pengalaman bertani dan jumlah tanggungan. West Nusa Tenggara (NTB) is a region with vast dry land. The dry land is about 70% of territory (1.807.463 ha), and has been developed about 30% due to various obstacles. One of the obstacles is the lack of water. In addressing this problem, the government has built many wells and distributed irrigation pumps to farmers. Pringgabaya sub-district is one of the sub-districts with wide dry land availability. It is available artesian wells and irrigation pumps n this sub district. This research aimed to know the factors that influence efficiency of the use of artesian water in dry land. Data is collected by field observation and interview. Farmers who responded in this study were farmers who irrigated their field with artesian water, and grouped into two groups namely, corn farmers and onion farmers. The result showed that factors that affect economic efficiency. In maize, the factors that influence the efficiency were age factor and farming experience, while on the onion, influencing factors were education factor, farm experience and the number of dependents.
UJI EFEKTIFITAS JAMUR ENDOFIT ANTAGONIS TERHADAP F. oxysporum f. sp. cubense PENYEBAB PENYAKIT LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN PISANG Mariani, Mariani
-
Publisher : SAINS Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas beberapa jamur endofit antagonis yaitu T. koningii isolat ENDO-21, T. viride isolat ENDO-22 dan T. cerebriformis isolat ENDO-23 yang merupakan isolat lokal NTB untuk menekan jamur F. oxysporum f.sp. cubense penyebab penyakit layu Fusarium pada tanaman pisang. Penelitian menggunakan metode eksperimental yang dilaksanakan di Rumah Plastik Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan percobaan faktorial, yaitu: Faktor isolat jamur endofit antagonis T. koningii isolat ENDO-21, T. viride isolat ENDO-22 dan T. cerebriformis isolat ENDO-23. Faktor cara aplikasi yaitu dengan suspensi jamur endofit dan dengan infestasi substrat daun kopi yang mengandung jamur endofit anatgonis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1). Jamur endofit antagonis mempunyai efektifitas yang sama dalam menekan jamur F. oxysporum f.sp. cubense penyebab penyakit layu Fusarium pada tanaman pisang. (2) Isolat jamur endofit antagonis yaitu T. koningii isolat ENDO-21 dan T. viride isolat ENDO-22 mampu meningkatkan ketahanan terinduksi tanaman pisang terhadap penyakit layu Fusarium dari katagori sangat peka menjadi katagori peka namun masih dalam kriteria kurang efektif.
STUDI KOMPARASI PENDAPATAN DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA USAHATANI KEDELAI DENGAN SISTEM TUGAL DAN SEBAR DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH Bahri, Saeful
-
Publisher : SAINS Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kedelai merupakan bahan makanan yang sudah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Pada umumnya kedelai tidak dimasak secara langsung melainkan diolah menjadi tempe, tahu, kecap, tauco, susu, dan minuman sari kedelai. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pendapatan antara usahatani kedelai dengan menggunakan sistem tugal dan sistem sebar. (2) untuk mengetahui penyerapan tenaga kerja antara usahatani kedelai dengan menggunakan sistem tugal dan sistem sebar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik survei. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji t (uji komparasi) data tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Produksi yang diperoleh dari usahatani kedelai sistem tugal lebih tinggi dibandingkan dengan usahatani kedelai sistem sebar, yang mana produksi usahatani kedelai sistem tugal adalah 10,81 Ku per Ha dan produksi usahatani sistem sebar adalah 10,38 Ku per Ha. (2) Pendapatan yang diperoleh dari usahatani kedelai baik yang menggunakan sistem tugal maupun sebar tidak berbeda nyata yaitu masing Rp.3.856.997,64 per Ha (sistem tugal) dan Rp.3.796.347,03 per Ha (sistem sebar) dan (3) Penyerapan tenaga kerja usahatani kedelai baik sistem tugal maupun sebar tidak berbeda nyata yaitu masing-masing 75,74 HKO per Ha (sistem tugal) dan 74, 12 HKO per Ha (sistem sebar).
IDENTIFIKASI SERAT KASAR PADA LEBUI (Glycine max (L.) Merr) DENGAN METODE PROKSIMAT Kartika Risfianty, Dwi
-
Publisher : SAINS Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Glycine max (L.) Merr atau yang lebih dikenal dengan nama Lebui oleh masyarakat pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat adalah salah satu tanaman khas yang mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Lebui lebih dikenal sebagai salah satu jenis masakan tradisional Lombok yang biasa disajikan sebagai lauk pauk sehari-hari oleh masyarakat pulau Lombok. Lebui banyak mengandung protein, antioksidan dan serat kasar yang sangat baik bagi kesehatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan gizi lebui, khususnya kandungan serat kasar yang terkandung dalam lebui kering. Kandungan utama gizi lebui diketahui dengan menggunakan uji proksimat. Berdasarkan hasil uji proksimat, diketahui bahwa Lebui mengandung serat kasar sebesar 15,7 gram dalam 100 gram kedelai kering. Glycine max (L.) Merr or better known by the name Lebui by Lombok island community, West Nusa Tenggara is one of the typical plants that are easy to find in everyday life. Lebui is better known as one of the traditional types of Lombok cuisine that is usually served as a daily side dish by Lombok island community. Lebui contains a lot of protein, antioxidant and crude fiber that is very good for health. This study was conducted to determine the nutrient content of lebui, especially the content of crude fiber contained in lebui dry. The main content of more nutrients is known by using proximate test. Based on the proximate test results, it is known that Lebui contains crude fiber of 15.7 grams in 100 grams of dried soybeans.
INFEKSI BEBERAPA RAS Sclerotium rolfsii PADA TANAMAN KACANG TANAH YANG DITANAM PADA CEKAMAN KEKERINGAN Gunawan, Gunawan; Sudantha, I Made; Hemon, farid
-
Publisher : SAINS Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui infeksi beberapa ras Sclerotium rolfsii pada tanaman kacang tanah yang ditanam pada cekaman kekeringan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi dan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Mataram, mulai bulan Januari - April 2016. Percobaan dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan faktorial dalam dua faktor yaitu faktor cekaman kekeringan (kondisi lengas tanah kapasitas lapang dan kondisi cekaman kekeringan) dan faktor  inokulasi beberapa ras S. rolfsii, yaitu r0 (tanpa infeksi S. rolfsii/ control, r1 (inokulasi S. rolfsii hasil isolasi dari tanaman kacang tanah di daerah Lombok Utara Tanjung), r2 (inokulasi S. rolfsii hasil isolasi tanaman bunga hias Lili bakung, r3 (inokulasi S. rolfsii hasil isolasi tanaman kacang tanah di Desa Ta’a Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu), r4 (inokulasi S. rolfsii hasil isolasi tanaman kacang tanah di daerah Desa Teke Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima). Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing ras S. rolfsii memiliki tingkat infeksi yang berbeda terhadap kerusakan tanaman kacang tanah yang ditanam pada kondisi cekaman kekeringan. Ras yang paling tinggi tingkat infeksinya ditunjukkan oleh r4, dan disusul ras-ras lain secara berturut-turut r3, r2, dan yang paling rendah tingkat infeksinya ditunjukkan oleh r1.  This study aimed to determine the infection of several races Sclerotium rolfsii on peanut plants grown in drought stress. This research was conducted in Microbiology Laboratory and Greenhouse Faculty of Agriculture, University of Mataram, from January to April 2016. The experiment was designed using Randomized Complete Design (RAL) with factorial treatment in two factors namely drought stress factor (soil moisture capacity condition and stress condition Drought) and the inoculation factor of several race S. rolfsii, ie r0 (without S. rolfsii / control infection, r1 (inoculation of S. rolfsii isolated from peanut plant in Lombok Utara Utara), r2 (inoculation S. rolfsii result of plant isolation Ornament of Lili daffodil, r3 (inoculation of S. rolfsii result of isolation of peanut plant in Taa Village of Kempo Subdistrict, Dompu Regency), r4 (inoculation of S. rolfsii result of isolation of peanut plant in Teke Village District of Palibelo of Bima Regency). The result shows that each of the S. rolfsii races has different rates of infection against damage to planted peanuts p There are drought stress conditions. The highest races of infection are shown by r4, and then followed by other races consecutively r3, r2, and the lowest level of infection is indicated by r1.

Page 1 of 3 | Total Record : 21


Filter by Year

0000


Filter By Issues
All Issue