cover
Contact Name
muhammad ikhsan
Contact Email
ichsan@uwgm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jmm.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jalan KH. Ahmad Dahlan No 1 Pagesangan, Kota Mataram - NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)
ISSN : 25988158     EISSN : 26145758     DOI : 10.31764/jmm.v4i2.1962
Core Subject : Education,
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) is a journal published by the Mathematics Education Departement of Education Faculty of Muhammadiyah University of Mataram. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) aims to disseminate the results of conceptual thinking and ideas, especially the results of educational research and technology to be realized in the community, including (1) Fields of science, applied, social, economic, cultural, health, ICT development, and administrative services, (2) Training and improvement in the results of educational, agricultural, information and communication, and religious technology (3) Teaching and empowering communities and communities of students, youth, youth and community organizations on an ongoing basis
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 81 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 4 (2024): Agustus" : 81 Documents clear
PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS DIFFERENTIATED INSTRUCTION DALAM MENDUKUNG KURIKULUM MERDEKA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Eufrasia Jeramat; Valeria Suryani Kurnila; Gabariela Purnama Ningsi; Fransiskus Nendi; Fransiskus Suhardi; Yohanes Rion Afandi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.24378

Abstract

Abstrak: Pendampingan pengembangan perangkat pembelajaran matematika berbasis Differentiated Instruction (DI) adalah kegiatan yang dilakukan pada bulan maret hingga juni 2024. Pendampingan ini melibatkan dua sekolah menengah pertama yaitu SMPN 4 Langke Rembong dan SMP Seminari Pius XII Kisol. Tujuan kegiatan pendampingan adalah meningkatkan softskill dan hard skill guru matematika dalam merancang modul ajar dan melaksanakan pembelajaran berbasis DI. Kegiatan ini dilakukan melalui tiga tahap yaitu persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Tahap persiapan berupa coaching & diskusi. Tahap pelaksanaan berupa pendampingan penyusunan perangkat dan pelaksanaan pembelajaran dengan DI. Tahap evaluasi berupa penilaian terhadap pemahaman konsep DI dan pelaksanaan pembelajaran dengan DI. Hasil yang telah dicapai adalah pemahaman konsep mengalami peningkatan sebesar 27.39%, dan pelaksanaan pembelajaran dengan DI sebesar 31,94%.Abstract: Assistance in developing mathematics learning tools based on Differentiated Instruction (DI) is a service activity from March to June 2024. This assistance involved two junior high schools, SMPN 4 Langke Rembong, and SMP Seminari Pius XII Kisol. The mentoring activity aims to improve the soft and hard skills of mathematics teachers in designing teaching modules and implementing DI-based learning. This activity was carried out through three stages: preparation, implementation, and evaluation. The preparation stage is in the form of coaching and discussion. The implementation stage is in the form of assistance in the preparation of tools and implementation of learning with DI. The evaluation stage assesses the understanding of DI concepts and the implementation of learning with DI. The results that have been achieved are that the understanding of concepts has increased by 27.39%, and the implementation of learning with DI has increased by 31.94%.
PELATIHAN PEMBUATAN MATERI AJAR MELALUI ANIMASI RENDERFOREST BERBASIS LITERASI DIGITAL BAGI GURU SMA Reni Oktaviani; Siti Ansoriyah; Selly Oktarini; Nur Sekhudin
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.25222

Abstract

Abstrak: Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi berbasis digital dapat dimanfaatkan dalam pembuatan materi ajar dan kreativitas guru diperlukan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk pelatihan pembuatan materi ajar melalui animasi Renderforest berbasis literasi digital bagi guru SMA di Cilegon, Banten. Pelatihan pembuatan materi ajar berbasis literasi digital ini dapat memanfaatkan teknologi informasi saat ini seperti Renderforest yang digunakan untuk meningkatkan daya baca siswa khususnya di lingkungan pendidikan. Pengabdian ini dilaksanakan melalui metode demonstrasi. Kegiatan ini melibatkan para guru MA Al-Khairiyah Pabuaran sebanyak 13 orang. Hasil Pengabdian kepada Masyarakat ini dapat dilihat melalui angket evaluasi yang meliputi indikator penilaian berupa pengetahuan dan pemahaman peserta sebesar 100%, mengembangkan materi ajar berbasis literasi digital sebesar 100%, pembuatan materi ajar dengan melalui animasi Renderforest berbasis literasi digital secara mandiri sebesar 100%, serta penggunaan aplikasi Renderforest dalam menyusun materi ajar berbasis literasi digital di kelas sebesar 92%. Pembuatan bahan ajar melalui animasi Renderforest yang inovatif dan kreatif yang dilakukan oleh guru dapat menarik siswa dalam proses belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.Abstract: The use of digital-based information and communication technology can be utilized in making teaching materials and teacher creativity is needed so that learning objectives can be achieved. This community service aims to provide training in making teaching materials through digital literacy-based Renderforest animation for high school teachers in Cilegon, Banten. This training in making digital literacy-based teaching materials can utilize current information technology such as Renderforest which is used to increase student reading power, especially in the educational environment. This service was carried out through the demonstration method. This activity involved 13 MA Al-Khairiyah Pabuaran teachers. The results of this Community Service can be seen through an evaluation questionnaire which includes assessment indicators in the form of knowledge and understanding of participants by 100%, developing digital literacy-based teaching materials by 100%, making teaching materials through digital literacy-based Renderforest animation independently by 100%, and using the Renderforest application in preparing digital literacy-based teaching materials in class by 92%. Making teaching materials through innovative and creative Renderforest animations carried out by teachers can attract students in the learning process so that learning objectives can be achieved.
EDUKASI PENGGUNAAN BUSAKA (BUKU SAKU KADER) TBC SEBAGAI UPAYA MENURUNKAN ANGKA KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT PENYAKIT TBC Budiono, Budiono; Pertami, Sumirah Budi; Herawati, Tutik
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.24111

Abstract

Abstrak: Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular penyebab kesakitan dan kematian tertinggi di Indonesia dengan 824.000 kasus, di Jawa timur 40.185 kasus Desa Mulyoarjo prevalensi TBC, mencapai 100 per 100.000 tahun 2021. Upaya yang harus dilakukan pemerintah dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TBC harus melibat peran aktif masyarakat terutama para kader kesehatan dan tokoh masyarakat dalam bentuk pengabdian. Tujuan pengabdian, ini meningkatkan pengetahuan sikap dan motivasi peserta dalam penggunaan BUSAKA TBC melibatkan 40 orang (kader 24 org, tokoh masyarakat 6 org, 10 keluarga terpapar TBC). Melalui edukasi, demontrasi yang dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan, Hasilnya; terjadi perubahan pengetahuan dari cukup (57,5% ) menjadi baik (52,5%). Sikap dari kurang peduli (40%) menjadi baik (65%). Motivasi dari motivasi kurang (50%) berubah menjadi baik (40 %). Ditemukan dua kasus baru dengan sputum positif (+) TBC. Kesimpulan Melalui Edukasi penggunaan BUSAKA berhasil meningkatkan pengetahuan sikap dan motivasi peserta dalam menangani permasalahan penyakit TBC. Diharapkan Masyarakat Desa Mulyoarjo berperan aktif dalam upaya menurunkan angkat kesakitan dan kematian akibat penyakit TBC.Abstract: TB must involve the active role of the community, especially health cadres and community leaders in the form of service. The service aims to increase the knowledge, attitudes, and motivation of participants in using BUSAKA TBC involving 40 people (24 cadres, 6 community leaders, and 10 families exposed to TB). Through education, and demonstrations held in 4 meetings, the results were; that there was a change in knowledge from sufficient (57.5%) to good (52.5%). Attitudes from less concerned (40%) to good (65%). Motivation from less motivation (50%) changed to good (40%). Two new cases were found with positive (+) TB sputum. Conclusion: Through education, BUSAKA has succeeded in increasing participants' knowledge, attitudes, and motivation in dealing with TB problems. It is hoped that the Mulyoarjo Village Community will play an active role in efforts to reduce the incidence of morbidity and death due to TB.
PENINGKATAN SOFT SKILL KEWIRAUSAHAAN SISWA MA MELALUI PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS BLOG Layli Hidayah; Isbadar Nursit; Erdhin Lies Tyanto
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.24396

Abstract

Abstrak: Dalam rangka meningkatkan soft skill kewirausahaan siswa MA PK Wachid Hasyim Surabaya, sebuah program pelatihan kewirausahaan diadakan dengan melibatkan 83 siswa dan didampingi oleh 8 guru. Program ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa menghadapi tuntutan dunia bisnis yang semakin kompleks. Melalui program ini, diharapkan siswa dapat mengembangkan kemampuan kewirausahaan yang meliputi integritas, komunikasi, kesopanan, tanggung jawab, keterampilan sosial, sikap positif, profesionalisme, fleksibilitas, kerja tim, dan etos kerja. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam keterampilan kewirausahaan siswa, dengan persentase peningkatan skill mencapai 40%. Kegiatan ini melibatkan serangkaian tahap, dimulai dari pra kegiatan yang meliputi analisis kebutuhan, perencanaan pelatihan, hingga implementasi penggunaan platform blog. Selama kegiatan inti, siswa didampingi untuk memahami konsep desain dan penulisan blog, menguasai teknis penggunaan platform, serta mengembangkan kemampuan kreatif dalam merancang tata letak dan menghasilkan konten yang informatif. Selanjutnya, monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala untuk mengukur dampak program, yang menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam literasi digital dan kreativitas siswa.Abstract: In order to enhance the entrepreneurial soft skills of MA PK Wachid Hasyim Surabaya students, an entrepreneurship training program was conducted involving 83 students and accompanied by 8 teachers. This program aims to prepare students to face the demands of an increasingly complex business world. Through this program, it is expected that students can develop entrepreneurial skills including integrity, communication, etiquette, responsibility, social skills, positive attitude, professionalism, flexibility, teamwork, and work ethic. Evaluation results show a significant improvement in students' entrepreneurial skills, with a 40% increase in skill levels. The activities involve a series of stages, starting from pre-activities which include needs analysis, training planning, to the implementation of blog platform usage. During the core activities, students are assisted in understanding the concepts of blog design and writing, mastering the technical use of the platform, and developing creative skills in designing layouts and producing informative content. Furthermore, monitoring and evaluation are conducted periodically to measure the program's impact, showing a significant improvement in students' digital literacy and creativity.
WORKSHOP BUDIBAYA JAMUR TIRAM UNTUK MENDUKUNG PROGRAM BUEKA DAERAH PRINGSEWU Nurmitasari, Nurmitasari; Kusnindar, Arum Arupi; Hidayatullah, Kholid; Wiyansyah, Rahman; Sari, Sekar Arum; Pratiwi, Bella Asri
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.24727

Abstract

Abstrak: Program BUEKA di daerah Pringsewu belum berjalan secara maksimal. Hal ini dikarenakan kurangnya literasi ibu-ibu aisyiyah dalam membaca potensi yang ada di daerah Pringsewu terutama dalam budidaya jamur tiram. Adapun tujuan kegiatan pengabdian adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra tentang budi daya jamur tiram serta olahannya dalam bidang ekonomi dan pemasarannya secara syariat islam. Metode pengabdian yaitu sosialisasi, workshop dan pendampingan. Mitra pada pengabdian ini adalah ibu-ibu aisyiyah PDA Pringsewu yang berjumlah 22 orang. Selanjutnya evaluasi dilakukan melalui pretes dan posttes sebanyak 15 soal. Hasil yang telah dicapai dalam kegiatan pengabdian ini adalah adanya peningkatan pengetahuan mitra dalam budidaya jamur tiram sebesar 36% dan olahan pangan jamur tiram sebesar 45%. Abstract: The BUEKA program in the Pringsewu area has not yet run optimally. This issue arises from the Aisyiyah mothers' limited literacy, which hinders them from understanding the potential of the Pringsewu area, particularly in oyster mushroom cultivation. The aim of the service activity is to increase partners' knowledge and skills regarding oyster mushroom cultivation and its processing in the economic and marketing fields according to Islamic law. The service methods are socialization, workshops, and mentoring. The partners in this service are 22 Aisyiyah PDA Pringsewu women. Next, the evaluation is carried out through a pre-test and post-test with 15 questions. The results that have been achieved in this service activity are an increase in partner knowledge in oyster mushroom cultivation by 36% and oyster mushroom food processing by 45%. 
PROMOSI KESEHATAN MEDIA VIDEO LEBIH EFEKTIF DIBANDINGKAN BOOKLET TERHADAP PENINGAKATAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTEK PREVENTIF STUNTING Ningrum, Selfya; Rosanti, Dwike Primadita
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.23533

Abstract

Abstrak: Pemanfaatan media sebagai sarana promosi kesehatan harus mengikuti perkembangan zaman. Inovasi promosi kesehatan yang menarik salah satunya dengan memanfaatkan video sebagai media edukasi sebagai upaya pencegahan stunting. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa promosi kesehatan menggunakan media video lebih baik dibandingkan media booklet terhadap peningkatan pengetahuan, sikap, dan praktek pemberian nutrisi sebagai upaya pencegahan stunting. Metode yang digunakan adalah two experimental pre and post-test design yang melibatkan sebanyak 550 ibu yang memiliki anak balita. Studi ini membagi mereka menjadi dua kelompok, dengan 225 ibu menerima intervensi media video dan 225 ibu menerima intervensi media booklet. Data yang dikumpulkan termasuk kuesioner tentang tingkat pengetahuan, sikap, dan praktik pemberian gizi. Uji validitas menunjukkan angka antara 0,469 hingga 0,953 untuk pengetahuan dengan reliabilitas sebesar 0,982, sedangkan uji validitas untuk sikap adalah antara 0,448 hingga 0,931 dengan reliabilitas sebesar 0,973. Penilaian praktek pemberian makan dilakukan dengan menggunakan indeks massa tubuh balita. Penelitian ini menggunakan analisis data uji normalitas, uji homogenitas, dan uji beda (independent samples t-test). Hasil penelitian menyebutkan bahwa terdapat perbedaan antara media video dan media booklet terhadap peningkatan pengetahuan, sikap, dan praktek pemberian nutrisi (p<0,000). Disimpulkan bahwa pengetahuan, sikap, dan praktek pemberian nutrisi pada kelompok media video lebih baik dibandingkan media booklet.Abstract: The use of media as a means of health promotion must keep up with the times. One of the interesting health promotion innovations is by utilizing videos as an educational medium as an effort to prevent stunting. This study aims to prove that health promotion using video media is better than booklet media for improving knowledge, attitudes, and practices of nutrition as an effort to prevent stunting. The method used was two experimental pre and post-test designs involving as many as 550 mothers who had children under five. The study divided them into two groups, with 225 mothers receiving a video media intervention and 225 mothers receiving a booklet media intervention. The data collected included questionnaires on the level of knowledge, attitudes, and practices of nutrition. The validity test showed a number between 0.469 to 0.953 for knowledge with a reliability of 0.982, while the validity test for attitude was between 0.448 to 0.931 with a reliability of 0.973. The assessment of feeding practices was carried out using the body mass index of toddlers. This study uses data analysis of normality test, homogeneity test, and differential test (independent samples t-test). The results of the study stated that there was a difference between video media and booklet media on the improvement of knowledge, attitudes, and practices of nutrition (p<0.000). It was concluded that the knowledge, attitude, and practice of providing nutrition in the video media group were better than that of booklet media.
EDUKASI PENGOLAHAN PUPUK BOKASHI LIMBAH TERNAK BABI PADA KELOMPOK TANI TENDA RUTENG Maria Aprilia Ade Karlina; Hendrikus Demon Tukan; Bernadius N. G. Role; Marselino Jemeor; Edwintius Aman; Wiliam Caka Sandra
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.24258

Abstract

Abstrak: Pupuk bokashi biasanya mengandung unsur hara dalam dosis kecil, namun lengkap unsur makro dan mikronya serta proses pembuatannya cukup efisien karena tidak membutuhkan waktu dan tenaga yang sangat banyak. Tujuan dilakukannya kegiatan PkM ini adalah mengedukasi pada masyarakat tentang potensi limbah dan feses ternak babi guna menjadi pupuk organic bokashi agar kelompok tani Tenda Ruteng dan masyarakat Kecamatan Langke Rembong dapat menghasilkan pupuk organik sendiri sebagai subtitusi pupuk kimia. Tempat dilaksanakan kegiatan PkM berlangsung pada kelompok tani Tenda Ruteng beranggotakan 36 orang yang terdiri dari 25 orang laki-laki dewasa dan 11 orang perempuan dewasa. Kegiatan ini dijalankan selama 1 bulan yakni bulan 11 Januari sampai dengan 14 Februari 2024. Metode yang digunakan dalam kegiatan PkM ini adalah sosialisasi dampak feses babi non fermentasi sebagai pupuk dan demostrasi praktik pembuatan bokashi agar kelompok mitra mampu mengaplikasikan feses babi sebagai pupuk organik serta evaluasi hasil kegiatannya menggunakan kuesioner sebagai indikator keberhasilan. Kegiatan sosialisasi ini memberikan respon yang baik. Hasil evaluasi kegiatan menunjukan keberhasilan kegiatan pengabdian ini dapat dilihat dari peningkatan pengetahuan akan pupuk bokasi oleh masyarakat sebesar 71,38% sehingga diharapkan mampu mengurangi penggunaan pupuk kimia yang marak terjadi pada seluruh lapisan masyarakat daerah Manggarai.Abstract: Bokashi fertilizer usually contains nutrients in small doses, but it is complete with macro and micro elements and the manufacturing process is quite efficient because it does not require a lot of time and energy. The purpose of this PkM activity is to educate the community about the potential of waste and feces of pigs to become organic bokashi fertilizer so that the Tenda Ruteng farmer group and the people of Langke Rembong District can produce their own organic fertilizer as a substitute for chemical fertilizers. The place where the PkM activity took place in the Ruteng Tent farmer group consisting of 36 members consisting of 25 adult men and 11 adult women. This activity was carried out for 1 month, from January 11 to February 14, 2024. The method used in this PkM activity is socialization of the impact of non-fermented pig feces as fertilizer and demonstration of bokashi making practices so that partner groups are able to apply pig feces as organic fertilizer and evaluate the results of their activities using questionnaires as indicators of success. This socialization activity gave a good response. The results of the evaluation of the activity show that the success of this service activity can be seen from the increase in knowledge of bokasi fertilizer by the community by 71.38% so that it is expected to be able to reduce the use of chemical fertilizers which is rampant in all levels of society in the Manggarai area. 
REFLEKSI DIRI DALAM MENGAJAR: MENGEMBANGKAN KESADARAN DAN PERTUMBUHAN PROFESIONAL Fajra Octrina; Andrieta Shintia Dewi; Khairunnisa Khairunnisa
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.24983

Abstract

Abstrak: Permasalahan yang dihadapi oleh pihak sekolah adalah guru yang dimiliki saat ini merupakn guru guru muda dengan masa kerja yang juga relatif muda. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang refleksi diri dalam mengajar bagi para guru muda di sekolah. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilakukan dengan metode sosialisasi yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab. Sebelum memulai sesi sosialisasi peserta juga diminta mengisi keusioner untuk menggambarkan seberapa besar pemahaman peserta sebelum sosialisasi dilakukan, dan setelah itu tim PkM melakukan kuesioner Kembali untuk mengetahui bagaimana pemahaman peserta setelah kegiatan sosialisasi. Peserta kegiatan ini merupakan guru SMP-SMA sederajat dengan jumlah peserta 32 orang. Hasil sosialisasi menunjukan telah terjadi peningkatan pemahaman peserta adalah sebesar 71,50%.Abstract: The problem faced by the school is that the current teachers are young with relatively short tenures. The purpose of this study is to enhance the understanding of self-reflection in teaching among young teachers in schools. This Community Service activity was conducted through a method of socialization, followed by discussion and Q&A sessions. Before starting the socialization session, participants were asked to fill out a questionnaire to illustrate their level of understanding before the socialization took place. Afterwards, the Community Service team conducted another questionnaire to determine the participants' understanding after the socialization activity. The participants in this activity were middle and high school teachers, with a total of 32 participants. The results of the socialization showed an increase in participants' understanding by 71.50%. 
PEMBERDAYAAN IBU-IBU AISYIYAH RANTING PASAR IV BANDAR KHALIFAH SUMATERA UTARA SEBAGAI DUTA LINGKUNGAN SAMPAH ORGANIK Des Suryani; Zuliana Zuliana; Mailina Harahap
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.24856

Abstract

Abstrak: Tata kelola sampah rumah tangga yang di kumpul ke TPA menyebabkan, kondisi merugikan bagi masarakat di sekitar TPA karena terjadi pencemaran baik tanah, air maupun udaranya, Sampah sebanarnya punya manfaat bagi keluarga bila di kelola dengan baik. Tujuan pengabdian ini meningkatkan pengetahuan mitra dalam tata kelola sampah rumah tangga, serta mampu melakukan pembuatan ekoenzim secara mandiri di rumah tangga. Serta menjadi contoh bagi tetangganya. Metode yang digunakan dengan mengedukasi mitra mengenai tata kelola sampah di keluarga dari aspek kesehatan, lingkungan dan agama, dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan ekoenzim dan kompos pada 15 orang Mitra anggota Aisyiyah, peningkatan pengetahuan dinilai melalui 10 pertanyaan pretest dan posttes. Monitoring dan evaluasi untuk implementasi pembuatan ecoenzim di rumah tangga dengan stimulus buku panduan, ember bekas cat dan gula merah masing-masing 1 kg, dan bibit unggul sayuran, video kegiatan tata kelola sampah di rumah dikumpul melalui group WA. Hasilnya pemberdayaan ini dapat meningkatkan pengetahuan mitra tentang tata kelola sampah di rumah tangga, dan merubah karakter tata kelola sampah sebanyak 93% dari mitra yang dibina.Abstract: The management of household waste that is collected at the final collection point (TPA) causes detrimental conditions for the community around the TPA due to contamination of the land, water and air. Waste actually has benefits for families if it is managed well. The aim of this service is to increase partners' knowledge in household waste management, as well as being able to make ecoenzymes independently in the household. And be an example for his neighbors. The method used is to educate partners about waste management in the family from health, environmental and religious aspects, followed by training in making ecoenzymes and compost for 15 Aisyiyah member partners. Increased knowledge is assessed through 10 pretest and posttest questions about household waste management. Monitoring and evaluation for the implementation of making ecoenzymes in households with the stimulus of a guidebook, buckets of used paint and brown sugar of 1 kg each, and superior vegetable seeds, videos of waste management activities at home collected via the WA group. As a result, this empowerment can increase partners' knowledge about waste management in households, and change the character of waste management for as many as 93% of the partners trained. 
KELOMPOK PENDAMPING REMAJA SEHAT NASYIATUL 'AISYIYAH KABUPATEN GOWA Nurdiana Nurdiana; Erni Erni; Zulkifli Zulkifli; Irfana Irfana
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.23779

Abstract

Abstrak: Pelayanan kesehatan reproduksi remaja bertujuan untuk mencegah dan melindungi remaja dari perilaku seksual berisiko yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi. Kurangnya edukasi dapat memicu terjadinya hal-hal yang tak diinginkan, diantaranya penyakit seksual menular, kehamilan di usia muda, hingga aborsi yang dapat mengakibatkan morbiditas bahkan mortalitas ibu. Tujuan kegiatan meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi melalui pembentukan kelompok Pendamping Remaja Sehat Nasyiatul ‘Aisyiyah kabupaten Gowa. Metode yang digunakan dengan ceramah, tanya jawab, diskusi dan praktik konseling. Mitra kegiatan adalah pimpinan daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah Kabupaten Gowa berjumlah 45 orang. Metode evaluasi yang digunakan adalah dengan mengukur tingkat pengetahuan peserta dengan memberikan pertanyaan melalui angket. Hasil evaluasi disimpulkan telah terbentuk 2 Kelompok Pendamping Remaja Sehat dan terdapat peningkatan pengetahuan kader dimana sebelumnya didapatkan gambaran pengetahuan peserta berada di kategori kurang sejumlah 21 peserta (47%), kategori cukup 18 peserta (40%) dan kategori baik 6 peserta (13%) tetapi setelah pemberian materi meningkat yakni di ketegori pengetahuan baik sebanyak 28 orang (62%), cukup sebanyak 15 orang (33%) dan 2 peserta dengan kategori kurang (5%).Abstract: Adolescent reproductive health services aim to prevent and protect adolescents from risky sexual behavior that can affect reproductive health. Lack of education can trigger undesirable things, including sexually transmitted diseases, pregnancy at a young age, and abortion which can result in maternal morbidity and even mortality. The activity aims to increase adolescent knowledge about reproductive health by forming the Nasyiatul 'Aisyiyah Healthy Adolescent Assistance group in the Gowa district. The methods used is lecture, question and answer, discussion, and counseling practice. The activity partners are 45 regional leaders of Nasyiatul 'Aisyiyah, Gowa Regency. The evaluation method used is to measure the participant's level of knowledge by asking questions through a questionnaire. The results of the evaluation concluded that 2 Healthy Youth Assistance Groups had been formed and there was an increase in cadre knowledge where previously it was found that the knowledge of participants was in the poor category with 21 participants (47%), 18 participants (40%) in the sufficient category and 6 participants in the good category (13%) but after providing the material it increased, namely in the good knowledge category as many as 28 people (62%), as many as 15 people (33%) and 2 participants in the poor category (5%).